Adab Makan dan Minum dalam Islam

Panduan Lengkap Adab Makan dan Minum dalam Islam

Posted on

Hasiltani.id – Panduan Lengkap Adab Makan dan Minum dalam Islam – Menggapai Keberkahan di Setiap Hidangan. Adab makan dan minum dalam Islam merupakan bagian penting dari ajaran agama yang mengatur perilaku sehari-hari umat Muslim. Islam sebagai agama yang komprehensif tidak hanya mengajarkan tata cara beribadah, tetapi juga memberikan pedoman tentang bagaimana menjalani kehidupan, termasuk hal-hal kecil seperti makan dan minum.

Melalui adab makan dan minum, seorang Muslim diajarkan untuk bersikap santun, menjaga kebersihan, serta menghormati rezeki yang diberikan Allah SWT. Lebih dari itu, mengikuti adab ini juga menjadi bentuk ibadah, karena mencerminkan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang adab makan dan minum dalam Islam, termasuk dasar-dasar yang diambil dari Al-Qur’an dan hadis, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Adab Menurut Para Ahli

Sebelum membahas adab makan dan minum dalam Islam, Hasiltani membahas pengertian adab menurut para ahli.

Adab merupakan konsep yang berhubungan dengan tata krama, norma, atau aturan yang mengatur sopan santun dalam berbagai aspek kehidupan. Adab sering kali dikaitkan dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dalam berperilaku. Berikut adalah beberapa pandangan para ahli tentang adab:

1. Menurut Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, adab memiliki makna yang luas, yaitu mencakup akhlak mulia dan perilaku yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Adab tidak hanya terbatas pada hubungan antarindividu tetapi juga mencakup semua aspek kehidupan, seperti beragama, bermasyarakat, dan mengatur organisasi. Adab menurut Al-Qur’an bertujuan untuk membentuk manusia yang berintegritas dalam segala aktivitasnya.

Baca Juga :  Doa Dijahatin di Tempat Kerja -  Meraih Perlindungan dan Kesejahteraan

2. Menurut Imam al-Ghazali

Imam al-Ghazali mendefinisikan adab sebagai tata cara mengatur sikap dan perbuatan dalam menjalani kehidupan. Adab, menurutnya, tidak hanya mencakup tindakan lahiriah tetapi juga melibatkan aspek batin, seperti menjaga niat yang ikhlas dan mengendalikan emosi negatif. Adab adalah pedoman untuk mencapai kesopanan dan kesantunan dalam interaksi sehari-hari.

3. Menurut Ibnu Miskawaih

Ibnu Miskawaih memandang adab sebagai kemampuan hidup bermasyarakat dengan baik. Ia menekankan pentingnya sikap dan perilaku yang mencerminkan kesopanan, kearifan, dan kecerdasan sosial. Menurutnya, adab melibatkan empati, toleransi, dan rasa hormat kepada sesama, yang merupakan kunci untuk menciptakan hubungan harmonis dalam masyarakat.

4. Menurut al-Farabi

Al-Farabi melihat adab sebagai tata krama yang meliputi cara berbicara, berpakaian, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Adab menurutnya berfungsi menciptakan keharmonisan sosial dan mencegah perbuatan tercela. Dengan menerapkan adab, tatanan masyarakat menjadi lebih tertib dan penuh kedamaian.

Adab Makan dan Minum dalam Islam

Berikut adalah beberapa adab makan dan minum dalam Islam, agar kita selalu menjalankan kebiasaan yang baik dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

1. Mengonsumsi yang Halal

Sebagai seorang Muslim, wajib bagi kita memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah halal. Menghindari yang haram merupakan perintah Allah sebagaimana tertuang dalam Al-Quran, surat Al-Mu’minun ayat 51:

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Mencuci Tangan

Sebelum makan, kita dianjurkan untuk mencuci tangan agar bersih dari kotoran dan bakteri. Hal ini tidak hanya menjaga kebersihan tetapi juga kesehatan. Membersihkan sela-sela jari sangat dianjurkan agar terhindar dari risiko keracunan makanan.

Baca Juga :  Hadits tentang Adab - Landasan Perilaku Baik dalam Islam

3. Berdoa atau Membaca Bismillah

Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca Bismillah sebelum makan atau minum sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan. Jika lupa, bisa membaca doa:
“Bismillahi fii awwalihi wa akhirihi” (Dengan menyebut nama Allah di awal dan akhir).

4. Duduk dalam Posisi Tawadhu

Sebelum makan, duduklah dengan penuh kerendahan hati, seperti duduk di atas lutut atau punggung kaki. Rasulullah SAW bersabda:
“Aku tidak pernah makan sambil bersandar. Aku hanyalah seorang hamba, makan seperti hamba, dan duduk seperti hamba.” (HR. Bukhari).

5. Menggunakan Tangan Kanan

Rasulullah SAW sangat menganjurkan makan dan minum menggunakan tangan kanan. Beliau bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya, dan jika minum, maka minumlah dengan tangan kanannya, karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).

6. Tidak Mubazir

Islam melarang kita untuk berlebihan dalam makan dan minum. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 31:
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”

7. Segera Makan Setelah Dihidangkan

Makanan yang telah disajikan sebaiknya langsung dimakan dan tidak didiamkan terlalu lama. Bahkan, jika waktu salat tiba saat makanan sudah terhidang, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendahulukan makan agar bisa melaksanakan ibadah dengan tenang.

8. Tidak Meniup Makanan atau Minuman

Meniup makanan atau minuman panas dilarang dalam Islam. Sebaiknya tunggu hingga dingin atau bernapas sebanyak tiga kali di luar wadah minum, sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.

9. Tidak Mencela Makanan atau Minuman

Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau suka, beliau memakannya; jika tidak, beliau meninggalkannya tanpa komentar buruk. Menghargai makanan adalah bentuk syukur atas rezeki dari Allah.

Baca Juga :  Konsep Pengertian Ujian, Azab, dan Istidraj Menurut Islam

10. Mengambil Makanan yang Jatuh

Jika makanan jatuh, kita dianjurkan untuk membersihkan bagian yang kotor dan memakan sisanya. Ini menunjukkan penghormatan terhadap rezeki dan menghindarkan dari sifat mubazir.

11. Menutup dengan Doa

Setelah selesai makan, ucapkan doa sebagai bentuk syukur:
“Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alnaa muslimiin”
(Segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan, minuman, dan menjadikan kami sebagai Muslim).

Dengan mengikuti adab ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan tetapi juga mendapatkan berkah dari Allah SWT. Semoga kebiasaan ini membawa kebaikan di dunia dan akhirat.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang adab makan dan minum dalam Islam.

Adab makan dan minum dalam Islam bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga wujud pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan adab ini, seorang Muslim tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Menghormati makanan, mengucapkan doa, menjaga kebersihan, hingga menghindari sikap mubazir adalah langkah-langkah kecil yang membawa keberkahan besar. Adab ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat rezeki yang diberikan dan menjalani hidup dengan lebih disiplin serta penuh kesantunan.

Semoga kita semua dapat terus mempraktikkan adab makan dan minum dalam Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sehingga keberkahan selalu menyertai dalam setiap aspek kehidupan.

Terimakasih telah membaca artikel adab makan dan minum dalam Islam ini, semoga informasi mengenai adab makan dan minum dalam Islam ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *