perbedaan antara Iman dan Islam

Perbedaan Antara Iman dan Islam – Memahami Dua Aspek Penting dalam Ajaran Islam

Posted on

Hasiltani.id – Perbedaan Antara Iman dan Islam – Memahami Dua Aspek Penting dalam Ajaran Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar istilah “Iman” dan “Islam” digunakan secara bergantian. Namun, keduanya sebenarnya memiliki makna yang berbeda meskipun saling berkaitan erat dalam ajaran agama Islam. Islam mengacu pada kepatuhan lahiriah terhadap aturan-aturan agama, sedangkan Iman menggambarkan keyakinan mendalam yang bersifat batiniah.

Perbedaan ini bukan hanya sebatas konsep, tetapi juga mempengaruhi cara seseorang beribadah dan menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim. Memahami perbedaan antara Iman dan Islam penting untuk memperkaya pemahaman kita terhadap agama ini serta membantu kita menjalani ajarannya dengan lebih sempurna.

Pengertian Iman

Sebelum membahas perbedaan antara Iman dan Islam, Hasiltani membahas pengertian iman.

Iman adalah keyakinan yang dimiliki seseorang terkait agama, kepercayaan, atau keimanannya kepada Tuhan, nabi-nabi, kitab suci, dan hal-hal lain yang terkait. Dalam ajaran Islam, iman berarti keyakinan penuh kepada Allah, para nabi-Nya, serta kitab-Nya, termasuk Al-Quran.

Dalam Islam, umat Muslim wajib meyakini enam rukun iman. Keenam rukun ini harus diyakini sepenuhnya oleh setiap Muslim. Namun, apa sebenarnya pengertian iman secara bahasa dan istilah?

Sebelum membahas pengertian iman menurut para ulama serta penjelasannya dalam Al-Qur’an dan hadis, berikut adalah pengertian iman secara bahasa dan istilah.

Dalam bahasa Arab, kata “iman” berasal dari kata amana – yu’minu – iman yang secara harfiah berarti “percaya” atau “yakin”. Secara bahasa, iman bisa diartikan sebagai tashdiq, yang bermakna “membenarkan” atau “mempercayai”.

Sedangkan secara istilah, seperti dijelaskan dalam buku Ensiklopedi Iman karya Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, iman memiliki makna yang sesuai dengan definisi linguistiknya, yaitu tashdiq atau mempercayai.

Secara terminologi, iman berarti keyakinan yang mendalam terhadap keberadaan Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhirat, serta qadha dan qadar. Semua ini tercakup dalam rukun iman yang menjadi dasar ajaran Islam.

Baca Juga :  Keutamaan Tawakal - Berserah Diri Kepada Allah untuk Mendapatkan Ketenangan

Pengertian Islam

Pada pembahasan perbedaan antara Iman dan Islam, Hasiltani membahas pengertian Islam.

Maulana Muhammad Ali, dalam bukunya Islamologi, menjelaskan bahwa secara bahasa, kata “Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang berarti selamat, damai, dan sejahtera. Kata ini kemudian berubah menjadi aslama, yang artinya berserah diri atau memasuki kedamaian.

Secara istilah, Islam adalah agama perdamaian. Dua ajaran pokok Islam adalah keyakinan kepada keesaan Allah dan persatuan umat manusia. Ini membuktikan bahwa Islam sejalan dengan makna namanya, sebagai agama yang membawa kedamaian.

Islam tidak hanya dianggap sebagai agama para Nabi, tetapi juga segala sesuatu yang secara tidak sadar tunduk sepenuhnya pada aturan Allah SWT.

Sementara itu, menurut Harun Nasution dalam bukunya Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, secara istilah, Islam adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam tidak hanya berfokus pada satu aspek kehidupan, tetapi mencakup banyak segi dalam kehidupan manusia.

Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa secara istilah, Islam adalah nama agama yang berasal dari Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, Surat Ali Imran ayat 19:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa mengingkari ayat-ayat Allah, maka sungguh Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

Perbedaan Antara Iman dan Islam

Berikut adalah perbedaan antara Iman dan Islam:

1. Islam dan Iman dari segi penyerahan diri:

Islam lebih menekankan pada penyerahan diri secara lahiriah atau fisik. Artinya, seseorang yang memeluk Islam secara terbuka menyerahkan diri kepada kehendak Allah, tetapi hatinya mungkin belum sepenuhnya menyerahkan diri dengan tulus. Mungkin dia memeluk Islam hanya karena alasan kenyamanan atau kepentingan duniawi. Berbeda dengan itu, Iman mencakup penyerahan diri secara lahiriah dan batiniah. Seorang yang beriman menyerahkan hati, lidah, dan perbuatannya kepada Allah dengan tulus, menunjukkan kepatuhan yang mendalam.

Baca Juga :  Fungsi-fungsi Organ Hati yang Vital untuk Kesehatan Tubuh

Nabi Muhammad (SAW) pernah mengatakan bahwa Islam adalah tampak secara lahiriah, sedangkan Iman tersembunyi di dalam hati.

2. Pernyataan keyakinan dan tingkat kedalaman:

Ketika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat (“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya”), dia telah memasuki Islam. Namun, Iman bukan hanya sekadar pengucapan syahadat, tetapi juga keyakinan yang kuat di dalam hati dan perbuatan yang sesuai dengan keyakinan tersebut. Iman juga mencakup pengakuan atas kepemimpinan para penerus Nabi yang ditunjuk secara langsung.

Salah satu Imam berkata bahwa Iman melibatkan pengakuan dan tindakan nyata, sementara Islam hanya pengakuan tanpa tindakan.

3. Hubungan Islam dan Iman dengan sesama makhluk:

Islam lebih berkaitan dengan hubungan duniawi, seperti menikah atau memakan makanan yang disembelih menurut aturan Islam. Namun, Iman mencerminkan hubungan yang lebih mendalam antara makhluk (orang yang beriman) dengan Allah dan sesama manusia. Orang-orang yang beriman memiliki hubungan spiritual yang lebih kuat dengan Allah dibandingkan hanya sebatas interaksi fisik di dunia ini.

Imam Ja’far as-Sadiq berkata, “Siapa yang masuk Islam, darahnya suci dan amanahnya harus dikembalikan, tetapi pahalanya hanya diperoleh melalui Iman.”

  1. Interaksi material dan spiritual: Islam mengatur hubungan material dalam kehidupan sehari-hari, seperti urusan bisnis dan sosial. Namun, Iman lebih berfokus pada hubungan spiritual, yang melibatkan keyakinan mendalam terhadap ajaran-ajaran utama agama. Seorang ulama berkata, seorang Muslim mungkin menjual keyakinannya demi uang, tetapi seorang Mukmin akan melepaskan hartanya demi mempertahankan keyakinannya.
  2. Pengaruh terhadap penampilan luar: Islam tidak selalu mempengaruhi penampilan luar seseorang. Seorang Muslim mungkin saja berpakaian seperti orang lain di lingkungannya. Namun, Iman mempengaruhi hati, jiwa, dan juga penampilan luar seseorang. Orang yang beriman akan menunjukkan keimanannya melalui cara berpakaian dan penampilan fisiknya, sesuai dengan nilai-nilai agama.
  3. Perumpamaan tentang hubungan Islam dan Iman: Islam dan Iman dapat hidup berdampingan, seperti tanah dan tumbuhan. Islam bisa diibaratkan seperti tanah, sementara Iman seperti tumbuhan yang tumbuh dari tanah itu. Seorang Mukmin tumbuh secara spiritual di tengah masyarakat yang menjalankan Islam, menggunakan nilai-nilai Islam di sekitarnya untuk berkembang secara batiniah.
Baca Juga :  Tips Meningkatkan Iman dalam Islam -  Tips untuk Setiap Muslim

Contoh Perbuatan Iman

Pada artikel perbedaan antara Iman dan Islam, Hasiltani memberikan contoh perbuatan iman:

  • Selalu berharap akan rahmat Allah SWT.
  • Menerima takdir Allah dengan lapang dada.
  • Bersikap ikhlas, tidak pamer (riya), dan menjauhi sifat munafik.
  • Menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
  • Membaca Al-Qur’an secara rutin.
  • Berdoa kepada Allah SWT untuk segala hajat dan kebutuhan.
  • Rajin belajar dan menuntut ilmu sebagai ibadah.
  • Berbakti kepada orang tua dengan tulus dan hormat.
  • Menghindari perbuatan yang dapat merugikan atau menyakiti orang lain.
  • Mencari nafkah secara halal di tempat yang diizinkan.
  • Menghindari dosa karena rasa takut kepada Allah SWT.

Contoh Perbuatan Islam

Pada artikel perbedaan antara Iman dan Islam, Hasiltani juga memberikan contoh perbuatan islam:

  • Menunaikan salat lima waktu dengan disiplin.
  • Membayar zakat fitrah dan zakat mal sesuai ketentuan.
  • Tetap teguh dalam Islam, tidak murtad atau menyekutukan Allah (syirik).
  • Menjalankan puasa di bulan Ramadan dengan penuh kesabaran.
  • Menunaikan ibadah haji ke Baitullah jika mampu secara fisik dan finansial.
  • Selalu menjaga keimanan dengan berpegang teguh pada dua kalimat syahadat.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang perbedaan antara Iman dan Islam.

Memahami perbedaan antara Iman dan Islam memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana ajaran agama Islam mengatur kehidupan seorang Muslim, baik dari segi lahiriah maupun batiniah. Islam lebih menekankan pada ketaatan dalam tindakan dan ritual, sementara Iman menyentuh aspek keyakinan dan ketulusan hati dalam berhubungan dengan Allah SWT.

Meskipun keduanya saling melengkapi, penting bagi setiap Muslim untuk mengembangkan keduanya secara seimbang agar dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, tidak hanya sebagai seorang yang patuh secara lahiriah, tetapi juga sebagai seorang yang beriman dengan tulus dari dalam hati. Dengan pemahaman ini, diharapkan kita bisa semakin memperdalam penghayatan kita terhadap ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Terimakasih telah membaca artikel perbedaan antara Iman dan Islam ini, semoga informasi mengenai perbedaan antara Iman dan Islam ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *