Hasiltani.id – Keutamaan Iman Kepada Allah dan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari. Iman kepada Allah merupakan pondasi utama dalam ajaran Islam dan menjadi rukun pertama dari enam rukun iman. Keyakinan terhadap keberadaan dan kekuasaan Allah yang Maha Esa adalah landasan bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Iman ini mencakup keyakinan bahwa Allah adalah Pencipta seluruh alam semesta, Penguasa segala sesuatu, dan hanya kepada-Nya manusia seharusnya tunduk dan menyembah.
Mengimani Allah tidak hanya berhenti pada pengakuan secara lisan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Melalui ibadah seperti shalat, zakat, dan berbuat baik kepada sesama, seorang Muslim menunjukkan ketakwaan dan keimanannya. Selain itu, iman kepada Allah juga berarti percaya pada kebijaksanaan-Nya dalam mengatur kehidupan manusia, termasuk segala ujian dan cobaan yang dihadapi.
Oleh karena itu, memperkuat iman kepada Allah menjadi kunci dalam meraih ketenangan hati dan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Rukun Iman
Rukun Iman adalah enam prinsip yang wajib diyakini oleh setiap Muslim sebagai bagian dari iman (kepercayaan) kepada Allah dan ajaran-Nya. Inilah keenam Rukun Iman dalam Islam:
1. Iman kepada Allah
Artinya, percaya bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada yang lain. Ini termasuk percaya pada keberadaan-Nya, bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta dan pengatur alam semesta, serta hanya Dia yang pantas disembah. Kita juga harus meyakini sifat-sifat Allah, yang dikenal sebagai Asmaul Husna.
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah
Percaya bahwa Allah menciptakan malaikat untuk menjalankan tugas tertentu di alam semesta. Malaikat diciptakan dari cahaya, dan meskipun jumlah malaikat tidak diketahui pasti, ada 10 malaikat yang wajib kita imani, seperti Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan lainnya.
3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Percaya bahwa Allah menurunkan kitab-kitab-Nya sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ada empat kitab suci yang wajib diimani: Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an, yang merupakan kitab terakhir dan paling sempurna.
4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Percaya bahwa Allah mengutus nabi dan rasul untuk membawa wahyu dan mengajarkan kebenaran kepada umat manusia. Terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, yang merupakan rasul terakhir.
5. Iman kepada Hari Akhir
Meyakini bahwa Hari Kiamat pasti akan datang, di mana seluruh alam semesta akan hancur, dan semua manusia akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama di dunia.
6. Iman kepada Qada dan Qadar
Percaya bahwa segala sesuatu, baik atau buruk, sudah ditetapkan oleh Allah. Takdir dibagi menjadi dua, yaitu Qada (ketetapan Allah yang sudah tertulis sebelum kita lahir) dan Qadar (ketentuan yang pasti terjadi dalam kehidupan kita).
Dengan memahami dan mengimani keenam prinsip ini, seorang Muslim memperkuat keyakinannya kepada Allah dan ajaran Islam.
Dalil Naqli Iman kepada Allah SWT
Pada pembahasan iman kepada Allah, Hasiltani membahas dalil naqli iman kepada Allah.
1. Al-Quran Surat Al-A’raf Ayat 54
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah adalah Pencipta langit, bumi, siang, malam, matahari, bulan, dan bintang. Semua makhluk tunduk kepada-Nya, dan hanya Allah yang berhak menciptakan serta mengatur segala sesuatu di alam semesta. Ayat ini mempertegas kebesaran Allah sebagai Penguasa seluruh alam.
2. Al-Quran Surat Al-Qashash Ayat 30
Dalam ayat ini, Allah berbicara kepada Nabi Musa dari sebatang pohon di lembah yang diberkahi, memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah, Tuhan semesta alam. Ini adalah salah satu bukti langsung dari Allah yang menguatkan iman kita bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa.
3. Al-Quran Surat Al-Anbiya’ Ayat 22
Ayat ini menegaskan bahwa jika ada tuhan lain selain Allah, maka langit dan bumi pasti akan hancur. Artinya, hanya Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, dan tidak ada tuhan lain yang setara dengan-Nya.
Dalil Aqli Iman kepada Allah SWT
Pada pembahasan iman kepada Allah, Hasiltani juga membahas dalil aqli iman kepada Allah.
1. Adanya Alam Semesta dan Makhluk Hidup
Keberadaan alam semesta dengan segala isinya menjadi bukti nyata adanya Sang Pencipta, yaitu Allah. Tidak ada seorang pun yang dapat mengklaim bahwa ia menciptakan alam ini selain Allah. Ini adalah bukti logis bahwa Allah ada.
2. Firman Allah dalam Al-Quran
Ayat-ayat Allah dalam Al-Quran yang selalu dibaca, dipahami, dan dihayati oleh umat Islam merupakan dalil yang menunjukkan kebenaran keberadaan Allah. Al-Quran menjadi bukti dan petunjuk dari Allah untuk manusia.
3. Sistem yang Teratur di Alam Semesta
Alam semesta berjalan dengan sistem yang teratur, mulai dari pergerakan tata surya hingga kehidupan makhluk hidup di bumi. Semua tunduk pada hukum Allah (Sunatullah) dan tidak ada satu pun yang bisa keluar dari aturan ini. Keteraturan ini adalah bukti bahwa Allah yang mengatur segala sesuatu.
Dalil-dalil ini, baik yang berasal dari Al-Quran (dalil naqli) maupun pemikiran logis (dalil aqli), memperkuat keyakinan kita bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pengatur segala sesuatu.
Contoh perilaku iman kepada Allah
Berikut adalah beberapa contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mendirikan Shalat
Shalat adalah ibadah yang paling penting dalam Islam. Dengan melaksanakan shalat lima waktu, kita menunjukkan ketaatan kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Shalat juga menjadi sarana untuk memohon ampunan, petunjuk, serta pertolongan dari Allah.
2. Menafkahkan Sebagian Rezeki
Rezeki yang kita miliki adalah pemberian dari Allah, dan salah satu cara bersyukur atas nikmat tersebut adalah dengan menolong orang lain. Memberikan sebagian rezeki kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang yang kesulitan, menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah.
3. Mampu Menahan Amarah
Mengendalikan amarah adalah salah satu bentuk ketakwaan. Amarah bisa mendorong kita melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, mampu menahan dan mengendalikan amarah adalah wujud iman kepada Allah karena hal ini mencerminkan kesabaran dan pengendalian diri sesuai dengan tuntunan agama.
Ketiga contoh ini mencerminkan perilaku yang menunjukkan keimanan kepada Allah dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, kedermawanan, hingga pengendalian diri.
Sifat Wajib Allah Berikut sifat wajib Allah
Berikut adalah penjelasan ulang mengenai sifat-sifat wajib Allah dengan bahasa yang lebih sederhana:
1. Wujud
Artinya, Allah itu ada. Keberadaan Allah bukan karena diciptakan oleh siapa pun, dan tidak ada tuhan selain Dia.
2. Qidam
Allah sudah ada sejak awal, bahkan sebelum segala sesuatu diciptakan. Tidak ada yang lebih dahulu ada sebelum Allah.
3. Baqa
Allah kekal, artinya tidak akan pernah musnah atau binasa. Dia abadi selamanya.
4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi
Allah berbeda dengan makhluk-Nya. Tidak ada yang bisa disamakan dengan Allah karena Dia tidak seperti apapun yang diciptakan.
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun. Dia tidak bergantung pada makhluk mana pun.
6. Wahdaniyah
Allah itu Esa atau tunggal. Tidak ada sekutu atau tuhan selain Allah.
7. Qudrat
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu di alam semesta. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya.
8. Iradat
Allah berkehendak atas segala hal di alam semesta. Segala sesuatu terjadi karena kehendak-Nya, tanpa ada yang memaksakan.
9. Ilmu
Allah mengetahui segala sesuatu tanpa batas. Tidak ada satu pun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah.
10. Hayat
Allah hidup dengan sendirinya, kekal, dan tidak akan pernah mati. Kehidupan-Nya sempurna tanpa batas.
11. Sam’un
Allah Maha Mendengar. Dia mendengar segala sesuatu, baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan di hati.
12. Basar
Allah Maha Melihat. Dia melihat segala yang terjadi di alam semesta, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
13. Kalam
Allah berbicara dengan firman-Nya, yang disampaikan melalui kitab-kitab-Nya kepada nabi dan rasul.
14. Qadiran
Allah Mahakuasa atas segala hal yang ada di alam semesta. Kekuasaan-Nya mutlak dan tidak terbatas.
15. Muridan
Allah berkehendak atas semua keadaan dan nasib makhluk-Nya. Semua yang terjadi di alam semesta adalah kehendak Allah.
16. Aliman
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi.
17. Hayyan
Allah selalu hidup dan tidak pernah tidur, lelah, atau mati. Keberadaan-Nya kekal dan abadi.
18. Sami’an
Allah selalu mendengar segala sesuatu, termasuk doa dan bisikan hati manusia, meskipun orang lain tidak mendengarnya.
19. Bashiran
Allah mengawasi semua yang terjadi di alam semesta. Tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya, meskipun tersembunyi.
20. Mutakalliman
Allah berbicara kepada makhluk-Nya melalui firman yang disampaikan kepada nabi dan rasul, yang kemudian menyampaikannya kepada umat manusia.
Baca juga:
- Iman kepada Para Malaikat – Kewajiban, Peran, dan Hikmahnya dalam Kehidupan
- Perbedaan Antara Iman dan Islam – Memahami Dua Aspek Penting dalam Ajaran Islam
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang iman kepada Allah.
Iman kepada Allah adalah fondasi utama yang harus tertanam kuat dalam hati setiap Muslim. Keyakinan ini bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga tercermin dalam perilaku dan tindakan sehari-hari. Melalui keimanan yang tulus, seorang hamba dapat merasakan kedekatan dengan Allah, mendapatkan ketenangan batin, serta petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Iman kepada Allah juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, sabar, dan tawakal terhadap segala takdir yang ditetapkan-Nya. Dengan memperkuat iman ini, kita mampu menghadapi berbagai ujian dan tantangan hidup dengan lapang dada, serta senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Allah dan sesama manusia.
Oleh karena itu, menjaga dan meningkatkan iman kepada Allah adalah kewajiban yang harus dilakukan sepanjang hayat, karena iman inilah yang akan membawa kita menuju kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Terimakasih telah membaca artikel iman kepada Allah ini, semoga informasi mengenai iman kepada Allah ini bermanfaat untuk Sobat.