fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid

Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hamid- Manfaat dan Keberkahannya

Posted on

Hasiltani.id – Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hamid- Manfaat dan Keberkahannya dalam Kehidupan Sehari-hari. Asmaul Husna adalah kumpulan dari 99 nama indah Allah SWT yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang agung. Salah satu dari Asmaul Husna yang memiliki makna mendalam dan penuh berkah adalah Al-Hamid, yang berarti “Yang Maha Terpuji”. Melalui dzikir Al-Hamid, seorang Muslim diajak untuk senantiasa memuji dan mengingat keagungan Allah SWT. Dzikir ini memiliki fadilah yang luar biasa dalam memperbaiki sifat-sifat diri, menumbuhkan rasa syukur, dan memperindah akhlak.

Dalam kehidupan sehari-hari, fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid dapat dirasakan dengan mengamalkannya secara rutin, baik sebagai bentuk pengingat akan keagungan Allah maupun sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Dzikir ini tidak hanya mengajarkan pentingnya memuji Allah dalam setiap keadaan, tetapi juga membantu mengarahkan hati dan pikiran kepada kebaikan. Dengan terus melafalkan “Yaa Hamiduu”, hati seseorang akan diterangi oleh cahaya keimanan, dan hidupnya akan dipenuhi dengan kebahagiaan dan ketenangan batin.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid serta bagaimana pengamalannya dapat membawa keberkahan dalam kehidupan seorang Muslim.

Penjelasan Al-Hamid dalam Al-Qur’an

Sebelum membahas fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid, Hasiltani akan menjelaskan mengenai Al-Hamid dalam Al-Quran.

Dalam Surah Ibrahim ayat 8, Allah digambarkan sebagai satu-satunya yang tetap Mahakaya dan Maha Terpuji, meskipun seluruh makhluk di bumi mengingkari nikmat-Nya. Ayat tersebut menyatakan:

“Musa berkata, ‘Jika kamu dan semua yang ada di bumi mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.’” (QS. Ibrahim: 8)

Al-Hamdu vs. Asy-Syukru

Makna al-hamdu (memuji) sering dianggap serupa dengan asy-syukru (bersyukur), namun keduanya memiliki cakupan yang berbeda. Al-hamdu lebih luas karena kita dapat memuji seseorang karena sifat-sifat baiknya serta pemberiannya. Sementara itu, asy-syukru hanya diberikan sebagai bentuk terima kasih atas pemberian atau nikmat, bukan untuk sifat seseorang.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Al-Hamid berarti Allah adalah satu-satunya yang terpuji dalam segala hal: firman-Nya, perbuatan-Nya, ketentuan syariat-Nya, dan ketetapan takdir-Nya. Segala sesuatu tentang Allah layak dipuji, baik dalam kebesaran-Nya sebagai Zat yang tak tertandingi, dalam keindahan nama-nama-Nya, maupun dalam sifat-sifat sempurna yang hanya dimiliki oleh-Nya.

Makna Membaca Asmaul Husna Al-Hamid

Pada pembahasan fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid, Hasiltani akan membahas makna membaca Asmaul Husna Al-Hamid.

Membaca Asmaul Husna Al-Hamid memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan seorang Muslim. Al-Hamid, yang berarti “Yang Maha Terpuji,” mengingatkan kita bahwa hanya Allah SWT yang layak menerima segala pujian dan penghormatan. Ketika kita menjadikan Al-Hamid sebagai wirid dan dzikir, kita mengakui kebesaran Allah sebagai Pencipta yang mengadakan segala sesuatu dengan sempurna.

Baca Juga :  Cara Mengamalkan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun

Berikut beberapa makna penting dari membaca dan mengamalkan Asmaul Husna Al-Hamid:

1. Mengakui Keagungan dan Kebaikan Allah

Membaca Al-Hamid dalam dzikir dan wirid adalah bentuk pengakuan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya yang pantas dipuji. Ia adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Dengan terus mengingat sifat Al-Hamid, kita diajak untuk selalu menyadari keagungan Allah dalam segala hal yang ada di dunia.

2. Sebagai Teladan Sifat Terpuji

Selain sebagai bentuk pujian kepada Allah, membaca Asmaul Husna Al-Hamid juga dapat menjadi contoh bagi kita untuk meniru sifat-sifat terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami bahwa Allah Maha Terpuji, kita terdorong untuk menjalani hidup dengan penuh kemuliaan dan kebaikan. Hal ini akan tercermin dalam sikap dan perilaku kita kepada orang lain, seperti menjaga lisan, berperilaku jujur, dan bersikap bijaksana.

3. Menumbuhkan Rasa Syukur

Salah satu cara mengamalkan Asmaul Husna Al-Hamid adalah dengan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Ketika kita terus memuji Allah, hati kita akan dipenuhi dengan rasa syukur dan kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah anugerah-Nya. Rasa syukur ini membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup.

4. Menguatkan Keyakinan Hanya Memohon kepada Allah

Membaca Al-Hamid juga memperkuat keyakinan kita bahwa hanya Allah SWT yang layak dijadikan tempat untuk meminta dan memohon segala sesuatu. Dengan mengingat sifat Al-Hamid, kita diajarkan untuk selalu kembali kepada Allah dalam segala keadaan, baik dalam kesulitan maupun dalam kenikmatan, dan untuk tidak bergantung pada makhluk lain.

5. Menjauhkan Diri dari Perilaku yang Dilarang

Pengamalan Asmaul Husna Al-Hamid juga mengarahkan kita untuk menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Ketika kita menyadari bahwa Allah adalah Zat yang terpuji, kita akan terdorong untuk mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi perbuatan yang tidak terpuji, seperti berbohong, iri hati, atau bermalas-malasan dalam ibadah.

6. Membangun Kepribadian yang Terpuji

Mengamalkan dzikir Yaa Hamid akan membantu kita untuk membangun karakter yang lebih baik, baik secara spiritual maupun moral. Kita akan lebih berhati-hati dalam berperilaku dan selalu berusaha menjadi pribadi yang memberikan manfaat dan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sifat-sifat terpuji seperti sabar, rendah hati, dan penuh kasih sayang akan lebih mudah tumbuh dalam diri kita.

Manfaat Asmaul Husna Al-Hamid

Pada pembahasan fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid, berikut adalah manfaat asmaul husna Al-Hamid:

1. Menghilangkan Sifat Buruk:

Bagi seseorang yang membaca Yaa Hamid sebanyak 93 kali dalam keadaan menyendiri selama 45 hari, insya Allah kebiasaan buruk dan sifat-sifat negatifnya akan berubah menjadi baik. Dzikir ini membantu memperbaiki karakter dan perilaku seseorang, sehingga mereka menjadi lebih baik dan terpuji di mata Allah.

2. Menerangi Hati:

Jika seseorang yang taat dalam ibadah mengamalkan dzikir Yaa Hamid sebanyak 99 kali setelah shalat Subuh, insya Allah hatinya akan diterangi oleh cahaya Allah sepanjang hari itu. Cahaya ini akan membuat orang tersebut merasakan ketenangan hati dan kemurnian spiritual.

3. Memperindah Ucapan dan Perbuatan:

Membaca Yaa Hamid sebanyak 66 kali setelah shalat Subuh dan shalat Isya akan memperindah ucapan dan perbuatan seseorang. Dzikir ini dipercaya membantu seseorang untuk menjaga tutur kata yang baik dan perilaku yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menjadi Hamba yang Salih:

Jika seseorang membaca Yaa Hamid sebanyak 100 kali setiap selesai shalat lima waktu, Allah akan memasukkannya ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang salih. Allah juga akan mencintai orang tersebut, dan ia akan mendapatkan penghormatan serta pelayanan dari orang-orang di sekitarnya. Selain itu, kehidupannya akan dipenuhi dengan nikmat, kebahagiaan, dan rasa syukur.

Baca Juga :  Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Qadir - Menggapai Ketenangan dan Perlindungan

5. Memperbaiki Ucapan yang Buruk:

Untuk seseorang yang memiliki kebiasaan berbicara tidak baik, menuliskan Yaa Hamid pada segelas air dan meminumnya secara teratur dipercaya dapat membuat ucapannya menjadi lebih baik. Dzikir ini membantu membersihkan hati dan pikiran dari pengaruh setan dan hawa nafsu, sehingga orang tersebut akan lebih berhati-hati dalam berbicara dan berperilaku.

6. Menghalangi Pengaruh Negatif dan Kelalaian:

Dzikir Yaa Hamid juga dipercaya mampu mencegah setan dan hawa nafsu dari mempengaruhi jiwa seseorang. Cahaya iman dan ilmu yang bersumber dari dzikir ini akan menghalangi kegelapan kebodohan, kesombongan, kemunafikan, dan khayalan buruk. Pikiran yang disinari cahaya keimanan akan lebih waspada terhadap kelalaian dan pengaruh negatif.

7. Memperoleh Perbuatan Mulia dan Terpuji:

Membaca Yaa Hamid setiap hari, insya Allah, akan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang mulia dan terpuji. Dzikir ini membantu menjaga hati dan pikiran agar tetap selaras dengan nilai-nilai kebaikan dan ketaatan kepada Allah.

8. Memperbaiki Perkataan:

Jika dzikir Yaa Hamid dibaca sebanyak 66 kali setelah shalat Maghrib dan Subuh, insya Allah ucapan seseorang akan selalu terpuji. Hal ini membantu seseorang untuk senantiasa berkata-kata baik dan menjaga lisannya dari hal-hal yang tidak pantas.

Dengan mengamalkan Asmaul Husna Al-Hamid, seseorang diharapkan dapat memperbaiki diri, baik dari segi ucapan, perbuatan, dan juga hubungan dengan sesama manusia serta meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan kepada Allah.

Meneladani Sifat Al-Hamid (Yang Maha Terpuji) dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada artikel fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid ini, meneladani sifat Al-Hamid (Yang Maha Terpuji) dalam kehidupan sehari-hari berarti senantiasa memuji Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, baik dalam kondisi senang maupun sedih.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meneladani sifat Al-Hamid:

1. Selalu Memuji Allah dalam Setiap Keadaan

Mengutip dari buku 99 Asmaul Husna Kisah dan Mukjizat oleh Chris Oetoyo, seorang yang beriman senantiasa memuji Allah, baik dalam keadaan bahagia maupun sedih. Ketika mendapatkan prestasi atau kabar baik, orang yang beriman akan mengucapkan “Alhamdulillah,” yang berarti segala puji bagi Allah. Dengan mengingat bahwa segala nikmat, baik besar maupun kecil, adalah pemberian Allah Yang Maha Terpuji, hati kita akan dipenuhi rasa syukur.

2. Berdzikir dengan Nama Al-Hamid

Berdasarkan buku Asmaul Husna oleh Syekh Tosun Bayrak al-Jerrahi, salah satu cara untuk meneladani nama Al-Hamid adalah dengan memperbanyak dzikir menggunakan lafadz Yaa Hamiduu. Dzikir ini dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Membaca dzikir ini sebanyak 99 kali setelah sholat Subuh akan membuat hati seseorang diterangi oleh Allah.
  • Jika dzikir ini dibaca 66 kali setelah sholat Subuh dan Isya, Allah akan memperindah ucapan dan perbuatan orang tersebut.
  • Membaca dzikir sebanyak 100 kali setelah sholat lima waktu akan membuat seseorang dimasukkan ke dalam golongan orang-orang salih, dan Allah akan mencintainya. Hidupnya pun akan dipenuhi dengan nikmat, syukur, dan kegembiraan.

3. Menjaga Ucapan dan Perbuatan

Sebagai bagian dari meneladani Al-Hamid, kita juga diajarkan untuk menjaga ucapan dan perbuatan. Allah Maha Terpuji atas segala hal yang dilakukan-Nya, maka kita sebagai hamba-Nya sebaiknya juga berusaha melakukan perbuatan yang mulia dan senantiasa berkata-kata dengan baik.

4. Bersyukur dalam Segala Keadaan

Meneladani sifat Al-Hamid juga berarti selalu bersyukur kepada Allah, bahkan dalam keadaan sulit. Dengan memuji Allah dan tetap bersyukur di tengah kesulitan, kita menunjukkan keimanan yang kuat dan meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah yang penuh hikmah.

Dalil Asmaul Husna Al-Hamid dalam Al-Qur’an

Pada pembahasan fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid, Hasiltani juga membahas dalil asmaul husna Al-Hamid dalam Al-Qura:

Baca Juga :  Dzikir Fulus Uang Kekayaan Halal dari Habib Alaydrus

1. Surah Ibrahim Ayat 8:

Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an melalui perkataan Nabi Musa bahwa, jika semua manusia di bumi ini menolak atau tidak mengakui nikmat Allah, itu tidak akan mengurangi keagungan Allah sedikit pun. Allah adalah Zat yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Selain itu, Allah juga Maha Terpuji, artinya Dia layak dipuji atas segala kebaikan dan rahmat-Nya.

وَقَالَ مُوْسٰٓى اِنْ تَكْفُرُوْٓا اَنْتُمْ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ۙفَاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ حَمِيْدٌ – ٨

Wa qāla mụsā in takfurū antum wa man fil-arḍi jamī’an fa innallāha laganiyyun ḥamīd

Artinya:
“Dan Musa berkata, ‘Jika kamu dan semua yang ada di bumi mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.’” (QS. Ibrahim [14]:8)

2. Surah Luqman Ayat 12:

Dalam ayat ini, Allah mengingatkan melalui kisah Nabi Luqman bahwa hikmah (kebijaksanaan) diberikan kepada mereka yang bersyukur kepada Allah. Barang siapa bersyukur, kebaikan tersebut kembali kepada dirinya sendiri, tetapi jika seseorang ingkar atau tidak bersyukur, Allah tetap Maha Kaya dan Maha Terpuji. Artinya, Allah tidak memerlukan syukur kita, tapi kita yang mendapat manfaat dari bersyukur kepada-Nya.

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ – ١٢

Wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh, wa may yasykur fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun ḥamīd

Artinya:
“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah!’ Dan barang siapa bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.” (QS. Luqman [31]:12)

Dengan kata lain, kedua ayat ini mengajarkan bahwa Allah tidak bergantung pada makhluk-Nya. Allah tetap Maha Mulia, Maha Kaya, dan Maha Terpuji, meskipun manusia bersyukur atau tidak.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid.

Dalam kehidupan seorang Muslim, mengamalkan dzikir Al-Hamid dari Asmaul Husna membawa banyak manfaat dan keberkahan. Sebagai salah satu nama Allah yang berarti “Yang Maha Terpuji”, dzikir ini mengingatkan kita untuk senantiasa memuji-Nya dalam setiap keadaan, baik dalam kesenangan maupun kesulitan. Melalui dzikir ini, hati kita akan dipenuhi dengan rasa syukur, akhlak kita akan semakin terpuji, dan kita akan lebih dekat dengan Allah SWT.

Fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid tidak hanya terbatas pada spiritualitas, tetapi juga mencakup perbaikan perilaku dan hubungan kita dengan orang lain. Dengan rajin mengamalkannya, insya Allah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih terjaga dari sifat-sifat yang tidak terpuji. Semoga dengan dzikir ini, kita selalu berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT, serta mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam menjalani hidup.

Mari jadikan dzikir Al-Hamid sebagai bagian dari ibadah sehari-hari, agar kita dapat merasakan fadilah yang luar biasa dari pujian kepada Allah SWT, Yang Maha Terpuji.

Terimakasih telah membaca artikel fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid ini, semoga informasi mengenai fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Hamid ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *