Lima Malam Mulia

Lima Malam Mulia Menurut Abah Guru Sekumpul

Posted on

Hasiltani.id – Lima Malam Mulia Menurut Abah Guru Sekumpul. Dalam tatanan agama Islam, terdapat serangkaian malam yang dihiasi keutamaan dan keberkahan yang luar biasa.

Lima malam mulia ini menandai peristiwa-peristiwa penting dalam kalender Islam, yang tidak hanya memberikan hikmah dan pelajaran, tetapi juga menghadirkan peluang istimewa bagi umat Muslim.

Dengan penuh makna dan keagungan, malam-malam ini menjadi fokus dari upaya spiritual dan ibadah kaum Muslimin.

Dalam artikel ini, kita akan memandang lebih dekat ke dalam setiap detil keistimewaan dari Lima Malam Mulia, serta menggali wawasan yang diberikan oleh tokoh agama, seperti Abah Guru Sekumpul, untuk menghidupkan kembali keberkahan dalam setiap detiknya.

Mari kita bersama-sama menapak jejak keagungan dan rahmat yang terkandung dalam Lima Malam Mulia.

Mengenal Abah Guru Sekumpul

Abah Guru Sekumpul, atau yang sebenarnya bernama Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, merupakan seorang ulama terkemuka di Kalimantan.

Kelahirannya terjadi pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di Desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar.

Ayahnya, Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman, dan ibunya, Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin, memberikan pondasi kehidupan Abah Guru Sekumpul.

Abah Guru Sekumpul adalah keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, yaitu Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.

Silsilah keluarganya dapat dilacak sebagai berikut: Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari.

Baca Juga :  Keampuhan Asma Suryani dan Cara Mengamalkannya

Dengan keturunan yang kaya akan warisan ilmiah dan keagamaan, Abah Guru Sekumpul melanjutkan tradisi keulamaan yang telah diterapkan oleh para pendahulunya dalam garis keturunan ulama Banjar yang terhormat.

Lima Malam Mulia

Belum banyak umat Muslim yang menyadari bahwa sepanjang tahun terdapat lima malam yang sangat mulia, penuh keberkahan, dan memiliki banyak keutamaan.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memberikan perhatian khusus pada malam-malam ini. Abah Guru Sekumpul secara rinci menjelaskan keutamaan dari kelima malam mulia tersebut.

Keutamaan pertama bagi setiap Muslim yang menghidupkan kelima malam mulia ini adalah kemungkinan untuk masuk surga tanpa dihitung segala amalnya terlebih dahulu pada hari hisab.

Mereka yang menghidupi malam-malam ini akan dibangkitkan dari kubur dengan pakaian yang berasal dari surga. Hal ini diartikan sebagai bentuk imbalan dan rahmat khusus dari Allah kepada hamba-Nya.

Dengan kemurahan Allah, setelah itu, hamba tersebut akan naik Burok secara langsung menuju surga sebagai berkah dari amalan menghidupi kelima malam mulia.

Abah Guru Sekumpul menyampaikan, “Orang yang menghidupi kelima malam mulia ini akan masuk surga tanpa dihisab, mereka dibangkitkan dari kubur dengan disediakan pakaian dan tunggangan burok dari surga, kemudian mereka naik buroknya langsung masuk surga.”

Abah Guru Sekumpul kemudian menjelaskan kelima malam mulia tersebut, yaitu malam Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, malam Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, tiga malam pada hari raya kurban, empat malam pada hari raya fitrah, dan malam Nisfu Sya’ban.

Menghidupi malam-malam tersebut berarti meluangkan waktu semalam suntuk untuk memperbanyak amal ibadah dan amal-amal kesunnahan, sambil meninggalkan segala hal yang tidak perlu, terutama yang dilarang. Proses ini dilakukan dengan menahan kantuk dan meninggalkan tidur.

Baca Juga :  Bacaan Ratib Al-Attas dan Khasiatnya

Bagi yang merasa sulit untuk menghidupkan semalam penuh, disarankan untuk setidaknya melibatkan setengah malam, yaitu dari masuk waktu maghrib hingga tengah malam, selama kurang lebih enam jam.

Jika itu juga terasa sulit, kegiatan menghidupkan malam mulia bisa dilakukan antara maghrib dan isya’, dengan shalat isya’ dan subuh dijamaah.

Orang yang melakukan hal ini, bahkan jika tidak mampu menghidupkan setengah malam, tetap dianggap sebagai orang yang telah memuliakan malam dengan mengisinya antara waktu maghrib dan isya’, dan meniatkan diri untuk shalat subuh di jamaah esok pagi.

Terdapat lima malam yang sangat mulia, yaitu:

  1. Malam Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah.
  2. Malam Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  3. Malam Hari Raya Idul Adha atau Malam Hari Raya Kurban pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  4. Malam Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 1 Syawwal.
  5. Malam Nisfu Sya’ban pada tanggal 15 Sya’ban.

Kelima malam ini dijelaskan oleh Abah Guru Sekumpul sebagai malam-malam yang patut dihidupkan kembali oleh setiap Muslim.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Lima Malam Mulia Menurut Abah Guru Sekumpul.

Seiring berakhirnya penelusuran Hasiltani melalui makna dan keutamaan Lima Malam Mulia, mari kita merenung tentang bagaimana setiap malam tersebut mengandung pesan kearifan dan rahmat yang tak ternilai.

Menghidupkan kembali tradisi spiritual ini, sebagaimana disarankan oleh tokoh agama terkemuka seperti Abah Guru Sekumpul, memberikan peluang berharga untuk mendekatkan diri pada Allah dan memperkaya kehidupan rohaniah kita.

Dalam setiap detik keberkahan yang tercipta di Lima Malam Mulia, terkandung potensi besar untuk memperkuat ikatan spiritual, menghapus dosa, dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Semoga setiap muslim yang membaca artikel ini dapat merenungkan makna dan keistimewaan dari setiap malam yang telah diamanahkan dalam agama Islam.

Baca Juga :  Manfaat Puasa Ngrowot - Spiritual dan Pembersihan Jiwa

Mari kita bersama-sama menjadikan Lima Malam Mulia sebagai panggung utama dalam perjalanan spiritual kita, membawa sinar kebaikan, ketakwaan, dan berkah dalam setiap langkah kita di jalan-Nya.

Terimakasih telah membaca artikel Lima Malam Mulia Menurut Abah Guru Sekumpul ini, semoga informasi mengenai Lima Malam Mulia Menurut Abah Guru Sekumpul ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *