Hasiltani.id – Apa Itu Aqidah? Memahami Fondasi Keimanan dalam Islam. Apa itu aqidah? Dalam Islam, ‘aqidah merupakan fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim, karena mencakup keyakinan yang teguh dan tidak tergoyahkan terhadap Allah SWT serta segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya. Secara bahasa, ‘aqidah berasal dari kata ‘aqada, yang berarti ikatan atau simpul yang kuat. Sedangkan secara istilah, ‘aqidah adalah kepercayaan atau keyakinan yang tertanam dalam hati seseorang, yang menjadi landasan bagi seluruh ibadah dan amal perbuatannya.
Setiap Muslim wajib memiliki ‘aqidah yang benar, yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. ‘Aqidah meliputi keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari kiamat, serta takdir baik dan buruk. Memahami dan mengamalkan ‘aqidah yang benar sangat penting, karena hal ini menjadi penentu keselamatan seorang hamba di dunia dan akhirat. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai apa itu aqidah dan peran pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim.
Aqidah Islamiyah
Pada pembahasan apa itu aqidah, Hasiltani membahas aqidah islamiyah.
Aqidah Islamiyah adalah keyakinan yang teguh dan pasti tentang keesaan Allah SWT serta ketaatan dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim. Keyakinan ini meliputi keimanan kepada Allah, para malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, hari Akhir, dan takdir baik maupun buruk, yang semua sumbernya berasal dari Al-Qur’an dan hadis.
Secara umum, aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang sebagai kebenaran. Setiap agama memiliki aqidah atau keyakinan yang berbeda-beda. Dalam Islam, aqidah umat Islam datang langsung dari Allah SWT, Dzat yang Maha Mengetahui, yang disampaikan melalui para nabi dan rasul.
Salah satu bukti penting tentang kesatuan aqidah dalam Islam dapat dilihat dari ajaran yang dibawa oleh para nabi. Meskipun mereka diutus pada waktu dan tempat yang berbeda, dengan jarak waktu yang terkadang mencapai ratusan tahun, ajaran pokok yang mereka sampaikan tetap sama, yakni ajaran tauhid dan keimanan yang benar kepada Allah.
Sebaliknya, aqidah yang salah adalah segala bentuk keyakinan yang bertentangan dengan wahyu Allah. Aqidah yang menyimpang ini bisa berasal dari akal manusia yang tidak terbimbing oleh wahyu, ajaran yang sudah diubah, atau keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Aqidah yang benar harus selalu bersumber dari wahyu Allah dan firman-Nya.
Beberapa Tujuan Memahami Akidah
Pada pembahasan apa itu aqidah, Hasiltani membahas tujuan memahami akidah:
1. Mencegah Syirik
Memahami akidah membantu seseorang menghindari syirik, yaitu perbuatan menyekutukan Allah dengan yang lain. Syirik merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah jika tidak bertaubat. Dengan mempelajari akidah, seseorang akan lebih memahami tauhid dan dapat menjauhkan diri dari segala bentuk penyembahan selain kepada Allah.
2. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah
Mempelajari akidah membuat seseorang lebih mengenal dan memahami Allah dengan benar. Hal ini akan mempengaruhi kedekatan hati kepada-Nya, sehingga ibadah menjadi lebih khusyuk dan keimanan semakin kuat.
3. Menenangkan Hati
Memahami akidah juga dapat memberikan ketenangan jiwa. Dengan keyakinan yang kokoh kepada Allah, seseorang akan lebih mudah menerima takdir dan bersikap ikhlas dalam menghadapi segala ujian hidup. Hati yang teguh dalam akidah cenderung lebih damai dan tenang dalam menjalani kehidupan.
Contoh Aqidah Islam
Pada pembahasan apa itu aqidah, Hasiltani memberikan contoh aqilah islam.
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam harus senantiasa berpegang teguh pada aqidah Islam sebagai landasan keyakinan. Berikut ini beberapa contoh penerapan aqidah Islam:
- Beriman kepada Allah Ta’ala dan sifat-sifat-Nya, dengan sepenuhnya meyakini apa yang tertulis dalam Al-Qur’an dan hadits. Ini berarti menerima segala sifat Allah yang dijelaskan oleh kedua sumber tersebut tanpa menambah atau mengurangi.
- Menjalankan enam rukun iman, yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, para rasul, hari kiamat, dan qadha serta qadar. Umat Islam menjalankan ini dengan mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
- Saling menghargai dan menyayangi sesama, baik dalam keluarga maupun masyarakat, sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu contohnya adalah dengan melaksanakan shalat berjamaah dan mempererat silaturahmi.
- Hanya menerima fatwa yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW, yang bersumber pada dalil-dalil yang kuat dan terpercaya (thabit), sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan beragama.
Selain itu, akidah dan akhlak harus dipelajari dan diamalkan oleh setiap Muslim. Penting untuk mengajarkannya sejak dini, khususnya kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Buku-buku tentang akidah dan akhlak sangat bermanfaat sebagai referensi dalam pendidikan anak-anak.
Aqidah yang kuat akan membentuk akhlak yang baik, yang tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari.
Cara Menjaga Aqidah
Pada pembahasan apa itu aqidah, Hasiltani memberikan cara menjaga aqidah.
Menjaga aqidah Islam adalah kewajiban setiap Muslim agar senantiasa berada di jalan yang benar. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga aqidah:
1. Menambah atau Memperdalam Ilmu
Memahami ilmu tauhid atau aqidah secara mendalam sangat penting. Ilmu ini akan membantu seseorang memahami keyakinannya dengan benar, sehingga menjadi pribadi yang jujur, disiplin, dan santun. Semakin luas ilmu seseorang tentang aqidah, semakin kokoh pula imannya.
2. Selalu Mencari Ridha Allah
Usaha menjaga aqidah juga dilakukan dengan selalu mencari keridhaan Allah. Caranya adalah dengan mengikuti petunjuk-Nya, yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Setiap perbuatan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan ajaran Islam agar mendapat ridha-Nya.
3. Membiasakan Perbuatan Baik
Setelah ilmu aqidah dipahami, penting untuk menerapkannya dalam bentuk amal nyata. Perbuatan baik ini meliputi ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah (ibadah mahdhah), seperti shalat dan puasa, serta ibadah yang berhubungan dengan sesama manusia (ibadah ghairu mahdhah), seperti bersedekah dan tolong-menolong.
4. Membiasakan Menghafal, Membaca, dan Mendengarkan Al-Qur’an
Membaca dan menghafal Al-Qur’an serta mendengarkan ayat-ayat suci merupakan cara lain untuk menjaga aqidah. Dengan sering berinteraksi dengan Al-Qur’an, hati menjadi lebih tenang dan selalu teringat kepada Allah. Dzikir dan bacaan Al-Qur’an akan memperkuat keyakinan dan menjaga hati dari godaan yang dapat merusak aqidah.
5. Memakmurkan Masjid
Umat Islam didorong untuk aktif memakmurkan masjid, karena masjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga pusat pendidikan dan pembinaan akhlak sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dengan terlibat dalam kegiatan masjid, seseorang dapat terus memperkuat aqidah melalui pembelajaran agama dan ibadah berjamaah.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang apa itu aqidah.
‘Apa itu aqidah?’ adalah pertanyaan yang mendasari pemahaman seorang Muslim terhadap keyakinan dan prinsip dasar agama Islam. ‘Aqidah tidak hanya sebatas pengetahuan teologis, tetapi juga menjadi landasan bagi seluruh aspek kehidupan seorang Muslim. Dengan memiliki ‘aqidah yang benar, seseorang dapat menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, menjauhkan diri dari kesesatan, dan meraih ketenangan serta keselamatan di dunia dan akhirat.
Memahami ‘aqidah yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW sangat penting agar setiap Muslim dapat memperkuat keimanannya, menunaikan kewajiban dengan benar, dan menjaga diri dari keyakinan yang menyesatkan. Semoga dengan mempelajari ‘aqidah, kita semakin dekat dengan Allah SWT dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai iman dalam kehidupan sehari-hari.
Terimakasih telah membaca artikel apa itu aqidah ini, semoga informasi mengenai apa itu aqidah ini bermanfaat untuk Sobat.