Hasiltani.id – Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat – Bacaan dan Keutamaan. Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat merupakan topik yang menarik untuk dibahas, terutama bagi mereka yang ingin memahami konteks dan latar belakang turunnya ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Surah Al Adiyat adalah salah satu surah yang memiliki pesan mendalam tentang keteguhan iman dan peringatan bagi mereka yang lalai akan tanggung jawabnya kepada Allah SWT.
Mengetahui asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya surah ini memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana dan mengapa Allah SWT menurunkan wahyu tersebut kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, pemahaman ini juga membantu kita mengapresiasi lebih dalam makna dari ayat-ayat yang terkandung di dalamnya.
Makna Surat Al-Adiyat
Sebelum membahas Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat, Hasiltani akan membahas makna surat Al-Adiyat.
Surat Al-Adiyat dimulai dengan gambaran kuda perang yang berlari kencang, terengah-engah, hingga memercikkan api saat kuku-kuku mereka bergesekan dengan batu. Gambaran ini melambangkan ketaatan kuda kepada tuannya, mengingatkan kita manusia untuk tidak mengabaikan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan.
Allah SWT mengingatkan kita melalui surat ini tentang bahaya mencintai harta duniawi secara berlebihan hingga melupakan kewajiban kepada-Nya. Ketamakan manusia sering kali membuat mereka menghalalkan segala cara demi meraih kekayaan, bahkan menjadi kikir atau enggan berbagi. Orang-orang yang terjebak dalam keserakahan ini akan mendapatkan balasan setimpal pada hari kiamat, ketika Allah membangkitkan mereka dari kubur dan menampakkan isi hati mereka yang sebenarnya.
Allah SWT mengetahui segala amal perbuatan manusia, bahkan bisikan dalam hati sekalipun. Karena itu, kita harus selalu berhati-hati dan tidak mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Bacaan Surat Al-‘Adiyat
Pada pembahasan Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat, Hasiltani membahas bacaan surat Al-Adiyat dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.
Berikut adalah bacaan Surat Al-‘Adiyat dalam bahasa Arab, latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ
wal-‘ādiyāti ḍab-ḥā
“Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,”
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ
fal-mụriyāti qad-ḥā
“dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),”
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ
fal-mugīrāti ṣub-ḥā
“dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,”
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ
fa aṡarna bihī naq’ā
“sehingga menerbangkan debu,”
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
fa wasaṭna bihī jam’ā
“lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,”
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ
innal-insāna lirabbihī lakanụd
“sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,”
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ
wa innahụ ‘alā żālika lasyahīd
“dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,”
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ
wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd
“dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.”
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ
a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr
“Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,”
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ
wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr
“dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?”
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ
inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr
“sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Maha Teliti terhadap keadaan mereka.”
Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat
Meskipun Surat Al-Adiyat sering disebut sebagai surat Makkiyah, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa surat ini sebenarnya diturunkan setelah Nabi Muhammad Saw hijrah, sehingga termasuk surat Madaniyah. Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bazzar, Ibnu Abi Hatim, dan Hakim tentang sebab turunnya ayat pertama dari surat Al-Adiyat.
Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw pernah mengirim pasukan berkuda untuk suatu misi. Setelah satu bulan tanpa kabar dari mereka, turunlah Surat Al-Adiyat. Penjelasan tentang asbabun nuzul ini juga terdapat dalam Tafsir Al-Munir karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili.
Dalam urutan mushaf, Surat Al-Adiyat adalah surat ke-100, yang berada setelah Surat Al-Zalzalah. Jika Surat Al-Zalzalah mengakhiri dengan penjelasan tentang balasan atas setiap amal baik dan buruk manusia, maka Surat Al-Adiyat memberikan penjelasan tentang apa yang membawa manusia pada amal-amal buruk tersebut.
Secara umum, Surat Al-Adiyat menggambarkan kerugian yang akan dialami manusia pada hari kiamat, terutama bagi mereka yang ingkar terhadap nikmat Allah, menjadi kikir karena terlalu mencintai dunia, dan tidak mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.
Keutamaan Membaca Surat Al-‘Adiyat
Setelah mengetahui Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat, Hasiltani juga membahas keutamaan membaca Surat Al-Adiyat.
Berikut beberapa keutamaan membaca Surat Al-‘Adiyat:
1. Termasuk dalam Al-Mufashshal
Surat Al-‘Adiyat merupakan bagian dari Al-Mufashshal, yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini memberikan keutamaan kepada Nabi Muhammad SAW dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya.
2. Kelak Dibangkitkan Bersama Amirul Mukminin
Abi Abdullah berkata: “Barangsiapa yang membaca Surat Al-‘Adiyat secara istiqamah, maka Allah akan membangkitkannya bersama amirul mukminin secara khusus, dan ia akan berada di samping dan dekat dengannya.” (Tsawabul A’mal: 154)
3. Mendapatkan Pahala Seperti Membaca Al-Qur’an dan Membantu Melunasi Hutang
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-‘Adiyat), maka ia akan diberi pahala seperti pahala orang yang membaca Al-Qur’an. Dan barangsiapa yang membacanya dengan istiqamah saat ia memiliki hutang, maka Allah akan menolongnya untuk melunasi hutang tersebut dengan sangat cepat.” (Tafsir Al Burhan, Juz 8: 360)
4. Doa Terlepas dari Ketakutan, Kelaparan, dan Kehausan
Ash-Shidiq berkata: “Barangsiapa yang membacanya (Surat Al-‘Adiyat) kepada orang yang takut, maka ia akan aman dari ketakutannya; membacanya kepada orang yang lapar, maka ia akan tenang dari rasa laparnya; dan orang yang kehausan, maka ia akan tenang dari rasa hausnya. Selain itu, jika orang yang berhutang membacanya secara istiqamah, maka Allah akan melunasi hutangnya, dengan izin Allah.” (Tafsir Al Burhan, Juz 8: 154)
5. Membuat Semakin Mudah Bersyukur
Membaca Surat Al-‘Adiyat dapat membantu kita menjadi lebih mudah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
6. Mengingatkan Akan Kedahsyatan Hari Akhir
Surat Al-‘Adiyat menjelaskan tentang kedahsyatan hari kiamat, sehingga dengan membaca surat ini, kita diingatkan untuk selalu berbuat baik dan meninggalkan sikap buruk.
7. Melancarkan Rezeki
Membaca Surat Al-‘Adiyat dipercaya dapat melancarkan rezeki yang kita panjatkan kepada Allah SWT, terutama jika dibaca secara rutin dan disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat.
Dalam memahami Asbabun Nuzul Surah Al Adiyat, kita diajak untuk lebih menghayati pesan-pesan yang disampaikan Allah SWT melalui wahyu-Nya. Surah ini tidak hanya memberikan gambaran tentang keadaan manusia yang sering kali lalai, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dan selalu mengingat kebesaran-Nya.
Dengan mengetahui latar belakang turunnya surah ini, kita bisa lebih memahami urgensi dari setiap ayat yang diturunkan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita senantiasa diberi petunjuk untuk terus mendalami dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam setiap langkah hidup kita.
Terimakasih telah membaca artikel Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat ini, semoga informasi mengenai Asbabun Nuzul Surah Al-Adiyat ini bermanfaat untuk Sobat.