analisa usaha budidaya ikan nila

Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila, Banyak Untungnya?

Posted on

Hasiltani.id – Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila, Banyak Untungnya?. Budidaya ikan nila merupakan salah satu jenis usaha perikanan yang cukup menjanjikan di Indonesia. Ikan nila memiliki keunggulan dalam pertumbuhan yang cepat dan kualitas daging yang baik.

Namun, untuk memulai usaha budidaya ikan nila, perlu dilakukan analisa terlebih dahulu untuk mengetahui segala aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut. Berikut adalah ulasan mengenai analisa usaha budidaya ikan nila.

Jenis-jenis Budidaya Ikan Nila

1. Budidaya Ikan Nila Sistem Kolam Terpal

analisa usaha budidaya ikan nilaDalam analisa usaha budidaya ikan nila di kolam terpal cukup menjanjikan, karena masih sedikit pembudidaya ikan yang memperhatikan ternak nila kolam terpal ini. Meskipun modal untuk memulai usaha ini relatif murah, yakni minimal Rp2 juta, namun potensi keuntungan dari budidaya ikan nila cukup tinggi karena harga jualnya di pasaran lebih tinggi daripada ikan lele.

Selain itu, perbandingan antara modal yang dibutuhkan dengan potensi profitnya mudah untuk diperkirakan, karena harga jual ikan nila cenderung stabil dalam jangka waktu yang cukup lama. Terdapat beberapa sektor yang membutuhkan pasokan ikan nila, seperti permintaan dari ibu rumah tangga, pengepul, tukang sayur, restoran, rumah makan, dan pengolah makanan ikan.

2. Budidaya Ikan Nila Sistem Keramba Jaring Apung

analisa usaha budidaya ikan nilaDalam analisa usaha budidaya ikan nila, cara budidaya dengan keramba jaring apung dapat dilakukan di laut, sungai, atau danau dengan kondisi air yang cukup tinggi dan kualitas air yang memadai. Keramba jaring apung merupakan pilihan yang bagus untuk budidaya ikan dan biota air lainnya.

Keramba jaring apung adalah sebuah sarana pemeliharaan ikan atau biota air yang rangkaian kerangkanya terbuat dari bambu, kayu, pipa pralon atau besi berbentuk persegi yang dilengkapi dengan jaring dan pelampung seperti drum plastik atau styrofoam agar kerangka tersebut tetap mengapung di dalam air.

Pelampung dan kerangka berfungsi untuk menjaga agar jaring tetap terbuka di permukaan air, sementara jaring yang tertutup di bagian bawahnya digunakan untuk memelihara ikan selama beberapa bulan.

Baca Juga :  Analisa Budidaya Ikan Patin Sukses Keberlanjutan dan Profitabilitas

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila

  • Kolam Terpal
  • Aerator
  • Hapa
  • Alat Perkakas
  • Jaring
  • Seser
  • Piring secchi
  • Mesin Pemotong Pakan Ikan
  • Mesin Pengering Ikan

Pembuatan Kolam Terpal untuk Analis Usaha Budidaya Ikan Nila

  • Persiapan Lahan untuk Kolam Terpal
  • Ukuran Kolam Terpal yang Ideal
  • Pembuatan Kerangka Kolam Terpal
  • Pemasangan Terpal pada Kerangka Kolam Terpal
  • Pemasangan Sistem Air pada Kolam Terpal
  • Pemasangan Aerator pada Kolam Terpal

Pemilihan Bibit Ikan Nila dalam Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat membeli bibit ikan nila untuk memulai budidaya:

  1. Lakukan riset ke beberapa pedagang atau budidaya ikan nila untuk mengetahui kualitas benih ikan nila yang ditawarkan.
  2. Pastikan kondisi fisik bibit nila sehat, lengkap, serta tidak ada cacat sedikit pun di bagian tubuh benih ikan nila.
  3. Perhatikan apakah bibit nila tersebut dapat merespons rangsangan dengan cepat, misalnya saat diberi pakan.
  4. Pilih bibit ikan nila yang berukuran seragam untuk memperlancar proses pertumbuhan ikan nila di dalam satu media yang sama.

Sebaiknya, bibit ikan nila yang akan dibesarkan di kelompokkan menjadi tiga ukuran yang ideal, yaitu:

  • Bibit ikan nila ukuran 6-10 cm.
  • Bibit ikan nila ukuran 10-14 cm.
  • Bibit ikan nila ukuran 16-18 cm.

Dengan menjaga ukuran benih ikan nila tetap seragam di dalam satu kolam, pertumbuhannya bisa lebih merata dan mengurangi risiko kematian massal atau kanibalisme akibat perbedaan ukuran. Bibit-bibit tersebut kemudian akan dibesarkan di kolam hingga mencapai ukuran yang sesuai dengan standar ukuran ikan konsumsi di pasar lokal, yaitu sekitar 200-250 gram per ekor atau 500 gram per ekor untuk ikan nila yang akan diekspor.

Pemberian Pakan pada Ikan Nila

Dalam analisa usaha budidaya ikan nila, sebetulnya terdapat pedoman untuk memberi makan ikan dengan jumlah yang sesuai dengan bobotnya. Namun, terkadang pedoman yang tertera pada brosur petunjuk penggunaan pakan justru terlalu berlebihan sehingga tidak efisien dan biaya menjadi tinggi.

Bagaimana cara yang tepat untuk memberi pakan ikan nila? Untuk mengetahui takaran pemberian pakan yang tepat agar ikan nila bisa berkembang dengan baik, simak penjelasan di bawah ini!

Pertama

Pada hari tersebut, pakan ikan nila sebanyak 10 kg diberikan kepada ikan nila. Setelah diberi pakan pada pagi hari, terdapat sisa pakan seberat 4 kg, yang berarti pakan yang dikonsumsi oleh ikan nila sebanyak 6 kg.

Aturan pemberian pakan ikan nila yang sama dilakukan pada siang dan sore hari. Misalnya, ikan nila memakan 5 kg pakan pada siang hari dan 6 kg pada sore hari. Dengan demikian, total pakan yang diberikan pada hari itu adalah sebanyak 17 kg dari total 30 kg pakan yang disiapkan.

Baca Juga :  Cara Membuat Fermentasi Pakan Ikan Nila dengan EM4

Kedua

Dalam segi teknis, jumlah pakan yang diperlukan untuk ikan sehari adalah 3% dari total bobot ikan yang ada di kolam. Sebagai contoh, jika jumlah ikan di kolam adalah 10.000 ekor, dengan bobot rata-rata 100 gram dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 80%, maka berapa banyak pakan yang dibutuhkan?

Dalam hal ini, diketahui bahwa:

  • Jumlah ikan: 80% x 10.000 = 8.000 ekor
  • Total berat ikan (biomassa): 8.000 x 0,1 = 800 kg
  • Jumlah pakan: 3% x 800 = 24 kg per hari

Pemanenan Ikan Nila

Dalam analisa usaha budidaya ikan nila, pemanenan ikan nila biasanya dilakukan ketika sudah mencapai usia sekitar 8-10 bulan dengan bobot rerata 1 kg atau 10 ons per ekor. Jumlah ikan yang dipanen sebanyak 9.000 ekor, yang jika dihitung setara dengan berat keseluruhan ikan panen sebesar 900 kg.

Pemanenan dilakukan di dalam kolam pembesaran tanpa harus menguras seluruh kolam, melainkan menggunakan sistem parsial dengan memanfaatkan jaring. Pemasangan jaring biasanya dilakukan pada awal persiapan kolam dengan cara menyebar jaring di setiap sudut sisi kolam.

Sebelum dipanen, ikan nila diberi pakan untuk mengumpulkan ikan di satu titik. Setelah ikan berkumpul, jaring diangkat secara bersamaan pada empat titik di setiap ujung jaring. Kemudian dilakukan proses grading pada ikan nila dengan ukuran yang sama, yang akan dipindahkan ke bak besar untuk dikemas.

Ikan dengan ukuran yang berbeda akan dikembalikan ke kolam dan perlu dilakukan proses grading lagi. Proses grading dilakukan ketika ada konsumen yang membeli.

Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila

Dalam analisa usaha budidaya ikan nila, modal awal yang diperlukan untuk memulai budidaya ikan nila adalah sekitar 20 juta rupiah. Uang tersebut digunakan untuk membeli kolam terpal, membuat kolam, membeli bibit ikan, membeli pakan, melakukan perawatan, dan biaya operasional lainnya seperti gaji karyawan.

Berikut adalah analisis biaya modal untuk memulai usaha budidaya ikan nila:

Untuk memulai budidaya ikan nila, biaya modal yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  1. Kolam terpal: 2 juta rupiah x 2 = 4 juta rupiah.
  2. Pembuatan dan perbaikan kolam: 1 juta rupiah.
  3. Bibit ikan: 15.000 rupiah/kg x 100 = 1,5 juta rupiah.
  4. Pakan ikan: 5.000 rupiah x 3000 kg : 15 juta rupiah.
  5. Karyawan: 1 juta rupiah x 3 = 3 juta rupiah.
  6. Lain-lain: 1 juta rupiah.

Total keseluruhan biaya modal untuk memulai budidaya ikan nila adalah 25,5 juta rupiah.

Baca Juga :  Keunggulan Budidaya Ikan Nila Bangkok

Biasanya dalam proses perawatan ternak ikan nila di kolam terpal, ada kemungkinan kegagalan panen sebesar 10%. Oleh karena itu, sebaiknya jika ingin membeli bibit ikan, tambahkan jumlahnya sebagai cadangan.

Selain mudah dibudidayakan, bisnis budidaya ikan nila di kolam terpal bulat juga menguntungkan dengan harga jual mencapai Rp50.000,- per kg. Bayangkan berapa keuntungan yang bisa didapat dari 1000 ekor ikan nila.

Jika Sobat Tani serius ingin berbudidaya ikan nila, sebaiknya baca panduan Cara Usaha Budidaya ikan nila yang mengungkap rahasia budidaya ikan nila super intensif yang pastinya akan sangat berguna bagi Sobat Tani.

Kelebihan Usaha Ternak Ikan Nila Dalam Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila

Berikut adalah beberapa kelebihan dari budidaya ikan nila di kolam terpal:

  1. Ikan nila memiliki daya jual yang tinggi sehingga tidak perlu khawatir dengan produk yang tidak laku.
  2. Proses budidaya ikan nila relatif mudah dibandingkan dengan ikan lainnya seperti gurame dan sejenisnya.
  3. Biaya operasional dapat disesuaikan dengan budget karena tidak terlalu mahal.
  4. Cara pembudidayaan serta perawatannya relatif mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
  5. Budidaya ikan nila tidak membutuhkan banyak tempat, waktu, dan air.
  6. Masa panen ikan nila lumayan cepat, hanya sekitar 6-7 bulan.
  7. Resiko kegagalan panen tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10%.
  8. Budidaya ikan nila di kolam terpal dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan karyawan untuk menekan biaya.

Penutup

Dalam artikel ini, Hasiltani.id telah membahas analisa usaha budidaya ikan nila dengan lengkap. Mulai dari persiapan awal, pemilihan lokasi, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan nila, semuanya telah diuraikan secara detail.

Analisa usaha budidaya ikan nila sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan profitabilitas yang diinginkan. Dengan melakukan persiapan awal yang matang, seperti memahami pasar dan permintaan ikan nila, serta melakukan riset mengenai persyaratan budidaya, kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk memulai usaha ini.

Demikianlah informasi mengenai budidaya ikan nila di kolam terpal. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat Tani yang berminat untuk memulai usaha budidaya ikan nila. Jangan lupa pula untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ikan dengan membaca artikel, buku, atau mengikuti pelatihan-pelatihan terkait. Sukses dalam berbisnis budidaya ikan nila!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *