Hasiltani.id – Contoh Istisna – Pengecualian yang Membuat Kalimat Berbeda. Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai contoh istisna dalam bahasa Arab.
Istisna merupakan konsep penting dalam ilmu arab yang merujuk pada pengecualian atau pengkecualian dari suatu aturan atau ketentuan dalam tata bahasa Arab.
Dalam konteks istisna, sering kali digunakan kata-kata atau ungkapan tertentu yang mengindikasikan pengecualian atau situasi yang berbeda dari aturan yang biasanya berlaku.
Mari kita eksplorasi beberapa contoh istisna yang memberikan pemahaman lebih mendalam tentang konsep ini.
Apa itu Istisna
Sebelum kita mencantumkan beberapa contoh istisna beserta maknanya, penting untuk memahami dengan lebih mendalam apa yang dimaksud dengan istisna’.
Istisna’ merupakan sebuah konsep dalam ilmu arab yang mengacu pada pengecualian atau pengkecualian dari suatu aturan atau peraturan.
Dalam konteks ilmu arab, istisna‘ sering kali digunakan dengan menggunakan alat bahasa yang disebut “huruf illa” (إِلَّا).
Huruf illa merupakan alat bahasa yang digunakan untuk mengindikasikan suatu pengecualian atau pengecualian dari suatu aturan atau ketentuan dalam tata bahasa Arab.
Dengan kata lain, ketika huruf illa muncul dalam sebuah kalimat, maka itu menunjukkan bahwa ada suatu pengecualian atau situasi yang berbeda dari aturan yang biasanya berlaku.
Ternyata, istisna’ dalam ilmu arab dapat menggunakan berbagai adawat (أدوات الاستثناء) lainnya selain hanya huruf “إِلَّا”.
Berikut ini adalah beberapa contoh istisna beserta adawat-nya:
- الإِلَّا (إلّا): Contohnya: “فَهِمْتُ الدَرْسَ إلَّا مَسْأَلَةً” artinya “Saya paham pelajaran kecuali satu masalah.”
- غَيْر: Contohnya: “صَامَ زَيْدٌ رَمَضَانَ غَيْرَ يَوْمٍ” artinya “Zaid puasa bulan Ramadhan kecuali satu hari.”
- سِوى: Contohnya: “لَمْ يَفْتَرِسْ الذِئْبُ سِوَى شَاةً” artinya “Srigala tidak memangsa kecuali kepada domba.”
- خَلَا: Contohnya: “قَامَ القَوْمُ خَلَا زَيْدًا” artinya “Kaum datang kecuali Zaid.”
- عَدَا: Contohnya: “دَخَلْتُ غُرَفَ البَيْتِ عَدَا غُرَفَةَ النَّوْمِ” artinya “Saya masuk kamar-kamar di rumah kecuali kamar tidur.”
- حَاشَا: Contohnya: “شَذَّبْتُ الأشْجَارَ حَاشَا النَّخِيلِ” artinya “Saya memangkas pepohonan kecuali pohon kurma.”
Jenis-Jenis Istisna’
Dalam praktiknya, konsep Istisna’ dalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung pada hubungan antara mustasna dan mustasna minhu.
Dua jenis tersebut diklasifikasikan sesuai dengan hubungan antara mustasna dan mustasna minhu, yaitu Istisna’ Muttashil (bersambung) dan Istisna’ Munqoti’ (putus).
Istisna’ Muttashil merujuk pada situasi di mana pembahasan masih berkaitan atau masih dalam satu kategori yang sama, dan oleh karena itu disebut sebagai Istisna‘ Muttashil (bersambung).
Sebagai contoh: “قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا زَيْدًا” (“Kaum bangkit kecuali Zaid”).
Pada contoh kalimat tersebut, kata “اَلْقَوْمُ” (kaum) menjadi mustasna minhu, dan kata “زَيْدًا” (Zaid) menjadi mustasna.
Kedua kata tersebut masih berhubungan dengan manusia atau sesama manusia. Oleh karena itu, istisna’ seperti ini disebut Istisna’ Muttashil (bersambung).
Di sisi lain, Istisna‘ Munqoti’ (putus) merujuk pada situasi di mana mustasna dan mustasna minhu tidak memiliki hubungan dalam konteks pembahasannya.
Misalnya, antara manusia dan hewan. Sebagai contoh: “قَامَ اَلْقَوْمُ إِلَّا حِمَارًا” (“Kaum bangkit kecuali keledai”). Pada contoh tersebut, kata “اَلْقَوْمُ” (kaum) menjadi mustasna, sedangkan kata “حِمَارًا” (keledai) menjadi mustasna minhu.
Kata “حِمَارًا” adalah salah satu jenis hewan, sehingga istisna‘ dalam kasus ini dianggap Istisna’ Munqoti’ (putus) karena tidak sejenis.
Contoh Istisna dengan Illa إِلَّا
Ternyata, ada banyak contoh istisna dalam kalimat-kalimat Arab yang dapat diartikan sebagai “kecuali semua.”
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat beserta artinya:
- “جاءَ التلاميذُ إلاّ عليّاً” artinya “Para murid telah datang kecuali Ali.”
- “اشتريت تسعة كتب إلا اثنين” artinya “Saya membeli sembilan buku kecuali dua.”
- “حضَرَ الأصدقاءُ إلاّ عليّاً” artinya “Teman-teman telah hadir kecuali Ali.”
- “حَلَلْتُ مَسَائلَ الحسابِ إِلَاّ مسألةً” artinya “Saya telah memecahkan soal-soal Matematika kecuali satu soal.”
- “قَرَأْتُ الكِتابَ إِلَاّ صَفْحتين” artinya “Saya membaca kitab kecuali dua halaman.”
- “انْقَضَى الصيفُ إِلَاّ يَوْمَين” artinya “Musim panas telah usai kecuali dua hari.”
- “أَثمرتِ الأَشجَارُ إِلاّ شجرةً” artinya “Pohon-pohon telah berbuah kecuali sebuah pohon.”
- “طار الحمام إلا واحدةً” artinya “Merpati-merpati terbang kecuali satu merpati.”
- “فَرَّ الجنُودُ إِلَاّ القائدَ” artinya “Para prajurit kabur kecuali Sang Komandan.”
- “زرت المُدن الشهيرة في مصرَ إلا أسْوَان” artinya “Saya telah mengunjungi kota-kota terkenal di Mesir kecuali Aswan.”
Contoh-contoh di atas dapat dimaknai sebagai “kecuali semua,” namun kamu juga bisa mengimprovisasi artinya, misalnya dengan menggantinya menjadi “Saya memahami semua pelajaran kurang satu.”
Baca juga: Apa itu Istisna? – Pembagian dan Contohnya
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Contoh Istisna.
Kita telah melihat berbagai contoh istisna dalam bahasa Arab. Konsep istisna merupakan salah satu aspek yang penting dalam ilmu arab, dan memahaminya dapat membantu kita dalam memahami struktur kalimat dalam bahasa Arab dengan lebih baik.
Istisna mengizinkan kita untuk mengidentifikasi pengecualian atau situasi yang berbeda dalam kalimat, sehingga memperkaya pemahaman kita tentang bahasa Arab.
Dengan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang istisna, kita dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi dalam bahasa Arab dan memahami teks-teks Arab dengan lebih baik.
Terimakasih telah membaca artikel Contoh Istisna ini, semoga informasi mengenai Contoh Istisna ini bermanfaat untuk Sobat.