Hasiltani.id – Contoh Kalimat Isim Tafdhil pada Surat Al-Baqarah. Dalam bahasa Arab, terdapat berbagai macam kata benda yang digunakan untuk mengungkapkan tingkat kelebihan atau lebih dari suatu sifat atau kondisi.
Salah satu jenis kata benda yang digunakan dalam konteks ini adalah Isim Tafdhil.
Isim Tafdhil adalah kata benda yang mengikuti pola kata kerja أفْعَلُ (af’alu) dan digunakan untuk memberikan penekanan pada tingkat kelebihan atau lebih dalam berbagai konteks.
Artikel ini akan menjelaskan Isim Tafdhil serta menyajikan beberapa contoh kalimat Isim Tafdhil yang diambil dari berbagai sumber, sehingga Sobat dapat memahami bagaimana kata-kata ini digunakan dalam bahasa Arab untuk menyatakan tingkat kelebihan atau lebih dari suatu sifat atau kondisi.
Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai penggunaan Isim Tafdhil dalam bahasa Arab.
Apa Itu Isim Tafdhil?
Sebelum membahas mengenai Contoh Kalimat Isim Tafdhil ini, simak penjelasan mengenai apa itu Isim Tafdhil.
Isim Tafdhil adalah jenis kata benda yang mengikuti pola kata kerja أفْعَلُ (af’alu) dan digunakan untuk menunjukkan adanya tingkat kelebihan atau lebih dari suatu sifat atau kondisi.
Sebagai contoh, kita bisa mempertimbangkan kata أبْعَدُ (ab’adu), yang berarti “lebih jauh.” Kalimat أبْعَدُ ini adalah bentuk Af’al Tafdhil dari kata بَعِيْدٌ yang berarti “jauh.”
Untuk membuat Isim Tafdhil, kita mengambil kata dasar, misalnya بَعِيْدٌ, dan mengikuti pola أفْعَلُ, sehingga kata tersebut berubah menjadi أبْعَدُ yang artinya “lebih jauh” atau “paling jauh.”
Meskipun Isim Tafdhil pada dasarnya masih kata benda, namun karena mengikuti pola kata kerja أفْعَلُ, kita sering menyebutnya sebagai Af’al Tafdhil, seperti yang dijelaskan dalam kitab Alfiah Ibn Malik di bagian ini, yang diberi judul “Af’al Tafdhil.”
Dengan demikian, Isim Tafdhil adalah kata benda khusus yang digunakan untuk mengekspresikan tingkat kelebihan atau lebih dari suatu sifat atau kondisi, dan ia mengikuti pola tertentu untuk dibentuk dalam bahasa Arab.
Berikut adalah beberapa Contoh Kalimat Isim Tafdhill beserta artinya:
- أكرم (Akhramu) artinya lebih mulia.
- أقرب (Aqrabu) artinya lebih dekat.
- أبْعَدُ (Ab’adu) artinya lebih jauh.
- أحسن (Ahsanu) artinya lebih baik.
- أجهل (Ajhalu) artinya lebih bodoh.
- اَشَدُّ (Asyaddu) artinya lebih kuat.
- أعلم (A’lamu) artinya lebih tahu.
- أفهم (Afhamu) artinya lebih faham.
- أفرح (Afrahu) artinya lebih bahagia.
- أسمع (Asma’u) artinya lebih mendengar.
Setiap kata dalam contoh di atas merupakan Isim Tafdhil yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kelebihan atau lebih dari sifat atau kondisi yang dinyatakan dalam kata dasar.
Misalnya, kata “أكرم” (Akhramu) berarti “lebih mulia” daripada kata dasar yang berarti “mulia.” Demikian pula, kata-kata lainnya menunjukkan peningkatan tingkat yang serupa dalam arti mereka sesuai dengan pola Isim Tafdhil dalam bahasa Arab.
Contoh Kalimat Isim Tafdhil Dalam Surat Al -Baqarah
Berikut adalah beberapa Contoh Kalimat Isim Tafdhil (kata benda yang menunjukkan tingkat kelebihan atau lebih) dalam surat Al Baqarah beserta artinya:
1. Ayat 138
صِبْغَةَ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ صِبْغَةً ۖ وَّنَحْنُ لَهٗ عٰبِدُوْنَ
Artinya: “Warna Allah.” Siapa yang lebih baik warnanya daripada Allah? Hanya kepada-Nya kami menyembah. Kata “اَحْسَنُ” (Ahsanu) merupakan contoh Isim Tafdhil dalam ayat ini yang berarti “lebih baik.”
2. Ayat 282
ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰىٓ اَلَّا تَرْتَابُوْٓا اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَلَّا تَكْتُبُوْهَاۗ
Artinya: “Itulah yang lebih adil di sisi Allah dan lebih kuat untuk menjadi saksi, serta lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika itu merupakan perniagaan tunai yang kamu jalankan di antara kamu. Maka, tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak mencatatnya.” Kata-kata “اَقْسَطُ” (aqsatu), “اَقْوَمُ” (aqwamu), dan “اَدْنٰى” (adna) adalah contoh-contoh Isim Tafdhil dalam ayat ini yang berarti “lebih adil,” “lebih kuat,” dan “lebih mendekatkan.”
3. Ayat 217
“يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ”
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, ‘Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.’ Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” Kata “اَكْبَرُ” (akbaru) merupakan Contoh Kalimat Isim Tafdhil dalam ayat ini yang berarti “lebih besar.”
4. Ayat 219
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, ‘Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.’ Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, ‘(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir.” Kata “اَكْبَرُ” (akbaru) adalah contoh Isim Tafdhil dalam ayat ini yang berarti “lebih besar.”
5. Ayat 61
قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ
Artinya: Dia (Musa) menjawab, ‘Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik?’ Kata “اَدْنٰى” (adna) adalah Contoh Kalimat Isim Tafdhil dalam ayat ini yang berarti “lebih buruk.”
Baca juga:
- Ciri-ciri Isim yang Penting untuk Dipahami
- Mendalamnya Pemahaman – Contoh Isim Maushul dalam Al-Qur’an
- Contoh Isim Jamak dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Contoh Kalimat Isim Tafdhil.
Dalam artikel ini, telah disajikan beberapa contoh kalimat Isim Tafdhil (kata benda yang menunjukkan tingkat kelebihan atau lebih) dari surat Al Baqarah dalam Al-Qur’an.
Melalui contoh-contoh tersebut, kita dapat memahami bagaimana Isim Tafdhil digunakan dalam bahasa Arab untuk mengekspresikan tingkat kelebihan atau lebih dari suatu sifat atau kondisi.
Pemahaman mengenai Isim Tafdhil ini dapat membantu dalam memahami teks-teks Arab dan meningkatkan kemampuan berbahasa Arab.
Terimakasih telah membaca artikel Contoh Kalimat Isim Tafdhil ini, semoga informasi mengenai Contoh Kalimat Isim Tafdhil ini bermanfaat untuk Sobat.