Cara Ziarah Makam Datu Kalampayan

Cara Ziarah Makam Datu Kalampayan Ulama Besar Tanah Banjar

Posted on

Hasiltani.id – Cara Ziarah Makam Datu Kalampayan Ulama Besar Tanah Banjar. Ziarah ke makam Datu Kalampayan, atau Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, bukan hanya sebuah tradisi keagamaan, tetapi juga bentuk penghormatan kepada salah satu ulama besar yang sangat berjasa dalam perkembangan Islam di Tanah Banjar.

Datu Kalampayan dikenal sebagai ulama yang memiliki pengetahuan mendalam dalam bidang fikih dan telah meninggalkan warisan berharga melalui berbagai karya tulisnya, salah satunya adalah Kitab Sabilal Muhtadin.

Banyak peziarah yang datang ke makam beliau di Desa Kelampayan, Kalimantan Selatan, untuk memanjatkan doa dan berharap keberkahan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara ziarah makam Datu Kalampayan sesuai dengan ajaran yang diwariskan oleh cicit beliau, Abah Guru Sekumpul.

Siapa Datu Kalampayan?

Sebelum membahas cara ziarah makam Datu Kalampayan, Hasiltani akan membahas siapa Datu Kalampayan itu?.

Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, atau lebih dikenal sebagai Datu Kalampayan, adalah seorang ulama terkenal yang memiliki garis keturunan langsung dengan Rasulullah.

Beliau lahir di Lok Gabang, Astambul, Banjar, pada 17 Maret 1710 Masehi, dan wafat di Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar, pada 3 Oktober. Datu Kalampayan merupakan seorang ulama yang ahli dalam bidang fikih Mazhab Syafi’i dan berasal dari Martapura, kota yang dikenal sebagai Serambi Mekkah di Tanah Banjar (Kesultanan Banjar), Kalimantan Selatan.

Beliau hidup pada masa tahun 1122-1227 Hijriyah dan juga dikenal dengan sebutan Tuan Haji Besar. Beliau dianugerahi julukan anumerta dari Kesultanan Banjar sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

Baca Juga :  Ciri-ciri dan Khasiat Batu Biduri Bulan Asli yang Mempesona

Letak Makam Datu Kalampayan

Pada pembahasan cara ziarah makam Datu Kalampayan, Hasiltani membahas letak makam Datu Kalampayan.

Kubah Datu Kalampayan, atau dikenal juga sebagai makam Syekh Haji Muhammad Arsyad Al-Banjari, merupakan salah satu destinasi wisata religi yang populer di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Lokasinya berada di Jalan Syekh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari, Desa Kelampayan, Kecamatan Astambul, sekitar 35 kilometer dari Kota Banjarmasin, tepatnya dari titik nol kilometer di siring Sungai Martapura.

Akses menuju Kubah Datu Kalampayan sangat mudah dengan melalui Jalan Nasional yang beraspal mulus. Perjalanan dari Banjarmasin menuju Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, lalu berbelok ke Jalan Kabupaten di Kecamatan Astambul. Dari pusat Kecamatan Astambul, Desa Kalampayan dapat dicapai dengan perjalanan sejauh 6 kilometer.

Saat memasuki Desa Kalampayan, pengunjung akan melewati gerbang desa dan dikenakan retribusi masuk sebesar Rp 5.000 per mobil minibus. Penjaga makam, Guru Ahmad Nur Arifin, merupakan salah satu keturunan langsung dari Datu Kalampayan. Menurutnya, Datu Kalampayan hidup pada masa Kesultanan Banjar, lahir di Desa Lok Gabang pada 17 Maret 1710 dan wafat di Desa Dalam Pagar pada 3 Oktober 1812, sekitar 300 tahun yang lalu.

Datu Kalampayan dikenal sebagai seorang ulama yang sangat alim dan memiliki pengetahuan agama Islam yang mendalam. Beliau menuntut ilmu di Makkah selama 35 tahun dengan dukungan beasiswa dari Kesultanan Banjar karena kecerdasannya dan budi pekerti yang luhur, meskipun masih muda dan berada di lingkungan istana Kesultanan Banjar. Sultan Banjar bahkan menikahkan putrinya dengan Datu Kalampayan dan memberikan lahan untuk mendirikan madrasah di Desa Dalam Pagar, yang selama penjajahan VOC tidak pernah diserang atau didatangi.

Baca Juga :  Makna Kembang 7 Rupa - Makna Mendalam dalam Budaya Jawa

Guru Arifin, penjaga makam yang akrab disapa, menyebutkan bahwa Datu Kalampayan telah menghasilkan banyak karya tulis, salah satunya yang terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin. Kitab ini menjadi rujukan penting bagi umat Islam di Asia Tenggara dan menjadi referensi ilmiah dalam penentuan hukum Islam.

Desa Kalampayan pada masa lalu dikenal sebagai wilayah pertanian, perkebunan, dan perikanan yang dikelola oleh Datu Kalampayan. Sementara itu, Desa Dalam Pagar merupakan kawasan madrasah, tempat mencetak kader santri dan tokoh agama, serta menjadi tempat tinggal Datu Kalampayan bersama keluarganya.

Tata Cara Ziarah Makam Datu Kalampayan yang Diajarkan oleh Abah Guru Sekumpul

Berikut adalah cara ziarah makam Datu Kalampayan yang diajarkan oleh Abah Guru Sekumpul, seorang ulama besar yang juga merupakan cicit dari Datu Kalampayan:

  1. Bacalah Surat Al-Ikhlas (Qulhu) sebanyak 13 kali.
  2. Bacalah sholawat sebanyak 14 kali, jenis sholawatnya bisa apa saja sesuai keinginan.
  3. Setelah itu, bacalah Surat Al-Fatihah 1 kali, diikuti dengan Surat Al-Falaq 1 kali, dan Surat An-Naas 1 kali.
  4. Selanjutnya, Sobat bebas membaca apa pun yang diinginkan, seperti Surat Yasin, Surat Al-Mulk (Tabarak), atau Tahlil.
  5. Lakukan tawassul dengan mengucapkan: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan Berkat Datu Kalampayan (sebutkan hajat dan keinginan Sobat).”

Ini adalah panduan yang diajarkan untuk mendekatkan diri kepada Allah sambil mengenang jasa Datu Kalampayan.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang cara ziarah makam Datu Kalampayan.

Ziarah ke makam Datu Kalampayan adalah salah satu cara bagi kita untuk mengenang dan menghormati warisan besar yang ditinggalkan oleh ulama besar ini. Dengan mengikuti tata cara ziarah yang telah diajarkan oleh Abah Guru Sekumpul, kita tidak hanya meneladani kebaikan dan ketakwaan Datu Kalampayan, tetapi juga mengharapkan keberkahan dan petunjuk dari Allah SWT.

Baca Juga :  Khasiat dan Manfaat Minyak Ponibasalwa

Melalui ziarah ini, kita diingatkan akan pentingnya ilmu, ketakwaan, dan cinta kepada agama yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita. Semoga dengan memahami cara ziarah makam Datu Kalampayan, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna.

Terimakasih telah membaca artikel cara ziarah makam Datu Kalampayan ini, semoga informasi mengenai cara ziarah makam Datu Kalampayan ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *