Hasiltani.id – Apa yang Membatalkan Puasa? Ini Hal-Hal yang Harus Diketahui. Puasa adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang mengajarkan umat Muslim untuk menahan diri dari makan, minum, dan berbagai hal yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Namun, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dengan jelas apa saja yang dapat membatalkan puasa agar ibadah ini sah dan diterima. Beberapa hal seperti makan, minum, serta aktivitas lainnya yang disengaja bisa menjadi penyebab batalnya puasa.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci mengenai hal-hal yang membatalkan puasa, berdasarkan panduan dari Al-Qur’an, hadis, dan pendapat para ulama.
Jenis-Jenis Puasa
Pada pembahasan apa yang membatalkan puasa, Hasiltani membahas jenis-jenis puasa.
Mengutip dari buku Rahasia Puasa 4 Mazhab karya Thariq Muhammad Suwaidan, puasa dibagi menjadi empat jenis, yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa haram atau makruh, dan puasa hari Syak. Berikut penjelasan lengkap mengenai keempat jenis puasa tersebut:
1. Puasa Wajib
Puasa wajib adalah puasa yang diwajibkan dalam Islam, di antaranya:
2. Puasa Ramadan
Puasa Ramadan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya. Kewajiban ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Orang yang mengingkari kewajiban ini dianggap kafir.
3. Puasa Qadha
Puasa qadha adalah puasa pengganti bagi mereka yang batal atau tidak melaksanakan puasa karena alasan yang dibenarkan oleh syariat.
4. Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan karena seseorang telah bernazar (berjanji) kepada Allah SWT untuk berpuasa apabila keinginannya tercapai, atau tanpa syarat apapun, hanya karena niat untuk beribadah.
5. Puasa Kafarat
Puasa kafarat dilakukan sebagai bentuk tebusan atas kesalahan atau dosa tertentu, seperti kafarat karena zhihar, tidak sengaja membunuh, berhubungan intim di siang hari bulan Ramadan, atau melanggar sumpah.
6. Puasa Sunah
Puasa sunah adalah puasa yang dianjurkan namun tidak diwajibkan. Beberapa jenis puasa sunah adalah:
- Puasa Senin Kamis
- Puasa 6 hari di bulan Syawal
- Puasa 3 hari setiap bulan (Ayyamul Bidh)
- Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak)
- Puasa ‘Asyura
- Puasa Arafah
- Puasa di bulan Syaban atau Muharram
7. Puasa Haram atau Makruh
Beberapa jenis puasa dilarang atau makruh dalam Islam, di antaranya:
- Puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha
- Puasa pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
- Puasa seorang istri tanpa izin suami
- Puasa setahun penuh tanpa henti
- Puasa di paruh kedua bulan Syaban
- Puasa sunah sementara masih ada tanggungan qadha puasa Ramadan
8. Puasa Hari Syak
Puasa hari Syak dilakukan pada tanggal 30 Syaban, yaitu hari yang diragukan apakah sudah masuk Ramadan atau belum, karena hilal tidak terlihat jelas akibat mendung atau awan. Puasa ini sebaiknya dihindari karena statusnya belum pasti.
Itulah jenis-jenis puasa dalam Islam, lengkap dengan penjelasannya.
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan
Pada pembahasan apa yang membatalkan puasa, Hasiltani membahas manfaat puasa bagi kesehatan.
Puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, namun hasil positif ini bisa hilang jika tidak dilakukan dengan cara yang benar. Berikut beberapa manfaat puasa bagi kesehatan tubuh:
1. Memperbaiki Fungsi Otak
Menahan lapar dan haus ternyata bisa merangsang pertumbuhan sel-sel saraf baru di otak. Hal ini membantu memperbaiki fungsi otak serta melindunginya dari risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Puasa selama sebulan penuh juga berpotensi membentuk jalur jaringan baru di otak, yang baik untuk perkembangan biologis, psikologis, dan fungsional.
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Puasa selama tiga hari atau lebih dapat merangsang regenerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh. Proses ini mendorong sel-sel induk untuk memproduksi sel darah putih baru, yang akan meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu melawan infeksi.
3. Meningkatkan Rasa Bahagia
Puasa adalah latihan untuk mengendalikan diri, baik dari segi pikiran, perasaan, maupun perilaku negatif. Setelah beberapa hari berpuasa, tubuh mulai memproduksi lebih banyak hormon endorfin. Hormon ini berperan penting dalam mengurangi rasa sakit dan memberikan perasaan bahagia, tenang, serta nyaman.
4. Merangsang Peningkatan Hormon Pertumbuhan
Puasa juga merangsang peningkatan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH). Hormon ini sangat penting untuk mengatur metabolisme, membangun massa otot, membakar lemak, meningkatkan kekuatan otot, dan membantu menurunkan berat badan tanpa mengurangi massa otot.
5. Mengatasi Resistensi Insulin
Puasa efektif dalam mengontrol kadar gula darah dan menjaga berat badan, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Konsumsi karbohidrat dan gula yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung. Puasa membantu mengatasi masalah ini dengan menstabilkan kadar gula darah.
6. Menyehatkan Jantung
Orang yang berpuasa secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung. Puasa membantu tubuh beradaptasi sehingga lemak digunakan sebagai sumber energi utama. Akibatnya, kadar kolesterol menurun, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Dengan menjalankan puasa secara benar, tubuh akan mendapatkan banyak manfaat yang signifikan untuk kesehatan secara keseluruhan.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Pada artikel apa yang membatalkan puasa, Hasiltani membahas hal-hal yang membatalkan puasa.
1. Muntah dengan Sengaja
Muntah yang disengaja dapat membatalkan puasa. Muntah adalah keluarnya makanan atau minuman dari perut melalui mulut, dan jika seseorang dengan sengaja muntah, seperti memasukkan jari ke mulut hingga akhirnya muntah, maka puasanya batal. Namun, jika muntah terjadi secara tiba-tiba atau tidak disengaja, puasanya tetap sah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya mengganti puasanya. Dan barang siapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengganti puasanya.” (HR Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Selama muntahan tidak tertelan kembali, maka puasanya tetap sah. Namun, jika muntahan tertelan dengan sengaja, puasanya batal.
2. Sengaja Berhubungan Seksual
Berhubungan suami istri di siang hari saat berpuasa akan membatalkan puasa, bahkan dikenakan denda atau kafarat. Berdasarkan keterangan dari NU Online, denda tersebut berupa puasa selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, seseorang harus memberi makanan pokok sebesar satu mud (sekitar 0,6 kg beras) kepada 60 fakir miskin.
3. Allah SWT berfirman:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka… Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.” (QS Al-Baqarah: 187).
Namun, hubungan suami istri diperbolehkan setelah berbuka puasa hingga sebelum dimulainya waktu puasa di keesokan harinya.
4. Tidak Mengendalikan Nafsu
Ketidakmampuan mengendalikan diri dan hawa nafsu, seperti berhubungan suami istri di siang hari, juga membatalkan puasa. Islam memperbolehkan hubungan suami istri di malam hari setelah puasa selesai, tetapi jika melanggarnya, maka harus menanggung kafarat sebagai ganti dosa. Meskipun begitu, kewajiban kafarat ini tidak akan gugur meski seseorang tidak mampu, dan tetap menjadi tanggungan yang harus dilunasi saat sudah mampu.
5. Keluarnya Air Mani (Sperma)
Keluar air mani akibat onani, berpegangan dengan lawan jenis, atau melihat hal-hal yang membangkitkan nafsu akan membatalkan puasa. Berbeda dengan mimpi basah, yang tidak membatalkan puasa, jika mani keluar karena kesengajaan, seperti melakukan masturbasi, berciuman, atau melihat aurat dengan sengaja, maka puasa batal.
6. Merokok
Merokok juga termasuk hal yang membatalkan puasa karena asap dan partikel dari rokok masuk ke dalam tubuh, mirip dengan makanan atau minuman. Larangan ini juga berlaku karena merokok menunjukkan ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsu.
7. Menstruasi atau Haid
Perempuan yang sedang menstruasi dilarang berpuasa. Para ulama sepakat bahwa keluarnya darah haid atau bahkan flek menjelang haid membuat seorang perempuan tidak boleh berpuasa. Imam Nawawi menyatakan:
“Kaum muslimin sepakat bahwa perempuan haid tidak wajib salat dan puasa dalam masa tersebut.” (Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim, 3/250).
Setelah masa haid selesai, puasa yang terlewat harus diganti di hari lain.
Baca juga:
- Hukum Orang yang Tidak Puasa Tanpa Udzur – Ancaman dan Konsekuensinya
- Penjelasan, Niat dan Manfaat Puasa Weton Suami
- Manfaat Puasa Ngrowot – Spiritual dan Pembersihan Jiwa
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang apa yang membatalkan puasa.
Memahami apa yang membatalkan puasa sangat penting bagi setiap Muslim agar ibadah puasa dapat dilakukan dengan benar dan diterima oleh Allah SWT. Mulai dari hal-hal yang disengaja seperti makan, minum, hingga perilaku tertentu yang melanggar syariat, semua ini harus dihindari selama menjalankan puasa.
Dengan pengetahuan yang cukup tentang apa yang membatalkan puasa, kita dapat menjaga keutuhan ibadah ini dan meraih manfaat spiritual yang maksimal. Semoga artikel ini dapat membantu menjawab pertanyaan Sobat mengenai hal-hal yang membatalkan puasa dan menambah wawasan dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik.
Terimakasih telah membaca artikel apa yang membatalkan puasa ini, semoga informasi mengenai apa yang membatalkan puasa ini bermanfaat untuk Sobat.