Hasiltani.id – Penjelasan dan Huruf Mad Lazim Harfi. Penggunaan huruf mad dalam ilmu tajwid memiliki variasi yang kompleks, salah satunya adalah melalui kategori yang dikenal sebagai “Huruf Mad Lazim Harfi.”
Dalam konteks ini, pembahasan mengenai aturan-aturan bacaan dan karakteristik khusus dari mad lazim harfi menjadi sangat penting.
Mad lazim harfi terbagi menjadi dua subkategori utama, yaitu mad lazim harfi mutsaqqal dan mad lazim harfi mukhaffaf, yang masing-masing memiliki aturan bacaan yang khas.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dengan lebih mendalam mengenai huruf mad lazim harfi, mengurai hukum bacaannya, serta mengeksplorasi beberapa contoh konkret pada beberapa ayat Al-Qur’an yang relevan.
Dengan pemahaman yang mendalam mengenai konsep ini, pembaca dapat meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
Pengertian Mad Lazim
Mad lazim merujuk pada suatu bentuk mad yang terjadi ketika huruf sukun asli muncul di dalam suatu kata pada posisi yang bersisian dengan mad tersebut.
Petunjuk terperinci mengenai mad lazim dapat ditemukan dalam kitab Tuhfatul Athfal, di mana dijelaskan bahwa kondisi terbentuknya mad lazim terkait dengan adanya huruf sukun asli yang mengikuti mad, dengan ukuran mad yang mencapai 6 harakat.
Terjadinya mad lazim bisa dipicu oleh keberadaan washal atau waqaf.
Sementara itu, dalam Muqaddimah Al-jazariyyah, juga diberikan pemaparan mengenai mad lazim. Mad lazim terjadi ketika huruf sukun mengikuti mad, terutama dalam dua situasi, yaitu saat waqaf dan washal, dengan panjang mad mencapai 6 harakat.
Penting untuk dicatat bahwa semua mad lazim harus diucapkan dengan memanjangkan bacaan sebanyak 6 harakat.
Pemberian nama “mad lazim” sendiri memiliki dasar yang kuat, karena para ulama ahli qiraat telah menyepakati untuk memanjangkan bacaan melebihi dua harakat, dan panjang yang diakui secara konsisten adalah 6 harakat.
Kesepakatan ini mencerminkan pemahaman mendalam mereka terhadap aturan-aturan bacaan dalam bahasa Arab dan menunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi dalam praktik membaca Al-Qur’an.
Macam-Macam Mad Lazim
Mad lazim dapat dibagi menjadi empat bagian yang jelas, yaitu antara kilmi dan harfi.
Dalam pengklasifikasian ini, masing-masing dari kedua kategori tersebut, kilmi dan harfi, dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni mukhaffaf dan mutsaqqal, sehingga secara keseluruhan terdapat empat jenis mad lazim.
Ketika huruf sukun bertemu dengan huruf mad di dalam satu kata, hasilnya adalah mad lazim kilmi. Namun, ketika kita berbicara tentang huruf dengan dzat yang terdiri dari tiga huruf dan memiliki mad di tengahnya, kondisi ini dikenal sebagai mad lazim harfi.
Penting untuk dicatat bahwa mad lazim kilmi mutsaqqal dan mad lazim harfi mutsaqqal diucapkan dengan cara diidghamkan, yaitu dengan menggabungkan suara sukun dengan huruf mad yang mendahuluinya.
Sebaliknya, mad lazim kilmi mukhaffaf dan mad lazim harfi mukhaffaf tidak diidghamkan, artinya suara sukun dan huruf mad tetap terpisah dalam pengucapan.
Perincian ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang variasi dalam mad lazim dan aturan-aturan bacaan yang berlaku sesuai dengan konteksnya.
Mad Lazim Harfi
Mad Lazim Harfi, seperti yang umumnya diketahui oleh Sobat, dapat dibagi lebih lanjut menjadi dua kategori, yaitu mad lazim harfi mutsaqqal dan mad lazim harfi mukhaffaf.
Berikut adalah penjelasan rinci mengenai pembagian mad lazim harfi:
a. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Mad lazim harfi mutsaqqal terjadi pada huruf awal pembuka surat Al-Qur’an atau pada fawatihussuwar. Kategori ini juga dikenal dengan nama mad lazim harfi musyba.
Huruf fawatihussuwar terdiri dari tiga huruf dan di tengahnya terdapat huruf mad, di mana cara membacanya adalah dengan idgham, menggabungkan suara sukun dengan huruf mad.
Contoh huruf fawatihussuwar yang dibaca pendek adalah huruf “a”. Huruf yang dibaca dua harakat seperti “طَهَر حَيَّ” diatur oleh hukum bacaan mad thabi’i. Sedangkan huruf yang dibaca 6 harakat, seperti “الـمّ – الـمّر – الـمّص – طسمّ,” harus diucapkan panjang 6 harakat.
Apabila huruf tersebut terdiri dari tiga huruf dan alif berlaku mad, maka disebut sebagai mad thabi’i. Dalam hal ini, mad lazim harfi mutsaqqal harus dibaca dengan diberatkan, dan panjangnya mencapai 6 harakat.
Hal ini karena adanya mad yang terdapat pada fawatihussuwar yang disertai dengan huruf berharakat tasydid, dan cara membacanya adalah dengan idgham.
b. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad lazim harfi mukhaffaf terdiri dari empat kata, masing-masing memiliki arti yang spesifik. “Mad” mengindikasikan panjang, “lazim” berarti wajib atau harus, “mukhaffaf” menggambarkan pengurangan atau ringan, sementara “harfi” merujuk pada huruf.
Huruf-huruf mad lazim harfi mukhaffaf terdapat pada fawatihussuwar, dengan pecahan tiga huruf dan huruf mad di tengahnya.
Ada delapan huruf mad lazim harfi mukhaffaf, dan cara membacanya adalah dengan panjang 6 harakat. Mad lazim harfi mukhaffaf selalu ditemukan pada ayat mutasyabbihat, di mana hurufnya memiliki harakat berdiri.
Huruf-huruf mad lazim harfi mukhaffaf, yaitu:
Huruf Mad Lazim Harfi | |
---|---|
ن | نُوْنْ |
ل | لَامْ |
س | سِيْنْ |
ع | عَيْنْ |
م | مِيْمْ |
ك | كَافْ |
ص | صَادْ |
ق | قَافْ |
Setiap huruf di dalam mad lazim harfi umumnya diucapkan dengan panjang 6 harakat, kecuali pada huruf ‘ain. Huruf hijaiyah ‘ain memiliki dua kemungkinan cara pengucapan, yakni dengan panjang 6 harakat dan 4 harakat.
Pengucapan sepanjang 4 harakat terjadi ketika huruf ‘ain diapit oleh huruf lain, bukan huruf mad.
Meskipun demikian, pengucapan ‘ain dengan panjang 6 harakat lebih umum dilakukan. Saat membaca fawatihussuwar, berlaku aturan bacaan ikhfa dan idgham.
Sebagai contoh, ketika nun mati bertemu dengan qaf atau sin, idgham diterapkan, begitu juga saat mim mati bertemu dengan mim atau nun mati bertemu dengan nun.
Contoh bacaan mad lazim harfi mukhaffaf mencakup huruf-huruf seperti حٰمٓ, يٰسٓ, طٰهٰ, الٓرٓ. Sebagai ilustrasi, pada bacaan حٰمٓ, merupakan mad lazim harfi mukhaffaf yang panjang bacaannya dua harakat atau setara dengan satu alif.
Hal serupa berlaku untuk contoh bacaan lainnya, di mana semua diucapkan dengan panjang sepanjang dua harakat.
Bacaan dan lafadz ini umumnya terdapat pada awal surat, sehingga pemahaman yang jelas terhadap aturan ini dapat mencegah kesalahan dalam cara membaca bagi Sobat.
Ciri Ciri Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Dalam karyanya “Dasar-Dasar Ilmu Tajwid,” Marzuki menekankan ciri-ciri hukum Mad Lazim Mutsaqqal Harfi sebagai berikut:
- Hukum bacaan ini selalu berlaku pada awal surat.
- Terdapat huruf dengan mad yang bertemu tasydid.
- Hanya berlaku pada surat-surat yang diawali dengan huruf-huruf fawatihus suwar, seperti surat Al Baqarah, surat Maryam, Qaaf, Yunus, Al A’raf, dan sebagainya.
Contoh Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Ayat 1 dari Surat Maryam: كۤهٰيٰعۤصۤ Pentunjuk pembacaan untuk ayat di atas bukanlah dengan melafalkan sebagai ‘Kaahaayaa’aasoo’, melainkan dengan metode mengeja, yakni ‘Kaaaf haa yaa aiin shood’.
Ayat 1 dari Surat Al A’raf: الۤمّۤصۤ Contoh berikutnya terdapat pada ayat 1 dari Surat Al Araf. Cara membacanya adalah ‘Alif Lamm mim shood’.
Ayat 1 dari Surat Asy Syu’ara’: طٰسٓمّٓ Sedangkan pada ayat 1 dari Surat Asy Su’ara, cara membacanya adalah ‘Thoo siiin miiimm’.
Ayat 1 dari Surat Ar Ra’d: الۤمّۤرٰۗ Hampir mirip dengan contoh bacaan Mad Lazim Mutsaqal Harfi pada Surat Al A’raf, cara membaca lafal pada ayat 1 dari Surat Ar Ra’d adalah ‘Aliif lammiimm ro’.
Ayat 1 dari Surat Yunus: الۤرٰ Sama seperti bacaan sebelumnya, lafal pada ayat 1 dari Surat Yunus dibaca dengan dieja, yakni ‘Alif lam roo’.
Baca juga: Contoh Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Harfi dalam Tajwid Al Quran
Penutup
Demikianlah ifnormasi dari Hasiltani.id tentang Huruf Mad Lazim Harfi.
Dalam penutup artikel ini, kita telah merinci dengan seksama mengenai “Huruf Mad Lazim Harfi” dalam konteks ilmu tajwid.
Pemahaman mendalam terhadap kategori ini membuka pintu bagi pembaca untuk memperdalam keterampilan membaca Al-Qur’an dengan akurat dan sesuai aturan.
Dengan mengeksplorasi aturan bacaan dan karakteristik mad lazim harfi, kita dapat melihat keindahan dan kompleksitas dalam pengucapan huruf-huruf tertentu dalam teks suci Al-Qur’an.
Penting untuk diingat bahwa penguasaan huruf mad lazim harfi bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap kekayaan dan keanggunan bahasa Arab dalam wahyu Ilahi.
Melalui penerapan aturan-aturan ini, kita dapat mendekati tilawah Al-Qur’an dengan penuh kekhusyukan dan kecerdasan.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan mendorong pembaca untuk terus menggali pengetahuan mengenai ilmu tajwid, sehingga setiap bacaan Al-Qur’an dapat menjadi pengalaman spiritual yang mendalam.
Dengan menghormati dan memahami “Huruf Mad Lazim Harfi,” kita dapat meningkatkan kualitas bacaan kita, menjadikan setiap tilawah sebagai bentuk ibadah yang lebih bermakna.
Terimakasih telah membaca artikel Huruf Mad Lazim Harfi ini, semoga informasi mengenai Huruf Mad Lazim Harfi ini bermanfaat untuk Sobat.