Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlas

Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlas – Keutamaan dan Bacaan

Posted on

Hasiltani.id – Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlas – Keutamaan dan Bacaan. Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlas adalah topik yang menarik untuk dipelajari, karena surah ini mengandung makna mendalam mengenai keesaan Allah SWT.

Dalam sejarah turunnya, Surah Al-Ikhlas memiliki beberapa kisah yang menjelaskan mengapa dan dalam situasi apa Allah menurunkan ayat-ayat ini kepada Rasulullah SAW. Surah pendek namun penuh makna ini mengajarkan kita tentang sifat-sifat Allah yang Maha Esa dan tak tertandingi.

Memahami asbabun nuzul dari surah ini tidak hanya memperdalam pemahaman kita terhadap Al-Qur’an, tetapi juga menguatkan keyakinan kita terhadap keesaan Allah SWT.

Artikel ini akan membahas beberapa riwayat yang berkaitan dengan asbabun nuzul Surah Al-Ikhlas, serta makna penting yang terkandung di dalamnya.

Keutamaan Surah Al-Ikhlas

Sebelum membahas asbabun nuzul Surah Al-Ikhlas, Hasiltani akan membahas keutamaan surat Al-Ikhlas.

Surah Al-Ikhlas, selain memiliki makna yang dalam, juga memiliki banyak keutamaan bagi umat Muslim yang membacanya setiap hari. Berikut adalah beberapa fadhilah atau keutamaan dari Surah Al-Ikhlas:

1. Setara dengan Sepertiga Al-Qur’an

Setelah memahami latar belakang turunnya Surah Al-Ikhlas, penting untuk mengetahui keutamaannya. Salah satu keutamaan yang paling dikenal adalah bahwa membaca Surah Al-Ikhlas dianggap setara dengan membaca sepertiga Al-Qur’an. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, disebutkan:

“Seseorang mendengar orang lain membaca Surah Al-Ikhlas berulang kali. Ketika pagi hari tiba, orang itu datang kepada Rasulullah dan menceritakan hal tersebut, seolah-olah ia menganggap enteng surah itu. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surah itu setara dengan sepertiga Al-Qur’an.’”

2. Amalan yang Membawa ke Surga

Mengamalkan Surah Al-Ikhlas juga dianggap sebagai amalan yang dapat membawa seseorang masuk ke surga. Hal ini disampaikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu:

Baca Juga :  Khodam Ya Wadud - Keutamaan, Manfaat, dan Praktik Spiritual

“Aku sedang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca Surah Al-Ikhlas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Telah wajib.’ Aku bertanya: ‘Apa yang wajib?’ Beliau menjawab, ‘(Telah wajib baginya) surga.’”

3. Memberikan Perlindungan

Keutamaan lain dari Surah Al-Ikhlas adalah memberikan perlindungan bagi siapa saja yang membacanya. Perlindungan ini terutama efektif ketika Surah Al-Ikhlas dibaca bersama dengan Surah Al-Falaq dan An-Naas. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin ‘Amir al-Juhani Radhiyallahu ‘anhu, disebutkan:

“Saat aku menuntun kendaraan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah peperangan, beliau berkata: ‘Wahai Uqbah, bacalah!’ Aku pun mendengarkan, lalu beliau berkata lagi: ‘Wahai Uqbah, bacalah!’ Aku mendengarkannya sampai tiga kali. Lalu aku bertanya: ‘Apa yang harus aku baca?’ Beliau bersabda: ‘Bacalah Qul Huwallahu Ahad,’ kemudian beliau membacanya hingga selesai. Lalu beliau membaca Qul A’udzu bi Rabbil Falaq, dan aku membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau membaca Qul A’udzu bi Rabbin Naas, dan aku membacanya bersamanya hingga selesai. Setelah itu, beliau bersabda: ‘Tidak ada seorang pun yang dapat berlindung (dari segala keburukan) seperti mereka yang berlindung dengan (membaca) tiga surah tersebut.’”

4. Dibaca Sebelum Tidur

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membaca Surah Al-Ikhlas sebelum tidur sebagai bagian dari rutinitas malamnya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha, disebutkan:

“Setiap kali Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya sedikit sambil membaca Surah ‘Qul Huwallahu Ahad,’ ‘Qul A’udzu bi Rabbil Falaq,’ dan ‘Qul A’udzu bi Rabbin Naas.’ Setelah itu, beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang bisa dijangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan ini sebanyak tiga kali.”

5. Menghapus Dosa-Dosa

Keutamaan lain dari mengamalkan Surah Al-Ikhlas adalah mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Mihjan bin al-Adru’ Radhiyallahu ‘anhu, disebutkan:

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid dan menemukan seseorang yang telah selesai shalat. Orang tersebut sedang bertasyahhud, lalu ia berkata: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Engkau adalah Yang Maha Esa, Tempat bergantung segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Mu. Ampunilah dosa-dosaku, karena sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sungguh, ia telah diampuni (dosa-dosanya),’ dan beliau mengatakannya sebanyak tiga kali.”

Baca Juga :  Cara Memanggil Khodam Surat Al-Ikhlas, Metode yang Efektif

Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlas Beserta Terjemahannya

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan latar belakang turunnya Surah Al-Ikhlas. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa riwayat tersebut.

Pertama

Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury dalam kitabnya Al-Mawaizh Al-Usfuriyah menceritakan bahwa Surah Al-Ikhlas diturunkan setelah peristiwa yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab. Saat itu, sekelompok orang kafir Makkah, termasuk Amir bin Thufail, Zaid bin Qais, dan lainnya, berkumpul dan berkata:

“Hai Muhammad! Beritahukan kepada kami tentang Tuhanmu! Apakah Dia terbuat dari emas, perak, besi, atau tembaga? Karena tuhan-tuhan kami terbuat dari bahan-bahan tersebut.”

Mendengar pertanyaan ini, Rasulullah SAW menjawab, “Aku adalah utusan Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyerupai apa pun. Aku tidak pernah mengatakan bahwa Allah adalah sesuatu yang dapat dibandingkan.”

Setelah kejadian itu, Allah SWT menurunkan Surah Al-Ikhlas kepada Rasulullah SAW.

Kedua

Seorang kafir Makkah bernama Suraqah bin Malik diberi tugas untuk menangkap Rasulullah SAW dengan imbalan 100 ekor unta merah dengan mata hitam. Suraqah pun menunggang kuda untuk mengejar Rasulullah SAW.

Namun, setiap kali Suraqah mendekati Rasulullah SAW, ia terperosok ke dalam tanah. Hal ini terjadi dua kali, dan setiap kali itu pula ia memohon ampun kepada Rasulullah SAW hingga akhirnya terselamatkan dari tanah yang menelan kudanya.

Menurut laman NU Ponorogo, setelah kejadian itu, Suraqah bertanya kepada Rasulullah SAW:

“Wahai Rasulullah! Beritahu aku, siapakah Tuhanmu yang memiliki kekuasaan sehebat ini? Apakah Dia terbuat dari emas atau perak?”

Rasulullah SAW pun menundukkan kepala dan terdiam sejenak. Pada saat itu, Jibril datang kepada Rasulullah SAW membawa wahyu berupa Surah Al-Ikhlas sebagai jawaban atas pertanyaan Suraqah bin Malik.

Ketiga

Abu asy-Syaikh al-Ashbahani dalam kitab Al-‘Azhamah mengisahkan riwayat dari Aban yang bersumber dari Annas. Ia berkata,

“Suatu ketika, orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, ‘Wahai Abal Qasim, Allah telah menciptakan malaikat dari cahaya tirai-Nya, Adam dari tanah liat yang telah dibentuk, Iblis dari kobaran api, langit dari awan, dan bumi dari buih air. Oleh karena itu, beritahukanlah kepada kami bagaimana hakikat Tuhanmu?’”

Baca Juga :  Pelet Putih Ya Allah Ya Latif, Memahami Keajaiban Pelet Ini

Rasulullah SAW tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut hingga Jibril datang membawa wahyu berupa Surah Al-Ikhlas.

Surah Al-Ikhlas (Surah ke-112 dalam Al-Qur’an)

Pada pembahasan asbabun nuzul Surah Al-Ikhlas, Hasiltani akan membahas bacaan surah Al-Ikhlas.

Berikut adalah bacaan surah Al-Ikhlas dalam teks arab, latin dan artinya:

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌۢ
Qul huwa Allāhu ‘aḥad
(Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa,)

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
Allāhuṣ-ṣamad
(Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.)

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Lam yalid wa lam yūlad
(Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,)

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Wa lam yakun lahu kufuwan ‘aḥad
(Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.)

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang asbabun nuzul Surah Al-Ikhlas.

Pemahaman tentang Asbabun Nuzul Surah Al-Ikhlas memberikan kita wawasan yang lebih mendalam mengenai konteks dan hikmah di balik turunnya surah ini. Surah Al-Ikhlas, dengan makna yang mendalam tentang keesaan Allah, merupakan fondasi penting dalam ajaran Islam.

Riwayat-riwayat yang menjelaskan asbabun nuzulnya mengajarkan kita tentang keteguhan iman dan kejelasan ajaran tauhid yang disampaikan kepada umat manusia.

Dengan memahami latar belakang turunnya Surah Al-Ikhlas, kita tidak hanya memperkaya pengetahuan kita, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga artikel ini membantu Sobat dalam mengerti lebih dalam tentang keutamaan Surah Al-Ikhlas dan makna yang terkandung di dalamnya.

Terimakasih telah membaca artikel asbabun nuzul Surah Al-Ikhlas ini, semoga informasi mengenai asbabun nuzul Surah Al-Ikhlas ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *