Fungsi-Fungsi Tari

Menelusuri Fungsi-Fungsi Tari dalam Kehidupan Budaya dan Sosial

Posted on

Hasiltani.id – Menelusuri Fungsi-Fungsi Tari dalam Kehidupan Budaya dan Sosial.Tari merupakan salah satu bentuk seni yang telah ada sejak lama, berkembang dalam berbagai budaya dan tradisi di seluruh dunia. Sebagai ekspresi budaya, seni tari tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga memiliki berbagai fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi tari dapat dilihat dalam berbagai konteks, mulai dari upacara ritual, hiburan, hingga sebagai sarana pendidikan dan komunikasi. Dengan berbagai jenis dan bentuknya, tari memainkan peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu budaya.

Artikel ini akan membahas beberapa fungsi utama tari, mengungkapkan bagaimana seni ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberi dampak emosional dan sosial yang mendalam bagi penari dan penontonnya.

Pengertian Seni Tari

Sebelum membahas fungsi-fungsi tari, Hasiltani membahas mengenai pengertian seni tari.

Sebelum memahami unsur-unsur dalam seni tari, ada baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu tari. Kata “tari” dalam bahasa Inggris berhubungan dengan kata “danse” dalam bahasa Prancis, yang keduanya berasal dari bahasa Jerman Kuno, “donson,” yang berarti regangan atau tarikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tari diartikan sebagai gerakan tubuh (seperti tangan) yang berirama dan biasanya diiringi bunyi, seperti musik atau gamelan. Secara lebih luas, tari adalah gerakan tubuh yang ritmis sebagai ekspresi jiwa pencipta gerak, yang menghasilkan keindahan dan makna mendalam. Dalam tari, konsep dan koreografi yang kreatif sangat ditekankan.

Di Indonesia, banyak tarian yang digunakan dalam upacara keagamaan. Bali, sebagai contoh, tetap mempertahankan kebudayaan ini dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa upacara yang melibatkan tarian adalah kelahiran, pemotongan gigi, pemotongan rambut pertama, kedewasaan, perkawinan, dan kematian. Tarian-tarian ini memiliki sifat sakral, suci, dan dianggap memiliki kekuatan magis, seperti Tari Barong dan Sanghyang dari Bali, Tari Kelahiran dari Papua, dan tarian untuk mendatangkan hujan dari Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, tari juga memiliki peran sebagai seni pertunjukan atau seni teatrikal. Susanne K. Langer, seorang ahli filsafat seni asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa tari sebagai seni tontonan adalah bentuk ekspresi batin manusia yang diciptakan untuk dilihat, baik oleh diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga :  Mustika Merah Delima Tidak Menyala, Palsu?

Unsur-Unsur Seni Tari

Pada pembahasan fungsi-fungsi tari, Hasiltani membahas unsur-unsur seni tari.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seni tari tidak hanya melibatkan gerakan tubuh. Ada juga unsur-unsur lain yang mendukungnya, seperti musik, busana, tata rias, dan lainnya. Menurut Pekerti (2014), unsur-unsur seni tari terdiri dari unsur utama dan unsur pendukung. Berikut adalah penjabaran masing-masing unsur menurut Pekerti:

1. Unsur Utama Seni Tari (Unsur Dasar)

Unsur utama dalam seni tari terdiri dari:
a) Gerak
b) Ruang
c) Waktu

Gerak

Gerak adalah unsur dasar tari yang muncul dari tenaga dan keinginan tubuh untuk bergerak. Gerak terbagi menjadi dua jenis:

  1. Gerak nyata (representasional), yaitu gerakan yang meniru aktivitas sehari-hari.
  2. Gerak maknawi, yaitu gerakan yang mengandung makna, yang bisa saja tidak meniru aktivitas sehari-hari.

Gerak nyata sering kali merupakan gerakan dasar yang diperhalus dan dimodifikasi agar tampak lebih indah dan tidak biasa. Sementara itu, gerak maknawi berkembang dari gerak nyata yang dihubungkan dengan ekspresi atau ungkapan tertentu.

Ruang

Ruang dalam seni tari adalah tempat bagi penari untuk bergerak, yang biasanya berupa panggung. Namun, tari juga mengenal ruang imajinatif, yang tercipta dari proses kreatif gerakan tari. Contohnya, gerakan pantomim yang menciptakan ilusi adanya kaca di sekitar penari, padahal sebenarnya tidak ada. Ruang imajinatif ini juga bisa berupa batasan atau area pergerakan dalam suatu koreografi, seperti pola gerakan melingkar yang membentuk ruang elips.

Waktu

Waktu dalam seni tari mempengaruhi dampak yang ingin dicapai, tergantung bagaimana pengaturannya. Waktu berkaitan dengan tiga aspek:

  1. Tempo, yaitu kecepatan atau kelambatan gerakan.
  2. Ritme, panjang atau pendeknya ketukan.
  3. Durasi, lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan gerakan.

Gerakan cepat dan pendek memberikan kesan semangat atau agresif, sementara gerakan lambat dengan durasi panjang dapat menimbulkan kesan melankolis atau luhur.

Tenaga

Selain ketiga unsur dasar tadi, Pekerti juga menambahkan tenaga sebagai unsur penting dalam tari. Tenaga adalah kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerakan. Penggunaan tenaga yang berbeda dapat memengaruhi estetika, ekspresi, dan penghayatan dalam tari. Ada beberapa aspek penggunaan tenaga, seperti:

  • Intensitas, berkaitan dengan tingkat ketegangan dalam gerakan.
  • Aksen/tekanan, yaitu kecepatan perubahan tenaga yang dilepaskan, yang dapat menghasilkan kontras yang lebih kuat.
  • Kualitas, yaitu efek gerak yang dihasilkan dari cara penggunaan tenaga, seperti gerakan mengayun, bergetar, atau menahan.
Baca Juga :  Mengungkap Keajaiban Khasiat dan Manfaat Batu Akik Puser Bumi

2. Unsur Pendukung Seni Tari

Unsur pendukung seni tari, menurut Pekerti (2014), terdiri dari beberapa hal berikut:

Desain Lantai / Pola Lantai Seni Tari

Desain lantai adalah garis-garis imajiner yang dilalui oleh penari. Garis-garis ini bisa berupa garis lurus atau lengkung, dan dapat membentuk berbagai sub-bentuk seperti segitiga, spiral, atau lingkaran.

Desain Atas

Desain atas adalah pola yang dibentuk oleh bagian tubuh yang berada di atas lantai. Misalnya, formasi yang dibuat oleh penari dalam sebuah grup. Bentuk desain ini memberikan kesan visual yang berbeda bagi penonton.

Desain Musik

Musik dalam seni tari tidak hanya berfungsi sebagai pengiring, tetapi juga bisa berperan sebagai ilustrasi atau untuk menciptakan suasana. Ada tiga macam desain musik dalam tari:

  1. Sebagai pengiring tari.
  2. Sebagai ilustrasi untuk mendukung gerakan tari.
  3. Sebagai alat untuk menciptakan suasana tertentu dalam pertunjukan.

Desain Dramatis

Desain dramatis adalah tahapan emosional yang diperlukan untuk mencapai puncak atau klimaks dalam tarian. Tahapan ini memberikan variasi agar tarian tidak monoton, sehingga penonton dapat merasakan perubahan suasana dari awal hingga puncaknya.

Dinamika

Dinamika dalam tari merujuk pada perubahan yang terjadi dalam gerakan akibat adanya variasi, seperti perubahan tempo, intensitas tenaga, dan lain-lain.

Tema

Tema adalah ide pokok yang ingin disampaikan melalui tarian, misalnya tema cinta, kepahlawanan, atau isu sosial. Tema ini bisa diangkat dari sejarah, cerita rakyat, atau legenda.

Tata Rias, Tata Rambut, dan Tata Busana Tari

Tata rias, busana, dan rambut penari adalah elemen penting yang memperindah penampilan penari di atas panggung. Tata rias dan tata rambut harus dirancang agar nyaman dan mendukung pergerakan penari. Ada tiga jenis tata rias wajah:

  1. Rias korektif, untuk menjaga penampilan.
  2. Rias fantasi, yang mendukung tema fantasi, seperti meniru makhluk tertentu.
  3. Rias karakter, yang disesuaikan dengan karakter yang ingin ditampilkan.

Tata Pentas

Tata pentas adalah pengaturan panggung atau latar belakang yang mendukung pertunjukan tari. Setting panggung, seperti benda-benda dan alat yang digunakan, juga dapat memengaruhi suasana pertunjukan.

Tata Cahaya

Tata cahaya adalah pengaturan pencahayaan untuk panggung yang digunakan untuk memperkuat suasana tari dan memperjelas gerakan penari.

Tata Suara

Tata suara adalah penataan alat musik yang menghasilkan musik pengiring tarian. Jika musik dimainkan langsung, tata suara diperlukan untuk memastikan rekaman suara berjalan lancar, bahkan jika musik sudah direkam sebelumnya.

Fungsi-Fungsi Tari

Berikut adalah fungsi-fungsi tari:

1. Fungsi Tari Sebagai Sarana Upacara Ritual

Tari yang digunakan untuk keperluan ritual harus mengikuti aturan dan kaidah yang telah diwariskan secara turun-temurun sebagai tradisi. Tarian untuk upacara ritual biasanya dilaksanakan pada waktu tertentu dan seringkali disertai dengan sesaji di tempat-tempat yang telah ditentukan.

Baca Juga :  Panduan Mantra Semar Kuncung Asli Tanpa Puasa

2. Fungsi Tari Sebagai Hiburan

Seni tari juga dapat berfungsi sebagai hiburan, misalnya untuk memeriahkan acara pesta pernikahan, khitanan, syukuran, peringatan hari besar nasional, atau peresmian gedung. Dalam acara-acara tersebut, tari digunakan sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur, yang diharapkan dapat menghibur banyak orang.

3. Fungsi Tari Sebagai Tontonan

Tari juga berfungsi sebagai tontonan atau pertunjukan, yang disajikan khusus untuk dinikmati penonton. Ini bisa dilihat pada pertunjukan tari yang disajikan dalam konteks pariwisata atau saat menyambut tamu penting.

Jenis-Jenis Tari

Setelah membahas fungsi-fungsi tari, Hasiltani juga membahas jenis-jenis tari.

Dalam seni tari, terdapat berbagai jenis tarian yang bisa Sobat pelajari sesuai dengan minat, di antaranya:

1. Tari Tunggal

Tari tunggal adalah tarian yang dilakukan oleh satu orang penari.

2. Tari Berpasangan

Tari berpasangan melibatkan dua orang penari, yang bisa terdiri dari laki-laki dan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, atau perempuan dengan perempuan.

3. Tari Kelompok

Tari kelompok melibatkan banyak penari yang menari bersama-sama dalam satu pertunjukan.

Sobat bisa memilih jenis tari yang sesuai dengan keinginan dan kenyamanan. Misalnya, jika Sobat lebih percaya diri sebagai penari tunggal, berpasangan dengan teman, atau bahkan beramai-ramai dalam kelompok, pilihlah yang paling membuatmu merasa nyaman. Hal ini akan membantumu tampil dengan maksimal saat menari.

Baca Juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang fungsi-fungsi tari.

Fungsi-fungsi tari sangatlah beragam dan mendalam, mencakup lebih dari sekadar hiburan visual. Dari sarana upacara ritual yang penuh makna spiritual, hingga menjadi medium untuk merayakan kebahagiaan dalam acara-acara penting, tari memiliki tempat yang sangat penting dalam kehidupan budaya masyarakat. Selain itu, tari juga menjadi sarana ekspresi diri, komunikasi, dan pendidikan yang dapat menyampaikan pesan secara emosional dan kreatif. Dengan memahami berbagai fungsi tari, kita dapat lebih menghargai seni ini sebagai bentuk warisan budaya yang tak ternilai harganya dan terus relevan dalam kehidupan kita.

Terimakasih telah membaca artikel fungsi-fungsi tari ini, semoga informasi mengenai fungsi-fungsi tari ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *