Ajian Jaran Goyang

Ajian Jaran Goyang – Ilmu Pengasihan Legendaris dari Jawa

Posted on

Hasiltani.id – Ajian Jaran Goyang – Ilmu Pengasihan Legendaris dari Jawa. Ajian Jaran Goyang merupakan salah satu ajian legendaris dalam tradisi mistis Jawa yang dikenal dengan kekuatan pengasihannya.

Ajian ini tidak hanya memiliki sejarah panjang yang terkait dengan berbagai kisah cinta dan pengabdian, tetapi juga menyimpan banyak mitos yang menggetarkan hati.

Diciptakan oleh Ki Buyut Mangun Tapa, seorang Mpu sakti dari kaki Gunung Merapi, ajian ini awalnya ditujukan untuk menjaga kesetiaan dalam hubungan pernikahan.

Namun, keampuhannya yang luar biasa telah menjadikan Ajian Jaran Goyang sebagai salah satu ilmu pengasihan yang paling dicari dan dipelajari hingga saat ini.

Apa itu Ajian?

Ajian dalam bahasa Jawa Kuno berarti “ilmu,” khususnya ilmu yang bersifat mistis. Contoh ajian termasuk Ajian Sarajiwa, Ajian Pemikat, Ajian Kanuragan, dan berbagai ajian lainnya.

Ajian juga merupakan bagian dari karya sastra lama, yang dalam tradisi Sunda masuk dalam kategori mantra. Mantra ini dipercaya memiliki kekuatan untuk memperkuat fisik dan mental bagi mereka yang meyakininya serta mampu mempengaruhi orang lain.

Ajian Jarang Goyang

Ajian Jaran Goyang termasuk dalam kategori ilmu merah, yang lebih dikenal sebagai pelet. Meskipun begitu, mantra ini tidak digunakan untuk menyakiti atau membunuh seseorang, melainkan untuk menyatukan dua orang agar dapat menikah atau untuk memisahkan mereka dari orang yang dicintai. Menurut mitos, ajian ini pertama kali ditemukan pada masa Kerajaan Blambangan.

Pada masa itu, kerajaan ini berada di ambang kehancuran, dengan rakyatnya yang mulai terpecah-belah. Untuk mencegah percampuran keturunan, mereka menikah dengan dasar kekerabatan. Namun, beberapa orang menolak perjodohan atau tidak mendapat restu dari keluarga mereka. Di sinilah Ajian Jaran Goyang digunakan untuk menyatukan mereka yang terpisah.

Baca Juga :  Mengungkap Misteri Amalan Ajian Lembu Sekilan

Cara Menggunakan Ajian Jaran Goyang

Ajian Jaran Goyang adalah ilmu pengasihan tingkat tinggi yang mungkin sudah sering Sobat dengar atau baca di berbagai media dan iklan. Inti dari ajian ini adalah kemampuan untuk “menghadirkan” bayangan atau gambar seseorang yang Sobat tuju.

Pada hampir semua tingkatan Ajian Jaran Goyang, dari tingkat 1 hingga 7, Sobat dituntut untuk bisa membayangkan orang yang Sobat tuju, kecuali pada tingkat 6 dan 7 di mana Sobat dapat menjodohkan dua orang melalui media foto.

Langkah pertama yang harus Sobat lakukan adalah mandi keramas, yang bertujuan untuk membersihkan diri dari kotoran fisik.

Proses “penggambaran” dalam ajian ini bergantung pada ketajaman batin Sobat, sehingga ini bukanlah ajian tambahan, melainkan kemampuan asli dari dalam diri yang memungkinkan Sobat untuk menghadirkan bayangan atau sukma dari target Sobat. Tingkat dasar ini mungkin akan terasa sulit untuk dikuasai.

Setelah mandi keramas, duduklah bersila dan fokuskan pikiran. Pilihlah seorang wanita yang Sobat kenal di dunia nyata, yang dekat dengan Sobat, dan memiliki kulit putih. Menurut ajian ini, wanita berkulit putih lebih mudah dihadirkan bayangannya dibandingkan dengan wanita berkulit hitam atau kuning langsat.

Setelah target Sobat siap, mulailah dengan mengatur pernapasan. Tarik napas melalui hidung, tahan sejenak di perut, lalu keluarkan lewat mulut. Ulangi ini 3-7 kali. Setelah itu, fokuskan pikiran bahwa wanita tersebut duduk di hadapan Sobat, meskipun dengan mata tertutup. Usahakan untuk tetap rileks dan atur napas dengan ritme yang seirama dengan detak jantung.

Lakukan latihan ini setiap malam setelah pukul 12 malam agar situasi sekitar lebih tenang, sehingga Sobat bisa berkonsentrasi dengan baik. Lanjutkan latihan ini secara rutin setiap malam hingga Sobat berhasil. Jika ada gangguan pikiran, segera hilangkan dan kembalilah fokus.

Baca Juga :  Khasiat dan Ciri-ciri Batu Blue Safir Asli

Jika Sobat berhasil menguasai cara pertama ini, lanjutkan dengan mencoba menghadirkan bayangan tersebut sambil berdiri. Setelah itu, cobalah untuk melihat bayangan tersebut dengan mata terbuka. Jika berhasil, Sobat akan bisa melihat bayangan orang tersebut di sekitar Sobat, bahkan pada benda-benda seperti kayu, batu, atau daun.

Ajian Jaran Goyang untuk Wanita

Dalam sejarah spiritual, Ajian Jaran Goyang bukanlah ajian biasa yang bisa dianggap remeh. Jika seseorang terkena ajian ini, mereka akan tunduk pada semua keinginan pemilik ajian, termasuk menyerahkan kesucian dan harta benda. Bahkan, jika ajian ini digunakan secara sembarangan, bisa menyebabkan kegilaan pada korban.

Asal-usul Ajian Jaran Goyang berawal dari seorang Mpu bernama Ki Buyut Mangun Tapa yang hidup di kaki Gunung Merapi. Ki Buyut Mangun Tapa adalah seorang sakti yang menciptakan banyak karya dalam bidang ilmu pengasihan dan kanuragan, termasuk ilmu pelet. Ia menyusun sebuah kitab berisi berbagai rahasia ilmu percintaan, yang diberi nama “Mantra Asmara.”

Menurut kepercayaan, kitab ini pernah direbut oleh Nini Pelet, seorang wanita yang kemudian menggunakannya untuk tujuan jahat. Dengan ilmu yang diperolehnya dari kitab itu, Nini Pelet mampu menaklukkan banyak pria, termasuk raja-raja Jawa pada masa itu. Nama “Jaran Goyang” diambil dari pengamatan terhadap kuda, hewan yang saat itu dijadikan simbol kejantanan pria. “Jaran” dalam bahasa Jawa berarti kuda, dan “Goyang” merujuk pada gerakan kuda jantan yang memamerkan kejantanan di depan kuda betina dengan bergoyang dan mengibaskan ekor.

Ki Buyut Mangun Tapa menciptakan Ajian Jaran Goyang dengan tujuan mulia, yaitu untuk memperkuat ikatan suami-istri agar tidak mudah tergoda dan tetap setia, terutama saat suami sedang berjuang dan jauh dari rumah. Selain itu, ajian ini juga ditujukan untuk membantu para pemuda yang kehilangan pujaan hati mereka karena diguna-guna oleh orang lain menggunakan ilmu pengasihan, seperti Semar Mesem.

Baca Juga :  Mantra Ajian Waringin Sungsang dan Laku Tirakatnya

Namun, karena keampuhannya yang dikenal luas, seorang nenek yang terasing di sebuah gunung, yang dikenal sebagai Nini Pelet, berniat merebut ilmu ini. Nini Pelet berhasil mengalahkan Ki Buyut Mangun Tapa dan merebut Ajian Jaran Goyang. Setelah mendapatkan ajian tersebut, Nini Pelet mengumpulkan pengikut dengan janji akan mengajarkan ilmu pengasihan Jaran Goyang untuk mempermainkan wanita-wanita cantik.

Sejak saat itu, ilmu-ilmu pengasihan yang berhubungan dengan Ajian Jaran Goyang dikenal sebagai ilmu pelet, dinamai sesuai dengan sejarah spiritual Nini Pelet, yang suka merebut ajian-ajian pengasihan dan mengajarkannya kepada murid-muridnya.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Ajian Jaran Goyang.

Sebagai ajian yang telah melewati berbagai generasi, Ajian Jaran Goyang tetap menjadi topik yang menarik dalam dunia mistis dan spiritual Jawa.

Meskipun asal-usul dan tujuannya kerap dibalut dalam mitos, ajian ini mencerminkan kekayaan budaya serta kepercayaan yang diwariskan nenek moyang kita.

Penting untuk selalu mengingat bahwa penggunaan ajian seperti Jaran Goyang harus dilakukan dengan bijak dan penuh tanggung jawab, mengingat dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dalam setiap ajian atau ilmu, niat baik dan tujuan mulia harus selalu diutamakan.

Terimakasih telah membaca artikel Ajian Jaran Goyang ini, semoga informasi mengenai Ajian Jaran Goyang ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *