Asmaul Husna Dzikir Al-Basith

Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Basith – Manfaat dan Keutamaannya

Posted on

Hasiltani.id – Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Basith – Manfaat dan Keutamaannya untuk Kelapangan Rezeki dan Ketenangan Hati. Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang agung dan mulia. Di antara Asmaul Husna, Al-Basith menjadi salah satu nama yang memiliki makna penting dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim.

Al-Basith, yang berarti “Yang Maha Melapangkan,” menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk melapangkan rezeki, hati, dan kehidupan hamba-hamba-Nya sesuai kehendak-Nya. Mengamalkan dzikir dengan menyebut nama Al-Basith diyakini memiliki banyak manfaat dan keutamaan.

Fadilah dzikir Al-Basith ini mencakup kelapangan rezeki, ketenangan hati, serta keteguhan dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Basith dan bagaimana amalan ini bisa membawa kebaikan dalam kehidupan spiritual dan duniawi seorang Muslim.

Memaknai Al-Basith

Sebelum membahas Asmaul Husna dzikir Al-Basith, Hasiltani akan membahas mengenai makna Al-Basith.

Al-Basith berasal dari kata kerja basatha yang berarti “terhampar” atau “memperluas.” Dalam Asmaul Husna, Al-Basith merujuk pada Allah sebagai Dzat yang melapangkan atau memudahkan segala urusan. Lawan dari Al-Basith adalah Al-Qabidh, yang berarti Maha Menyempitkan. Jadi, Allah-lah yang melapangkan rezeki kepada siapa pun yang Dia kehendaki melalui kemurahan dan rahmat-Nya.

Dalam Kitab Tafsir Asma Allah al-Husna yang ditulis oleh Imam Abu Ishaq Az-Zujaj, disarankan untuk memahami Al-Basith bersamaan dengan Al-Qabidh. Ini penting agar kita dapat memahami kesempurnaan Allah. Allah bisa melapangkan rezeki dan kebahagiaan kepada seseorang yang sebelumnya mengalami kesulitan. Namun, Allah juga bisa menyempitkan rezeki, membuat yang sehat menjadi sakit, atau mengubah kebahagiaan menjadi kesedihan.

Penjelasan tentang kuasa Allah dalam melapangkan dan menyempitkan rezeki juga dijelaskan dalam QS. Asy-Syuura ayat 27:

“Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi. Tetapi, Dia menurunkan rezeki dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Teliti dan Maha Melihat hamba-hamba-Nya.”

Pemahaman ini membantu seorang Muslim untuk tidak berpikiran buruk kepada Allah. Ketika Allah melapangkan rezeki, seorang Muslim diingatkan untuk selalu bersyukur dan beribadah, menyadari bahwa semua kelapangan itu berasal dari Allah Al-Basith. Sebaliknya, ketika sedang berada dalam kesulitan, seorang Muslim diajarkan untuk bersabar, bertawakal, dan terus memohon pertolongan Allah, yakin bahwa suatu saat Allah akan melapangkan kembali keadaan mereka. Setiap keadaan yang dialami diyakini memiliki hikmah dan kebaikan yang Allah berikan kepada hamba-Nya.

Baca Juga :  Surat Ar-Rahman Ayat 26 dan 27 – Bacaan, Kandungan dan Hikmah

Manfaat Asmaul Husna Al-Basith

Pada pembahasan Asmaul Husna dzikir Al-Basith, Hasiltani membahas manfaat asmaul husna Al-Basith.

Dalam buku Khasiat Ampuh Asmaul Husna karya Maulana Ahmad, dijelaskan bahwa dzikir Al-Basith sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali setelah sholat fardhu. Saat berdzikir, kita dapat melafalkan “Ya Basith.”

Ada banyak manfaat dan keutamaan yang bisa didapat oleh seorang Muslim yang mengamalkan Asmaul Husna Al-Basith, di antaranya:

  • Allah akan melapangkan rezeki dan memperluas ilmunya.
  • Hati menjadi lebih damai dan tenang.
  • Terhindar dari stres dan berbagai masalah.
  • Penghasilan akan bertambah.
  • Dicintai dan dihargai oleh orang lain.
  • Dapat memberikan kebahagiaan kepada sesama.

Dengan mengamalkan dzikir ini, seorang Muslim bisa merasakan banyak kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalil Asmaul Husna Al-Basith dalam Al-Quran

Pada artikel Asmaul Husna dzikir Al-Basith ini, Hasiltani juga membahas dalil Asmaul Husna Al-basith dalam Al-Quran.

1. Surah Al-Baqarah Ayat 245

“Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 245)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa penuh untuk menahan atau melapangkan rezeki seseorang. Allah Al-Basith adalah yang meluaskan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki.

2. Surah Asy-Syura Ayat 12

“Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(QS. Asy-Syura [42]: 12)

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah adalah pemilik semua kekayaan di langit dan bumi. Dia yang berkuasa melapangkan atau membatasi rezeki makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya, sesuai dengan sifat Al-Basith.

Kedua ayat ini menegaskan bahwa Allah Maha Melapangkan rezeki, sekaligus juga bisa menahan rezeki sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.

Hikmah Asmaul Husna Al-Basith

Seperti yang sudah dijelaskan, Al-Basit berarti Allah Yang Maha Melapangkan. Pemahaman tentang nama ini membawa hikmah yang mendalam bagi setiap Muslim. Berikut beberapa hikmah dari pemahaman Asmaul Husna Al-Basit:

1. Tidak Berprasangka Buruk kepada Allah

Pemahaman tentang Al-Basit mengajarkan kita untuk tidak mudah berprasangka buruk (suudzan) kepada Allah. Artinya, kita tidak boleh meragukan kebijaksanaan dan kebaikan Allah dalam memberikan rezeki atau menghadirkan ujian. Dengan pemahaman ini, kita akan lebih percaya dan yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Baca Juga :  Keutamaan dan Cara Mengamalkan Wirid Hari Jumat Ya Kafi Ya Mughni

2. Konsistensi dalam Ibadah

Menyadari bahwa Allah adalah Al-Basit, Dzat yang melapangkan, mendorong kita untuk konsisten dalam beribadah. Kita tahu bahwa segala kelapangan, baik rezeki maupun lainnya, datang dari Allah. Hal ini memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah, mendorong kita untuk taat dalam segala aspek kehidupan.

3. Rasa Syukur yang Mendalam

Ketika kita mendapatkan kelapangan rezeki atau kemudahan dalam hidup, pemahaman tentang Al-Basit membantu kita untuk lebih bersyukur. Kita menyadari bahwa semua nikmat itu datang dari Allah, sehingga rasa syukur kita pun semakin mendalam atas karunia yang diberikan.

4. Bersabar dan Bertawakal dalam Kesulitan

Saat menghadapi kesulitan, pemahaman tentang Al-Basit memotivasi kita untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah. Kita percaya bahwa setiap ujian memiliki hikmah, dan Allah memiliki rencana yang baik. Dengan kesabaran dan tawakal, kita akan lebih kuat dalam menghadapi kesulitan dan yakin bahwa kelapangan akan datang.

5. Kesadaran akan Kebaikan Allah

Memahami Al-Basit menumbuhkan kesadaran bahwa Allah selalu memiliki kebaikan di balik setiap kejadian. Kita yakin bahwa Allah akan memberikan kelapangan dan kebahagiaan pada saat yang tepat. Ini membantu kita tetap optimis dan penuh harapan dalam menjalani hidup.

6. Pengabdian yang Mendalam

Pemahaman tentang Al-Basit juga menumbuhkan pengabdian yang lebih dalam kepada Allah. Menyadari bahwa Allah adalah Sang Pemberi segala sesuatu, mendorong kita untuk terus beribadah, berdoa, dan memohon rahmat-Nya dengan lebih sungguh-sungguh.

Secara keseluruhan, pemahaman tentang Asmaul Husna Al-Basit tidak hanya mengajarkan bahwa Allah Maha Melapangkan, tetapi juga membentuk sikap, karakter, dan hubungan spiritual yang lebih baik dengan Allah. Ini adalah bagian penting dari iman dan pengembangan diri dalam Islam.

Meneladani Asmaul Husna Al-Basith

Imam Abu Ishaq Az-Zujaj dalam Tafsir Asma Allah al-Husna menyarankan bahwa untuk memahami Al-Basith, sebaiknya dipahami bersamaan dengan Al-Qabidh. Ini bertujuan agar kita bisa mengerti kesempurnaan Allah.

Artinya, Allah melapangkan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, bahkan seseorang yang miskin bisa tiba-tiba menjadi kaya. Allah juga bisa meluaskan hati yang awalnya penuh dengan kesulitan dan kesedihan, menjadi bahagia dan lapang.

Namun, Allah juga berkuasa untuk mengubah keadaan. Dia bisa membuat orang kaya menjadi miskin, yang sehat menjadi sakit, dan yang bahagia menjadi sedih. Allah berhak sepenuhnya untuk melapangkan atau menyempitkan rezeki hamba-Nya, sama seperti Dia yang menentukan panjang atau pendeknya umur manusia.

Beberapa orang dimudahkan rezekinya, sehingga menjadi kaya, sementara yang lain mungkin hidup dengan rezeki yang pas-pasan atau bahkan kekurangan. Semua itu adalah rahasia Allah, dan Dia tahu hikmah di balik setiap pembagian rezeki tersebut.

Baca Juga :  Pesan Yang Terkandung dan Tata Cara Wirid Yaa Malika Yaumiddin

Kekayaan yang diberikan oleh Allah seharusnya tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi didistribusikan kepada orang lain, terutama kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Seorang yang sadar akan hal ini akan menyadari bahwa dalam hartanya, terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan.

Bagi Sobat yang mungkin sedang merasa kesulitan mendapatkan rezeki, tetaplah menerima keadaan dengan lapang dada. Teruslah bekerja keras dan cerdas dalam menjalani hidup. Mungkin hari ini Allah menyempitkan rezeki Sobat, tetapi siapa tahu, besok Allah akan melapangkannya. Semua ini adalah rahasia Allah, dan yang penting bagi kita adalah terus berusaha dan berdoa.

Doa Al-Basith untuk Kelapangan Rezeki

Dzikir “Ya Basith” bisa dilantunkan untuk memohon kelapangan rezeki dengan manfaat khusus:

  • Bacalah “Ya Basith” sebanyak 300 kali dengan kedua tangan diangkat, lalu usapkan ke wajah. Insya Allah, Allah akan membukakan pintu rezeki dan kekayaan untuk Sobat.
  • Jika Sobat membaca “Ya Basith” 10 kali setelah sholat Subuh dengan tangan terbuka (telapak tangan menghadap ke atas), lalu usapkan tangan ke wajah, insya Allah rezeki Sobat akan dilapangkan.

Dengan mengamalkan doa dan dzikir ini, kita berharap Allah memberikan kelapangan dalam segala aspek kehidupan, terutama rezeki.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Asmaul Husna dzikir Al-Basith.

Mengamalkan Asmaul Husna, khususnya dzikir Al-Basith, bukan hanya menjadi bentuk ibadah yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah, tetapi juga membawa banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami dan mengamalkan dzikir ini, seorang Muslim dapat merasakan kelapangan rezeki, ketenangan hati, serta keyakinan bahwa segala ujian dan kesulitan yang dihadapi memiliki hikmah di baliknya.

Fadilah Asmaul Husna dzikir Al-Basith tak hanya memberi kemudahan dalam urusan dunia, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, Sang Maha Melapangkan.

Semoga dengan istiqomah melafalkan dzikir Al-Basith, kita semua diberikan kelapangan dalam rezeki, kesehatan, dan kehidupan yang diberkahi.

Terimakasih telah membaca artikel Asmaul Husna dzikir Al-Basith ini, semoga informasi mengenai Asmaul Husna dzikir Al-Basith ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *