Manfaat Puasa Mutih

Manfaat Puasa Mutih – Antara Spiritualitas dan Kesehatan

Posted on

Hasiltani.id – Manfaat Puasa Mutih – Antara Spiritualitas dan Kesehatan.Puasa Mutih adalah salah satu bentuk laku tirakat yang dikenal dalam tradisi Kejawen. Praktik ini dilakukan dengan hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih dalam jangka waktu tertentu. Banyak orang meyakini bahwa Puasa Mutih memiliki berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan.

Dari sisi spiritual, Puasa Mutih sering dikaitkan dengan upaya penyucian diri dan peningkatan kesadaran batin. Sementara itu, dari segi kesehatan, pola makan yang sederhana ini disebut-sebut dapat membantu proses detoksifikasi tubuh, mengurangi kadar gula dan garam, serta menurunkan asupan lemak. Namun, di balik manfaat Puasa Mutih, ada juga risiko yang perlu diperhatikan.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang manfaat Puasa Mutih, baik dari perspektif kesehatan maupun spiritual, serta beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalankannya.

Niat Puasa Mutih

Sebelum membahas manfaat Puasa Mutih, ada niat yang perlu dibaca, seperti halnya puasa lainnya. Bedanya, niat puasa Mutih tidak menggunakan bahasa Arab, melainkan bahasa Jawa, karena puasa ini bukan bagian dari ajaran Islam secara resmi.

Ada dua versi niat puasa Mutih yang biasa digunakan:

1. Versi Kejawen:

Niat ingsun puasa mutih kerno Allah Ta’ala.

Artinya: Saya niat puasa Mutih karena Allah Ta’ala.

Baca Juga :  Amalan Surat Yusuf Ayat 4 Pemikat Wanita

2. Versi lainnya:

Niat ingsun puasa mutih supaya putih bathinku, putih badanku, putih kaya dining banyu suci karena Allah Ta’ala.

Artinya: Saya niat puasa Mutih supaya putih batinku, putih badanku, putih seperti air suci karena Allah Ta’ala.

Panduan Puasa Mutih

Pada pembahasan manfaat Puasa Mutih, Hasiltani memberikan panduan Puasa Mutih.

Puasa Mutih biasanya dilakukan selama tiga hari berturut-turut, sebaiknya pada tanggal ganjil. Puasa ini berlangsung dari fajar hingga matahari terbenam, mirip dengan puasa pada umumnya. Ada yang menjalankannya dengan makan sahur dan berbuka seperti biasa, sementara ada juga yang hanya makan sekali sehari. Namun, dalam puasa ini, masih diperbolehkan makan dan minum beberapa kali sehari sesuai jadwal yang ditentukan.

1. Niat Puasa

Sebelum mulai berpuasa, disarankan membaca niat berikut:

“Saya niat puasa Mutih supaya putih batinku, putih badanku, putih seperti air suci karena Allah Ta’ala.”

Niat ini bisa diucapkan pada malam sebelum fajar atau pagi hari hingga waktu Zuhur.

2. Sahur dan Berbuka

Seperti puasa di bulan Ramadan, disunnahkan untuk makan sahur sebelum fajar. Saat berbuka di waktu Maghrib, dianjurkan untuk segera mengonsumsi nasi putih dan air putih saja. Porsinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Manfaat Puasa Mutih

Berikut adalah manfaat Puasa Mutih:

1. Menurunkan Kadar Gula dan Garam dalam Tubuh

Karena puasa Mutih hanya memperbolehkan konsumsi nasi putih dan air putih, otomatis tubuh mengurangi asupan gula dan garam yang biasanya masuk melalui makanan olahan. Dari segi kesehatan, pola makan seperti ini bisa bermanfaat bagi orang dengan kadar gula atau garam tinggi.

2. Mengurangi Lemak dan Meningkatkan Energi

Puasa Mutih juga membantu mengurangi asupan lemak dari makanan olahan dan daging berlemak. Jika dikonsumsi berlebihan, lemak dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Dengan membatasi makanan selama puasa ini, tubuh bisa lebih sehat dan terasa lebih ringan.

Baca Juga :  Allahyarham, Allahyarhamah, Allahyarhamhum Dan Allahyarhamhunna

3. Membantu Proses Detoksifikasi Racun

Tubuh memerlukan waktu untuk membersihkan racun dari makanan yang kita konsumsi setiap hari. Jika nutrisi tertentu berlebihan, bisa memicu masalah kesehatan. Puasa Mutih, dengan pola makan yang sangat sederhana, membantu tubuh lebih mudah membuang racun, sehingga proses detoksifikasi berjalan lebih maksimal.

Bahaya Puasa Mutih

Setelah membahas manfaat Puasa Mutih, Hasiltani juga membahas bahaya Puasa Mutih.

Puasa Mutih masih menjadi perdebatan di masyarakat. Banyak yang menganggap puasa ini berasal dari ajaran Kejawen dan tidak memiliki dasar dalam Islam. Bahkan, ada juga penganut agama lain yang menjalankan ritual ini. Karena itu, sebagian orang berpendapat bahwa Puasa Mutih lebih berkaitan dengan kepercayaan tertentu dan berbeda dengan ajaran Islam.

Beberapa orang juga mempertanyakan mengapa Puasa Mutih dikaitkan dengan permohonan penghapusan dosa kepada Allah. Dalam ajaran Islam, Allah tidak pernah menetapkan Puasa Mutih sebagai bagian dari ibadah. Maka, muncul pertanyaan: bagaimana mungkin suatu ritual yang tidak diperintahkan Allah dapat menghapus dosa?

Dari segi medis, Puasa Mutih juga memiliki beberapa risiko, di antaranya:

1. Kurangnya Asupan Gizi

Karena hanya mengonsumsi nasi putih dan air, tubuh kekurangan nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin, dan mineral yang biasanya diperoleh dari makanan bergizi seimbang.

2. Dampak terhadap Kadar Gula dalam Darah

Mengandalkan nasi putih sebagai satu-satunya sumber makanan membuat tubuh menerima asupan karbohidrat tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat berlebihan justru dapat meningkatkan kadar gula darah, yang berbahaya bagi penderita diabetes.

3. Dampak Psikologis

Menjalankan Puasa Mutih bisa menyebabkan tekanan psikologis karena seseorang harus menahan kebutuhan alaminya. Tubuh kita membutuhkan makanan bergizi untuk berfungsi dengan baik, dan membatasi diri secara ekstrem dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Baca Juga :  Hukum Orang yang Tidak Puasa Tanpa Udzur - Ancaman dan Konsekuensinya

4. Perbedaan dengan Puasa pada Umumnya

Puasa Mutih berbeda dari puasa yang umum dilakukan. Dalam puasa biasa, tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, hanya saja waktu makan yang diatur. Hal ini justru lebih bermanfaat bagi proses detoksifikasi tubuh. Sebaliknya, Puasa Mutih membatasi jenis makanan, sehingga keseimbangan nutrisi tidak terjaga.

Baca Juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang manfaat Puasa Mutih.

Puasa Mutih merupakan praktik tradisional yang diyakini memiliki berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Dari sisi kesehatan, manfaat Puasa Mutih mencakup detoksifikasi tubuh, pengurangan kadar gula dan garam, serta pembatasan asupan lemak yang berlebihan. Sementara itu, dari sudut pandang spiritual, puasa ini sering dikaitkan dengan penyucian batin dan peningkatan konsentrasi dalam laku tirakat.

Namun, meskipun memiliki manfaat, Puasa Mutih juga perlu dilakukan dengan bijak. Pola makan yang terlalu terbatas bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Oleh karena itu, sebelum menjalankan Puasa Mutih, penting untuk mempertimbangkan kondisi tubuh dan memahami efek yang mungkin ditimbulkan.

Pada akhirnya, manfaat Puasa Mutih bisa dirasakan jika dilakukan dengan cara yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Terimakasih telah membaca artikel manfaat Puasa Mutih ini, semoga informasi mengenai manfaat Puasa Mutih ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *