rak hidroponik pipa sistem dft nft modifikasi

Panduan Lengkap Rak Hidroponik Pipa Sistem DFT NFT Modifikasi

Posted on

Hasiltani.id – Panduan Lengkap Rak Hidroponik Pipa Sistem DFT NFT Modifikasi. Hidroponik pipa adalah salah satu sistem hidroponik yang populer dan mudah untuk dilakukan sendiri di rumah. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas hidroponik pipa adalah dengan menggunakan rak hidroponik pipa sistem DFT (Deep Flow Technique) dan NFT (Nutrient Film Technique) yang dimodifikasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membangun rak hidroponik pipa sistem DFT NFT modifikasi dengan langkah-langkah yang mudah diikuti.

Apa itu Hidroponik?

Hidroponik adalah sebuah sistem bercocok tanam yang menggunakan air dan nutrisi dalam menggantikan tanah sebagai media tumbuh tanaman. Salah satu jenis hidroponik yang banyak digunakan adalah hidroponik pipa.

Namun, hidroponik pipa konvensional mempunyai beberapa kelemahan seperti terbatasnya ruang untuk menanam dan kesulitan untuk mengatur nutrisi pada akar tanaman. Dalam hal ini, rak hidroponik pipa sistem DFT NFT modifikasi dapat menjadi solusi yang tepat.

Apa itu Rak Hidroponik Pipa Sistem DFT NFT Modifikasi?

Rak hidroponik pipa sistem DFT NFT modifikasi adalah rak yang dirancang khusus untuk menampung pipa-pipa hidroponik dengan sistem DFT dan NFT yang dimodifikasi. Sistem DFT adalah sistem hidroponik dengan media tumbuh berupa air yang mengalir dengan arus yang cukup deras.

Sementara sistem NFT adalah sistem hidroponik dengan media tumbuh berupa air yang mengalir dengan arus yang cukup pelan. Rak hidroponik pipa sistem DFT NFT modifikasi memadukan kedua sistem ini sehingga menghasilkan efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.

Membuat Rak Hidroponik Pipa Sistem DFT NFT Modifikasi

Berikut adalah salah satu metode pembuatan rak hidroponik pipa yang dirancang untuk sistem hidroponik NFT atau DFT dengan penggunaan air yang mengalir. Dalam metode ini, sumber listrik dan pompa air menjadi dua komponen utama yang sangat penting.

Baca Juga :  Menanam Cabe Hidroponik Dalam Polibag dengan Arang Sekam

Bahan

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat rak hidroponik pipa sistem NFT atau DFT ini antara lain:

  • 3 pipa dengan ukuran 3 inci
  • Beberapa potongan pipa dengan ukuran 2 inci
  • 5 oversok pipa dengan ukuran 3 inci ke 2 inci
  • 5 sambungan L pipa dengan ukuran 2 inci
  • 1 sambungan L pipa dengan ukuran 3 inci (juga bisa diganti dengan tutup pipa atau dop 3 inci)
  • Tampungan nutrisi berupa ember atau tong air
  • Selang air dengan panjang 6 meter
  • 9 klem pipa dengan ukuran 3 inci
  • Kayu dengan ukuran 4 cm
  • Kayu dengan ukuran 3 cm
  • Pompa air (dapat menggunakan pompa ikan, dengan head yang disesuaikan dengan tinggi rak).

Cara membuat

  1. Pertama-tama, dibuatlah rak atau rangka dari kayu sebagai penopang pipa. Model rak yang digunakan mengadopsi model rak jemuran yang bisa dilipat. Lebarnya dibuat sepanjang 350 cm untuk menopang pipa dengan panjang 370 cm (ujung pipa bagian sambungan harus dipotong terlebih dahulu). Tinggi rak yang miring adalah 180 cm. Namun, jika menggunakan model kultur pipa vertikal, pipa-pipa dapat menempel langsung pada tembok sehingga rak kayu tidak lagi diperlukan.
  2. Selanjutnya, buatlah lubang untuk netpot pada pipa-pipa. Jarak antara lubang disesuaikan dengan keperluan. Jika ingin membuat lubang dalam jumlah yang banyak, bisa dibuat dengan jarak antara pusat lubang sebesar 10 cm. Untuk membuat lubang, dapat menggunakan alat bor atau solder listrik.
  3. Pasang pipa pada rak kayu dengan menggunakan klem. Pada model ini, pipa harus diposisikan mendatar tanpa kemiringan sehingga ketinggian air saat diam akan sama sepanjang pipa. Sebelum dipasangkan dengan klem pada kayu, pipa dapat disetel terlebih dahulu dengan cara mengikat atau menggantung dengan tali rafia pada palang kayu bagian atas. Kemudian, pipa diisi dengan air hingga mendapatkan posisi terbaiknya, di mana air tergenang merata di sepanjang pipa pralon.
  4. Saat menyetel pipa, pasang juga oversok dan keni. Tidak perlu menggunakan lem PVC pada saat memasang sambungan-sambungan ini agar nanti mudah dilepas. Sambungan yang presisi tidak akan bocor meskipun tanpa lem PVC.
  5. Pipa penghubung 2″ antara pipa atas dan bawah dapat dibuat sepanjang 30 cm. Setelah mendapatkan posisi yang tepat, baru dikuatkan dengan klem dan paku.
  6. Untuk mengalirkan nutrisi, pompa air dipasang dengan menggunakan selang panjang yang terhubung dengan ujung pipa paling atas. Setelah melalui jalur pipa, aliran nutrisi akan kembali lagi ke dalam tampungan. Untuk pipa yang berjumlah genap seperti 2, 4, atau 6, knee 5 dapat dipindahkan ke sebelah kiri dengan posisi wadah nutrisi yang tetap, sehingga tidak perlu menggunakan selang air yang terlalu panjang. Aliran nutrisi dari pompa akan langsung naik masuk ke dalam lubang pipa atas yang pertama.
Baca Juga :  Cara Menanam Selada Merah Hidroponik dengan Media Rockwool

Apabila ketinggian pipa pertama dari bawah terlalu rendah, tampungan dapat diletakkan di dalam lubang galian yang dibuat di tanah. Pastikan untuk membuat tutup untuk wadah tampungan ini.

Kapasitas rak hidroponik

Dengan jarak antar pusat lubang 10 cm, rak hidroponik dengan 3 buah pipa ini dapat menampung 111 lubang netpot. Jika dua sisi dipakai (depan belakang) dengan total 6 pipa dapat diperoleh kapasitas 222 lubang. Untuk 4 pipa sejumlah 148 lubang.

Aliran Tipis NFT

Untuk mengubah konstruksi di atas menjadi model NFT (nutrient film technique), di mana aliran air dalam pipa tipis hanya beberapa milimeter, penghubung antara pipa atas dan bawah dapat diganti dengan knee 3″. Air akan mengalir dengan lancar tanpa ada hambatan seperti yang terjadi jika menggunakan oversok. Selain itu, posisi pipa horizontal juga harus dimiringkan sedikit naik turun sehingga aliran air dapat mengalir dengan lancar.

Bentuk alas pipa yang melengkung akan membuat aliran air yang tipis tidak menyentuh media tanam yang berada pada netpot beralas datar. Oleh karena itu, kain flanel biasanya ditambahkan sebagai sumbu penghubung antara media tanam atau akar tanaman dengan larutan nutrisi yang mengalir. Model ini memerlukan pasokan listrik yang terus menerus karena air akan mengalir ke bawah jika tidak ada listrik atau jika pompa air tidak berjalan.

Dibandingkan dengan sistem NFT yang diterapkan pada talang air, NFT pada pipa ini masih kalah dalam ketipisan lapisan air yang mengalir. Bentuknya yang melingkar di bagian bawah membuat aliran air sedikit tergenang dibandingkan dengan talang yang memiliki lapisan datar. Namun, dalam pembuatannya NFT dari pipa jauh lebih mudah dan fleksibel dibandingkan dengan talang air dalam penyusunan dan penyesuaian layout.

Baca Juga :  Membuat Kit Hidroponik dari Bak Plastik Sistem Sumbu

Kekurangan dan Kelebihan Rak Hidroponik Pipa Sistem DFT NFT Modifikasi

Kelebihan

Dibandingkan dengan model hidroponik air tergenang atau diam, sistem hidroponik air mengalir memiliki kelebihan dalam menyediakan pasokan oksigen terlarut yang lebih optimal bagi tanaman. Sehingga, tanaman akan memiliki bobot yang lebih baik dibandingkan dengan sistem hidroponik air tergenang.

Selain itu, model ini juga menghemat tenaga dalam pengisian larutan nutrisi ke tiap-tiap wadah, karena pengisian tersebut dapat digantikan oleh kerja pompa air. Hal ini memungkinkan pengisian ulang hanya dilakukan di satu tempat, yaitu wadah tampungan nutrisi.

Kekurangan

Kekurangan dari model ini adalah kapasitas tampung air yang terbatas jika digunakan untuk hidroponik air tergenang tanpa pompa. Hal ini disebabkan oleh sambungan perlop dari pipa 3″ ke pipa 2″ di masing-masing ujung yang membuat tingkat ketinggian air lebih rendah dari setengah diameter pipa. Akibatnya, larutan nutrisi yang tersedia akan cepat habis saat tanaman tumbuh besar sehingga pengisian ulang akan menjadi terlalu sering. Untuk mengatasi hal ini, salah satu ujung dari pipa pada setiap tingkat dapat diganti dengan dop atau tutup pipa saja sehingga mampu menampung lebih banyak larutan nutrisi.

Penutup

Rak hidroponik pipa sistem DFT/NFT bisa dimodifikasi dengan mengubah penghubung pipa agar mengalir dengan lancar. Namun, bentuk pipa yang melengkung bisa membuat aliran air sedikit tergenang, sehingga perlu ditambahkan kain flanel sebagai sumbu penghubung media tanam dengan larutan nutrisi yang mengalir. Selain itu, kelemahan dari sistem ini adalah kapasitas tampung air yang sedikit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *