Hasiltani.id – Cara Menetaskan Telur Ayam Kampung dengan Induk Ayam. Hasiltani menyadari bahwa menetaskan telur ayam kampung dengan induknya adalah sebuah kegiatan yang populer di kalangan peternak ayam. Oleh karena itu, Hasiltani ingin membagikan cara-cara yang efektif dalam menetaskan telur ayam kampung dengan induknya.
Saat ini, menetaskan telur ayam kampung atau ayam buras lebih sering dilakukan dengan menggunakan mesin penetas. Khususnya oleh para peternak atau penjual bibit ayam kampung dalam jumlah besar.
Di lingkungan pedesaan, biasanya telur ayam kampung dierami secara tradisional oleh induk ayam. Hal ini sering dilakukan untuk jumlah telur yang tidak terlalu banyak, sehingga tidak memerlukan listrik dan mesin penetas. Selain itu, banyak yang masih percaya bahwa pengeraman secara alami oleh induk ayam akan menghasilkan anak ayam dengan kualitas yang lebih baik.
Cara Efektif dalam Menetaskan Telur Ayam Kampung dengan Induk Ayam
1. Persiapan Kandang
Dalam menetaskan telur ayam kampung, persiapkan sarang yang nyaman untuk ayam mengerami. Meskipun ayam kampung tidak terlalu baik dalam membuat sarang, namun ayam akan menggunakan sarang yang disiapkan di dalam kandang. Untuk alas, dapat dibuat dari jerami padi kering atau merang padi.
Pastikan tempat mengeram dibuat cukup dalam dan luas agar telur tidak mudah terjatuh keluar sarang. Untuk mencegah sarang ayam dihinggapi oleh kutu, dapat diberikan irisan daun tembakau di sekitar sarang.
2. Persiapan Telur Ayam
Dalam menetaskan telur ayam kampung, telur yang akan ditetaskan sebaiknya berasal dari ayam betina yang memiliki jago. Meskipun ayam betina tanpa jago tetap dapat bertelur, namun telur yang dihasilkan tidak akan optimal jika ditetaskan. Telur dapat berasal dari induknya sendiri atau ditambahkan dengan telur dari ayam lain agar jumlah yang akan ditetaskan dapat mencapai optimal.
Pastikan ukuran telur yang dipilih normal, tidak terlalu kecil atau terlalu besar (telur kembar). Selain itu, pastikan telur tidak berlubang, pecah, atau retak-retak.
3. Jenis Telur Lain
Selain telur ayam kampung, telur jenis lain juga dapat ditetaskan dengan menggunakan ayam sebagai pengeram. Beberapa jenis telur seperti bebek, entok/mentok, ayam bangkok, ayam pelung, burma telah terbukti bisa menetas dengan cara ini.
Untuk telur ayam hias ringneck yang memiliki ukuran yang lebih kecil, kita dapat menggunakan ayam kate atau ayam serama sebagai pengeram telurnya. Saya pernah melihat di tempat teman saya, dengan cara tersebut, telur ringneck dapat menetas.
4. Jumlah Telur
Dalam menetaskan telur ayam kampung, jumlah telur yang dieramkan oleh induk ayam sebaiknya tidak terlalu banyak. Sebanyak 10 hingga 12 telur biasanya sudah cukup dan dapat dierami dengan baik oleh ayam. Namun, hal ini dapat dipengaruhi oleh ukuran dan kebesaran induk ayam yang sedang mengerami. Jika ingin menambah jumlah telur yang dierami, pastikan jumlahnya tidak terlalu banyak dan tidak melebihi kemampuan induk ayam yang sedang mengerami.
5. Ruang khusus
Dalam menetaskan telur ayam kampung, untuk menjaga agar proses penetasan berlangsung dengan baik, ayam penetas sebaiknya ditempatkan di dalam ruangan yang khusus dan tertutup. Hal ini dilakukan agar ayam tidak terganggu oleh ayam lain, termasuk ayam jantan atau hewan lainnya.
Untuk mengurangi frekuensi ayam meninggalkan sarang, disarankan untuk memberikan pakan dan air minum di dalam kandang. Namun, perlu dikontrol dengan baik jika ingin memberikan pakan basah karena ayam yang sedang mengerami dapat kehilangan nafsu makannya.
6. Pemeriksaan Telur
Dalam menetaskan telur ayam kampung, tidak semua telur yang diinkubasi dapat menetas dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa telur sebelum proses penetasan dimulai. Untuk melakukan pemeriksaan, dapat menggunakan teropong atau kertas gelap yang digulung.
Telur diletakkan di ujung teropong dari kertas dan kemudian diarahkan ke sinar matahari atau lampu, sambil diputar-putar. Pejamkan salah satu mata dan lihatlah di ujung teropong dengan mata yang lain agar lebih fokus.
Jika terlihat ada embrio yang berkembang dengan tanda-tanda seperti semburat merah dan gumpalan darah, maka telur tersebut dapat ditetaskan. Namun, jika tidak ada tanda-tanda tersebut, sebaiknya telur tersebut dibuang. Jika telur yang sudah diinkubasi tetapi tidak menetas masih segar, masih bisa dimanfaatkan sebagai telur konsumsi.
Namun, jika ragu, telur yang dibuang ini dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk hewan peliharaan lainnya. Telur ayam kampung biasanya menetas dalam waktu sekitar 3 minggu atau 21 hari.
7. Galak
Menetas secara Alami Berbeda dengan mesin tetas, telur ayam ini tidak perlu diputar secara manual. Induk ayam akan secara alami memutar telur dengan paruhnya dan mengubah posisinya untuk meratakan panas. Induk ayam yang sedang mengerami juga cenderung menjadi agresif sehingga perlu dijaga jaraknya.
Saat fase penetasan mendekati akhir, sebagian besar cangkang telur akan pecah dan anak ayam akan keluar dengan sendirinya. Namun, terkadang ada telur yang anak ayamnya terlalu lemah untuk memecahkan cangkang telur. Dalam hal ini, anak ayam memerlukan sedikit bantuan agar bisa keluar dari telurnya.
Tips Menetaskan Telur Ayam Kampung dengan Induk Ayam
1. Pilihlah Induk Ayam yang Baik
Pilihlah ayam betina yang sehat, aktif, dan memiliki naluri mengerami yang kuat. Pastikan induk ayam memiliki kebiasaan mengerami telur dengan baik.
2. Persiapkan Sarang yang Nyaman
Buat sarang yang nyaman dan aman bagi induk ayam. Pastikan sarang terlindung dari cuaca, bersih, dan cukup luas untuk menampung telur dengan nyaman.
3. Pilih telur yang sehat
Pilih telur ayam kampung yang sehat dan utuh untuk ditempatkan di bawah induk ayam. Hindari telur yang retak atau rusak, karena telur yang buruk dapat mempengaruhi keberhasilan penetasan.
4. Simpan telur sebelum pengeraman
Simpan telur yang akan ditempatkan di bawah induk ayam pada suhu ruangan yang stabil dan dihindari dari paparan sinar matahari langsung. Jangan mencuci atau membersihkan telur sebelumnya karena lapisan pelindung alami pada kulit telur akan terganggu.
5. Persiapan induk ayam
Sebelum menetaskan, pastikan induk ayam telah disiapkan dengan baik. Berikan makanan yang bergizi dan air bersih dalam jumlah yang mencukupi. Sobat Tani juga dapat memberikan suplemen kalsium untuk menjaga kesehatan tulang induk ayam.
6. Tempatkan telur di bawah induk ayam
Tempatkan telur yang telah dipilih dengan hati-hati di bawah tubuh induk ayam yang sedang mengerami. Pastikan induk ayam dapat dengan nyaman menutupi dan menjaga suhu telur dengan baik.
7. Perhatikan induk ayam
Selama proses pengeraman, perhatikan induk ayam secara teratur. Pastikan induk ayam tetap tenang, menghangatkan telur dengan baik, dan tidak terganggu oleh gangguan eksternal.
8. Jaga kebersihan sarang
Selama masa pengeraman, jaga kebersihan sarang dengan rutin. Bersihkan kotoran atau telur yang pecah secara hati-hati untuk mencegah infeksi bakteri dan memastikan kondisi yang bersih dan aman bagi anak ayam yang akan menetas.
9. Bersabarlah
Proses penetasan telur dengan induk ayam membutuhkan waktu sekitar 21 hari. Bersabarlah dan biarkan alam bekerja. Hindari mengganggu atau mengangkat telur dari sarang saat mendekati waktu penetasan.
Dengan mengikuti tips ini, Sobat Tani dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menetaskan telur ayam kampung menggunakan induk ayam. Nikmati proses alami ini dan saksikan kegembiraan melihat anak ayam menetas dan tumbuh dengan sehat di bawah induk ayam yang penuh perhatian.
Penutup
Demikianlah informasi dari hasiltani.id tentang cara menetaskan telur ayam kampung yang dapat diikuti untuk melakukan pengeraman telur ayam secara alami dengan bantuan induk ayam. Selain lebih ramah lingkungan, cara ini juga dianggap lebih alami dan dapat memperkuat ikatan antara induk ayam dengan anak ayam yang menetas. Namun, diperlukan kesabaran dan perhatian ekstra dalam melakukan proses ini agar dapat berhasil dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pecinta ternak ayam.