Hasiltani.id – Panduan Lengkap – Cara Budidaya Tanaman Sorgum untuk Hasil Optimal. Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki banyak manfaat, mulai dari sumber makanan hingga bahan baku industri. Tanaman ini dikenal karena daya adaptasinya yang tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan, termasuk lahan yang kurang subur dan curah hujan yang terbatas. Oleh karena itu, cara budidaya tanaman sorgum menjadi penting untuk dipahami agar menghasilkan panen yang optimal.
Dalam budidayanya, sorgum tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit, tetapi tetap membutuhkan teknik yang tepat dalam pemilihan benih, persiapan lahan, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Artikel ini akan membahas langkah-langkah cara budidaya tanaman sorgum secara lengkap, mulai dari persiapan hingga proses panen, agar hasil yang diperoleh maksimal dan berkualitas tinggi.
Karakteristik Tanaman Sorgum
Sebelum membahas cara budidaya tanaman sorgum, berikut adalah karakteristik tanaman Sorgum:
- Biji sorgum berbentuk bulat dengan ujung yang sedikit mengerucut.
- Tinggi tanaman sorgum berkisar antara 2,6 hingga 4 meter.
- Pohon dan daunnya menyerupai tanaman jagung.
- Tidak memiliki kambium.
- Daunnya berbentuk lurus dan memanjang.
- Setiap pohon sorgum memiliki satu tangkai utama dengan beberapa cabang buah.
Setelah memahami karakteristiknya, langkah selanjutnya dalam budidaya sorgum adalah mengetahui syarat tumbuh serta cara menanamnya.
Syarat Tumbuh Tanaman Sorgum
Pada pembahasan cara budidaya tanaman sorgum, Hasiltani membahas syarat tumbuh tanaman sorgum.
Sorgum adalah tanaman semusim yang mudah dibudidayakan dan memiliki daya adaptasi yang tinggi. Tanaman ini tetap bisa tumbuh meskipun ditanam di lahan kurang subur, dengan ketersediaan air yang terbatas, serta input pertanian yang minim.
Berikut kondisi ideal untuk pertumbuhan sorgum:
- Suhu optimal untuk pertumbuhan sorgum adalah 27–32°C.
- Dapat dibudidayakan pada ketinggian 0–700 meter di atas permukaan laut.
- Memerlukan kelembaban relatif sekitar 20–40%.
- Tanah yang cocok memiliki tingkat keasaman (pH) 5,5–7,5.
- Dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah, kecuali tanah Podsolik Merah Kuning yang bersifat asam.
- Curah hujan ideal adalah 50–100 mm per bulan selama 2,0–2,5 bulan pertama, kemudian diikuti oleh periode kering untuk hasil produksi yang optimal.
Dengan memahami syarat tumbuh ini, budidaya sorgum dapat dilakukan secara lebih efektif dan menghasilkan panen yang maksimal.
Jenis-Jenis Sorgum
Pada pembahasan cara budidaya tanaman sorgum, Hasiltani juga membahas jenis-jenis sorgum.
Sorgum hadir dalam berbagai jenis, masing-masing dengan kegunaannya sendiri. Ada sorgum biji-bijian yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak dan juga diolah menjadi tepung untuk makanan kita. Sorgum ini tersedia dalam berbagai warna, seperti putih, cokelat, jingga, merah, perunggu, dan hitam.
Sorgum merah, jingga, dan perunggu cukup serbaguna—bisa digunakan untuk pakan ternak maupun sebagai bahan bakar. Sementara itu, sorgum berwarna cokelat, krem, dan putih lebih sering diolah menjadi tepung untuk industri makanan. Sorgum merah anggur dan hitam dikenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Ada juga jenis sorgum khusus, seperti Sorghum Onyx, yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Texas A&M. Varietas ini mirip dengan sorgum hitam kuno yang kaya akan tanin dan dirancang agar memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Berikut beberapa jenis sorgum yang sering digunakan dalam resep:
- Sorgum utuh – Mengandung seluruh bagian biji, termasuk kulit ari, endosperma, dan lembaga. Biasanya dimasak dengan cara direbus atau dikukus, lalu ditambahkan ke salad, lauk, atau pilaf.
- Sorgum kupas – Bagian kulit ari dan sebagian lembaganya telah dihilangkan, sehingga teksturnya lebih lunak dibandingkan sorgum utuh. Cocok untuk dijadikan bahan sup.
- Sirup sorgum – Dibuat dari batang sorgum manis dan digunakan sebagai pemanis alami dalam makanan panggang atau hidangan penutup.
- Sorgum matang – Ukurannya lebih kecil, lebih manis, dan lebih padat nutrisi dibandingkan popcorn. Kandungan kalori dan lemaknya juga lebih rendah. Seperti popcorn, sorgum ini bisa dimasak dalam microwave atau di atas kompor.
Cara Budidaya Tanaman Sorgum
Berikut adalah cara budidaya tanaman sorgum:
1. Persiapan Benih
Untuk satu hektar lahan, diperlukan sekitar 10–15 kg benih sorgum, tergantung pada varietas, ukuran benih, jarak tanam, dan sistem tanam yang digunakan. Pastikan benih memiliki daya tumbuh minimal 90% agar hasil panen optimal. Beberapa varietas sorgum memiliki masa dormansi sekitar satu bulan setelah panen. Jika ingin lebih efisien, benih bisa disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam langsung di lahan.
2. Penyemaian Benih
Penyemaian dilakukan 15–20 hari sebelum tanam dengan cara yang hampir sama seperti padi, tetapi tanpa digenangi air.
3. Waktu Tanam
Sorgum bisa ditanam sepanjang tahun, baik di musim hujan maupun kemarau, asalkan tidak tergenang air atau mengalami kekeringan ekstrem.
- Di lahan kering, sorgum biasanya ditanam di awal atau akhir musim hujan setelah panen palawija.
- Di lahan sawah, sorgum bisa ditanam setelah panen padi kedua atau setelah palawija.
- Musim kemarau cenderung menghasilkan panen lebih rendah dibandingkan musim hujan karena gangguan hama burung dan kurangnya air.
4. Persiapan Lahan
Sebelum menanam, bersihkan lahan dari sisa tanaman sebelumnya dan gulma. Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah, meningkatkan aerasi, serta mengurangi pertumbuhan gulma.
Jika tersedia cukup air, tanah bisa dibajak dua kali dan digaru satu kali untuk hasil yang lebih optimal.
5. Penanaman
Buat lubang tanam dengan jarak sekitar 65 x 20 cm, menyesuaikan dengan varietas sorgum, kondisi tanah, dan ketersediaan air.
- Pada tanah kurang subur atau minim air, gunakan jarak tanam lebih lebar untuk mengurangi kepadatan tanaman (idealnya 125.000 tanaman/hektare).
- Cara menanamnya:
- Gunakan alat tugal untuk membuat lubang sedalam maksimal 5 cm.
- Masukkan 3–4 benih per lubang, lalu tutup dengan tanah ringan atau pupuk organik.
- Pada umur 2–3 minggu, lakukan penjarangan dengan menyisakan 2 tanaman per lubang agar pertumbuhan lebih optimal.
6. Pemupukan
Tanaman sorgum tumbuh baik pada tanah dengan pH 6–7,5. Jika tanah kekurangan unsur hara, hasil panen bisa menurun.
- Unsur hara makro: Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K).
- Unsur hara mikro: Besi, Seng, Magnesium, Boron, Tembaga, Molibdenum, Klor, dan Timah.
Sorgum sangat responsif terhadap pupuk nitrogen:
- Di lahan kering, dosis pupuk N sekitar 100 kg/ha.
- Di lahan dengan cukup air, dosisnya bisa mencapai 135 kg/ha.
- Pemberian pupuk dilakukan satu atau dua tahap:
- Jika satu kali, berikan pada umur 10 hari setelah tanam.
- Jika dua kali, berikan 1/3 dosis saat tanam dan 2/3 dosis pada 3–4 minggu setelah tanam, bersamaan dengan pembumbunan.
- Pupuk diberikan di samping tanaman menggunakan alat tugal, lalu ditutup tanah untuk menghindari kehilangan unsur nitrogen.
7. Pemeliharaan Tanaman
Agar pertumbuhan sorgum optimal, lakukan perawatan berikut:
– Penyiraman – Sorgum tahan kekeringan, tetapi membutuhkan air yang cukup saat fase pertumbuhan awal dan pengisian biji. Jika air berlebih, buat saluran drainase agar tidak tergenang.
– Penyiangan Gulma – Gulma dapat menurunkan hasil panen hingga 10–20%, terutama saat awal musim hujan.
– Pembumbunan – Dilakukan 3–4 minggu setelah tanam, bersamaan dengan pemupukan kedua. Caranya dengan menggemburkan tanah di sekitar batang dan menimbunkannya ke pangkal batang untuk memperkuat tanaman agar tidak mudah roboh.
– Pengendalian Hama dan Penyakit – Dilakukan jika tanaman mulai menunjukkan gejala serangan. Cara pengendaliannya disesuaikan dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang.
8. Panen
Sorgum bisa dipanen setelah 3–4 bulan, tergantung varietasnya. Waktu panen bisa ditentukan dengan beberapa cara:
- Berdasarkan umur tanaman setelah biji terbentuk.
- Melihat ciri visual, yaitu daun menguning dan mengering, biji bernas dan keras dengan kadar tepung maksimal.
Panen sebaiknya dilakukan saat cuaca cerah.
Cara panen yang baik adalah memotong tangkai malai sepanjang 15–20 cm dari pangkalnya, lalu dijemur di bawah sinar matahari sebelum dirontokkan.
Baca Juga: Manfaat Sorgum untuk Kesehatan – Sumber Pangan Sehat dan Bernutrisi
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang cara budidaya tanaman sorgum.
Budidaya sorgum merupakan pilihan yang tepat bagi petani yang ingin menanam tanaman pangan dengan daya tahan tinggi dan manfaat beragam. Dengan mengikuti langkah-langkah cara budidaya tanaman sorgum yang tepat—mulai dari pemilihan benih, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen—hasil yang diperoleh dapat lebih optimal.
Selain itu, sorgum memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif dan bahan baku industri, terutama di daerah dengan kondisi lahan yang kurang subur atau minim air. Dengan teknik budidaya yang baik, sorgum dapat menjadi solusi pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan. Semoga artikel ini bermanfaat dalam memberikan panduan lengkap mengenai cara budidaya tanaman sorgum bagi petani dan siapa saja yang tertarik untuk membudidayakannya.
Terimakasih telah membaca artikel cara budidaya tanaman sorgum ini, semoga informasi mengenai cara budidaya tanaman sorgum ini bermanfaat untuk Sobat.