Hasiltani.id – Tahajjud dan Qiyamul Lail – Apa Perbedaannya?. Dalam praktik ibadah umat Islam, salat malam memiliki peran penting yang sering kali menimbulkan kebingungan, terutama mengenai istilah “tahajud” dan “qiyamul lail”. Keduanya merujuk pada salat yang dilaksanakan di malam hari, namun ada nuansa dan makna yang berbeda di antara keduanya. Banyak yang bertanya, apakah ada perbedaan antara tahajud dan qiyamul lail?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi definisi, waktu pelaksanaan, dan karakteristik masing-masing ibadah, serta mengungkap betapa pentingnya kedua salat ini dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah malam ini dengan lebih khusyuk dan mendapatkan keberkahan dari-Nya.
Shalat Tahajud
Pada pembahasan Tahajjud Dan Qiyamul Lail, Hasiltani membahas mengenai shalat Tahajud dahulu.
Shalat tahajud adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada malam hari. Dalam istilah Islam, shalat tahajud merupakan bagian dari ibadah sunnah yang dilaksanakan setelah bangun tidur. Shalat ini dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan tidak ada batasan maksimum, dengan waktu pelaksanaannya dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang waktu Subuh.
Menurut NU Online, waktu yang paling tepat untuk melaksanakan shalat tahajud adalah di sepertiga malam. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 79, yang berbunyi:
“Pada waktu sebagian malam, hendaklah kamu bertahajud sebagai tambahan kepadamu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat yang terpuji.” (Surat Al-Isra: 79).
Awalnya, shalat ini diwajibkan oleh Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al-Muzzammil ayat 2:
قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ
Artinya:
“Bangunlah di malam hari (untuk salat) kecuali sedikit (daripadanya).”
Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surat yang sama, Allah mengubah shalat tahajud menjadi shalat sunnah. Ayat tersebut berbunyi:
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau separuh malam, atau sepertiga malam. Dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menghitungnya (secara terperinci waktu-waktu tersebut, sehingga menyulitkanmu dalam melaksanakan shalat malam). Maka, Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur’an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah, serta yang lain berperang di jalan Allah. Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur’an). Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam karya terkenalnya, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang shalat tahajud, menyatakan bahwa Allah SWT berfirman: “Kemudian sebagian malam hari, sholat tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu akan mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isra: 79).
Perintah ini ditujukan secara khusus kepada Nabi Muhammad, tetapi juga berlaku bagi semua Muslim, karena Nabi Muhammad adalah teladan sempurna dan panduan dalam segala hal. Melakukan shalat tahajud secara teratur akan memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang yang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia serta kemurahan Allah.
Keutamaan Sholat Tahajud
Pada pembahasan Tahajjud Dan Qiyamul Lail, Hasiltani membahas keutamaan sholat tahajud.
1. Doanya Dikabulkan
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rabb kita, Tabaraka wa Ta’ala, turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: ‘Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang meminta (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.’” (HR. Bukhari).
2. Jembatan untuk Masuk Surga
Rasulullah SAW pernah berkata kepada Abdullah Ibnu Muslim tentang keistimewaan sholat tahajud: “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, dan tegakkanlah sholat malam saat orang lain sedang tidur. Niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).
3. Amalan yang Membantu di Akhirat
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman surga dan di mata air, seraya mengambil apa yang Allah SWT berikan kepada mereka. Mereka sebelumnya telah berbuat baik di dunia, dan mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Az-Zariyat: 15-18).
4. Kebiasaan Orang Saleh
Sholat tahajud adalah kebiasaan orang-orang saleh. Dalam sebuah hadist disebutkan: “Biasakanlah dirimu untuk sholat malam, karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kamu, yang mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan mencegah dari dosa.” (HR. Ahmad).
5. Menjaga Kesehatan Rohani
Allah SWT berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati. Apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64).
Pengertian Qiyamul Lail
Pada pembahasan Tahajjud Dan Qiyamul Lail, Hasiltani membahas pengertian qiyamul lail.
Salat Qiyamul Lail berarti salat yang dilakukan di malam hari. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW menyatakan bahwa qiyamul lail adalah ibadah yang paling utama setelah salat wajib. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist shahih berikut:
“Salat yang paling afdhal setelah salat wajib adalah salat malam” (HR. Muslim).
Banyak umat Muslim yang keliru memahami qiyamul lail. Meskipun keduanya dilakukan di malam hari, istilah qiyamul lail berbeda dari salat tahajud. Qiyamul lail merujuk pada rangkaian amalan sunah yang dapat dilaksanakan oleh umat Islam di malam hari. Dalam konteks ini, salat tahajud merupakan bagian dari qiyamul lail yang dilakukan dengan penuh kesungguhan untuk meraih ridha dan pahala dari Allah SWT.
Keutamaan Qiyamul Lail
Pada pembahasan Tahajjud Dan Qiyamul Lail, Hasiltani membahas keutamaan qiyamul lail.
Qiyamul Lail adalah momen untuk berserah diri dan memohon petunjuk Allah SWT di malam hari. Melaksanakan qiyamul lail memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Dikabulkannya Doa-Doa
Salah satu keutamaan qiyamul lail adalah dikabulkannya doa yang dipanjatkan saat salat malam. Ketika seorang Muslim dengan sungguh-sungguh memohon kepada Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat, Allah SWT akan memberikan pertolongan-Nya. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadist:
“Sesungguhnya pada malam hari itu ada satu waktu di mana jika seorang Muslim meminta kepada Allah kebaikan untuk dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya. Waktu tersebut ada pada setiap malam.” (HR. Muslim, no. 757).
2. Meningkatkan Derajat di Hadapan Allah SWT
Keutamaan berikutnya dari qiyamul lail adalah meningkatnya derajat seorang hamba di hadapan Allah SWT. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Besar dan selalu memberikan kebaikan kepada hamba-Nya. Allah sangat menyukai hamba yang senantiasa meminta petunjuk-Nya. Sebagai balasan, mereka akan ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi berkat pelaksanaan qiyamul lail. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya:
“Pada sebagian malam hari, bersembahyanglah tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79).
Perbedaan Qiyamul Lail dan Tahajud
Pada artikel Tahajjud Dan Qiyamul Lail, Hasiltani juga membahas perbedaan Tahajjud Dan Qiyamul Lail.
Qiyamul Lail merujuk pada salat yang dilakukan di malam hari, dan salat tahajud adalah salah satu jenis salat yang termasuk dalam kategori ini. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya.
Tahajud lebih spesifik dibandingkan dengan salat malam lainnya. Meskipun salat tahajud dilakukan di malam hari, tidak semua salat malam dapat disebut tahajud. Salat tahajud secara khusus dilaksanakan setelah bangun tidur di tengah malam.
Menurut Kiai Afifi, jika salat malam dilakukan setelah tidur, maka salat tersebut dapat dikategorikan sebagai tahajud. Syekh M. Nawawi Banten juga menjelaskan bahwa salat sunah mutlak di malam hari lebih utama dibandingkan di siang hari. Qiyamul Lail merupakan salah satu jenis salat sunah mutlak. Jika qiyamul lail dilakukan setelah tidur, meskipun hanya tidur sebentar setelah salat Maghrib atau setelah melaksanakan salat Isya yang diajukan, maka salat malam tersebut bisa disebut tahajud.
Baca juga:
- Panduan Lengkap Tata Cara Shalat Witir – Niat, Rakaat, dan Doa
- Apakah Sholat Tarawih Wajib? Penjelasan Hukum dan Keutamaannya
- Panduan Lengkap Sholat Istikharah – Tata Cara, Doa, dan Waktu Terbaik
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Tahajjud Dan Qiyamul Lail.
Setelah membahas secara mendalam mengenai tahajud dan qiyamul lail, kita dapat menyimpulkan bahwa meskipun keduanya merupakan ibadah salat yang dilakukan di malam hari, terdapat perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
Tahajud adalah bagian dari qiyamul lail yang secara khusus dilaksanakan setelah bangun tidur, sedangkan qiyamul lail mencakup seluruh rangkaian salat malam. Keduanya memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi umat Islam, termasuk dalam memperoleh ampunan, meningkatkan derajat di hadapan Allah, dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan kita dapat lebih bijak dalam menjalankan ibadah malam dan meraih keberkahan serta ridha Allah SWT. Mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita dan jadikan tahajud serta qiyamul lail sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita.
Terimakasih telah membaca artikel Tahajjud Dan Qiyamul Lail ini, semoga informasi mengenai Tahajjud Dan Qiyamul Lail ini bermanfaat untuk Sobat.