Hasiltani.id – Apa Saja Rukun Wajib dan Sunah Shalat – Panduan Lengkap untuk Menyempurnakan Ibadah. Shalat merupakan ibadah yang paling utama dalam kehidupan seorang Muslim, menjadi tiang agama yang wajib ditegakkan. Agar shalat yang dilakukan sah dan diterima di sisi Allah, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dengan baik aspek-aspek yang menyusun ibadah ini.
Dalam pelaksanaannya, shalat terdiri dari rukun, kewajiban, dan sunah yang masing-masing memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah. Rukun shalat adalah hal-hal yang mutlak harus dilakukan, sementara kewajiban shalat adalah amalan yang jika ditinggalkan harus diganti dengan sujud sahwi. Sedangkan sunah-sunah shalat adalah amalan tambahan yang dianjurkan untuk dikerjakan guna memperindah dan menambah kesempurnaan shalat.
Memahami perbedaan dan rincian rukun, kewajiban, serta sunah dalam shalat akan membantu kita melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah. Lantas, apa saja rukun, kewajiban, dan sunah dalam shalat? Mari kita bahas lebih lanjut.
Rukun Sholat Menurut Syariat Islam
Pada pembahasan apa saja rukun wajib dan sunah shalat, Hasiltani membahas rukun sholat menurut syariat Islam.
Dalam Islam, ada 13 rukun sholat yang wajib dipenuhi agar sholat dianggap sah. Berikut ini penjelasan rukun-rukun tersebut berdasarkan buku Fiqh Salat karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani:
1. Niat
Niat adalah rukun pertama dalam sholat. Setiap jenis sholat, baik itu sunnah maupun fardhu, memiliki bacaan niat yang berbeda. Dalam sholat fardhu, niat harus mencakup “qashdu al-fi’li” (menyengaja sholat) dan “ta’yin” (menentukan jenis sholat). Untuk sholat sunnah, niat harus menyebutkan waktu atau alasan sholat tersebut, seperti sholat Dhuha.
2. Takbiratul Ihram
Rukun kedua adalah takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar”. Gerakan ini disertai dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu, seperti yang dijelaskan dalam hadits Abdullah bin Umar tentang bagaimana Rasulullah SAW melakukan takbiratul ihram.
3. Berdiri bagi yang Mampu
Sholat harus dilakukan dalam posisi berdiri bagi yang mampu, dengan punggung tegak. Jika tidak bisa berdiri tegak, boleh berdiri seperti orang yang ruku’. Jika tidak mampu berdiri, sholat boleh dilakukan sambil duduk dengan posisi iftirasy.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Surat Al-Fatihah adalah kewajiban dalam setiap rakaat sholat, termasuk membaca basmalah dan 13 tasydid yang ada dalam surat tersebut.
5. Rukuk
Rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan hingga kedua telapak tangan mencapai lutut. Rukuk harus dilakukan dengan tuma’ninah, yaitu dengan tenang, sehingga pergerakan bangun dari rukuk terpisah jelas dari gerakan menuju rukuk.
6. I’tidal
I’tidal adalah bangun dari rukuk dan berdiri tegak kembali dengan tuma’ninah. Tidak boleh berniat melakukan gerakan lain selain i’tidal.
7. Dua Kali Sujud
Sujud dilakukan dengan menempelkan dahi ke lantai. Kedua tangan, lutut, dan ujung jari kaki juga harus menyentuh lantai. Kepala harus bertumpu pada lantai, dengan niat hanya untuk sujud.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Duduk antara dua sujud dilakukan dengan iftirasy, yaitu duduk seperti pada tasyahud awal.
9. Membaca Tasyahud
Ada dua tasyahud, yaitu tasyahud awal dan akhir. Tasyahud awal mengandung pujian kepada Allah, salam kepada Nabi Muhammad, dan pengakuan keesaan Allah serta kenabian Muhammad.
10. Duduk Iftirasy saat Membaca Tasyahud
Saat membaca tasyahud, posisi duduk iftirasy dilakukan dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.
11. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW
Membaca shalawat saat tasyahud akhir adalah wajib, sedangkan saat tasyahud awal hukumnya sunnah. Shalawat ini adalah doa kepada Allah agar memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.
12. Salam
Salam dilakukan dengan menoleh ke kanan dan ke kiri setelah tasyahud akhir sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah.”
13. Tertib
Rukun terakhir adalah tertib, artinya setiap rukun harus dikerjakan secara berurutan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dengan memahami dan melaksanakan semua rukun ini, sholat yang dilakukan akan sah dan diterima menurut syariat Islam.
Kewajiban-kewajiban Shalat
Pada pembahasan apa saja rukun wajib dan sunah shalat, Hasiltani membahas kewajiban-kewajiban shalat.
Dalam shalat, terdapat delapan kewajiban yang harus dipenuhi agar shalat tersebut sah. Berikut ini adalah kewajiban-kewajiban tersebut:
1. Takbir Selain Takbiratul Ihram
Mengucapkan takbir di setiap perpindahan gerakan shalat, kecuali takbiratul ihram.
2. Mengucapkan ‘Samia’llahu liman hamidah’
Ucapan ini diucapkan oleh imam dan orang yang shalat sendirian saat bangkit dari rukuk.
3. Mengucapkan ‘Rabbana Walakal Hamdu’
Ucapan ini diucapkan oleh makmum atau orang yang shalat sendirian setelah bangkit dari rukuk.
4. Mengucapkan ‘Subhana Robbiyal Adhim’ Sekali dalam Rukuk
Saat rukuk, wajib mengucapkan pujian “Subhana Robbiyal Adhim” minimal satu kali.
5. Mengucapkan ‘Subhana Robbiyal A’la’ Sekali dalam Sujud
Saat sujud, wajib membaca “Subhana Robbiyal A’la” minimal satu kali.
6. Mengucapkan ‘Robbigfirli’ di Antara Dua Sujud
Ketika duduk di antara dua sujud, diwajibkan membaca “Robbigfirli” sebagai permohonan ampun.
7. Tasyahud Pertama
Membaca tasyahud pertama pada rakaat kedua shalat yang memiliki lebih dari dua rakaat.
8. Duduk untuk Tasyahud Pertama
Duduk di antara dua sujud saat tasyahud pertama adalah kewajiban yang harus dipenuhi.
Memenuhi semua kewajiban ini penting agar shalat yang dikerjakan sah dan sesuai dengan tuntunan Islam.
Sunah-Sunah Shalat Berupa Ucapan
Pada pembahasan apa saja rukun wajib dan sunah shalat, Hasiltani membahas sunah-sunah shalat berupa ucapan.
Dalam shalat, terdapat beberapa sunah yang berkaitan dengan ucapan. Berikut ini adalah sebelas sunah yang dianjurkan dalam shalat:
1. Doa Setelah Takbiratul Ihram (Doa Istiftah)
Membaca doa istiftah setelah takbiratul ihram:
“Subhanakallahumma wabihamdika watabarakasmuka wata’ala jadduka wala ilaha ghairuk.”
Artinya: “Maha Suci Engkau, ya Allah, dengan segala pujian bagi-Mu. Maha Agung nama-Mu dan Maha Tinggi kemuliaan-Mu. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”
2. Ta’awuz
Membaca “A’udzubillahi minasy-syaithanir-rajim” sebelum membaca Al-Fatihah.
3. Membaca Basmalah
Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” sebelum membaca Al-Fatihah.
4. Ucapan ‘Amin’
Mengucapkan “Amin” setelah selesai membaca Al-Fatihah.
5. Membaca Surat Setelah Al-Fatihah
Setelah membaca Al-Fatihah, disunahkan membaca surat atau ayat-ayat dari Al-Quran.
6. Mengeraskan Bacaan bagi Imam
Dalam shalat berjamaah, imam disunahkan mengeraskan bacaan pada shalat yang dikeraskan (maghrib, isya, subuh).
7. Ucapan Setelah Sami’allahu Liman Hamidah
Setelah mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”, disunahkan membaca:
“Mil’us-samawati wa mil’ul-ardhi wa mil’u ma syi’ta min syai’in ba’du”
Artinya: “Memenuhi langit, memenuhi bumi, dan memenuhi apa saja yang Engkau kehendaki setelahnya.”
Bacaan ini sunah bagi imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian.
8. Menambah Tasbih Saat Rukuk
Selain tasbih minimal sekali dalam rukuk, disunahkan untuk menambah tasbih kedua, ketiga, atau lebih: “Subhana Rabbiyal Adzim.”
9. Menambah Tasbih Saat Sujud
Selain tasbih minimal sekali dalam sujud, disunahkan menambah bacaan tasbih lebih dari sekali: “Subhana Rabbiyal A’la.”
10. Menambah Ucapan di Antara Dua Sujud
Selain membaca “Rabbighfirli” minimal sekali, disunahkan menambah bacaan lebih dari sekali.
11. Bershalawat kepada Keluarga Nabi pada Tasyahud Akhir
Pada tasyahud akhir, selain bershalawat kepada Nabi Muhammad, disunahkan juga bershalawat kepada keluarganya dan membaca doa setelahnya.
Semua sunah ini dianjurkan untuk memperindah dan menyempurnakan shalat, meskipun tidak wajib. Mengamalkannya akan menambah kesempurnaan shalat di sisi Allah.
Sunah-Sunah Perbuatan dan Posisi dalam Shalat
Pada artikel apa saja rukun wajib dan sunah shalat, Hasiltani membahas sunah-sunah perbuatan dan posisi dalam shalat.
Dalam shalat, selain kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi, ada beberapa sunah perbuatan yang dianjurkan untuk menyempurnakan pelaksanaan shalat. Berikut adalah sunah-sunah perbuatan dan posisi dalam shalat:
1. Mengangkat Kedua Tangan Bersamaan dengan Takbiratul Ihram
Ketika memulai shalat dengan takbiratul ihram, disunahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga.
2. Mengangkat Kedua Tangan Saat Rukuk
Disunahkan mengangkat kedua tangan ketika hendak rukuk.
3. Mengangkat Kedua Tangan Saat Berdiri dari Rukuk
Ketika bangkit dari rukuk dengan membaca “Sami’allahu liman hamidah”, disunahkan kembali mengangkat kedua tangan.
4. Meletakkan Kedua Tangan Setelah Itu
Setelah mengangkat tangan, disunahkan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada (bersedekap).
5. Bersedekap (Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri)
Disunahkan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada, sebagai tanda tunduk dan patuh.
6. Memandang ke Tempat Sujud
Selama shalat, dianjurkan memandang ke tempat sujud untuk membantu konsentrasi dan khusyu’.
7. Merenggangkan Kedua Kaki saat Berdiri
Ketika berdiri, disunahkan merenggangkan kaki sedikit agar posisi lebih stabil.
8. Memegang Lutut dengan Kedua Tangan Saat Rukuk
Dalam posisi rukuk, disunahkan memegang lutut dengan kedua tangan sambil merenggangkan jari-jari, meluruskan punggung, dan menjaga agar kepala sejajar dengan punggung.
9. Menempelkan Anggota Sujud Langsung ke Tempat Sujud
Saat sujud, dianjurkan menempelkan anggota sujud (dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki) langsung ke lantai tanpa penghalang, kecuali lutut (disunahkan menutupi lutut). Meletakkan penghalang selain lutut dianggap makruh.
10. Merenggangkan Anggota Tubuh saat Sujud
Disunahkan untuk merenggangkan paha dari perut, dan menjaga jarak antara lengan dengan sisi tubuh serta merenggangkan antara lutut. Kedua telapak kaki menempel di lantai dengan jemari menghadap kiblat.
11. Duduk Iftirasy dan Tawaruk
- Duduk iftirasy dilakukan saat duduk di antara dua sujud dan tasyahud pertama, yaitu dengan duduk di atas telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan.
- Duduk tawaruk dilakukan saat tasyahud akhir, yaitu dengan memasukkan kaki kiri di bawah kaki kanan dan duduk di atas lantai.
12. Meletakkan Kedua Tangan di Atas Paha saat Duduk
Ketika duduk di antara dua sujud atau dalam tasyahud, disunahkan meletakkan kedua tangan di atas paha dengan jemari terbuka. Saat tasyahud, disunahkan menggenggam jari kelingking dan jari manis, membuat lingkaran antara ibu jari dan jari tengah, serta memberikan isyarat dengan jari telunjuk ketika menyebut nama Allah.
13. Menoleh ke Kanan dan Kiri saat Salam
Ketika mengucapkan salam, disunahkan menoleh ke kanan dan kiri.
Meskipun sebagian ulama berbeda pendapat mengenai beberapa perbuatan ini, apakah hukumnya sunah atau wajib, namun secara umum dianjurkan untuk melaksanakannya agar shalat lebih sempurna dan khusyu’. Perbedaan pendapat ini dibahas lebih lanjut dalam kitab-kitab fikih.
Baca juga:
- Panduan Lengkap – Bagaimana Cara Wanita Shalat Tarawih di Rumah
- Sebab-Sebab Sujud Sahwi – Memahami Kesalahan dalam Shalat
- Keutamaan dan Manfaat Salat Jamaah – Pahala Berlipat dan Pengampunan Dosa
Penutup
Demikianlah informasi drai Hasiltani.id tentang apa saja rukun wajib dan sunah shalat.
Memahami apa saja rukun, kewajiban, dan sunah dalam shalat adalah hal yang sangat penting bagi setiap Muslim yang ingin menyempurnakan ibadahnya. Rukun shalat adalah elemen pokok yang tidak boleh ditinggalkan, sedangkan kewajiban shalat harus dilakukan dengan benar, dan jika terlewat, perlu diganti dengan sujud sahwi. Sementara itu, sunah-sunah dalam shalat merupakan amalan yang dianjurkan untuk memperindah shalat dan menambah kekhusyukan.
Dengan mengamalkan ketiganya secara tepat, kita dapat melaksanakan shalat dengan lebih sempurna, khusyu’, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pelaksanaan shalat dan mendorong kita semua untuk meningkatkan kualitas ibadah shalat kita sehari-hari.
Terimakasih telah membaca artikel apa saja rukun wajib dan sunah shalat ini, semoga informasi mengenai apa saja rukun wajib dan sunah shalat ini bermanfaat untuk Sobat.