Budidaya Ternak Angsa

Budidaya Ternak Angsa – Langkah Mudah Menuju Keuntungan

Posted on

Rekomend.id – Budidaya Ternak Angsa – Langkah Mudah Menuju Keuntungan. Budidaya ternak angsa semakin populer di kalangan peternak, baik di pedesaan maupun perkotaan, karena manfaat yang dapat diperoleh dari hasil ternak angsa, baik itu telur, daging, maupun bulu. Angsa dikenal sebagai unggas yang cukup mudah untuk dipelihara dan tidak membutuhkan tempat yang luas, membuatnya menjadi pilihan menarik untuk usaha ternak yang menguntungkan. Selain itu, angsa juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga perawatannya tidak terlalu rumit.

Meskipun angsa dapat dipelihara di berbagai jenis habitat, pemilihan lokasi dan cara merawat angsa yang tepat tetap menjadi kunci utama dalam keberhasilan budidaya. Proses pemilihan bibit, pembuatan kandang, pemberian pakan, serta pengelolaan kesehatan angsa sangat penting untuk memastikan ternak angsa tumbuh dengan sehat dan produktif. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang tahapan dan teknik dalam budidaya ternak angsa yang dapat Sobat terapkan, serta potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis ternak unggas yang satu ini.

Tahapan Cara Perkembangbiakan Angsa

Sebelum membahas budidaya ternak angsa, Haisltani membahas tahapan cara perkembangan angsa.

Perkembangbiakan angsa dimulai dengan proses perkawinan antara angsa jantan dan betina. Proses ini melibatkan pembuahan baik secara eksternal maupun internal. Setelah perkawinan, sel sperma dari angsa jantan bertemu dengan sel telur angsa betina. Sel telur yang berhasil dibuahi akan berkembang menjadi telur yang terbungkus cangkang.

Selanjutnya, telur yang sudah dibuahi akan mengandung embrio yang berkembang di dalamnya. Karena embrio tidak terikat langsung pada tubuh induknya, nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan embrio didapatkan dari kuning telur.

Ciri-ciri Hewan Ovipar

Pada pembahasan budidaya ternak angsa, Hasiltani membahas ciri-ciri hewan ovipar.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal

Berdasarkan cara berkembang biaknya, angsa termasuk hewan ovipar, yaitu hewan yang berkembang biak dengan bertelur. Selain angsa, hewan ovipar juga termasuk dalam kelompok unggas, reptil, dan amfibi. Berikut ciri-ciri hewan ovipar:

1. Tidak Menyusui:

Hewan ovipar tidak memiliki kelenjar susu, sehingga mereka tidak menyusui anak-anaknya seperti mamalia.

2. Tidak Memiliki Daun Telinga:

Hewan ovipar umumnya tidak memiliki daun telinga, hanya lubang telinga kecil yang ada di bagian kepala, seperti pada burung.

3. Mengerami Telur:

Hewan ovipar menghangatkan telur mereka dengan cara mengerami telur tersebut menggunakan panas tubuh mereka. Hal ini dilakukan hingga telur menetas.

4. Reproduksi di Luar Tubuh Induk:

Telur yang dihasilkan oleh hewan ovipar akan dikeluarkan, berkembang, dan menetas di luar tubuh induk.

Manfaat Telur Angsa

Pada pembahasan budidaya ternak angsa, berikut adalah manfaat telur angsa:

1. Baik untuk Perkembangan Otak

Telur angsa kaya akan asam folat, yang sangat baik untuk perkembangan otak. Asam folat sangat penting, baik untuk janin dalam kandungan maupun untuk perkembangan otak anak pada tiga tahun pertama kehidupannya.

2. Membantu Mempercepat Proses Kehamilan

Bagi Sobat yang sedang berencana hamil, mengonsumsi telur angsa bisa membantu mempercepat proses kehamilan. Kandungan asam folat yang tinggi dalam telur angsa juga baik untuk kesehatan janin.

3. Mengatasi Jerawat

Telur angsa, terutama putih telurnya, dapat membantu mengatasi jerawat. Sobat bisa menggunakan putih telur sebagai masker wajah dengan langkah-langkah berikut:

  • Pisahkan putih telur dari kuning telur.
  • Tambahkan bahan seperti jeruk nipis, alpukat, nanas, atau madu.
  • Kocok campuran ini sampai berbusa.
  • Oleskan pada wajah dan biarkan mengering.
  • Setelah kering, bilas wajah hingga bersih.

4. Sumber Protein yang Baik

Telur angsa mengandung protein yang cukup tinggi, sekitar 13,9% dari berat telur. Protein sangat penting untuk tubuh, membantu pembentukan sel-sel tubuh dan menjaga kekebalan tubuh.

5. Baik untuk Kesehatan Tulang dan Gigi

Telur angsa mengandung kalsium dan fosfor dalam jumlah yang tinggi—masing-masing 86,5 mg dan 299,5 mg. Kedua mineral ini penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta membantu mencegah osteoporosis. Ini juga sangat bermanfaat untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

6. Mengandung Berbagai Vitamin

Telur angsa mengandung beberapa vitamin yang penting untuk tubuh, seperti:

  • Vitamin A: 269,3 mikrogram
  • Vitamin B12: 7,34 mikrogram
  • Vitamin D: 2,4 mikrogram
  • Vitamin E: 1,9 miligram Selain itu, telur angsa juga mengandung sedikit vitamin K.
Baca Juga :  Budidaya Udang di Sawah - Panduan Lengkap

7. Kaya Zat Besi dan Kalium

Telur angsa mengandung zat besi (5,2 mg) dan kalium (302 mg). Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, sedangkan kalium berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan membantu proses penyembuhan luka.

Budidaya Ternak Angsa

Berikut adalah budidaya ternak angsa:

1. Syarat Ternak Angsa

Meski angsa dikenal sebagai perenang yang baik, ternyata memelihara angsa tidak selalu membutuhkan kolam atau sungai. Sobat bisa memelihara angsa di mana saja, asalkan tersedia makanan yang cukup untuk mereka. Sebaiknya, lokasi ternak angsa jauh dari pemukiman karena angsa bisa bersuara sangat keras, yang mungkin akan mengganggu tetangga.

2. Pemilihan Bibit Angsa

Sebelum mulai budidaya, tentukan dulu tujuan Sobat. Apakah ingin memelihara angsa petelur untuk menghasilkan telur, atau angsa pedaging untuk daging?

  • Jika fokus pada telur, pilih jenis angsa yang dikenal produktif menghasilkan telur.
  • Jika ingin daging, pilih jenis angsa yang tumbuh cepat dan memiliki daging yang banyak.

3. Pembuatan Kandang Angsa

Angsa sebenarnya bisa dipelihara di mana saja, misalnya di halaman belakang atau bahkan satu kandang dengan ternak lain seperti ayam atau kambing. Namun, akan lebih baik jika Sobat menyiapkan kandang khusus. Jika Sobat memiliki halaman yang luas, manfaatkan sebagian untuk kandang, area berteduh, dan tempat tidur angsa.

4. Jenis Kandang untuk Angsa

  • Kandang Sangkar: Cocok jika jumlah angsa yang dipelihara sedikit. Bentuknya kotak, rangka dari kayu, dan dindingnya bisa menggunakan bilah bambu, kawat kasa, atau kayu. Pasang lampu 40 watt sebagai penerangan sekaligus penghangat.
  • Kandang Tertutup: Lebih cocok untuk jumlah angsa yang banyak. Kandang ini bisa dibuat dari kayu atau bambu, dengan dinding dari kawat kasa atau bilah bambu, dan atap dari genting, seng, atau asbes. Sebaiknya lantainya dibuat dari semen agar mudah dibersihkan.

5. Naungan atau Tempat Bertelur

Angsa punya kebiasaan buruk mencampur telur di satu sarang, sehingga telur yang belum menetas bisa terbengkalai. Untuk mengatasinya, buat kotak bertelur berukuran 30 x 30 x 30 cm, isi dengan jerami atau rumput, dan tempatkan di area yang teduh atau di dalam kandang. Susun kotak ini secara berderet agar lebih rapi.

6. Pemeliharaan Anak Angsa

Setelah menetas, anak angsa harus ditempatkan di kandang yang sesuai:

  • Untuk jumlah sedikit, gunakan kandang sangkar.
  • Untuk jumlah banyak, siapkan kandang tertutup.

Pasang lampu penerangan 40 watt di kandang agar anak angsa tetap hangat dan mudah menemukan makanan serta air. Gunakan termometer untuk memantau suhu. Jika terlalu panas, anak angsa bisa gelisah, ribut, atau bahkan saling mematuk.

Baca Juga :  Budidaya Belut - Panduan Lengkap untuk Sukses di Industri Ini

7. Pemberian Pakan Anak Angsa

Anak angsa yang baru menetas bisa bertahan tanpa makan hingga 72 jam (3 hari). Pastikan makanan dan air sudah tersedia saat mereka mulai ditempatkan di kandang. Pada fase awal, berikan pakan berprotein tinggi (sekitar 22%). Sobat bisa menggunakan pakan ayam pedaging masa starter yang dijual di toko ternak, atau buat sendiri dengan bahan berikut:

  • Tepung ikan (2 bagian)
  • Tepung jagung (3 bagian)
  • Dedak halus (1 bagian)

Jika tidak ada tepung ikan, gunakan alternatif seperti tepung bekicot, tepung siput, atau ampas tahu. Sedangkan untuk tepung jagung, Sobat bisa menggantinya dengan tepung ubi kayu atau gandum.

8. Pemanenan Angsa

Angsa biasanya siap dipanen pada usia 4–6 bulan. Namun, jika fokus pada produksi telur, indukan angsa bisa bertelur hingga usia 10 tahun. Jika ingin memperbanyak angsa, kawinkan induk betina dengan pejantan. Telur bisa dierami induk secara alami atau menggunakan alat penetasan untuk hasil yang lebih maksimal.

Baca Juga: Menggali Manfaat Telur Angsa untuk Kesehatan Optimal

Penutup

Demikianlah informasi dari Rekomend.id tentang budidaya ternak angsa.

Budidaya ternak angsa merupakan pilihan usaha yang menjanjikan dengan berbagai potensi keuntungan, baik dari segi produksi telur, daging, maupun manfaat lainnya. Dengan pemilihan bibit yang tepat, perawatan yang baik, dan pengelolaan kandang yang sesuai, Sobat bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari ternak angsa. Selain itu, angsa juga memiliki keunggulan dalam daya tahan tubuh dan kemampuan beradaptasi yang membuatnya relatif mudah dipelihara.

Namun, seperti usaha peternakan lainnya, kesuksesan dalam budidaya ternak angsa sangat bergantung pada pengetahuan dan keterampilan dalam merawatnya. Dengan melakukan riset yang cukup dan memahami setiap tahapan dalam budidaya, Sobat dapat mengelola usaha ini dengan baik dan memperoleh hasil yang menguntungkan. Jadi, jika Sobat tertarik untuk memulai bisnis ternak angsa, pastikan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar mendapatkan keuntungan yang optimal dalam jangka panjang.

Terimakasih telah membaca artikel budidaya ternak angsa ini, semoga informasi mengenai budidaya ternak angsa ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *