Hasiltani.id – Cara Melipat Terpal Kolam Agar Hasilnya Lebih Rapi. Kolam ikan atau tambak merupakan salah satu jenis usaha perikanan yang semakin diminati oleh banyak orang. Untuk menjaga kualitas air dan kesehatan ikan, terpal menjadi salah satu bahan yang sering digunakan sebagai penutup kolam.
Namun, penggunaan terpal tersebut juga perlu diperhatikan cara pemasangannya. Salah satunya adalah dalam hal melipat terpal agar hasilnya lebih rapi dan terhindar dari bibit penyakit yang dapat merugikan produksi perikanan.
Meskipun tidak ada patokan khusus tentang bagaimana terpal harus dilipat, beberapa peternak memilih untuk tidak melipat terpal di bagian pojoknya dan cukup meratakan sisa terpal ke sisi-sisi yang berdekatan saja. Namun, bagi yang ingin melipat terpal dengan rapi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan.
Dalam artikel ini, Hasiltani akan membahas cara melipat terpal kolam agar hasilnya lebih rapi serta memberikan tips untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ikan di dalam kolam. Dengan mengetahui teknik melipat terpal yang benar dan menjaga kebersihan kolam, diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas ikan yang dihasilkan.
Tahap Pembuatan Kolam Terpal
Bahan utama dalam pembuatan kolam terpal adalah terpal dan bahan rangka yang digunakan untuk menguatkan kolam. Ukuran dan ketebalan terpal yang dijual di toko terpal bermacam-macam tergantung dari merek.
Terpal yang dijual biasanya dalam bentuk gulungan yang ukurannya sangat panjang dengan lebar sekitar 2 m tetapi ada pula terpal yang dipotong-potong dengan ukuran panjang dan lebar yang bervariasi.
Ukuran terpal yang digunakan disesuaikan dengan besar kolam yang dibuat. Ketebalan terpal pun bervariasi, ada yang tipis dan ada juga yang agak tebal. Ketebalan terpal dibedakan menjadi A2, A3, A5, A6, A7, A9, dan A12. Adapun bahan kerangka kolam, dapat dibuat dari bambu atau kayu, pipa, atau batu bata.
Cara Melipat Terpal Kolam
Meskipun pembuatan kolam terpal terlihat mudah, namun perlu diingat bahwa dalam melipat ujung plastik terpal untuk membuatnya menjadi bentuk kolam, diperlukan kehati-hatian dan kerapian yang baik.
Meskipun terdengar sepele, namun lipatan pada ujung terpal memiliki pengaruh besar terhadap hasil panen kita. Kita harus waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi jika melipat ujung terpal untuk kolam dengan sembarangan.
Oleh karena itu, disarankan untuk melipat ujung terpal dengan rapi dan hati-hati agar tidak terjadi masalah pada kolam terpal yang kita buat.
Bergelombang
Sebenarnya tidak ada patokan khusus yang harus diikuti, terutama dalam melipat bagian pojok. Beberapa peternak bahkan memilih untuk tidak melipat terpal di bagian pojoknya, dan cukup meratakan sisa terpal ke sisi-sisi yang berdekatan saja.
Metode ini memang menghasilkan kerutan-kerutan bergelombang di pojok-pojok terpal, yang mungkin terlihat kurang rapih. Namun, dengan cara ini permukaan terpal di bagian pojok akan tetap terbuka dan bibit penyakit akan lebih sulit muncul di bagian tersebut.
Memang benar bahwa melipat terpal dengan rapi dapat membantu menghindari air hujan atau debu masuk ke dalam kolam, serta memperpanjang masa pakai terpal. Namun, pada akhirnya, keputusan untuk melipat atau tidak melipat terpal di bagian pojok sepenuhnya tergantung pada preferensi masing-masing peternak.
Lipat Segitiga ke Bagian Luar
Merapikan sisa terpal di setiap pojok kolam satu per satu. Lipatan yang tersisa dapat dilipat menjadi bentuk segitiga dengan mengarah ke luar. Tempelkan lipatan berbentuk segitiga ini ke dinding kolam. Rapikan sisa lipatan di bagian atas, kemudian kuatkan dengan menggunakan tali atau paku pada kerangka kolam.
Untuk membuat susunan terpal lebih rapi, gunakan tali kawat atau paku kecil untuk mengikatnya. Pastikan tidak membuat lubang untuk tali atau paku pada area dinding kolam agar terpal tidak mudah sobek. Jika ingin membuat lubang, sebaiknya buatlah pada tepi-tepi luasan terpal di sebelah luar dari garis jahitan. Dengan cara ini, sobeknya dinding kolam terpal dapat diminimalkan.
Lipat Segitiga ke Bagian Dalam
Untuk melipatnya, arahkan ke arah dalam kolam sehingga bagian lipatan tidak terlihat dari titik pusat kolam.
Setelah lipatan dilipat dengan rapi, tempelkan terpal ke dinding atau kerangka kolam dengan posisi bagian lipatan berbentuk segitiga berada di bagian dalam. Dari depan, bagian pojok kolam akan tetap terlihat berbentuk persegi panjang.
Meskipun lipatan terpal ke arah dalam pada pojok kolam dapat memicu pertumbuhan penyakit, namun perbandingannya tidak terlalu signifikan berdasarkan praktek penggunaan model lipat dalam ataupun lipat luar pada kolam-kolam yang telah ada.
Isi Air Dulu
Untuk mendapatkan hasil yang lebih rapi, pemasangan terpal sebaiknya dilakukan secara bertahap sambil mengisi air sedikit demi sedikit. Saat mengisi air, rapikan lembaran terpal untuk menghindari terjadinya lipatan yang tidak rapi. Bagian yang menggelembung atau terbentang bertumpuk dapat ditarik untuk dirapatkan.
Meskipun terdapat sedikit lipatan atau kerutan pada terpal, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh. Terpal masih dapat berfungsi dengan baik tanpa kebocoran, meskipun terdapat kerutan pada bagian dasar atau dinding kolam. Terutama untuk terpal yang memiliki lubang pembuangan, kerutan pada bagian dasar kolam sulit dihindari.
Tentu saja, terpal yang digunakan harus berkualitas baik dan tebal. Untuk ketebalan terpal yang baik, sebaiknya memilih tipe A8 atau lebih, meskipun terpal minimal tipe A4 sudah dapat digunakan untuk kolam ikan lele.
Beberapa Desain Kolam Terpal
Prinsipnya, kolam terpal terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah kolam terpal yang diletakkan di atas tanah.
1. Kolam Terpal dengan Rangka Besi
Desain pertama dari kolam terpal menggunakan kerangka besi sebagai struktur pendukung pembentukan kolam. Dengan menggunakan rangka besi, kolam terpal ini terlihat kokoh dan kuat. Namun, proses pembuatannya memakan waktu lama dan biaya yang cukup mahal.
Hasiltani tidak menyarankan bagi pemula untuk menggunakan desain ini, namun jika Sobat Tani telah berpengalaman dalam budidaya ikan dan ingin meningkatkan kualitas kolam, desain ini dapat dicontoh.
2. Kolam Terpal dengan Rangka Paralon
Desain yang kedua menggunakan paralon sebagai media penyangga. Kolam terpal ini banyak dijual di marketplace.
Cara membuat kolam terpal dengan rangka paralon relatif lebih mudah, karena hanya dengan merangkai paralon menjadi sebuah kolam. Jika Sobat Tani tidak memiliki lahan yang cukup untuk membuat kolam, kolam terpal dengan rangka paralon dapat menjadi alternatif yang tepat. Desain ini dapat menyesuaikan ukuran lahan yang tersedia.
3. Berbentuk Bulat
Desain kolam terpal bulat dapat digunakan untuk budidaya berbagai jenis ikan. Namun, sebagian orang memilih desain ini untuk budidaya lele dengan sistem bioflok, yaitu metode budidaya ikan dengan menumbuhkan mikroorganisme.
4. Kolam Terpal Tanam
Meskipun sedikit merepotkan, desain kolam terpal tanpa kerangka dapat diaplikasikan tanpa perlu menggunakan penyangga khusus karena tanah dapat menjadi penyangga alami kolam.
Namun, jika Sobat Tani memiliki lahan yang terbatas, lebih baik tidak menggunakan desain ini.
5. Kolam Terpal dengan Kerangka Galvalum
Desain ini memiliki kesamaan dengan desain lainnya, namun kerangkanya berbeda karena menggunakan bahan galvalum.
Bahan galvalum memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan relatif mudah untuk dirangkai menjadi sebuah kolam.
Kesimpulan
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Sobat Tani dapat melipat terpal kolam dengan rapi dan mudah. Pastikan lipatan pada terpal kolam sejajar dan terlihat rapi agar tidak mempengaruhi tampilan keseluruhan kolam. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Tani.