Asbabun Nuzul Surah An-Nas

Asbabun Nuzul Surah An-Nas – Isi Kandungan dan Manfaat Mengamalkan

Posted on

Hasiltani.id – Asbabun Nuzul Surah An-Nas – Isi Kandungan dan Manfaat Mengamalkan. Surah An-Nas, surat terakhir dalam Al-Qur’an, merupakan surat yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Surat yang terdiri dari enam ayat ini tidak hanya dikenal karena isinya yang penuh dengan permohonan perlindungan kepada Allah dari segala bentuk keburukan, tetapi juga karena latar belakang turunnya yang mendalam. Memahami asbabun nuzul atau sebab-sebab turunnya Surah An-Nas memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang konteks historis dan relevansi spiritual surat ini.

Asbabun nuzul Surah An-Nas menggambarkan berbagai situasi yang melatarbelakangi turunnya surat ini, yang berkisar pada perlindungan dari kejahatan iblis dan gangguan dari makhluk halus. Surat ini turun bersamaan dengan Surah Al-Falaq dan seringkali dibaca untuk memohon perlindungan dari godaan dan ancaman, baik yang bersifat gaib maupun yang berasal dari manusia.

Artikel ini akan membahas secara mendetail asbabun nuzul Surah An-Nas, menjelaskan latar belakang turunnya surat ini serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang mendalam tentang asbabun nuzul, diharapkan kita dapat lebih khusyuk dalam membaca dan mengamalkan Surah An-Nas, serta memanfaatkan ajaran-ajarannya untuk melindungi diri dari segala bentuk keburukan dan godaan.

Isi Kandungan Surat An-Nas

Sebelum membahas asbabun nuzul Surah An-Nas, Hasiltani akan menjelaskan mengenai isi kandungan pada surat An-Nas.

Berikut adalah kandungan Surat An-Nas menurut Tafsir Al-Munir karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb, dan Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka:

Surat An-Nas mengandung isti’aadzah (permintaan perlindungan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari segala kejahatan iblis dan bala tentaranya yang dapat menimbulkan was-was dan membuat manusia lalai.

Tiga ayat pertama dari Surat An-Nas menggambarkan tiga sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala: rububiyah, mulkiyah, dan uluhiyah.

Baca Juga :  Surah Al-Ala Ayat 18-19 dan Kandungannya

  1. Rububiyah: Sifat ini menunjukkan penjagaan dan pemeliharaan Allah. Sifat ini disebutkan terlebih dahulu karena berkaitan erat dengan permintaan perlindungan atau isti’aadzah.
  2. Mulkiyah: Sifat ini menunjukkan bahwa hanya ada satu pemilik sejati, yaitu Allah, yang memiliki kekuasaan mutlak dan dari-Nya semua pertolongan berasal.
  3. Uluhiyah: Sifat ini menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.

Ketiga sifat ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang merawat dan menciptakan segala sesuatu. Dia adalah Penguasa dan Pengatur seluruh ciptaan, serta satu-satunya yang layak untuk disembah.

Was-was yang dimaksud dalam Surat An-Nas bisa berasal dari jin maupun manusia. Surat ini menjelaskan bahwa setan bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik dari golongan jin maupun manusia.

Dengan menyebutkan tiga sifat Allah—Rabb (Tuhan), Malik (Raja), dan Ilah (Allah)—Surat An-Nas mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari was-was, karena keselamatan agama lebih penting daripada keselamatan jiwa dan raga.

Bacaan Surat An-Nas dan Artinya

Pada pembahasan asbabun nuzul Surah An-Nas, berikut adalah bacaan Surat An-Nas beserta terjemahannya:

قُلْ اَعُوْزُ بِرَبِّ النَّاسِ

Artinya: “Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb-nya manusia.’”

مَلِكِ النَّاسِ

Artinya: “(Allah) Raja manusia.”

اِلٰهِ النَّاسِ

Artinya: “(Allah adalah) sesembahan manusia.”

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

Artinya: “Dari keburukan was-was setan yang bersembunyi.”

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ

Artinya: “Yang membisikkan was-was dan kesesatan ke dalam dada manusia.”

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya: “Dari (golongan) jin dan manusia.”

Manfaat Mengamalkan Surat An-Nas dalam Hidup Sehari-Hari

Selain mengetahui asbabun nuzul Surah An-Nas, mengamalkan Surat An-Nas juga memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa manfaat dari Surat An-Nas jika rutin dibaca setiap hari:

1. Doa Penangkal Sihir

Menurut jurnal UIN SUSKA, sihir adalah perbuatan ajaib yang dilakukan dengan menggunakan mantra atau jampi untuk tujuan tertentu, seperti mencelakai orang lain. Sihir dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk sakit, kematian, kebencian, gairah syahwat, hingga perceraian dan perselingkuhan.

Surat An-Nas bermanfaat sebagai doa penangkal sihir yang mungkin menyerang seorang Muslim, sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga :  Asbabun Nuzul Surah Al-Quraisy - Tafsir dan Isi Kandungan

2. Melindungi Diri dari Keburukan

Godaan untuk berbuat keburukan dapat datang dari berbagai sumber, seperti jin, setan, atau bahkan manusia itu sendiri. Salah satu cara untuk melindungi diri dari godaan buruk adalah dengan membaca Surat An-Nas.

Surat ini dapat menjauhkan umat Islam dari hasutan yang datang dari manusia, setan, atau jin. Seperti yang disebutkan dalam hadis, “Telah diturunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak ada yang semisalnya, yaitu al-Mu’awwidzataini (Surat An-Nas dan Surat Al-Falaq).” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Nasai).

3. Doa Pelindung Saat Tidur

Gangguan bisa datang kapan saja, termasuk saat kita tidur. Dalam keadaan tidur, manusia berada dalam kondisi yang lemah, sehingga setan dan jin dapat dengan mudah menggoda. Oleh karena itu, membaca Surat An-Nas sebelum tidur dapat berfungsi sebagai pelindung dan benteng diri dari gangguan tersebut.

Asbabun Nuzul Surat An-Nas

Surat An-Nas terdiri dari enam ayat. Nama An-Nas, yang berarti “manusia,” diambil dari ayat pertama surat ini. Surat ini juga dikenal sebagai “Qul a’udzu birabbin naas.” Bersama Surat Al-Falaq, keduanya disebut sebagai al-mu’awwidzatain, yaitu dua surat yang menjadi pelindung bagi pembacanya.

Surat Al-Falaq dikenal sebagai al-mu’awwidzah al-‘ula (yang pertama), sedangkan Surat An-Nas disebut al-mu’awwidzah ats-tsaaniyah (yang kedua).

Menurut Al-Qurthubi, bersama Surat Al-Falaq, kedua surat ini juga dikenal sebagai al-muqasyqisyatain, yaitu surat-surat yang membersihkan manusia dari kemunafikan.

Surat An-Nas turun bersamaan dengan Surat Al-Falaq. Menurut Hasan, Atha’, Ikrimah, dan Jabir, Surat An-Nas adalah surat makkiyah, yang merupakan pendapat mayoritas. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Surat An-Nas adalah madaniyah, berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dan Qatadah.

Kafir Quraisy Makkah berusaha mencederai Rasulullah dengan menggunakan ‘ain, yaitu pandangan mata yang dapat merusak atau membinasakan. Untuk menangkalnya, Allah menurunkan dan mengajarkan Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas kepada Rasulullah. Ini adalah asbabun nuzul yang mendasari pendapat bahwa Surat An-Nas adalah makkiyah. Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa Surat An-Nas adalah surat ke-21 yang diturunkan kepada Rasulullah, yaitu setelah Surat Al-Falaq dan sebelum Surat Al-Ikhlas.

Baca Juga :  Doa Wama Romaita - Kunci Menuju Kehidupan Berkah

Ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa surat ini merupakan surat Madaniyah, yang diturunkan ketika seorang Yahudi Madinah bernama Lubaid bin A’sham menyihir Rasulullah.

Lubaid bin A’sham menggunakan pelepah kurma yang berisi rambut Rasulullah yang rontok ketika bersisir, beberapa gigi sisir, dan benang dengan 11 ikatan yang ditusuk jarum. Allah kemudian menurunkan Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas. Setiap ayat yang dibacakan menghilangkan satu ikatan, sehingga Rasulullah merasa lebih ringan. Setelah seluruh ayat dibacakan, seluruh ikatan pun terlepas.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang asbabun nuzul Surah An-Nas.

Memahami asbabun nuzul Surah An-Nas adalah kunci untuk menggali makna dan hikmah di balik surat ini. Latar belakang turunnya Surah An-Nas, yang melibatkan permohonan perlindungan dari kejahatan iblis dan gangguan dari makhluk halus, menunjukkan betapa pentingnya surat ini dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Dengan mengkaji konteks historis dan situasional yang melatarbelakangi turunnya surat ini, kita dapat lebih memahami dan menghayati pesan yang terkandung di dalamnya.

Surah An-Nas bukan hanya berfungsi sebagai doa pelindung, tetapi juga sebagai panduan untuk menghadapi berbagai tantangan dan godaan yang mungkin datang dari berbagai sumber, baik dari golongan jin maupun manusia. Membaca dan mengamalkan Surah An-Nas dengan penuh pengertian akan memperkuat iman dan ketahanan spiritual kita.

Dengan demikian, asbabun nuzul Surah An-Nas memberikan kita wawasan yang berharga mengenai relevansi surat ini dalam konteks kehidupan umat Islam. Semoga pemahaman tentang asbabun nuzul ini dapat meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya berlindung kepada Allah dan menjalankan ajaran-Nya dalam menghadapi segala bentuk ujian dan godaan.

Terimakasih telah membaca artikel asbabun nuzul Surah An-Nas ini, semoga informasi mengenai asbabun nuzul Surah An-Nas ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *