Idgham Syafawi dan Contohnya

Apa itu Idgham Syafawi dan Contohnya

Posted on

Hasiltani.id – Apa itu Idgham Syafawi dan Contohnya.Dalam ilmu tajwid, salah satu hukum bacaan yang perlu dipahami dengan seksama adalah Idgham Syafawi.

Idgham Syafawi melibatkan pertemuan dua huruf mim dengan cara yang khas, membentuk harmoni yang melibatkan penyerapan suara.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep Idgham Syafawi dan Contohnya secara mendalam, memahami prinsip-prinsipnya, dan menyajikan beberapa contoh konkrit dari Al-Quran yang menggambarkan penerapan hukum bacaan ini.

Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang Idgham Syafawi dan bagaimana hukum ini memberikan nuansa yang khas dalam membaca Al-Quran.

Definisi Idgham Syafawi

Dalam pembahasan Idgham Syafawi dan Contohnya, simak definisi Idgham Syafawi terlebih dahulu,

Idgham Syafawi, yang berbeda dengan Idgham Bighunnah dan Idgham Bilaghunnah, memiliki perbedaan karena berkaitan dengan mim mati atau mim sukun.

Bahwa Idgham Bighunnah dan Bilaghunnah berlaku ketika tanwin dan nun sukun bertemu.

Idgham Syafawi, dengan fokus pada mim mati atau mim sukun, menjadi salah satu dari tiga hukum yang berlaku untuk kasus ini.

Hukum-hukum lainnya adalah Ikhfa Syafawi, yang hanya berlaku untuk huruf ba, dan Idzhar Syafawi, yang berlaku untuk huruf selain mim dan ba.

Secara singkat, bacaan yang terkait dengan mim mati atau mim sukun terdiri dari dua kata, yaitu “idgham” dan “syafawi.” “Idgham” berarti memasukkan, sementara “syafawi” merujuk pada bibir yang menjadi tempat keluarnya atau makharijul huruf mim.

Jadi, jika disatukan, Idgham Syafawi berarti memasukkan mim sukun atau mati ketika bertemu dengan huruf mim. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks ini terjadi pertemuan dua huruf mim.

Baca Juga :  Contoh Qalqalah Sugra dan Kubra dalam Bacaan Al-Quran

Nama Lain Idgham Syafawi

Dalam pembahasan Idgham Syafawi dan Contohnya, Idgham Syafawi memiliki beberapa nama lain yang merinci karakteristik pertemuannya.

Di sini, istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan Idgham Syafawi adalah Idgham Mitsli, Idgham Mutamatsilain, dan Idgham Mimi.

Istilah “Idgham Mitsli” digunakan karena “mitsli” berarti sama, merujuk pada pertemuan dua huruf yang memiliki makhraj (tempat keluarnya suara) dan sifat (cara melafalkan) yang identik. bahwa dalam konteks ini, pertemuan tersebut terjadi antara dua huruf mim.

Selain itu, istilah “Idgham Mimi” juga digunakan karena terdapat pertemuan dua huruf mim. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa huruf yang terlibat dalam Idgham Mimi atau Syafawi ini hanya satu, yaitu huruf mim.

Perbedaan terlihat ketika dibandingkan dengan Idgham Bighunnah, yang melibatkan empat huruf, dan Idgham Bilaghunnah, yang melibatkan dua huruf.

Dari segi sebutan, istilah “mimi” dan “mitsli” lebih umum digunakan karena lebih mudah diucapkan dan diingat dibandingkan dengan “syafawi.”

Terdapat pula istilah alternatif, yaitu “Idgham Mutamatsilain ma’al ghunnah,” dan beberapa referensi menyebutkan bahwa Idgham ini dapat disebut juga sebagai “Idgham Mutamatsil Syafawi.”

Ini mencerminkan keragaman dalam menyebutkan fenomena yang sama dalam ilmu tajwid.

Bagaimana Cara Membaca Idgham Syafawi

Dalam Idgham Syafawi dan Contohnya, cara membaca Idgham Mitsli atau Syafawi melibatkan penyerapan mim yang mati atau mim sukun ke dalam huruf mim yang berikutnya.

Namun, saat proses penyerapan ini terjadi, suara yang mendengung turut menyertainya.

Dalam konteks ini, mim yang mati atau sukun seolah-olah menghilang dan secara langsung disertakan dalam mim yang kedua, karena mim yang kedua memiliki harokat atau hidup.

Dengan kata lain, Idgham Mimi atau Syafawi menghasilkan suara yang serupa dengan mim tasydid.

Baca Juga :  Inilah Contoh Isim Maushul dalam Al-Quran

Mim yang bertanda tasydid pada dasarnya merupakan kombinasi antara mim yang mati atau sukun dengan mim yang hidup atau berharokat. Oleh karena itu, ketika dibaca, keduanya mengeluarkan suara yang serupa.

Penggunaan istilah “Idgham” merujuk pada cara membaca yang langsung menggabungkan atau meleburkan kedua huruf mim tersebut, yang dikenal dengan istilah “ditasydidkan.”

Namun, penyerapan huruf mim yang mati atau sukun ke dalam huruf mim yang kedua ini bukanlah tindakan sembarangan.

Proses ini melibatkan rapatan kedua bibir sambil diiringi oleh suara dengung yang konsisten. Suara dengung ini dipertahankan hingga mencapai satu alif atau dua hingga 2,5 harokat.

Dibandingkan dengan Ikhfa Syafawi, pembacaan Idgham Mimi atau Syafawi terasa lebih mudah.

Hal ini disebabkan oleh ketidakberubahannya dalam pelafalan antara pengucapan dengan hurufnya. Meskipun demikian, pemahaman yang tepat terkait Idgham Mimi atau Syafawi ini tetap penting agar dapat membaca Al-Qur’an dengan benar.

Contoh Idgham Syafawi

Pada Idgham Syafawi dan Contohnya, Berikut adalah contoh Idgham Syafawi,

Contoh-contoh penerapan hukum bacaan Idgham Syafawi dapat ditemui di berbagai bagian Al-Quran.

Hukum ini umumnya muncul dalam bentuk dua kata atau bahkan tidak ada satu kata pun yang memenuhi syarat untuk mengaplikasikan Idgham Syafawi.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan hukum bacaan Idgham Syafawi beserta rinciannya dalam surat dan ayat tertentu. Kata yang mengikuti hukum bacaan Idgham Syafawi ditandai dengan warna merah.

Contoh Idgham Syafawi dalam QS Al-Baqarah ayat 10:

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Contoh Idgham Syafawi dalam QS Al-Baqarah ayat 19:

أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

Baca Juga :  Contoh Mad Layyin dalam Al-Quran

Contoh Idgham Syafawi dalam QS Al-Baqarah ayat 20:

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Contoh Idgham Syafawi dalam QS. Al Humazah ayat 8:

عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ

Contoh Idgham Syafawi dalam Surat Al Baqarah Ayat 18

فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ

Contoh Idgham Syafawi dalam Surat Ali Imran Ayat 22

وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ

Contoh Idgham Syafawi dalam Surat Yasin Ayat 8

فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ

Saat membaca contoh ayat-ayat tersebut, penting untuk menyertakan dengung. Tidak diperbolehkan membaca mim langsung masuk ke huruf berikutnya.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Idgham Syafawi dan Contohnya.

Sebagai penutup, kita dapat menyimpulkan bahwa Idgham Syafawi adalah suatu hukum bacaan yang memberikan kekayaan dan keindahan dalam melafalkan ayat-ayat Al-Quran.

Dengan memahami prinsip-prinsipnya, pembaca dapat menghargai bagaimana pertemuan dua huruf mim membentuk harmoni suara yang istimewa.

Contoh-contoh yang telah kita tinjau dari Al-Quran menggambarkan keindahan Idgham Syafawi dan memberikan gambaran jelas bagaimana hukum ini menghidupkan setiap ayat.

Dengan demikian, dalam perjalanan membaca Al-Quran, pemahaman mendalam terhadap Idgham Syafawi memberikan dimensi baru dalam merasakan keagungan kata-kata-Nya.

Mari terus menggali lebih dalam, mendalami ilmu tajwid, dan meresapi keelokan bacaan Al-Quran, di mana Idgham Syafawi hadir sebagai pilar penting dalam menyampaikan pesan Ilahi dengan penuh khidmat dan keindahan.

Terimakasih telah membaca artikel Idgham Syafawi dan Contohnya ini, semoga informasi mengenai Idgham Syafawi dan Contohnya ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *