Hasiltani.id – Bahasa Arab Pegawai dan Contohnya. Dalam era globalisasi ini, keberagaman dan interkoneksi antarnegara semakin menjadi ciri khas dunia kerja.
Di tengah dinamika ini, salah satu keterampilan yang semakin diperlukan adalah penguasaan bahasa asing. Salah satu bahasa yang kian mencuat dalam konteks profesional adalah Bahasa Arab.
Kemampuan berkomunikasi dengan baik dalam Bahasa Arabnya pegawai bukan lagi sekadar keahlian tambahan, melainkan menjadi faktor kunci yang mampu membuka pintu kesempatan di berbagai sektor industri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas betapa pentingnya Bahasa Arab sebagai modal utama pegawai di dunia kerja.
Dari segi komunikasi hingga peluang karier, Bahasa Arabnya pegawai menjadi elemen penting dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar global.
Mari kita jelajahi bagaimana penguasaan Bahasa Arab dapat membuka peluang baru, memperdalam hubungan bisnis, dan memberikan keunggulan kompetitif bagi setiap pegawai yang berkeinginan untuk meraih kesuksesan di panggung profesional yang semakin terdiversifikasi.
Apa Bahasa Arab Pegawai?
Istilah untuk menyebut pegawai dalam bahasa Indonesia adalah “muwazzaf” atau “al mustakhdam” dalam bahasa Arab. Kedua istilah ini dapat digunakan sesuai kebutuhan dalam kalimat yang dirangkai.
Pegawai pria umumnya diidentifikasi dengan rangkaian kata “هُوَ مُوَظَّفٌ” yang berarti dia seorang pegawai laki-laki. Di sisi lain, untuk merujuk kepada pegawai perempuan, istilah yang digunakan adalah “هِيَ مُوَظَّفَةٌ” atau “hiya muwazzafatun.”
Bahasa Arab | Bahasa Latin | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Muazafiin hukumiin | Pegawai negeri | |
موظفين حكوميين | ||
موظفي المكتب | Muazafi almakatab | Pegawai kantor |
المسؤولون الحكوميون | Almaswuuluun alhukumiuuun | Pegawai pemerintahan |
كاتب البريدي | Kaatib albaridi | Pegawai pos |
موظف مثالي | Muazaf mithaliun | Pegawai teladan |
Muazaf jadid | Pegawai baru | |
موظف جديد | ||
موظفو البنك | Muazafu albank | Pegawai bank |
مكتب | Maktab | Kantor |
مبنى البلدية | Mabnaa albaladiyah | Balaikota |
Hisabuhum alkhasu | Pegawai lepas | |
حسابهم الخاص | ||
Ujuur | Gaji | |
أجور | ||
مخصص | Tunjangan | Tunjangan |
Ijazat madfu’at al ajri | Cuti | |
إجازة مدفوعة الأجر | ||
وثيقة | Wathiqatan | Dokumen |
خدمة | Khidma | Pelayanan |
المسجل المدني | Almusajil al madanii | Pegawai catatan sipil |
Sa’at as’amal | Jam kerja | |
ساعات العمل | ||
متأخر، بعد فوات الوقت | Mutakhira, ba’ad fawat alwaqat | Lembur |
فريق عمل | Fariq ‘amal | Tim kerja |
Jihaz | Aparatur | |
جهاز | ||
مدير | mudir | Direktur |
مدير | mudir | Manajer |
Contoh Kalimat Yang Menggunakan Kata Pegawai
Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan kata “pegawai”, termasuk pegawai perempuan dan pegawai laki-laki:
هُوَ مُوَظَّفٌ
اَنَا مُوَظَّفٌ فِى تِلْكَ الْمُؤَسَّسَةِ التِّجَارِيَّةِ
هِيَ مُوَظَّفَةٌ
اَنَا مُوَظَّفَةٌ فِى ذَلِكَ الْمَكْتَبِ
تِلْكَ الْمُوَظَّفَةٌ مُجْتَهِدَةٌ
Terjemahan:
- Dia (laki-laki) adalah seorang pegawai.
- Saya adalah seorang pegawai (laki-laki) di perusahaan itu.
- Dia (perempuan) adalah seorang pegawai.
- Saya adalah seorang pegawai (perempuan) di kantor itu.
- Pegawai itu rajin.
KOSAKATA (MUFRADAT)
هُوَ: dia (laki-laki)
مُوَظَّفٌ: pegawai (laki-laki)
اَنَا: saya
فِى: di
تِلْكَ: itu (perempuan)
الْمُؤَسَّسَةِ التِّجَارِيَّةِ: perusahaan
هِيَ: dia (perempuan)
مُوَظَّفَةٌ: pegawai (perempuan)
ذَلِكَ: itu (laki-laki)
الْمَكْتَبِ: kantor
مُجْتَهِدَةٌ: rajin
Kalimat dalam Bahasa Arab Tentang Pegawai
“Penerimaan pegawai negeri akan dimulai bulan ini,” kata “Sayabda tawfiz muazafi alhidmat almadaniati hadzha alshahri.”
“Saya adalah pegawai baru laki-laki,” diungkapkan dengan kalimat “Ana muazaf jadid.”
“Saya adalah pegawai teladan perempuan,” dapat disampaikan melalui kalimat “Ana muazafatu mithalaliyah.”
“Pegawai di kantor itu bekerja lembur hari ini,” dinyatakan dalam kalimat “Almuazaf fii almaktab ya’malu sa’at idaflatan alyawmi.”
“Saya ingin bertemu dengan pegawai bank,” diucapkan dengan frase “Urid muqabalat katib albank.”
“Dia perempuan sedang berbicara dengan direktur,” dijelaskan melalui kalimat “Inaha fataata tatahadats ilaa almakhraj.”
“Manajer keuangan baru saja selesai cuti,” dapat diketahui dari kalimat “Al mudir almaliyu aintahaa litawihi min ijazatihi.”
“Berapa gaji pegawai kantor itu sekarang?” disuarakan dengan pertanyaan “Ma hu ratib muazaf almakatab alan?”
“Bolehkah saya melamar kerja sebagai pegawai,” diungkapkan dengan kalimat “Hal yumkinuni altaqadum liwazifat kamuazaf.”
“Semua pegawai baru diwajibkan melakukan pelatihan,” diutarakan dengan kalimat “Yatlubu min jami’ almuazafin aljudud alkhudu’ litadrib.”
Percakapan Tentang Profesi Pegawai
Percakapan Pelanggan dengan Pegawai Bank:
Pegawai bank: “Maaf, apakah ada yang bisa saya bantu pak?” (Afwan, hal hunaka aayu shayi yumkinuni musa;adatuki ya sayidi?)
Pelanggan: “Iya, saya mau membuka rekening tabungan baru” (Na’am, uridu fatahi hisaabu tawfir jadid)
Pegawai bank: “Apakah bapak sudah membawa kartu identitas dan dokumen lain?” (Hal ahdharata bitaqat huwaytika wawathaiqa ukhraa)
Pelanggan: “Sudah, ini dokumen saya” (Hasnan, ha hu almustanada alkhasu bii)
Pegawai bank: “Silahkan isi formulir pendaftaran ini terlebih dahulu” (Yurjaa mala namudhaja altasjilu hadha awlan)
Pelanggan: “Baik, akan saya isi sekarang” (Hasnan, Saamla uhaa alaan)
Percakapan Pimpinan dengan Pegawai:
Bos: “Kenapa pekerjaan kamu belum selesai?” (Limadha lam yantihi ‘amluka?)
Pegawai: “Jaringan internet sedang bermasalah, sehingga saya tidak bisa mengakses situs yang Anda minta” (Tujad mushkilata fi shabakata al intirniti lidha la yumkinuni alwusulu ilaa almawaqi’ aladhi thalabah)
Bos: “Kenapa baru Anda beritahu sekarang?” (Limadh tukhbiruni alaana)
Pegawai: “Karena bapak dari tadi pagi sibuk, sehingga saya tidak berani mengganggu” (Anaka kuntu mashghawalan mundhi hadhza alsabah, lidha la ajru ‘alaa iza’aajika)
Bos: “Baiklah, sekarang selesaikan karena dokumennya sudah ditunggu klien” (Hasnan, antahi alana li ana almustanada yantaziru al’amili)
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Bahasa Arab Pegawai.
Dalam mengakhiri artikel ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa Arab menjadi aset tak ternilai bagi setiap pegawai di era globalisasi ini.
Seiring dengan meningkatnya interaksi bisnis lintas batas, pemahaman yang mendalam terhadap Bahasa Arab membuka pintu-pintu peluang yang lebih luas.
Bahasa bukan hanya alat komunikasi, melainkan jembatan untuk memahami budaya, kebijakan, dan nuansa bisnis di dunia Arab.
Pegawai yang mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab tidak hanya menjadi pendukung efektivitas komunikasi di perusahaan, tetapi juga menjadi katalisator dalam membangun hubungan yang kokoh dengan pihak eksternal.
Dengan menguasai Bahasa Arab, pegawai dapat membuka diri terhadap peluang karier yang lebih baik, meningkatkan daya saing di pasar global, dan memperkaya pengalaman profesional mereka.
Oleh karena itu, peningkatan kemampuan Bahasa Arab di kalangan pegawai bukanlah sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.
Investasi dalam pengembangan kompetensi berbahasa Arab tidak hanya memberikan keuntungan individual, tetapi juga mengontribusikan pada kesuksesan perusahaan dan memperkaya lanskap bisnis internasional.
Mari bersama-sama menjadikan Bahasa Arab sebagai salah satu kekuatan utama pegawai modern dalam meraih kesuksesan di panggung global.
Terimakasih telah membaca artikel Bahasa Arab Pegawai ini, semoga informasi mengenai Bahasa Arab Pegawai ini bermanfaat untuk Sobat.