Hasiltani.id – Menelusuri Keunikan dan Ragam Jenis-Jenis Sasando – Alat Musik Tradisional dari Pulau Rote. Sasando adalah alat musik tradisional dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Dengan bentuk yang khas dan suara yang merdu, Sasando telah menjadi simbol kebudayaan daerah tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, Sasando tidak hanya dikenal dalam bentuk tradisionalnya, tetapi juga telah berinovasi menjadi berbagai jenis yang berbeda. Setiap jenis Sasando memiliki karakteristik tersendiri, mulai dari jumlah senar, cara memainkannya, hingga jenis resonansi yang dihasilkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis-jenis Sasando, seperti Sasando Gong, Sasando Biola, hingga Sasando Elektrik, yang masing-masing menawarkan pengalaman musikal yang unik dan mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Sejarah Singkat Sasando
Salah satu cerita populer yang berkembang di masyarakat menceritakan tentang seorang pria bernama Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana. Di sana, ia jatuh cinta dengan putri raja. Cerita ini diangkat dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
Untuk dapat diterima oleh raja, Sangguana diberikan syarat untuk menciptakan sebuah alat musik yang berbeda dari yang sudah ada. Sangguana pun mendapatkan ilham melalui mimpi, di mana ia melihat alat musik yang indah bentuknya dan memiliki suara yang merdu.
Akhirnya, Sangguana membuat alat musik tersebut dan memberikannya kepada raja. Raja pun sangat kagum dengan alat musik itu, dan sebagai penghargaan, ia merestui pernikahan putrinya dengan Sangguana.
Secara harfiah, nama Sasando berasal dari bahasa Rote, yaitu “Sasandu” yang berarti bergetar atau berbunyi.
Jenis-Jenis Sasando (Gong, Biola, dan Elektrik)
Instrumen Sasando memiliki berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah senarnya. Ada Sasando engkel dengan 28 senar, Sasando dobel dengan 56 atau 84 senar, serta Sasando Gong, Haik, dan Sasando Biola. Setiap jenis Sasando memiliki karakter suara yang unik.
Berbagai jenis lagu, mulai dari musik tradisional, pop, slow rock, hingga dangdut, dapat dimainkan menggunakan Sasando. Masing-masing daerah juga memiliki variasi dalam gaya, keterampilan pemain, dan teknik penilaian, terutama pada Sasando Gong.
1. Sasando Gong
Sasando Gong, yang terkenal di Pulau Rote, memiliki nada pentatonis. Instrumen ini biasanya dimainkan dengan irama gong yang khas, diiringi dengan lagu yang bernuansa tradisional Rote. Sasando Gong awalnya memiliki 7 senar atau nada, namun seiring waktu, jumlahnya berkembang menjadi 11 senar.
2. Sasando Biola
Sasando Biola lebih berkembang di Kupang dan memiliki nada diatonis. Walaupun mirip dengan Sasando Gong, Sasando Biola memiliki diameter bambu yang lebih besar dan jumlah senar yang lebih banyak, yakni antara 30 hingga 36 nada.
Instrumen ini juga memiliki ruang resonansi yang terbuat dari kayu atau multipleks (kotak), berbeda dengan Sasando Gong yang menggunakan daun lontar. Sasando Biola dikenal karena kemiripannya dengan biola, terutama karena senarnya yang awalnya terbuat dari kayu dan dimainkan dengan dipukul untuk menghasilkan suara yang sesuai. Seiring waktu, Sasando Biola dengan ruang resonansi daun lontar menjadi lebih populer, seperti yang terlihat dalam perkembangan musik pada tahun 1992.
3. Sasando Elektrik
Sasando Elektrik muncul mengikuti perkembangan zaman. Alat musik ini merupakan hasil inovasi Arnold Edon dan merupakan bentuk pengembangan dari Sasando Biola. Sasando Elektrik menghilangkan kebutuhan akan kotak resonansi tradisional yang terbuat dari daun lontar, karena menggunakan teknologi elektronik untuk menghasilkan suara.
Sasando tradisional memiliki beberapa kekurangan, seperti daun lontar yang mudah rapuh dan sering terjangkit jamur pada musim hujan. Sasando Elektrik, dengan teknologi modern, mengatasi masalah tersebut dan menghasilkan suara yang lebih kuat dan jernih tanpa bergantung pada ruang resonansi tradisional.
Keunikan Bentuk Sasando
Sasando memiliki bentuk yang sangat khas, membedakannya dari alat musik lainnya. Berdasarkan informasi dari laman Gramedia, Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Alat musik ini juga dilengkapi dengan penyangga atau “senda” dan wadah anyaman daun lontar yang disebut “haik.”
Senda berfungsi untuk merentangkan senar serta mengatur tangga nada atau timbre suara. Sedangkan haik berperan penting dalam menciptakan resonansi, yaitu getaran yang menghasilkan suara. Resonansi inilah yang memberikan suara khas pada Sasando, yang tidak dapat ditemukan pada alat musik lain.
Karena terbuat dari bahan alam, bagian haik atau daun lontar perlu diganti setiap lima tahun. Hal ini disebabkan oleh sifat daun lontar yang mudah berjamur, terutama saat musim hujan.
Cara Memainkan Alat Musik Sasando
Berikut adalah langkah-langkah untuk memainkan Sasando dengan benar:
1. Posisikan Sasando dengan Benar
Pegang Sasando dengan satu tangan pada bagian bawah tabung bambu. Pastikan posisi Sasando stabil dan nyaman di tangan Sobat.
2. Kenali Tali Sasando
Identifikasi jenis tali pada Sasando, karena setiap tali memiliki nada yang berbeda.
3. Teknik Memetik
Gunakan jari telunjuk atau jempol untuk memetik tali Sasando. Sobat bisa memulai dengan memetik satu tali sekaligus atau secara berurutan.
4. Eksplorasi Teknik Ketukan
Beberapa jenis Sasando memungkinkan Sobat untuk memainkan alat ini dengan cara mengetuk menggunakan jari. Teknik ini dapat menghasilkan ritme dan efek suara tertentu yang khas.
Baca Juga:
- Pentingnya Fungsi Alat Musik Ritmis dalam Setiap Karya Musik
- Fungsi Alat Musik Biola – Peran Utama dalam Musik dan Kehidupan
- Panduan Lengkap Cara Memainkan Alat Musik Kecapi – Teknik dan Fungsi
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang jenis-jenis Sasando.
Keberagaman jenis-jenis Sasando mencerminkan betapa kayanya tradisi musik Indonesia, khususnya di Pulau Rote. Setiap jenis Sasando, dari Sasando Gong yang tradisional hingga inovasi modern seperti Sasando Elektrik, memiliki keunikan tersendiri yang tak hanya menarik bagi pencinta musik, tetapi juga menjadi simbol budaya yang patut dilestarikan. Dengan beragam bentuk dan suara yang dihasilkan, Sasando terus menjadi alat musik yang relevan, baik dalam pertunjukan tradisional maupun modern. Melalui pemahaman tentang berbagai jenis Sasando, kita dapat lebih menghargai warisan musik Indonesia yang penuh warna dan kaya akan nilai sejarah.
Terimakasih telah membaca artikel jenis-jenis Sasando ini, semoga informasi mengenai jenis-jenis Sasando ini bermanfaat untuk Sobat.