Asbabun Nuzul Surah Al-Ma'un

Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un – Pesan Sosial dan Moral di Balik Ayat-Ayatnya

Posted on

Hasiltani.id – Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un – Pesan Sosial dan Moral di Balik Ayat-Ayatnya. Asbabun Nuzul merupakan istilah yang merujuk pada latar belakang atau sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an.

Memahami Asbabun Nuzul penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks dan pesan yang disampaikan dalam setiap ayat. Salah satu surah yang memiliki kisah menarik di balik turunnya adalah Surah Al-Ma’un.

Surah ini, yang terdiri dari tujuh ayat, turun untuk mengecam perilaku orang-orang yang mengabaikan tanggung jawab sosial mereka, terutama dalam hal membantu anak yatim dan fakir miskin.

Dengan mengetahui Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un, kita dapat lebih memahami betapa pentingnya tindakan kebaikan sosial sebagai wujud nyata dari iman dan ketaatan kepada Allah SWT.

Mengenal Surah Al-Ma’un

Sebelum membahas Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un, Hasiltani akan menjelaskan mengenai Surah Al-Ma’un

Surah Al-Ma’un (bahasa Arab:الْمَاعُونَ, “Hal-Hal Berguna”) adalah surah ke-107 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 7 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah. Nama “Al-Ma’un” sendiri berarti “bantuan penting” atau “hal-hal berguna,” yang diambil dari ayat terakhir dalam surah ini.

Isi utama surah ini adalah peringatan dan ancaman bagi mereka yang menodai agama, yakni orang-orang yang menindas anak yatim, tidak membantu orang yang membutuhkan, riya’ (melakukan ibadah agar dipuji oleh manusia), lalai dalam salatnya, dan enggan memberikan bantuan berupa barang-barang yang berguna.

Dengan kata lain, surah ini menekankan pentingnya ibadah yang tulus dan kewajiban untuk membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan, serta mengecam orang-orang yang hanya beribadah untuk dilihat orang lain dan mengabaikan hak-hak sosial, seperti menolong anak yatim dan memberikan bantuan kepada yang memerlukan.

Baca Juga :  Doa Kun Fayakun dan Manfaatnya

Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un

Pada pembahasan Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un, Asbabun nuzul adalah ilmu yang mempelajari latar belakang atau alasan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Surah Al-Maun memiliki asbabun nuzul yang berkaitan dengan beberapa peristiwa, terutama pada ayat 1 hingga 3. Menurut sumber dari Dream.co.id, ayat-ayat ini berkaitan dengan kisah Abu Sufyan yang didatangi oleh seorang anak yatim yang meminta susu unta. Alih-alih membantu, Abu Sufyan malah mengusir anak yatim tersebut.

Dalam buku Tafsir Nurul Qur’an karya Allamah Kamal Faqih Imani yang diterbitkan pada tahun 2006, kisah ini dijelaskan lebih lanjut. Diceritakan bahwa Abu Sufyan biasanya menyembelih dua unta besar setiap hari untuk dimakan bersama kaumnya. Namun, ketika seorang anak yatim datang meminta bantuan, bukannya membantu, Abu Sufyan justru memukul anak yatim tersebut dengan tongkat dan mengusirnya.

Ayat-ayat selanjutnya, yakni ayat 4 hingga 7 dalam Surah Al-Maun, menggambarkan sifat orang-orang munafik. Mereka dikenal suka pamer dalam ibadah salat mereka, namun kikir atau bakhil ketika harus memberikan pinjaman atau bantuan.

Menurut riwayat dari Ibnu Mundzir, pada masa itu, orang-orang munafik gemar memperlihatkan ibadah mereka di hadapan orang lain untuk mendapatkan pujian dan dianggap sebagai muslim yang taat. Namun, sebenarnya, tindakan mereka hanyalah pura-pura. Mereka hanya melakukan ibadah ketika ada orang yang melihat, dan tidak melakukannya ketika sendirian. Begitu pula ketika mereka memberikan bantuan kepada orang miskin dan anak yatim, niat mereka tidak tulus.

Bacaan Surat Al-Ma’un Beserta Artinya

Setelah mengetahui Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un, Hasiltani akan membahas bacaan Surah Al-Ma’un beserta artinya.

Berikut adalah bacaan Surat Al-Ma’un beserta artinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirraahmaanirrahiim
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
1. a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
2. fa żālikallażī yadu”ul-yatīm
Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

Baca Juga :  Keampuhan Asma Bolo Sewu dan Cara Mengamalkannya

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
3. wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn
Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
4. fa wailul lil-muṣallīn
Artinya: Maka celakalah orang yang salat,

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
5. allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
6. Alladziinahum yuroo’uun.
Artinya: yang berbuat riya,

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
7. wa yamna’ụnal-mā’ụn
Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.

Isi Kandungan Surat Al-Ma’un Ayat 1-7

Berikut adalah isi kandungan dari Surat Al-Ma’un ayat 1 sampai 7:

a.) Ayat 1

Surat Al-Ma’un diawali dengan sebuah pertanyaan retoris, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?” Pertanyaan ini bukan untuk mencari jawaban karena Allah Maha Mengetahui. Kalimat tanya tersebut dimaksudkan untuk menggugah hati Nabi Muhammad SAW dan umat Islam agar memperhatikan penjelasan dalam surat ini, yang membahas tentang siapa saja yang termasuk pendusta agama.

b.) Ayat 2

Orang-orang yang tergolong sebagai pendusta agama adalah mereka yang menghardik anak yatim piatu. Mereka berbuat zalim terhadap hak-hak anak yatim, tidak mau memberi makan, dan tidak berbuat baik kepada mereka. Oleh karena itu, orang yang beriman diharapkan memperhatikan nasib anak-anak yatim piatu agar tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang mendustakan agama. Banyak cara bisa dilakukan, seperti memberi mereka makan, membantu biaya pendidikan, atau menjadikan mereka sebagai anak asuh.

c.) Ayat 3

Ayat ini melanjutkan pembahasan mengenai pendusta agama, yaitu mereka yang tidak mau memberi makan kepada fakir miskin. Fakir miskin adalah orang-orang yang tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

d.) Ayat 4 dan 5

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa pendusta agama berikutnya adalah mereka yang melaksanakan sholat tetapi tetap celaka karena melalaikan sholatnya. Ibnu Abbas berpendapat bahwa ini ditujukan kepada orang-orang munafik yang suka melaksanakan sholat secara terang-terangan, tetapi jika tidak ada yang melihat, mereka tidak melanjutkan sholatnya. Lalai dalam ayat ini juga bisa diartikan kurang khusyuk dalam sholat, cara pelaksanaannya yang salah, atau menunda-nunda sholat.

Baca Juga :  Bacaan Sholawat Qobdloh Badawi Kubro – Arab, Latin dan Artinya

e.) Ayat 6

Ayat ini menjelaskan tentang golongan orang-orang yang riya. Riya adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Riya berarti melakukan amal perbuatan bukan untuk mencari ridha Allah, tetapi untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Orang yang berbuat riya berarti telah menyekutukan dirinya dengan Allah SWT.

f.) Ayat 7

Ayat terakhir ini menjelaskan tentang larangan berbuat kikir dan memiliki sifat bakhil. Sebaliknya, Allah SWT menganjurkan untuk saling tolong-menolong dan membantu sesama. Harta yang dimiliki tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga harus disisihkan untuk infak atau sedekah. Berapapun yang diberikan kepada fakir miskin pasti akan memberi manfaat kepada mereka.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un.

Sebagai penutup, memahami Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un memberikan kita wawasan yang lebih mendalam tentang pesan moral dan sosial yang ingin disampaikan oleh Allah SWT melalui ayat-ayatnya. Surah ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada ritual ibadah semata, tetapi juga menekankan pentingnya menjalankan tanggung jawab sosial dengan membantu anak yatim, fakir miskin, dan tidak bersikap riya.

Melalui pengetahuan tentang Asbabun Nuzul ini, kita diajak untuk lebih sadar akan kewajiban kita sebagai umat Islam dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan kepedulian sosial, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.

Terimakasih telah membaca artikel Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un ini, semoga informasi mengenai Asbabun Nuzul Surah Al-Ma’un ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *