Contoh Jumlah Fi'liyah Dalam Al-Quran

Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah dan Juz 30

Diposting pada

Hasiltani.id – Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah dan Juz 30. Dalam Al-Quran, bahasa Arab digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan Ilahi kepada umat manusia.

Salah satu aspek penting dalam struktur bahasa Arab adalah jumlah fi’liyah, yang merupakan cara mengungkapkan tindakan atau perbuatan dalam sebuah kalimat.

Jumlah fi’liyah memiliki peran yang sangat signifikan dalam pemahaman teks Al-Quran, karena melalui penggunaannya, pesan-pesan Allah dapat dipahami dengan lebih mendalam.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran, dengan tujuan untuk memahami maknanya yang mendalam dan pesan yang terkandung di dalamnya.

Setiap ayat Al-Quran memiliki kekhasan dalam penggunaan jumlah fi’liyahnya, dan kita akan mengulas beberapa ayat yang mewakili beragam situasi dan konteks dalam Al-Quran.

Dengan demikian, kita akan dapat lebih memahami bagaimana struktur bahasa Arab memberikan kedalaman makna pada ayat-ayat Al-Quran, dan bagaimana pesan-pesan Allah tersampaikan melalui penggunaan jumlah fi’liyah yang kaya ini.

Mari kita eksplorasi bersama-sama contoh-contoh menarik dari jumlah fi’liyah dalam Al-Quran.

Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran

Pada pembahasan Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran, Jumlah fi’liyah biasanya terdiri dari dua unsur utama, yaitu fi’il (kata kerja) dan fail (subjek atau pelaku).

Dalam Al-Quran, kita dapat menemukan berbagai contoh jumlah fi’liyah yang menarik, seperti yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah.

1. Contoh pertama adalah dalam Surat Al-Baqarah ayat 7:

“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat.”

Dalam ayat ini, jumlah fi’liyah terdiri dari dua unsur utama, yaitu fi’il “خَتَمَ” (mengunci) dan fail “اللهُ” (Allah). Fi’il “خَتَمَ” menggambarkan tindakan yang dilakukan Allah terhadap fail “قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ وَعَلٰى اَبْصَارِهِمْ” (hati, pendengaran, dan penglihatan mereka).

Baca Juga :  Mengungkap Makna - Contoh Jumlah Fi’liyah dalam Al-Quran

Dalam hal ini, Allah mengunci hati dan pendengaran mereka serta menutup penglihatan mereka.

2. Contoh kedua adalah dalam Surat Al-Baqarah ayat 20:

“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.”

Dalam ayat ini, jumlah fi’liyah juga terdiri dari dua unsur utama, yaitu fi’il “يَكَادُ” (hampir saja) dan fail “الْبَرْقُ” (kilat).

Fi’il “يَكَادُ” menggambarkan hampirnya terjadinya tindakan yang dilakukan oleh fail “الْبَرْقُ” (kilat) terhadap penglihatan mereka. Dengan kata lain, kilat hampir saja menyambar penglihatan mereka.

3. Surat Al-Baqarah ayat 30

Surat Al Baqarah ayat 30 mengandung jumlah fi’liyah dalam kalimat: “وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً” yang artinya ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Dalam kalimat ini, “جَاعِلٌ” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan yang akan dilakukan.

4. Surat Al-Baqarah ayat 37

Surat Al Baqarah ayat 37 mengandung jumlah fi’liyah dalam kalimat: “فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ” yang artinya kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya.

Dalam kalimat ini, “تَلَقّٰٓى” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan menerima.

5. Surat Al-Baqarah ayat 45

Surat Al Baqarah ayat 45 menyajikan jumlah fi’liyah dalam kalimat: “وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ” yang artinya mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat.

Dalam kalimat ini, “وَاسْتَعِيْنُوْا” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan memohon pertolongan.

6. Surat Al-Baqarah ayat 56

Surat Al Baqarah ayat 56 menggambarkan jumlah fi’liyah dengan kalimat: “ثُمَّ بَعَثْنٰكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ” yang artinya kemudian,

Kami membangkitkan kamu setelah kematianmu agar kamu bersyukur. Dalam kalimat ini, “بَعَثْنٰكُمْ” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan membangkitkan.

7. Surat Al-Baqarah ayat 92

Surat Al Baqarah ayat 92 mengandung jumlah fi’liyah dalam kalimat: “وَلَقَدْ جَاۤءَكُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْتُمْ ظٰلِمُوْنَ” yang artinya sungguh, Musa benar-benar telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran.

Kemudian, kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sembahan) setelah (kepergian)-nya dan kamu (menjadi) orang-orang zalim. Dalam kalimat ini, “جَاۤءَكُمْ” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan datang.

Baca Juga :  Memahami Konsep Badal dalam Bahasa Arab - Jenis, Aturan, dan Contoh Penggunaan

8. Surat Al-Baqarah ayat 113

Surat Al Baqarah ayat 113 mengandung jumlah fi’liyah dalam kalimat: “وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍ” yang artinya orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama yang benar).”

Dalam kalimat ini, “لَيْسَتِ” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan tidak menganut.

9. Surat Al-Baqarah ayat 132

Surat Al Baqarah ayat 132 mengandung jumlah fi’liyah dalam kalimat: “وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ” yang artinya Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula Ya‘qub.

Dalam kalimat ini, “وَوَصّٰى” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan mewasiatkan.

10. Surat Al-Baqarah ayat 187

Surat Al Baqarah ayat 187 menyajikan jumlah fi’liyah dalam kalimat: “اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ” yang artinya dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu.

Dalam kalimat ini, “اُحِلَّ” adalah contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tindakan menghalalkan.

Contoh Jumlah Fi’liyah dalam Juz 30

Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai jumlah fi’liyah dalam beberapa ayat dari Surat An-Naba’ dan Surat An-Naziat:

  1. Surat An-Naba’ ayat 8: “وَّخَلَقْنَكُمْ اَزْوَاجًا” yang artinya “Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.” Kalimat “خَلَقْنَكُمْ اَزْوَاجًا” adalah contoh dari jumlah fi’liyah dalam Al-Quran yang menggambarkan tindakan penciptaan pasangan manusia oleh Allah.
  2. Surat An-Naba’ ayat 9: “وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا” yang artinya “Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat.” Kalimat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan tidur sebagai cara untuk manusia beristirahat.
  3. Surat An-Naba’ ayat 10: “وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًا” yang artinya “Kami menjadikan malam sebagai pakaian.” Dalam konteks ini, malam diibaratkan sebagai pakaian karena kegelapannya menutupi alam seperti halnya pakaian menutupi tubuh manusia.
  4. Surat An-Naba’ ayat 11: “وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا” yang artinya “Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.” Kalimat ini menggambarkan siang sebagai waktu yang cocok untuk mencari penghidupan dan aktivitas manusia.
  5. Surat An-Naba’ ayat 12: “وَّبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا” yang artinya “Kami membangun tujuh (langit) yang kukuh di atasmu.” Ayat ini menggambarkan penciptaan tujuh langit yang kokoh di atas manusia.
  6. Surat An-Naba’ ayat 13: “وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًا” yang artinya “Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari).” Ayat ini menggambarkan penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan panas bagi dunia.
  7. Surat An-Naba’ ayat 14: “وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًا” yang artinya “Kami menurunkan dari awan air hujan yang tercurah dengan deras.” Ayat ini menggambarkan proses turunnya hujan yang memberikan air bagi kehidupan di bumi.
  8. Surat An-Naba’ ayat 19: “وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًا” yang artinya “Langit pun dibuka. Maka, terdapatlah beberapa pintu.” Ayat ini menggambarkan pembukaan langit dan adanya pintu-pintu di dalamnya.
  9. Surat An-Naba’ ayat 20: “وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا” yang artinya “Gunung-gunung pun dijalankan. Maka, ia menjadi (seperti) fatamorgana.” Ayat ini menggambarkan pergerakan gunung sebagai tanda kekuasaan Allah.
  10. Surat An-Naziat ayat 7: “تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ” yang artinya “(Tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua.” Ayat ini menggambarkan peristiwa ketika tiupan pertama ditiup diikuti oleh tiupan kedua dalam konteks kebangkitan manusia di hari kiamat.
Baca Juga :  Perbedaan Lafadz, Kalimah, Kalam, Kalim, dan Qaul dan Syarat Kalam

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran.

Dalam perjalanan kita melalui contoh-contoh jumlah fi’liyah dalam Al-Quran, kita telah menyaksikan bagaimana struktur bahasa Arab yang digunakan dalam kitab suci ini memiliki kedalaman makna yang mengagumkan.

Setiap ayat Al-Quran, dengan penggunaannya yang unik dari jumlah fi’liyah, mengandung pesan-pesan Ilahi yang memandu umat manusia menuju pemahaman yang lebih baik tentang agama, moralitas, dan kehidupan sehari-hari.

Menggali contoh jumlah fi’liyah dalam Al-Quran membantu kita mendekati pemahaman yang lebih mendalam tentang pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Ini adalah pengingat akan betapa pentingnya untuk membaca dan merenungkan Al-Quran dengan cermat, karena setiap kata dan struktur kalimatnya telah dipilih dengan sempurna oleh Allah.

Semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang bermanfaat tentang pentingnya jumlah fi’liyah dalam memahami Al-Quran, dan semoga kita semua terus memperdalam pengetahuan dan pemahaman kita tentang kitab suci ini.

Dengan berpegang teguh pada pedoman Al-Quran, kita dapat memandu hidup kita dengan penuh hikmah dan ketakwaan kepada Allah.

Terimakasih telah membaca artikel Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran ini, semoga informasi mengenai Contoh Jumlah Fi’liyah Dalam Al-Quran ini bermanfaat untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *