Hasiltani.id – Panduan Doa Membayar Zakat Fitrah – Niat dan Doa yang Membawa Keberkahan. Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri. Sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, zakat fitrah tidak hanya berfungsi untuk membersihkan harta, tetapi juga sebagai sarana untuk membantu sesama, khususnya mereka yang membutuhkan. Dalam proses menunaikan zakat, selain niat yang tulus, penting pula untuk memanjatkan doa sebagai bentuk penghormatan dan harapan agar amal ibadah ini diterima oleh Allah.
Doa membayar zakat fitrah memiliki makna yang dalam, karena mencerminkan kesungguhan hati seorang Muslim dalam menjalankan kewajiban agama serta mendoakan keberkahan bagi diri sendiri dan orang lain. Melalui doa ini, seorang muzakki (orang yang membayar zakat) berharap agar zakat yang dikeluarkan dapat membawa manfaat dan keberkahan, baik bagi dunia maupun akhirat. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai doa yang bisa dibaca saat membayar zakat fitrah, yang mencakup doa niat, doa setelah pembayaran, dan doa untuk penerima zakat.
Apa Itu Zakat?
Sebelum membahas doa membayar zakat fitrah, Hasiltani membahas apa itu zakat.
Zakat, menurut buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, berasal dari kata “zaka” yang berarti tumbuh, suci, dan berkah. Secara istilah, zakat adalah kewajiban yang dikeluarkan oleh seorang Muslim untuk Allah SWT, yang kemudian diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.
Dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu Juz 3, Wahbah Az-Zuhaili menyebutkan bahwa hukum menunaikan zakat adalah wajib, yang dijelaskan melalui Al-Qur’an, sunnah Rasulullah, dan ijma’ umat Islam. Kewajiban zakat mulai berlaku di Madinah pada bulan Syawal tahun kedua hijriah setelah diwajibkannya puasa Ramadan dan zakat fitrah.
Jenis-jenis Zakat dalam Islam
Pada pembahasan doa membayar zakat fitrah, Hasiltani membahas jenis-jenis zakat dalam islam.
Dalam Islam, zakat terbagi menjadi dua jenis utama: zakat fitrah dan zakat mal (harta). Kedua jenis zakat ini memiliki aturan dan cara perhitungan yang berbeda. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang keduanya:
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, merdeka maupun hamba sahaya, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan jiwa orang yang berpuasa dari hal-hal negatif dan untuk membantu kaum miskin agar mereka juga bisa merayakan Idul Fitri dengan layak.
Ketentuan zakat fitrah:
- Waktu pelaksanaan: Dari awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri
- Besaran: 2,5 kg atau 3,5 liter beras (atau makanan pokok setempat)
- Pembayaran: Bisa dalam bentuk beras atau uang yang setara dengan harga beras tersebut
- Wajib bagi: Setiap Muslim yang mampu dan memiliki kelebihan makanan untuk satu hari satu malam
2. Zakat Mal (Harta)
Zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang sudah memenuhi syarat tertentu, seperti telah dimiliki selama satu tahun (haul) dan sudah mencapai batas minimal (nishab). Jenis harta yang dikenakan zakat mal antara lain:
- Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya
- Zakat uang dan surat berharga
- Zakat penghasilan dan profesi
- Zakat perdagangan
- Zakat pertanian dan perkebunan
- Zakat peternakan
- Zakat pertambangan
- Zakat rikaz (harta temuan)
Setiap jenis zakat mal memiliki ketentuan nishab dan cara perhitungannya masing-masing. Misalnya, zakat emas dikenakan pada 85 gram emas murni, sementara zakat penghasilan biasanya dihitung 2,5% dari total penghasilan setelah dikurangi kebutuhan pokok.
Zakat mal tidak terikat pada waktu tertentu, berbeda dengan zakat fitrah. Zakat mal dapat dikeluarkan kapan saja setelah harta mencapai nishab dan haul. Meski demikian, banyak Muslim memilih untuk membayar zakat mal bersama zakat fitrah di bulan Ramadhan untuk memudahkan penghitungan dan pelaksanaan.
Dengan memahami kedua jenis zakat ini, umat Muslim dapat lebih mudah menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan kondisi dan jenis harta yang dimiliki. Ini membantu dalam mencapai tujuan zakat, baik dalam aspek ibadah maupun kesejahteraan sosial.
Doa Membayar Zakat Fitrah
Berikut adalah doa membayar zakat fitrah:
1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri (Tanpa Diwakilkan)
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri, fardu karena Allah SWT.”
2. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Seluruh Anggota Keluarga yang Wajib Dinafkahi
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ عَنِّي وَعَنْ جَمِيعِ مَا يَلْزِمُنِي نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan semua orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah SWT.”
3. Niat Zakat Fitrah Suami untuk Istri
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah SWT.”
4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-Laki yang Belum Baligh
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ عَنْ وَلَدِي (…..) فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi (…..) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-laki saya bernama (…..), fardu karena Allah SWT.”
5. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan yang Belum Baligh
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ عَنْ بِنْتِي (…..) فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti (…..) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuan saya bernama (…..), fardu karena Allah SWT.”
6. Niat Zakat Fitrah untuk Orang Lain yang Diwakilkan
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اَلْفِطْرِ عَنْ (…..) فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (…..) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebut namanya), fardu karena Allah SWT.”
7. Niat Zakat Fitrah Mewakilkan
Wakkaltuka fi ikhroji zakatil fithri waniyyatiha ‘an nafsi.
Artinya: “Aku wakilkan kepadamu untuk menunaikan zakat fitrah dengan meniatkannya untukku.”
Doa Setelah Mengeluarkan Zakat Fitrah
Setelah membahas doa membayar zakat fitrah, Hasiltani juga membahas doa setelah mengeluarkan zakat fitrah.
Setelah membayar zakat, muzakki (orang yang membayar zakat) biasanya dipandu untuk memanjatkan doa agar amal ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala. Berikut adalah doa yang dibaca setelah membayar zakat:
Allahummaj-‘alha maghnaman wa la taj’alha maghraman.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (zakatku) ini sebagai keberuntungan bagiku (untuk dunia dan akhirat) dan janganlah engkau menjadikannya sebagai denda (yang menimbulkan kegundahan di hatiku).”
Selain itu, muzakki juga bisa membaca doa berikut:
Robbana taoqobbal minna innaka antassami’ul ‘alim.
Artinya: “Ya Allah, terimalah dari (zakat) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Doa Menerima Zakat Fitrah
Pada pembahasan doa membayar zakat fitrah, Hasiltani membahas doa menerima zakat fitrah.
Bagi mustahik (penerima zakat), disarankan untuk melafalkan doa untuk kebaikan muzakki, pemberi zakat, sebagai tanda terima kasih atas kebaikan yang diterima. Berikut doa yang bisa dibaca oleh mustahik:
طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ
Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā ‘amalaka fī ‘amalil akhyār, wa shallā ‘alā rūhika fī arwāhis syuhadā’.
Artinya: “Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah membersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bersalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.”
Mustahik juga bisa melafalkan doa berikut:
أَجَرَكَ اللَّّهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ وَجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا
Ajarokallahu fiimaa a’athoita wa baaraka laka fiimaa abkoita waj’alhu laka thohuuro.
Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala kepadamu atas apa yang engkau berikan (zakatkan) dan semoga Allah memberkahimu atas apa yang masih ada di tanganmu dan menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagimu.”
Doa-doa ini diharapkan dapat membawa pahala yang besar di sisi Allah SWT, baik bagi yang memberi maupun yang menerima zakat.
Baca Juga:
- Zakat Fitrah – Ibadah Penting Menjelang Idulfitri
- Pengertian, Syarat, dan Manfaat Zakat Mal dalam Islam
- Mengamalkan Hadits Tentang Zakat dengan Sepenuh Hati
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang doa membayar zakat fitrah.
Doa membayar zakat fitrah adalah bagian penting dalam menunaikan kewajiban zakat sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Selain niat yang tulus, doa yang dibaca saat membayar zakat menunjukkan harapan dan keyakinan bahwa zakat yang diberikan akan diterima dan mendatangkan keberkahan, baik bagi diri sendiri maupun bagi penerima zakat. Dengan memahami doa-doa yang tepat dalam proses ini, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah zakat fitrah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Semoga zakat yang dikeluarkan, bersama doa yang dipanjatkan, membawa manfaat dunia akhirat dan memberikan kemudahan bagi umat yang membutuhkan. Mari kita terus berusaha untuk menunaikan kewajiban zakat dengan niat yang ikhlas dan doa yang penuh harapan kepada Allah SWT.
Terimakasih telah membaca artikel doa membayar zakat fitrah ini, semoga informasi mengenai doa membayar zakat fitrah ini bermanfaat untuk Sobat.