Hasiltani.id – Bacaan Ratib Al-Attas dan Khasiatnya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang mencari sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Salah satu wirid yang menjadi sorotan dalam perjalanan spiritualitas Islam adalah Ratib Al-Attas.
Merupakan kumpulan doa dan dzikir yang disusun dengan penuh makna oleh ulama terkemuka, Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas, Ratib Al-Attas dianggap memiliki keistimewaan dan khasiat tersendiri.
Dalam artikel ini, kita akan merinci keajaiban Ratib Al-Attas dan bagaimana amalan wirid ini dapat menjadi pelengkap dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Mulai dari keutamaan membacanya setiap hari hingga dampak positif yang dapat dirasakan oleh para penganutnya. Mari kita eksplorasi bersama kekayaan spiritual yang terkandung dalam Ratib Al-Attas.
Ratib Al-Attas
Ratib al-Attas, atau yang sering disebut juga Ratibul Attas, merupakan salah satu wirid yang ternyata penuh dengan khasiat.
Bagi Sahabat Muslim yang bersedia mengamalkannya, akan merasakan banyak manfaat yang luar biasa. Wirid ini awalnya dikarang oleh seorang ulama terkemuka bernama Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas.
Nama “Ratibul Attas” diambil dari marga keluarga Habib Umar, yaitu Al-Attas. Seperti halnya Ratib al-Haddad yang terkenal, Ratibul Attas ini juga memiliki khasiat utama dalam memanjangkan usia bagi siapa saja yang membacanya.
Bacaan Ratib Al- Attas
Berikut adalah bacaan Ratibul Attas:
Bismillahirrahmanirrahim
Al-Fatihah Ilaa Hadlroti Nabbiyi Musthofa Sayyidina Rosulillahi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam wa Aalihi wa Ashabihi wa Dzurriyyatihi wa Ahli Baytihi wa Mawalatihi.
Khususan Ilaa Ruhi Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos, Shohibatul Rottib Quthbil Anfas Wa Syaikh Ali bin Abdullah Baros.
Al-Fatihah: (Baca Surat Al-Fatihah)
A’udzubillahis Sami’il ‘Alim Minas Syaithanirrojim (Baca 3 Kali)
(Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Setan yang terkutuk)
Lau Anzalna Haadzal Qur’an ‘Ala Jabalil Laro Aitahu Khoshiyam Mutasyaddi’am Min Khashyatillah Watilka Al-Amthalu Nadlribuhaa Linnaasi La’allakum Yatafakkarun.
(Andai Kita turunkan Al-Qur’an ini di atas gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk dan hancur berkeping-keping karena ketakutan kepada Allah. Dan Kami tunjukkan perumpamaan-perumpamaan itu kepada manusia, agar mereka dapat berpikir.)
Huwallahu Lladzi La Ilaha Illa Huwa ‘Alimul Ghoybi Wa Syahadah. Huwarrahmaanurrahiim.
(Dia Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang tampak. Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.)
Huwallahu Lladzi La Ilaha Illa Huwal Malikul Qudduusus Salaamul Mukminul Muhaiminul ‘Azizul Jabbarul Mutakabbir.
(Dia Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja yang Maha Suci, Pemberi Keselamatan, Pemelihara yang Maha Kuat, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Menundukkan segala sesuatu.)
Subhaanallahi ‘Amma Yusyrikun. Huwallahu Lladzi Laa Ilaha Illa Huwa Al-Khaliqul Baari’ul Musawwiru Lahu Al-Asmaa’ul Husna. Yusabbihu Lahu Maa Fis Samawaati Wal Ard Wa Huwal ‘Azizul Hakim.
(Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan. Dialah Yang Menciptakan, Yang Membentuk, Yang Memberikan nama-nama yang indah. Segala yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya, dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.)
A’udzubillahis Sami’il ‘Alim Minas Syaithanirrojim (Baca 3 Kali)
(Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan Setan yang terkutuk)
A’udzu Bikalimatillahittammati Min Syarri Makholaq (Baca 3 Kali)
(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.)
Bismillahilladzi Laa Yadluru Ma’asmihi Syai’un Fil Ardi Walaa Fissamaa’i Wa Huwas Samii’ul ‘Alim (Baca 3 Kali)
(Dengan nama Allah tidak ada yang bisa mendatangkan bahaya di bumi dan di langit bersama nama-Nya. Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.)
Bismillahirrahmanirrahim Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billahil ‘Aliyyil ‘Adhiim (Baca 10 Kali)
(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.)
Bismillahirrahmanirrahim (Baca 3 Kali)
(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.)
Bismillaahi Tahash Shona Billahi Bismillaahi Tawakkalna Billah (Baca 3 Kali)
(Dengan nama Allah, kami berlindung pada Allah, dengan nama Allah, kami berserah diri kepada Allah.)
Bismillaahi Amanna Billahi Wa Mayyukmin Billahi Laa Khaufun ‘Alaih (Baca 3 Kali)
(Dengan nama Allah, kami beriman kepada Allah. Barangsiapa yang beriman kepada Allah, maka tidak ada ketakutan baginya.)
Subhaanallahi ‘Azzallahi Subhaanallahi Jallallah (Baca 3 Kali)
(Maha Suci Allah, Yang Maha Mulia Allah, Maha Suci Allah, Yang Maha Agung Allah.)
Subhaanallahi Wabihmadhi Subhaanallaahil ‘Adhiim (Baca 3 Kali)
(Maha Suci Allah dan terpuji-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.)
Subhaanallahi Wala Hamdu Lillahi Walaa Ilaha Illallahu Waallahu Akbar (Baca 4 Kali)
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Agung.)
Yaa Lathifan Bikholqihi Yaa ‘Aliman Bikholqihi Yaa Khobiron Bikholqihi Ulthuf Binaa Yaa Lathif Yaa ‘Alim Yaa Khobir (Baca 3 Kali)
(Wahai yang Maha Pengasih terhadap makhluk-Nya, Wahai yang Maha Mengetahui tentang makhluk-Nya, Wahai yang Maha Berkuasa atas makhluk-Nya, kasihanilah kami, wahai yang Maha Pengasih, wahai yang Maha Mengetahui, wahai yang Maha Berkuasa.)
Yaa Lathiifal Lam Yazal Ulthuf Binaa Fiimaa Nazal Innaka Lathiiful Lam Tazal Ulthuf Binaa Wal Muslimin (Baca 3 Kali)
(Wahai yang Maha Pengasih yang tidak pernah putus kasih-Nya, kasihanilah kami dan umat Islam.)
Laa Ilaha Illallah (Baca 40 Kali atau 80 Kali atau 100 Kali)
(Tiada Tuhan selain Allah)
Muhammadur Rasulullah (Baca 1 Kali)
(Muhammad adalah utusan Allah)
Hasbunallahi Wani’mal Wakil (Baca 7 Kali)
(Cukuplah Allah sebagai Penolong kami dan Dialah sebaik-baik Pelindung)
Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad, Allahumma Sholli ‘Alaihi Wasallim (Baca 10 Kali)
(Wahai Allah, limpahkanlah rahmat kepada Junjungan kami Muhammad, Wahai Allah, berikanlah kesejahteraan padanya.)
Allahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad, Yaa Robbi Sholli ‘Alaihi Wasallim (Baca 1 Kali)
(Wahai Allah, limpahkanlah rahmat kepada Junjungan kami Muhammad, Wahai Allah, berikanlah kesejahteraan padanya.)
Astaghfirullah (Baca 11 Kali)
(Aku memohon ampun kepada Allah)
Ta’ibuuna Ilallaah (Baca 3 Kali)
(Kami bertaubat kepada Allah)
Yaa Allah Biha Yaa Allah Biha Yaa Allah Bi Husnil Khotimah (Baca 3 Kali)
(Wahai Allah, dengan kalimat-Mu, wahai Allah, dengan kalimat-Mu, wahai Allah, dengan kebaikan akhirat.)
Yaa Kariim (Baca 1 Kali)
(Yang Maha Pemurah)
Ghufraanaka Rabbanaa wa ilaikal mashiir, Laa yukallifullahu nafsan Illa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, Robbana Laa tu –‘aakhidzna in nasiinaa au akh thoknaa Robbana waala tahmil ‘alaina ishrong kamaa hamaltahu ‘alal lasdzina ming qoblina Robbana walaa tuhammillnaa maa laa thoqotolanaa bih Wa’fu ‘annaa waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fangsurnaa ‘alal qaumil kaafiriin. (Baca 1 kali)
(Aku mohon ampunan-Mu, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu lah tempat kembali. Allah tidak membebani seseorang melampaui kemampuannya; baginya apa yang telah dikerjakan, dan baginya siksaan akibat perbuatan yang telah dilakukan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau siksa aku jika aku lupa atau melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan pada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan pada umat sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan pada kami apa yang tak sanggup kami memikul. Maafkanlah kami, berilah ampunan, dan limpahkanlah rahmat-Mu. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.)
Dzikir Tauhid
Afdhaludzdzikri fa’lam annahu…
(Ketahuilah.dzikir yang lebih utama adalah…………
Laa ilaa ha illallah Muhammaadur rosuulullah (Baca 3 kali )
(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah)
Laa ilaa ha illallah ( Baca 5 kali)
(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah)
Alahu ( Baca 25 kali)
(Allah)
Laa ilaa ha illallah Muhammaadur rosuulullah (Baca 3 kali )
(Tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah)
Al Fatihah Illa hadhroti sayyidina Muhammad rosulillah Shollallahu ‘alaihi wasallam. Wa aalihi wa ash ha bihi wa azwajihi wadzurriyyaatihi wa ahlul baitihi waman walah.
Bi annallaaha yu’lii darajaathim fil jannati wa yangfa’unaa bi asraarihim wayaj’alunaa min hizbihim wayarzuqunaa mahabbatahum wayatawafaanaa ‘alaa millatihim wayahsyurunaa fii zumrathim . ( Al Fatihah). Atsaabakumullah
Al fatihah illa ruhi sayyidinal muhajir illallah Ahmad bin ‘I sa annaqiib wa sayyidnaa alfaqih muqoddam Muhammad bin ‘alii baa ‘Alawii wa ushuulihi wafuruu’ihim Wadzawil huquuqi ‘alaihim ajma’iin.Annallaha yaghfiru lahum wayarhamuhum wayu’lii darajaatihim fil jannati wayanfa’unaa bi asraarihim wa anwaarihim wa’uluumihim wanafakhaatihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah (Al Fatihah). Atsaabakumullah.
Al fatihah illa ruhi sayyidinal wa habibiina wabarookatinaa waqud watinaa wa mursyidina Al Habib ‘Umar Bin Abdurrohmann Al Athos Shohibirrotib qutbil angwas wa Syaih ‘Ali Bin Abdullah Baaros, wa ushulihi wafuruu’ihim wadzawil huquuqi ‘alaihim ajmaniin. Tsuma ilaa ruuhi Al Habib Husain Bin Umar Al Athos, wal Habib Abdullah wa Hasan Al Athos wal Habib ‘Ali Bin Hasan Al Athos, maulal masyhadu wa shohibil qirtoos wal Habib ‘Umar Bin ‘Ali Al Athos wal Habib Abu Bakar bin Abdullah Al Athos wa shohibil ijazah Al Habib Muhammad bin Hadun Bin ‘Umar Al Athos. Wa ushuulihim wa furuu’ihim wa dzawil huquuqi ‘alaihim ajmain. Annalloha yaghwiru lahum wayarhahum wayu’lii darojatihim fil janah wayang fa’unaa bi asroorihim wa anwarihim wa’usulihim wanafahaa tihim fiddini wad dunyaa wal aakhirat. Al Fatihah Atsabakumullah.
Al Fatihah illa arwahii jami’il Auliya-i wa syuhadaa-i wash Sholihiin wal ammatirrosyidin min masyariqil ardhi ila maghoribiha, khususon ila arwahi jami’il auliyaa-i tis ‘atu al masyhuri fil Indonesia bi auliyaa-i songo rodhiyallahu ‘anhum Wa ilaa arwahi anaa’ina wa ummahaa tinaa wajadaa dinaa wajadaa tinaa wa ajdaadinaa wa ma syaa yikhina wamu’alliminaa wadzawil khuquqi ‘alaina ajma’in wa jamii’il mu’miniina wal mu’minat wal muslimina wal muslimat. Annalloha yaghwiru lahum wayarhahum wayu’lii darojatihim fil janah wayang fa’unaa bi asroorihim wa anwarihim wa’usulihim wanafahaa tihim fiddini wad dunyaa wal aakhirat. Al Fatihah Atsabakumullah.
Al Fatihah bil qobuuli watami kulla suulin wamakmuuli wa shjolaahi syaani dzohiron wa batinan fiddiin waddunya wal akhirooh daafi’atan likulli syarrrin jaalibatan likulli khairin lana wali ahbaa binaa waliwa lidiina wali ‘aulaadinaa wa masyaayihina fiddiini ma’al luthfi wal ‘aafiyah wa ‘alaa niati Annalloha yunaw wirru quluu banaa waqowaa libanaa ma’attuqqo wal huda wal ‘afaf wal mauti ‘alaa dinil ISLAM wal IMAN bila mihnatin walaa imtihanin bihaqqi sayyidi waladi’ adani walikullli niatin sholihatin wa ila hadrotin nabiyyil mustofa Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wassalam wa mau walah. Al Fatihah.
DO’A
Alhamdu lillahi robbil ‘aalamiin hamday yuwaafii ni’amahuu wayukaafi u maziidah, Ya Robbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wali a’dzimil sul thoonik. Subbaanaka laa nuhsii tsanaa an’alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsik, falakal hamdu hatta tardo, walakal hamdu idza rodhiita walakal hamdu ba’dar ridhoo.
Allaahumma sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin fil awwalin
Wa sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin fil aakhirin
Wa sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin fil kulli waqtiwahiim
Wa sholi wasalim ‘alaa sayyidina Muhammadin hatta tarisal ardho waman ‘alaihaa wa anta khoirul waarisiin.
Allahumma inna nastahfizshuka wanas taudi’uka adyaa nana wa angfusanaa wa ahlana wa auladana a wa amwaa lanaa wa kulla syaiin a’thoi tana.
Allahumaj ‘alnaa wa iyyahum fii ka’nafika wa amaa nika wajiwaa rika wa’iyaa dzika ming kulli syaithonimmariid wajabrin ‘anid wa dzii ‘anid wadzi baghyin, wawing syarri kulli dzi syarrin innaka ‘ala kuli say ing qodiir.
Allahumma jamilnaa bil ‘afiah wassalamah wa haqqiqiana bittaqwa wal istiqomah, wa aidnaa mim mujibaatin nadaamah, fil haal wal mal, innaka samii’uddua’. Wa shollillaahumma bijamalika wajalaa lika ‘alaa sayyidina Muhammadin wa’ala aalihi wa shoh bihi ajmaiin, warzuqnaa kamaalal muta ba’ati lahu zhohiron, bifadhli sub haana robbika robbil ‘izzati ‘amma yashifun, wasalaamun ‘alal mursalin, walhamdu lillahi Robbil ‘aalamiin.
Doa Setelah Membaca Ratib Al-Attas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَا نَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتىَّ تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنّا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَإِ اْلاَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتىَّ تَرِثَ اْلاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ. اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَمْوَالَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ ثَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِىْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كَلِّ ذِيْ شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شّيْىءٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ حُطْنَا بِالتَقْوَى وَاْلاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ فِى اْلحَالِ وَاْلمالِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَارْزُقْنَا كَمَالَ اْلمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.
Latin:
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi-u mazidahu, yarobbana lakal hamdu kama yanbagi lijalaali wajhika wa ladziimi sulthoonika, subhaanaka la nuhshi tsanaa-an ‘alaika anta kama atsnaita ‘ala nafsika, falakal hamdu hatta tardlo walakal hamdu idza rodliita walakal hamdu ba’da ridlo. Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin fil awwaliin wa sholli wasaalim ‘ala sayyidina muhammadin fil aakhiriin, wa solli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin fi kulli waqtin wa hiin, wa sholli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin fil malaa-il a’la ilaa yaumidiin, wa sholli wa sallim ‘ala sayyidina muhammadin hatta taritsal ardlo ma wan ‘alaiha wa anta khoirul waaritsiin. Allahumma inna nastahfidzuka wa nastaudziuka adyaanana wa abdaanana wa anfusana wa amwaalana wa ahlana wa kulla syai-in a’thoitana, Allahummaj’alna wa iyyahum fii kanafika wa amaanika wa iyadzika wa jiwaarika min kulli syaithoonin mariid wa jabbaarin aniid wa dzi ‘ainin wa dzi baghyin wa min syarri kulli dzi syarrin innaka ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma huthna bit taqwa wal istiqoomah wa a’idzna min muujibatin nadaamah fil haali wal maali innaka samii’ud du’a. Washolli allahumma bi jamaalika wa jalaalika ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’iin, warzuqna kamaalal mutaba’ati lahu dzoohiran wa baathinan yaa arhamar roohimiin. Bifadli subhaana robbika robbil izzati ‘ammaa yashifuun wa salaamun ‘alal mursaliina walhamdulillahi robbil ‘alamiin.
Keutamaan Ratib Al-Attas
Isi dari Ratib Al-Attas memuat beberapa ayat Al-Quran, dzikir harian, dan doa-doa yang telah disusun dengan teliti.
Ratib ini dapat diartikan sebagai rangkaian doa atau pujian kepada Allah Swt dengan tujuan memohon perlindungan dari berbagai marabahaya.
Para ulama salaf menekankan bahwa salah satu keutamaan Ratib Al-Attas, terutama bagi mereka yang konsisten mengamalkannya, adalah mendapatkan berbagai keberkahan, termasuk namun tidak terbatas pada pemanjangan umur, mendapat Husnul-Khatimah (kesudahan yang baik), serta perlindungan Allah terhadap segala kepemilikan mereka, baik di darat maupun di lautan.
Mereka yang tekun dalam melaksanakan Ratib Al-Attas diyakini dapat meraih umur yang panjang, meraih kesudahan hidup yang baik, serta merasakan keberkahan dalam segala aspek kehidupan.
Keberkahan tersebut meliputi perlindungan Allah terhadap harta dan keluarga, sehingga mereka senantiasa berada dalam naungan dan keamanan yang diberikan oleh Allah Swt.
Dengan demikian, Ratib Al-Attas bukan hanya sekadar rangkaian bacaan, tetapi juga merupakan sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Khasiat Ratib Al- Attas
Banyak khasiat yang dapat diperoleh dengan istiqomah membaca Ratibul Attas karya Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas ini.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Diberi Umur yang Panjang:
Diberi umur panjang adalah suatu karunia yang sangat disyukuri oleh setiap individu.
Bagi Sahabat Muslim yang menginginkan anugerah umur yang panjang dari Allah SWT, membaca Ratibul Attas dapat menjadi sarana untuk mencapai keinginan tersebut.
2. Menjaga Rumah Terhindar Dari Musibah:
Bagi Sahabat Muslim yang ingin menjaga rumah dari berbagai ancaman seperti pencurian, kebakaran, atau sihir, amalan Ratibul Attas dapat menjadi benteng pelindung.
Dengan konsisten membaca Ratibul Attas, tidak hanya rumah Sahabat Muslim yang terlindungi, tetapi juga 40 rumah di sekitarnya.
Seorang ulama, As-Syeikh Ali Baras, bahkan menyatakan bahwa dengan membaca Ratibul Attas, rumah si pembaca dan seluruh kampungnya akan dijaga oleh 70 penjaga berkuda.
3. Diampuni Segala Dosanya:
Dalam kehidupan, setiap individu pasti pernah melakukan dosa, baik dengan sengaja maupun tidak. Sahabat Muslim diingatkan untuk senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT.
Ratibul Attas menjadi sarana yang efektif untuk memohon ampunan, dan dengan istiqomah dalam amalan ini, segala dosa akan diampuni oleh Allah SWT.
4. Terlindungi Dari Sihir dan Santet:
Sihir dan santet adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Dengan mengamalkan Ratibul Attas secara istiqomah, Sahabat Muslim dapat terlindungi dari segala bentuk kejahatan sihir, santet, dan teluh.
5. Dilindungi dari Segala Bahaya:
Habib Husein bin Abdullah mengisahkan bahwa mereka yang mengamalkan Ratibul Attas akan terhindar dari berbagai macam bahaya.
Sebagai contoh, seorang pemuda yang rutin mengamalkan Ratibul Attas selamat dari serangan 15 pencuri yang hendak membahayakan nyawanya.
6. Dimudahkan Segala Urusannya di Dunia:
Sayyidul Imam Isa bin Muhammad al-Habsyi merincikan bahwa Ratibul Attas memiliki kemampuan untuk memudahkan urusan atau masalah di dunia.
Sebuah cerita disampaikan bahwa seseorang yang menghadapi masalah finansial dan utang berhasil mendapatkan kelapangan rezeki setelah mengamalkan Ratibul Attas atas saran dari Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas.
Cara Mengamalkan Ratib Al-Attas
Ratibul Attas sebaiknya dibaca setiap hari setelah sholat Isya, kecuali pada bulan puasa Ramadan. Pada bulan Ramadan, disarankan membacanya sebelum sholat Isya.
Sahabat Muslim sebaiknya melaksanakan bacaan ini di tempat yang sepi, tenang, dan menghadap kiblat. Lebih baik lagi jika Sahabat Muslim melakukan wudu sebelum membaca amalan wirid ini.
Penting untuk dicatat bahwa Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas lebih menyukai jika Ratibul Attas dibaca tanpa suara atau dengan suara pelan.
Oleh karena itu, sangat disarankan agar Sahabat Muslim membacanya dengan hati-hati dan tenang, entah dengan suara pelan atau bahkan dibaca dalam hati, tergantung preferensi masing-masing individu.
Semua petunjuk ini disusun dengan tujuan agar amalan wirid ini dapat dilakukan dengan khusyuk dan mendalam, menciptakan suasana spiritual yang tenang dan penuh ketenangan, sejalan dengan anjuran dari Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Ratib Al-Attas.
Sebagai penutup, kita merenung pada kekuatan spiritual yang terpancar dari keberkahan Ratib Al-Attas.
Dari umur yang panjang hingga perlindungan dari segala bahaya, amalan wirid ini menunjukkan keajaiban yang tak terhingga bagi mereka yang istiqomah mengamalkannya.
Ratib Al-Attas bukanlah sekadar rangkaian doa dan dzikir, melainkan sebuah petunjuk untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Dalam kesederhanaannya, Ratib Al-Attas membawa makna yang mendalam dan mengajarkan kita tentang kesyukuran, ketenangan, dan perlindungan dari-Nya.
Sebagaimana dicontohkan oleh Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Attas, melibatkan diri dalam amalan ini tidak hanya menciptakan harmoni dalam hidup, tetapi juga membuka pintu keberkahan yang tak terduga.
Semoga artikel ini menjadi inspirasi untuk menjadikan Ratib Al-Attas sebagai teman setia dalam perjalanan spiritual kita, menghantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Marilah kita bersama-sama meraih keberkahan dan kedamaian melalui keajaiban Ratib Al-Attas.
Terimakasih telah membaca artikel Ratib Al-Attas ini, semoga informasi mengenai Ratib Al-Attas ini bermanfaat untuk Sobat.