Hasiltani.id – Cara Membuat Briket dari Arang Sekam Padi yang Benar. Sekam padi sering dianggap sebagai limbah atau sisa dari proses penggilingan padi. Proses alami degradasi berlangsung lambat, sehingga tidak merusak lingkungan sekitar tetapi dapat memengaruhi kesehatan manusia.
Setiap kali padi digiling, akan selalu terbentuk tumpukan atau bahkan gundukan sekam. Meskipun begitu, penggunaan sekam padi masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi limbah yang mengganggu lingkungan.
Sekam padi terdiri dari lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua bagian yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan satu sama lain. Dalam proses penggilingan padi, sekam akan dipisahkan dari bulir padi dan menjadi limbah penggilingan.
Struktur sekam padi terdiri dari empat lapisan, yaitu epidermis terluar yang melayani epidermis, skelerenkim, parenkim spongi, dan epidermis paling dalam.
Dari keempat lapisan tersebut, silikon dominan pada kedua lapisan epidermis yang berfungsi sebagai pengeras dan pelindung gabah terhadap jamur.
Sifat kimia beras pada umumnya terdiri dari komponen organik dan anorganik. Komponen organik terdiri dari karbohidrat yang didominasi oleh selulosa dan hemiselulosa.
Pemanfaatan Limbah Sekam Padi
Sekam padi yang merupakan limbah dari proses penggilingan padi, banyak terdapat di areal lumbung padi. Selain dimanfaatkan sebagai media tanam, sekam padi dapat juga dimanfaatkan sebagai energi alternatif dengan teknologi sederhana menjadi briket arang.
Pemanfaatan sekam padi sebagai bahan bakar briket memiliki peluang ekonomi yang baik dan sangat mudah dibuat. Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis terdiri dari bagian lemma dan palea yang saling bertautan dan biasanya ditemukan di daerah penggilingan padi. Dari proses penggilingan padi, sekam padi menghasilkan 20-30% limbah sekam, 8-12% dedak, dan 50-63,5% beras giling dari berat gabah awal.
Sekam padi sering dianggap sebagai limbah atau sampah penggilingan padi. Keberadaannya yang semakin meningkat dapat menyebabkan perusakan lingkungan secara lambat dan dapat berdampak pada kesehatan manusia.
Sekam padi memiliki berat jenis sebesar 125 kg/m3 dengan nilai kalor sebesar 3300 k per kg sekam. Dari segi komposisi kimia, sekam padi mengandung karbon (arang) sebesar 1,33%, hidrogen 1,54%, oksigen 33,645%, dan silika (SiO2) 16,98%. Oleh karena itu, sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kimia dan sumber energi panas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Apa itu Briket Arang Sekam Padi?
Briket arang sekam padi adalah bahan bakar padat yang terbuat dari arang dan sekam padi yang dicampur dan dicetak dalam bentuk briket. Briket ini dapat dibakar sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, karena dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan terbarukan. Selain itu, briket arang sekam padi juga lebih efisien dan murah dibandingkan dengan bahan bakar konvensional seperti kayu atau batu bara.
Bahan-Bahan yang Diperlukan
Untuk membuat briket arang sekam padi, Sobat Tani membutuhkan bahan-bahan berikut:
- Sekam padi: 5-10 kg
- Tepung tapioka: secukupnya
- Ember besar: 1 buah
- Bak penampung: 1 buah
- Alat cetak briket: 1 set
Sobat Tani dapat membuat cetakan briket arang sekam sendiri dengan menggunakan bahan seperti papan kayu, pipa pralon, atau tabung bambu. Briket yang dicetak dengan buluh bambu memiliki bentuk silinder, sementara cetakan dari papan kayu dapat berbentuk balok atau kubus. Selain menggunakan bahan tersebut, Sobat Tani juga dapat mencetak briket dengan menggunakan gelas plastik aqua atau gelas plastik bekas puding. Berdasarkan pengamatan, cetakan dari gelas plastik lebih mudah saat melepas briket dari cetakan.
Langkah-langkah Pembuatan Briket Arang Sekam
Untuk membuat adonan lem yang lengket, campurkan tepung kanji dan air panas dalam ember besar, lalu aduk hingga rata. Adonan ini akan berfungsi merekatkan butiran-butiran sekam sehingga dapat menyatu saat dicetak. Namun, perlu diingat bahwa jika air terlalu panas dan langsung dicampurkan dengan tepung kanji kering, sebagian tepung mungkin tidak akan tercampur dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari adanya gumpalan-gumpalan putih di antara adonan lem.
Untuk memastikan tepung kanji tercampur dengan baik, sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu dengan sedikit air dingin hingga rata seperti santan. Setelah itu, air panas bisa dituangkan sedikit demi sedikit sambil diaduk agar hasil lem kanji lebih rata dan bagus.
Siapkan arang sekam padi yang telah diproses terlebih dahulu. Campurkan adonan lem kanji yang sudah dibuat dengan arang sekam padi dengan perbandingan 1:7, aduk hingga merata. Agar tekstur briket menjadi halus, arang sekam bisa ditumbuk terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan adonan.
Langkah selanjutnya adalah pencetakan briket. Masukkan adonan ke dalam cetakan bambu atau papan kayu. Padatkan adonan dengan tekanan tangan atau bantuan kayu. Setelah dikeluarkan dari cetakan, tempatkan di papan penjemuran dan atur dengan rapi.
Langkah terakhir adalah pengeringan. Jemur briket yang masih basah di bawah sinar matahari hingga kering. Proses penjemuran dapat memakan waktu beberapa hari, pastikan briket benar-benar kering sebelum dikemas atau digunakan.
Cara Menyalakan Briket Sekam Padi
Untuk menyalakan briket sekam padi, caranya sama dengan menyalakan arang. Pertama, buat api dari potongan kayu kecil yang ditambahkan dengan bahan starter yang mudah terbakar, seperti kertas atau sabut kelapa. Setelah api menyala, tambahkan briket sedikit demi sedikit ke dalam api tersebut.
Briket sekam padi biasanya lebih banyak digunakan oleh pemilik usaha kecil menengah daripada rumah tangga untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Hal ini dikarenakan proses penyalaan briket yang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penggunaan kompor gas atau kompor listrik.
Keuntungan Menggunakan Briket Sekam Padi
Menggunakan briket sekam padi memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
1. Ramah Lingkungan
Briket sekam padi dapat menjadi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan karena terbuat dari limbah pertanian yang dapat didaur ulang dan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan.
2. Hemat Biaya
Briket sekam padi memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti gas atau minyak. Selain itu, penggunaan briket sekam padi juga dapat menghemat penggunaan kayu sebagai bahan bakar.
3. Efisiensi Tinggi
Briket sekam padi memiliki keunggulan dalam hal efisiensi, di mana energi yang dihasilkan dari briket sekam padi lebih besar daripada kayu atau arang. Hal ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar yang dibutuhkan untuk memasak atau pemanasan.
4. Meningkatkan Kemandirian Energi
Menggunakan briket sekam padi juga dapat meningkatkan kemandirian energi suatu daerah karena bahan bakunya dapat diambil dari limbah pertanian yang melimpah di daerah tersebut.
5. Cocok untuk Skala Usaha Kecil Menengah
Briket sekam padi lebih banyak digunakan oleh para pemilik usaha kecil menengah karena harganya yang terjangkau dan cocok untuk digunakan dalam skala kecil.
Penggunaan Sekam Padi
Saat ini, para petani semakin mencari sekam padi sebagai media tanam. Salah satu kelebihan sekam padi sebagai media tanam adalah karena bentuknya yang menyerupai perahu dan memiliki lapisan sekam yang membuatnya tahan terhadap degradasi. Selain itu, sekam padi juga memiliki berbagai manfaat, di antaranya:
- Meningkatkan struktur tanah dan porositas.
- Menjadi penawar bagi siput dan bekicot.
- Berfungsi sebagai mulsa dan memperindah taman.
- Dapat dibakar dan digunakan sebagai media tanam.
- Bisa dijadikan pupuk untuk tanaman.
Penutup
Secara keseluruhan, sekam padi dapat dimanfaatkan dengan banyak cara yang bermanfaat. Selain sebagai media tanam, sekam padi juga dapat dijadikan bahan bakar briket, pupuk tanaman, serta sebagai penawar siput dan bekicot. Dengan memanfaatkan sekam padi, kita dapat mengurangi limbah dan memperoleh manfaat yang berguna bagi lingkungan dan kehidupan sehari-hari.