Asbabun Nuzul Surah At-Takwir

Asbabun Nuzul Surah At-Takwir, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin

Posted on

Hasiltani.id – Asbabun Nuzul Surah At-Takwir, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya. Surah At-Takwir adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang memiliki makna dan pesan yang mendalam, terutama mengenai hari kiamat dan kekuasaan Allah. Setiap ayat dalam surah ini menggambarkan berbagai fenomena yang akan terjadi pada hari kiamat, memberikan gambaran yang jelas dan menakjubkan tentang hari akhir. Dalam konteks pemahaman dan pengajaran Al-Qur’an, mengetahui asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) surah ini sangat penting untuk memahami konteks dan latar belakang wahyu tersebut.

Asbabun nuzul Surah At-Takwir memberikan insight mengenai situasi dan kejadian yang mempengaruhi turunnya ayat-ayat dalam surah ini. Salah satu aspek penting dalam mempelajari asbabun nuzul adalah mengetahui bacaan Arab, Latin, dan artinya dari setiap ayat, sehingga kita dapat lebih memahami makna dan konteks wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

Artikel ini akan membahas secara rinci asbabun nuzul Surah At-Takwir serta menyediakan bacaan Arab, Latin, dan artinya untuk setiap ayat. Dengan pemahaman ini, diharapkan pembaca dapat mengapresiasi kedalaman dan keindahan surah ini serta memperoleh pelajaran berharga dari wahyu yang disampaikan oleh Allah SWT. Mari kita mulai dengan mengungkap sebab-sebab turunnya surah ini dan menjelajahi setiap ayatnya secara mendetail.

Asbabun Nuzul Surah At-Takwir

Tidak semua ayat dalam Surah At-Takwir memiliki asbabun nuzul atau alasan khusus turunnya. Salah satu ayat yang memiliki asbabun nuzul adalah ayat ke-29, yang berkaitan dengan pernyataan Abu Jahal. Ini seperti yang dijelaskan dalam buku Asbabun Nuzul (2009) yang ditulis oleh K.H.Q. Saleh, Dahlan, dan lain-lain.

Kisah ini disampaikan oleh sahabat Sulaiman bin Musa, yang mengatakan bahwa ketika ayat ke-28 turun dan dibacakan: “Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus,” (QS. At-Takwir [81]: 28).

Mendengar ayat ini, Abu Jahal kemudian berkomentar bahwa manusia, termasuk dirinya sendiri, bebas menentukan “jalan lurus” dalam hidupnya sesuai keinginannya. Dengan kata lain, ia merasa tidak perlu mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan “jalan lurus”.

Baca Juga :  Isi Kandungan dan Cara Mengamalkan Surat Al-An'am Ayat 103

Sebagai tanggapan atas komentar Abu Jahal tersebut, Allah SWT kemudian menurunkan ayat berikutnya, yaitu ayat ke-29: “Dan kamu tidak dapat menghendaki [menempuh jalan lurus itu] kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir [81]: 29).

Keistimewaan dan Keutamaan Surah At-Takwir

Pada pembahasan asbabun nuzul Surah At-Takwir, Hasiltani membahas keistimewaan dan keutamaan surah At-Takwir.

Surah At-Takwir yang terdiri dari 29 ayat ini memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Berdasarkan kitab Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar, Muhammad bin Abdul Wahid Al-Ghafiqi menyebutkan beberapa riwayat tentang keutamaan surah ini.

Salah satu keutamaannya adalah melalui surat ini, kita bisa memahami proses terjadinya hari kiamat. Jika kita membaca dan memahami isi Surah At-Takwir, kita akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang hari kiamat, seolah-olah kita melihatnya langsung dengan mata kepala.

Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang ingin melihat hari kiamat seakan-akan dia melihatnya dengan mata kepala, maka hendaklah dia membaca Surah Idzasy syamsu kuwwirat, Idzas samaa-un fathorot, dan Idzas samaa-un syaqqot.”

Selain itu, membaca Surah At-Takwir juga akan melindungi kita dari kejelekan di dunia dan akhirat. Ini didasarkan pada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca Surah ‘Abasa dan Idzasy syamsu kuwwirat, maka akan melindunginya dari kejelekan di dunia dan akhirat.”

Pokok Kandungan Surat At-Takwir

Pada pembahasan asbabun nuzul Surah At-Takwir, Hasiltani membahas pokok kandungan surat At-Takwir.

Berikut adalah pokok-pokok kandungan dari Surat At-Takwir:

  • Menggambarkan keguncangan besar yang akan terjadi pada hari kiamat.
  • Menjelaskan bahwa pada hari kiamat, setiap jiwa akan mengetahui segala perbuatan yang telah dilakukannya selama di dunia.
  • Menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan melalui Malaikat Jibril.
  • Mengukuhkan kenabian Muhammad SAW.
  • Menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi siapa saja yang ingin menjalani hidup yang lurus.
  • Menyebutkan bahwa keberhasilan manusia dalam mencapai kehidupan yang lurus bergantung pada taufik dari Allah SWT.

Surat At-Takwir ayat 1–29 Beserta Artinya

Berikut adalah bacaan Arab, Latin, dan artinya dari Surat At-Takwir:

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Baca Juga :  Manfaat Luar Biasa dan Fadilah Asmaul Husna Dzikir Ash-Shabuur

Ayat 1

اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖ
Iżasy-syamsu kuwwirat.
Artinya: “Apabila matahari digulung.”

Ayat 2

وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖ
Wa iżan-nujūmungkadarat.
Artinya: “Dan apabila bintang-bintang berjatuhan.”

Ayat 3

وَاِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْۖ
Wa iżal-jibālu suyyirat.
Artinya: “Dan apabila gunung-gunung dihancurkan.”

Ayat 4

وَاِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْۖ
Wa iżal-‘isyāru ‘uṭṭilat.
Artinya: “Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus).”

Ayat 5

وَاِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْۖ
Wa iżal-wuḥūṣu ḥusyirat.
Artinya: “Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.”

Ayat 6

وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖ
Wa iżal-biḥāru sujjirat.
Artinya: “Dan apabila lautan dipanaskan.”

Ayat 7

وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَتْۖ
Wa iżan-nufūsu zuwwijat.
Artinya: “Dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh).”

Ayat 8

وَاِذَا الْمَوْءُدَةُ سُئِلَتْۖ
Wa iżal-mauūdatū suilat.
Artinya: “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya.”

Ayat 9

بِاَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْۚ
Bi`ayyi żambin qutilat.
Artinya: “Karena dosa apa dia dibunuh?”

Ayat 10

وَاِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْۖ
Wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat.
Artinya: “Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar.”

Ayat 11

وَاِذَا السَّمَاءُ كُشِطَتْۖ
Wa iżas-samā`u kusyiṭat.
Artinya: “Dan apabila langit dilenyapkan.”

Ayat 12

وَاِذَا الْجَحِيمُ سُعِّرَتْۖ
Wa iżal-jaḥīmu su’irat.
Artinya: “Dan apabila neraka Jahim dinyalakan.”

Ayat 13

وَاِذَا الْجَنَّةُ اُزْلِفَتْۖ
Wa iżal-jannatu uzlifat.
Artinya: “Dan apabila surga didekatkan.”

Ayat 14

عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ اَحْضَرَتْۗ
‘Alimat nafsun mā aḥḍarat.
Artinya: “Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.”

Ayat 15

فَلَآ اُقْسِمُ بِالْخُنَّسِۙ
Fa lā uqsimu bil-khunnas.
Artinya: “Aku bersumpah demi bintang-bintang.”

Ayat 16

الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ
Al-jawāril-kunnas.
Artinya: “Yang beredar dan terbenam.”

Ayat 17

وَاللَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ
Wal-laili iżā ‘as’as.
Artinya: “Demi malam apabila telah larut.”

Ayat 18

وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ
Waṣ-ṣubḥi iżā tanaffas.
Artinya: “Dan demi Subuh apabila fajar telah menyingsing.”

Ayat 19

اِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ
Innahu laqaulu rasūlin karīm.
Artinya: “Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril).”

Ayat 20

ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍۙ
Zī quwwatin ‘inda dhī-l-‘aršī makīn.
Artinya: “Yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy.”

Ayat 21

مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍۗ
Muṭā’in ṯammā amīn.
Artinya: “Yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.”

Ayat 22

وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُونٍۚ
Wa mā ṣāḥibukum bimajnūn.
Artinya: “Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.”

Ayat 23

وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِۚ
Wa laqad ra’āhu bil-ufuqil-mubīn.
Artinya: “Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.”

Baca Juga :  Panduan Lengkap Puasa Nazar - Tata Cara, Keutamaan, dan Waktu Pelaksanaannya

Ayat 24

وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍۚ
Wa mā huwa ‘alal-ghaibi biḍanīn.
Artinya: “Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.”

Ayat 25

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَّجِيمٍۚ
Wa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīm.
Artinya: “Dan (Al-Qur’an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk.”

Ayat 26

فَأَيْنَ تَذْهَبُونَۗ
Fa ayna tadhhabūn.
Artinya: “Maka ke manakah kamu akan pergi?”

Ayat 27

اِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَۙ
In huwa illā dhikrul lil-‘ālamīn.
Artinya: “(Al-Qur’an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.”

Ayat 28

لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَۗ
Liman shā’a minkum ay yastaqīm.
Artinya: “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.”

Ayat 29

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Wa mā tasyā’ūna illā ay yasyā’allāhu rabbul-‘ālamīn.
Artinya: “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.”

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang asbabun nuzul Surah At-Takwir.

Memahami asbabun nuzul Surah At-Takwir memberikan wawasan yang mendalam mengenai latar belakang dan konteks wahyu yang diturunkan. Setiap ayat dalam surah ini tidak hanya menyampaikan pesan yang jelas tentang fenomena hari kiamat tetapi juga menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Dengan mengetahui sebab-sebab turunnya surah ini, kita dapat lebih menghargai dan menghayati makna serta pesan yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, menyediakan bacaan Arab, Latin, dan artinya untuk setiap ayat Surah At-Takwir merupakan langkah penting dalam mempermudah pemahaman dan pengajaran Al-Qur’an. Hal ini memungkinkan pembaca untuk mengakses dan memahami wahyu secara lebih menyeluruh, baik dari segi bahasa maupun makna.

Melalui artikel ini, Hasiltani berharap pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang asbabun nuzul Surah At-Takwir dan dapat menerapkan pelajaran yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan mengetahui bacaan dan arti dari setiap ayat, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat iman kita. Mari kita terus meneliti dan memahami Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang penuh hikmah dan petunjuk.

Terimakasih telah membaca artikel asbabun nuzul Surah At-Takwir ini, semoga informasi mengenai asbabun nuzul Surah At-Takwir ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *