Ciri-Ciri Kalimat Kompleks

Ciri-Ciri Kalimat Kompleks – Panduan Lengkap dan Contohnya

Posted on

Hasiltani.id – Ciri-Ciri Kalimat Kompleks – Panduan Lengkap dan Contohnya. Kalimat kompleks merupakan salah satu jenis kalimat yang penting untuk dipahami dalam tata bahasa Indonesia. Berbeda dengan kalimat sederhana, kalimat kompleks terdiri dari lebih dari satu klausa yang saling terhubung. Meskipun terdengar rumit, mengenali ciri-ciri kalimat kompleks sangatlah penting agar kita dapat memahami struktur kalimat yang lebih kompleks dengan baik. Ciri-ciri kalimat kompleks meliputi adanya klausa utama dan klausa subordinatif yang memiliki hubungan tertentu, serta penggunaan kata penghubung yang menghubungkan kedua klausa tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri kalimat kompleks, beserta contohnya, untuk membantu Sobat dalam mengenali dan membuat kalimat kompleks dengan tepat.

Pengertian Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif.

Menurut buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kemdikbud, klausa utama disebut juga induk kalimat, sementara klausa subordinatif disebut anak kalimat.

Pada kalimat kompleks, klausa utama dapat berdiri sendiri dan tidak tergantung pada klausa lainnya. Sementara itu, klausa subordinatif bergantung pada klausa utama dan berfungsi untuk mengembangkan informasi yang ada di klausa utama. Tanpa klausa utama, klausa subordinatif tidak akan dapat memberikan informasi yang utuh.

Dengan demikian, klausa utama dan klausa subordinatif dalam kalimat kompleks memiliki hubungan yang tidak sederajat.

Untuk memahami lebih lanjut tentang kalimat kompleks, berikut adalah contoh kalimat kompleks.

Ciri-Ciri Kalimat Kompleks

Berikut adalah ciri kalimat kompleks:

Baca Juga :  Pro dan Kontra Pernikahan Misyar dalam Perspektif Islam - Hukum dan Pandangan Ulama

  1. Kalimat ini terdiri dari subjek (S), predikat (P), dan lebih dari satu bagian yang menjelaskan.
  2. Pola umumnya adalah S-P + S-P.
  3. Kalimat kompleks terdiri dari dua klausa yang saling terhubung dengan menggunakan kata penghubung atau konjungsi.
  4. Penggabungan kalimat-kalimat tersebut akan menghasilkan arti atau kalimat baru.
  5. Biasanya menggunakan kata penghubung yang menunjukkan kesetaraan antara klausa-klausa yang ada.

Jenis-jenis Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah kalimat kompleks parataktik dan hipotaktik.

1. Kalimat Kompleks Parataktik

Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama dan subordinatif yang setara atau sejajar. Artinya, kedua klausa tersebut saling bergantung dan tidak ada yang lebih dominan.

Kata hubung yang sering digunakan dalam kalimat kompleks parataktik untuk menunjukkan kesetaraan antara klausa adalah “dan,” “melainkan,” “atau,” “tetapi,” “sehingga,” “sedangkan,” “sebab itu,” “maka,” “oleh karena itu,” dan masih banyak lagi.

2. Kalimat Kompleks Hipotaktik

Sebaliknya, kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat yang terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif yang tidak sejajar dan tidak memiliki hubungan kesetaraan. Klausa subordinatif bergantung pada klausa utama untuk membentuk makna yang utuh.

Kata hubung yang digunakan dalam kalimat kompleks hipotaktik antara lain adalah “sebab,” “sehingga,” “kalau,” “seandainya,” “biarpun,” “kapan,” “sejak,” “setelah,” “karena,” “seolah-olah,” dan “sebelum.”

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat kompleks ada yang bersifat sejajar dan ada yang tidak sejajar. Setiap jenis kalimat kompleks ini ditandai dengan konjungsi yang berbeda.

Contoh Kalimat Kompleks

Dalam artikel ciri-ciri kalimat kompleks, berikut adalah contoh kalimat kompleks yang lebih terstruktur:

  1. Yusuf memakan buah apel tanpa mencucinya terlebih dahulu.
  2. Saya ingin pergi ke Amerika Serikat jika saya memiliki uang yang banyak.
  3. Wati tidak masuk sekolah hari ini karena sedang dirawat di rumah sakit.
  4. Ia bermain seharian bersama temannya sehingga dia tidak mengerjakan tugas sekolahnya.
  5. Semua orang di gunung itu menjadi panik karena ada kabar gempa bumi.
  6. Jangan membuang sampah sembarangan jika kamu tidak ingin kena sanksi.
  7. Sebelum batas akhir pengumpulan, Bu Aminah telah menyelesaikan penelitiannya.
  8. Adik tidak diperbolehkan bermain apabila belum mengerjakan PR.
  9. Raffi bingung memilih antara rasa cokelat atau vanila.
  10. Ketika hujan turun dengan deras, dia memilih untuk tetap di dalam rumah.
  11. Saya akan mengunjungi museum seni jika waktu saya cukup luang.
  12. Setelah makan malam, kami akan pergi ke bioskop untuk menonton film.
  13. Ketika saya bangun pagi tadi, saya merasa sangat segar dan bugar.
  14. Meskipun cuaca sedang panas, mereka tetap bermain di taman.
Baca Juga :  Hadits Tentang Menuntut Ilmu - Panduan untuk Menjadi Muslim

Kalimat-kalimat di atas menunjukkan berbagai bentuk kalimat kompleks yang menggunakan klausa utama dan subordinatif, dengan konjungsi yang berbeda sesuai jenisnya.

Baca Juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang ciri-ciri kalimat kompleks.

Dengan memahami ciri-ciri kalimat kompleks, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi secara lebih efektif. Kalimat kompleks memungkinkan kita untuk menyampaikan informasi yang lebih rinci dan menyusun ide dengan cara yang lebih terstruktur. Mengenali klausa utama dan klausa subordinatif, serta cara penggunaannya, akan mempermudah kita dalam memahami dan menyusun kalimat kompleks dengan baik.

Terimakasih telah membaca artikel ciri-ciri kalimat kompleks ini, semoga informasi mengenai ciri-ciri kalimat kompleks ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *