Asbabun Nuzul Surah Al-Ghasyiyah

Bacaan Arab, Latin dan Arti dari Asbabun Nuzul Surah Al-Ghasyiyah

Posted on

Hasiltani.id – Bacaan Arab, Latin dan Arti dari Asbabun Nuzul Surah Al-Ghasyiyah. Surah Al-Ghasyiyah adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang menggambarkan dengan jelas hari pembalasan dan keadaan manusia di hari kiamat. Untuk lebih memahami konteks dan makna dari surah ini, penting untuk mengetahui asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya surah tersebut. Asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah memberikan wawasan tentang kondisi masyarakat pada saat wahyu ini diturunkan, serta menjelaskan mengapa ayat-ayat dalam surah ini diturunkan.

Surah Al-Ghasyiyah, yang berarti “Hari Pembalasan,” adalah surah ke-88 dalam Al-Qur’an dan termasuk dalam kategori surah Makkiyah. Surah ini terdiri dari 26 ayat yang menggambarkan peristiwa-peristiwa pada hari kiamat, serta perbedaan nasib antara orang-orang yang beriman dan mereka yang tidak beriman. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah dan juga menyajikan bacaan surah ini dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang asbabun nuzul, kita dapat lebih menghargai makna dan pesan yang terkandung dalam surah ini.

Mengenal Surah Al-Ghasyiyah

Sebelum membahas asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah, Hasiltani akan membahas mengenai surah Al-Ghasyiyah.

Surah Al-Ghasyiyah (bahasa Arab: الغاشية, al-Ġhāšiyäh, “Hari Pembalasan”) adalah surah ke-88 dalam al-Qur’an. Surah ini termasuk dalam kategori surah Makkiyah dan terdiri dari 26 ayat. Nama Al-Ghasyiyah, yang berarti “Hari Pembalasan,” diambil dari kata “al-Ghasyiyah” yang terdapat pada ayat pertama surah ini. “Hari Pembalasan” dalam konteks surah ini merujuk pada Hari Penghakiman.

Baca Juga :  Kandungan dan Keutamaan Surat Ar-Rahman Ayat 33

Keutamaan Membaca Surah Al-Ghasyiyah

Pada pembahasan asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah, Hasiltani membahas keutamaan membaca surah Al-Ghasyiyah.

Membaca Surah Al-Ghasyiyah membawa berbagai fadhilah dan manfaat. Berikut adalah beberapa keutamaannya:

1. Keistimewaan untuk Nabi Muhammad:

Surah Al-Ghasyiyah termasuk dalam Al-Mufashshal yang merupakan tambahan khusus bagi Nabi Muhammad. Dengan demikian, beliau memiliki keistimewaan lebih dibandingkan nabi-nabi sebelumnya.

2. Rahmat dari Allah:

Allah memberikan rahmat-Nya kepada pembaca Surah Al-Ghasyiyah, baik di dunia maupun di akhirat. Abi Abdullah pernah berkata, “Barangsiapa yang secara istiqamah membaca Surah Al-Ghasyiyah dalam salat fardu atau sunnah, maka Allah akan menyelubunginya dengan rahmat-Nya di dunia dan akhirat. Pada hari kiamat, Allah akan melindunginya dari siksa neraka.” (Tswabul A’mal: 152)

3. Keringanan pada Hisab:

Membaca Surah Al-Ghasyiyah juga dapat memberikan keringanan pada saat hisab di hari kiamat. Surah ini dapat digunakan sebagai doa atau wasilah untuk berbagai keperluan, seperti kelahiran, melarikan diri dari bahaya, dan meminta pertolongan.

Asbabun Nuzul Surah Al Ghasiyah

Asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah juga sangat penting untuk dipahami, karena dengan memahami konteks turunnya ayat, kita bisa mengerti kondisi pada saat ayat tersebut diwahyukan. Setiap ayat dalam Al-Qur’an diturunkan dengan alasan tertentu.

Menurut Imam Ibnu Jarir dan Imam Ibnu Abu Hatim, asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah dapat dijelaskan melalui hadis yang diriwayatkan oleh Qatadah. Qatadah menceritakan bahwa ketika Allah menggambarkan kenikmatan surga, orang-orang yang sesat merasa takjub dan tidak percaya bahwa surga bisa sesempurna itu. Sebagai respons, Allah menurunkan Surah Al-Ghasyiyah untuk menggambarkan lebih jelas tentang kenikmatan surga tersebut.

Bacaan Surah Al-Ghasyiyah

Pada artikel asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah, berikut adalah bacaan Surah Al-Ghasyiyah dalam Arab, Latin, dan Artinya:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الْغَاشِيَة
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan)

Baca Juga :  Mengamalkan Pengasihan Innama Amruhu - Rahasia Keberhasilan

هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ ١
Hal ataaka hadiitsul ghaasyiyah
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari kiamat)?

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ ٢
Wujuhuy yauma idzin khaashii’ah
Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina.

عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ ٣
‘Aamilatun naashibah
(Karena) bekerja keras lagi kepayahan.

تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً ٤
Tashlaa naaran haamiyah
Mereka memasuki api yang sangat panas (neraka).

تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ ٥
Tusqaa min ‘ainin aaniyah
Diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.

لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍ ٦
Laysa lahum tha’aamun illaa ming dharii’
Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri.

لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِي مِنْ جُوْعٍ ٧
Laa yusminu walaa yughnii min juu’
Yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ ٨
Wujuuhuy yauma idzin naa’imah
Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri.

لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ ٩
Lisa’yihaa raadhiyah
Merasa senang karena usahanya (sendiri).

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ ١٠
Fii jannatin ‘aaliyah
(Mereka) dalam surga yang tinggi.

لَا تَسْمَعُ فِيهَا لَاغِيَةً ١١
Laa tasma’u fiihaa laaghiyah
Di sana tidak ada perkataan yang tidak berguna.

فِي هَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ ١٢
Fiihaa ‘ainun jaariyah
Di sana ada mata air yang mengalir.

فِي هَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ ١٣
Fiihaa sururum marfuu’ah
Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan.

وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ ١٤
Wa akwaabum maudhuu’ah
Dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya).

وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ ١٥
Wanamariqu mashfuufah
Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun.

وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ ١٦
Wazaraabiyyu mabtsuutsah
Dan permadani-permadani yang terhampar.

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ ١٧
Afalaa yangdhuruuna ilal ibili kaifa khuliqaat
Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?

وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ ١٨
Wa ilas samaa i kaifa rufi’at
Dan langit, bagaimana ditinggikan?

Baca Juga :  Allahyarham, Allahyarhamah, Allahyarhamhum Dan Allahyarhamhunna

وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ ١٩
Wa ilal jibaali kaifa nushibat
Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan?

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ ٢٠
Wa ilal ardhi kaifa suthihat
Dan bumi, bagaimana dihamparkan?

فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ ٢١
Fadzakkir innamaa anta mudzakkir
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.

لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ ٢٢
Lasta ‘alaihim bimushaithir
Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.

إِلَّا مَنْ تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ ٢٣
Illaa man tawallaa wakafar
Kecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir.

فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ ٢٤
Fayu’adhdhibuhulloohul ‘adzaabal akbar
Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ ٢٥
Inna ilaynaa iyaabahum
Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali.

ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ ٢٦
Thumma inna ‘alainaa hisaabahum
Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah.

Dengan memahami asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah, kita mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang latar belakang dan konteks turunnya surah ini. Penjelasan mengenai sebab-sebab turunnya wahyu ini membantu kita untuk lebih menghargai dan memahami pesan yang terkandung dalam surah tersebut.

Selain itu, bacaan Surah Al-Ghasyiyah dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya yang disertakan dalam artikel ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam membaca dan menghafal surah tersebut dengan cara yang benar. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap ajaran Al-Qur’an serta memperdalam kecintaan kita terhadap wahyu Ilahi.

Terimakasih telah membaca artikel asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah ini, semoga informasi mengenai asbabun nuzul Surah Al-Ghasyiyah ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *