Dhomir Munfashil

Pemahaman Mendalam tentang 14 Dhomir Munfashil dan Contohnya

Diposting pada

Hasiltani.id – Pemahaman Mendalam tentang 14 Dhomir Munfashil dan Contohnya. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang kaya dengan aturan tata bahasa dan struktur kalimat yang sangat khas.

Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, salah satu konsep yang sangat penting untuk dipahami adalah “Dhomir Munfashil.”

Dhomir Munfashil adalah kata ganti tunggal atau jamak yang berdiri sendiri dalam sebuah kalimat, tanpa terikat pada kata benda tertentu.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang Dhomir Munfashil, termasuk definisi, jenis-jenisnya, serta contoh penggunaannya dalam bahasa Arab, dengan tujuan membantu pembaca memahami konsep ini dengan lebih baik.

Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang Dhomir Munfashil dalam bahasa Arab.

Apa itu Dhomir Munfashil

Isim dhomir munfashil adalah jenis dhomir yang memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari dhomir muttasil.

Dhomir ini memiliki kemampuan untuk menjadi awal dari sebuah kalimat (mubtada’) dan dapat berada setelah huruf istisna “illa الَّا” dalam keadaan ikhtiyar, yang berarti dalam situasi normal, bukan dalam keadaan darurat.

Mari kita bahas lebih rinci mengenai definisi dan contoh-contohnya:

Definisi Isim Dhomir Munfashil:

Isim dhomir munfashil adalah dhomir yang bisa berfungsi sebagai mubtada’ (permulaan kalimat) dan juga bisa terletak setelah huruf “illa الَّا” dalam keadaan normal, bukan darurat.

Contoh-contoh Isim Dhomir Munfashil:

a. Contoh ketika dhomir munfashil berfungsi sebagai mubtada’:

“أَنَا قَائِمٌ” (ana qa’imun) artinya “Saya berdiri.” Dhomir munfashilnya adalah “أَنَا” (ana) yang berfungsi sebagai mubtada’.

b. Contoh ketika dhomir munfashil terletak setelah “illa الَّا”:

“قَامَ الْقَوْمُ إِلَّا أَنَا” (qāma al-qawmu illā ana) artinya “Kaum berdiri kecuali aku.” Dhomir munfashilnya adalah “أَنَا” (ana) yang terletak setelah “illa الَّا”.

Pembeda Antara Dhomir Muttasil dan Munfashil:

Faktor utama yang membedakan dhomir muttasil dan munfashil adalah dalam cara penulisannya. Dhomir muttasil terikat dengan kata sebelumnya, sedangkan dhomir munfashil dapat berdiri sendiri sebagai mubtada’ atau terletak setelah “illa الَّا”.

Pembagian Dhomir Munfashil

Dhomir munfashil adalah jenis dhomir dalam bahasa Arab yang memiliki tanda-tanda tatabahasa (irob) khusus. Totalnya terdapat 28 dhomir munfashil yang dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu 14 dhomir munfashil rofa’ dan 14 dhomir munfashil nashob.

14 Dhomir Munfashil Rofa’

Dari 14 Isim dhomir munfashil rofa’ atau marfu’ ini, mereka dapat dibagi menjadi 6 untuk ghaib (غائب), 6 untuk mukhotob (مخاطب) baik laki-laki maupun perempuan, dan 2 untuk mutakallim (متكلم).

Baca Juga :  Mengenal Lebih Jauh Melalui Contoh Kalimat Idhofah dalam Al-Qur'an

Sebelum kita membahas lebih lanjut, penting untuk memahami beberapa istilah yang terkait dengan dhomir ini.

  • Ghaib (غائب): Ini merujuk pada pihak ketiga (laki-laki/maskulin) yang tidak hadir dalam percakapan. Dalam konteks ini, dhomir digunakan untuk merujuk kepada seseorang atau sesuatu yang tidak ada dalam keadaan fisik atau hadir dalam percakapan.
  • Mukhotob (مخاطب): Ini mengacu pada pihak yang diajak berbicara dalam sebuah pembicaraan, yaitu kata ganti orang kedua. Mukhotob bisa menjadi laki-laki atau perempuan, tergantung pada konteks percakapan.
  • Mutakallim (متكلم): Ini adalah pihak yang sedang berbicara atau membicarakan keadaannya sendiri, yaitu kata ganti orang pertama. Mutakallim digunakan ketika seseorang berbicara tentang dirinya sendiri atau mengungkapkan perasaan, pemikiran, atau tindakan yang sedang mereka lakukan.

Dhomir Munfashil

14 Contoh Dhomir Munfashil dan Penjelasannya

Istilah-istilah ini berlaku untuk semua isim dhomir munfashil. Berikut ini adalah contoh-contoh isim dhomir munfashil marfu’ beserta penjelasannya:

  1. هُوَ (Huwa):
    • Arti: Dia (untuk laki-laki/orang ketiga tunggal), bisa merujuk kepada orang, benda, atau yang dianggap benda.
    • Contoh: “هُوَ قَائِمٌ” (Huwa qaaimun) artinya “Dia (seorang lelaki) berdiri.”
  2. هُمَا (Humaa):
    • Arti: Dia berdua (kata ganti untuk dua orang laki-laki ghaib).
    • Contoh: “هُمَا قَائِمَانِ” (Humaa qaaimaani) artinya “Dia (dua lelaki) berdiri.”
  3. هُمْ (Hum):
    • Arti: Mereka (kata ganti untuk beberapa laki-laki ghaib).
    • Contoh: “هُمْ قَائِمَوْنَ” (Hum qaaimuuna) artinya “Mereka (banyak lelaki) berdiri.”
  4. هِيَ (Hiya):
    • Arti: Dia (seorang perempuan yang ghaibah), merujuk kepada perempuan.
    • Contoh: “هِيَ قَائِمَةٌ” (Hiya qaaimatun) artinya “Dia (seorang perempuan) berdiri.”
  5. هُمَا (Humaa):
    • Arti: Dia berdua (kata ganti untuk dua orang perempuan ghaibah).
    • Contoh: “هُمَا قَائِمَتَانِ” (Humaa qaaimataani) artinya “Dia (dua perempuan) berdiri.”
  6. هُنَّ (Hunna):
    • Arti: Mereka (kata ganti untuk beberapa perempuan ghaibah).
    • Contoh: “هُنَّ قَائِمَاتٌ” (Hunna qaaimaatun) artinya “Mereka (beberapa perempuan) berdiri.”

Catatan 1:

Pada dhomir ghaib, sebenarnya terdapat 6 dhomir. Namun, ada dua lafadz “huma,” yaitu yang ke-2 (mudzakkar) dan yang ke-5 (muannats), meskipun maknanya sama yaitu mengacu pada dua orang/benda.

Perbedaannya terletak pada gender. Beberapa pendapat menggabungkan keduanya dan menghitungnya sebagai satu dhomir saja.

Menurut pandangan ini, jumlah isim dhomir munfashil ghaib menjadi 5.

  1. أَنْتَ (Anta):
    • Arti: Kamu (laki-laki) yang diajak bicara (mufrod mudzakkar mukhotob).
    • Contoh: “أَنْتَ قَائِمٌ” (Anta qaaimun) artinya “Kamu (laki-laki) berdiri.”
  1. أَنْتُمَا (Antumaa):
    • Arti: Kamu berdua (dua laki-laki) yang diajak bicara (tasniyah mudzakkar).
    • Contoh: “أَنْتُمَا قَائِمَانِ” (Antumaa qaaimaani) artinya “Kamu berdua (dua laki-laki) berdiri.”
  2. أَنْتُمْ (Antum):
    • Arti: Kalian (beberapa laki-laki) yang diajak bicara (jama’ mudzakkar mukhotob).
    • Contoh: “أَنْتُمْ قَائِمَوْنَ” (Antum qaaimuuna) artinya “Kalian (beberapa laki-laki) berdiri.”
  3. أَنْتِ (Anti):
    • Arti: Kamu perempuan yang diajak bicara (mufrod muannats mukhotobah).
    • Contoh: “أَنْتِ قَائِمَةٌ” (Anti qaaimatun) artinya “Kamu perempuan berdiri.”
  4. أَنْتُمَا (Antumaa):
    • Arti: Kamu berdua (dua perempuan) yang diajak bicara (tasniyah muannats mukhotobah).
    • Contoh: “أَنْتُمَا قَائِمَتَانِ” (Antumaa qaaimataani) artinya “Kamu berdua (dua perempuan) berdiri.”
  5. أَنْتُنَّ (Antunna):
    • Arti: Kalian para perempuan yang diajak bicara (jama’ muannats mukhotobah).
    • Contoh: “أَنْتُنَّ قَائِمَاتٌ” (Antunna qaaimaatun) artinya “Kalian (para perempuan) berdiri.”
Baca Juga :  Memahami Contoh Tamyiz dalam Al-Quran

Catatan 2:

Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, pada dhomir mukhotob terdapat 6 dhomir. Namun, ada dua lafadz “antumaa,” yaitu yang ke-8 (mudzakkar) dan yang ke-11 (muannats).

Kedua lafadz ini memiliki arti yang sama, hanya berbeda dalam hal gender. Oleh karena itu, ada pendapat yang menggabungkannya dan menghitungnya sebagai satu dhomir saja.

Menurut pandangan ini, jumlah isim dhomir munfashil mukhotob menjadi 5.

  1. أَنَا (Anaa):
    • Arti: Saya (seorang yang sedang berbicara, baik laki-laki maupun perempuan).
    • Contoh: “أَنَا قَائِمٌ” (Anaa qaaimun) artinya “Saya berdiri.”
  2. نَحْنُ (Nahnu):
    • Arti: Kita/Kami/Saya (seorang yang berbicara bersamaan dengan yang lain atau mengagungkan diri sendiri, baik laki-laki maupun perempuan).
    • Contoh: “نَحْنُ قَائِمُونَ” (Nahnu qaaimuuna) artinya “Kita berdiri.”

Catatan 3:

Berdasarkan penjelasan pada keterangan sebelumnya, di mana “huma” dan “antuma” dihitung sebagai satu isim dhomir karena memiliki lafadz yang sama, maka total jumlah isim dhomir munfashil aslinya adalah sebanyak 12.

14 Dhomir Munfashil Nashob

Penjelasan mengenai arti dan jumlah isim dhomir munfashil manshub sama dengan 14 Dhomir Munfashil Rofa’ yang telah dijelaskan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada i’rob dan bentuk penulisannya saja.

Dhomir munfashil manshub memiliki i’rob yang disebut “mahal nashob,” yang berarti kedudukannya dibaca dalam bentuk nashob (manshub) karena tuntutan dari kata kerja atau amil dalam kalimat, seperti menjadi maf’ul bih (objek dari kata kerja) dan sebagainya.

Berikut adalah 14 Dhomir Munfashil Manshub beserta contohnya:

إِيَّاهُ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاهُ” (Ma akramtu illa iyyaahu) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia (laki-laki).”

إِيَّاهُمَا:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاهُمَا” (Ma akramtu illa iyyaahumaa) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia berdua (laki-laki).”

إِيَّاهُمْ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاهُمْ” (Ma akramtu illa iyyaahum) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada mereka (laki-laki).”

إِيَّاهَا:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاهَا” (Ma akramtu illa iyyaahaa) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia (perempuan).”

إِيَّاهُمَا:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاهُمَا” (Ma akramtu illa iyyaahumaa) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada dia berdua (perempuan).”

إِيَّاهُنَّ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاهُنَّ” (Ma akramtu illa iyyaahunna) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada mereka perempuan.”

إِيَّاكَ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاكَ” (Ma akramtu illa iyyaaka) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu (laki-laki).”

Baca Juga :  Fiil Lazim dan Muta’addi dan Contoh Penerapannya

إِيَّاكُمَا:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاكُمَا” (Ma akramtu illa iyyaakumaa) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu berdua (laki-laki).”

إِيَّاكُمْ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاكُمْ” (Ma akramtu illa iyyaakum) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kalian (laki-laki).”

إِيَّاكِ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاكِ” (Ma akramtu illa iyyaaki) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu (perempuan).”

إِيَّاكُمَا:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاكُمَا” (Ma akramtu illa iyyaakumaa) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kamu berdua (perempuan).”

إِيَّاكُنَّ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّاكُنَّ” (Ma akramtu illa iyyaakunna) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kalian (perempuan).”

إِيَّايَ:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّايَ” (Ma akramtu illa iyyaaya) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada diri saya sendiri.”

إِيَّانَا:

Contoh: “مَا أَكْرَمْتُ إِلَّا إِيَّانَا” (Ma akramtu illa iyyaana) artinya “Saya tidak memuliakan kecuali kepada kita.”

Contoh Kalimat Dhomir Munfashil

Selain contoh-contoh dhomir munfashil yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa contoh penggunaan dhomir munfashil dalam ayat-ayat Al-Quran beserta artinya:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

  • Surah Al-Ikhlas ayat 1
  • Artinya: “Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa’.”

الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

  • Surah Al-Ma’un ayat 6
  • Artinya: “Orang-orang yang berbuat riya.”

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

  • Surah Al-Fajr ayat 5
  • Artinya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

  • Surah Al-Fatihah ayat 5
  • Artinya: “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”

نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

  • Surah Al-Isra’ ayat 31
  • Artinya: “Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

Contoh penggunaan dhomir munfashil Nahnu banyak ditemukan dalam Surah Yasin, mulai dari ayat 57: “نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ” (Nahnu khalaqnaakum falawla tusaddiquun) yang artinya “Kamilah yang menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?”.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Dhomir Munfashil.

Dengan demikian, pemahaman tentang Dhomir Munfashil menjadi sangat penting dalam belajar bahasa Arab dan memahami teks-teks berbahasa Arab, termasuk Al-Quran.

Dhomir Munfashil memiliki peran yang khas dalam membangun struktur kalimat dan membantu dalam pengidentifikasian subjek dalam sebuah kalimat.

Dengan mengenali jenis-jenis dhomir munfashil, baik yang rofa’ maupun manshub, kita dapat lebih baik dalam memahami dan menggunakan bahasa Arab secara tepat dan efektif.

Terimakasih telah membaca artikel Dhomir Munfashil ini, semoga informasi mengenai Dhomir Munfashil ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman Sobat tentang Dhomir Munfashil dalam bahasa Arab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *