Hasiltani.id – Indonesia dalam Hadits Nabi Disebut Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur. Indonesia, dengan bendera merah putih yang menjadi simbol kebanggaannya, memiliki akar sejarah yang dalam dan beragam.
Salah satu aspek menarik dari identitas bendera nasional ini adalah keterkaitannya dengan sebuah hadits Nabi yang mengisyaratkan tentang kejayaan dan perjalanan umat Islam.
Dalam hadits tersebut, disebutkan bahwa warna merah putih akan melambangkan kemenangan yang merentang dari Barat ke Timur.
Artikel ini akan menjelajahi sejarah dan makna yang terkandung dalam hadits tersebut serta bagaimana Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menghubungkan dirinya dengan pesan dan makna dalam hadits ini mengenai Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur.
Indonesia Disebut dalam Hadits Nabi
Sebelum membahas mengenai Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur, simak penjelasan berikut terlebih dahulu.
Setiap perkumpulan memiliki lambang dan bendera yang menjadi sumber kebanggaannya. Bahkan, ketika kita berbicara tentang negara-negara, lambang dan bendera mereka menjadi identitas yang sangat kuat.
Sebagai contoh, negara Turki memiliki bendera yang ditandai oleh gambar bintang dan bulan sabit. Sementara negara Saudi Arabia menampilkan khat syahadat dan gambar pedang di benderanya.
Begitu pula dengan Indonesia, yang dikenal dengan bendera merah putihnya. Bendera merah putih yang menjadi lambang Indonesia memiliki makna filosofis yang mendalam.
Warna merah melambangkan keberanian dan semangat perjuangan, sementara warna putih melambangkan kesucian dan ketulusan hati.
Ketika kedua warna ini digabungkan, bendera ini menjadi simbol dari perjuangan yang dilakukan dengan sepenuh hati dan ketulusan.
Bendera ini menggambarkan semangat untuk berjuang tanpa pamrih, bahkan hingga titik darah penghabisan, demi membela negara dengan sepenuh hati dan kesucian.
Ini adalah nilai-nilai yang menginspirasi dan memotivasi bangsa Indonesia untuk terus bersatu dan menghadapi berbagai tantangan dengan tekad yang kuat.
Bendera merah putih tidak hanya sebatas simbol fisik, tetapi juga menyimpan makna yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.
Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur
Ternyata, pilihan warna merah putih untuk bendera Indonesia memiliki inspirasi yang menarik dari sebuah hadits Nabi. Kisah ini diceritakan oleh KH. Abdullah Habib Faqih dan berasal dari cerita yang berkaitan dengan Habib Husain bin Abu Bakar Al-Idrus Luar Batang.
Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى زَوَى لِي الْأَرْضَ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَأَعْطَانِي الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ
Artinya:
Dalam riwayat yang berasal dari Tsauban, Rasulullah saw. bersabda, sesungguhnya Allah menyatukan bumi bagiku sehingga aku dapat melihat kemuliaan Islam di Timur dan Barat.
Dan sungguh, kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah diperlihatkan kepadaku. Allah memberiku dua harta simpanan: Merah dan putih. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi)
Penjelasan mengenai warna merah putih disebutkan dalam kitab Aunul Ma’bud adalah sebagai berikut:
الْأَحْمَر وَالْأَبْيَض: أَيْ الذَّهَب وَالْفِضَّة . وَفِي النِّهَايَة فَالْأَحْمَر مُلْك الشَّام وَالْأَبْيَض مُلْك فَارِس ، وَإِنَّمَا قَالَ لِفَارِس الْأَبْيَض لِبَيَاضِ أَلْوَانهمْ وَلِأَنَّ الْغَالِب عَلَى أَمْوَالهمْ الْفِضَّة ، كَمَا أَنَّ الْغَالِب عَلَى أَلْوَان أَهْل الشَّام الْحُمْرَة وَعَلَى أَمْوَالهمْ الذَّهَب اِنْتَهَى . قَالَ النَّوَوِيّ : الْمُرَاد بِالْكَنْزَيْنِ الذَّهَب وَالْفِضَّة ، وَالْمُرَاد كَنْز كِسْرَى وَقَيْصَر مَلِكَيْ الْعِرَاق وَالشَّام
Artinya:
”Merah dan putih dalam konteks ini merujuk kepada emas dan perak. Dalam kitab nihayah, merah melambangkan kerajaan Syam, sementara putih melambangkan kerajaan Persia. Penamaan Persia sebagai “putih” disebabkan oleh warna kulit mereka yang cenderung putih dan karena mata uang yang mereka gunakan adalah perak.”
Dalam konteks ini, “kunzain” yang dimaksudkan adalah emas dan perak. Lebih lanjut, istilah “kunz Khusro wa Qaysar” merujuk kepada harta karun yang berasal dari kerajaan Khusro dan Qaysar, yaitu raja-raja dari wilayah Irak dan Syam.
Demikian pula, penduduk Syam cenderung memiliki kulit yang berwarna merah, dan mata uang yang mereka gunakan adalah emas.
Imam Nawawi menjelaskan, bahwa dalam konteks ini, “merah” dan “putih” merujuk kepada emas dan perak. Selain itu, istilah “harta simpanan Kisra dan Kaisar” mengacu kepada dua kerajaan besar, yaitu kerajaan Irak dan Syam.
Selanjutnya, dalam kitab Aunul Ma’bud, Imam Nawawi melanjutkan dengan mengatakan:
قَالَ النَّوَوِيّ : فِيهِ إِشَارَة إِلَى أَنَّ مُلْك هَذِهِ الْأُمَّة يَكُون مُعْظَم اِمْتِدَاده فِي جِهَتَيْ الْمَشْرِق وَالْمَغْرِب
Artinya:
”Imam Nawawi menyatakan bahwa dalam hadits ini, terdapat petunjuk yang jelas bahwa kekuasaan umat Islam akan mencapai puncak kejayaan, merentang dari Timur hingga Barat.”
Hadits di atas kemungkinan besar menjadi sumber inspirasi untuk bendera Indonesia yang berwarna merah putih. Meskipun begitu, dalam beberapa penafsiran, warna merah putih dalam hadits tersebut diartikan sebagai simbol emas dan perak, yang melambangkan kemakmuran, kesuburan, dan kemenangan.
Namun, penting untuk diingat bahwa kejayaan yang disebutkan dalam hadits tersebut tidak berarti bahwa perjuangan Islam telah selesai.
Sebaliknya, hadits ini mengandung kelanjutan yang mengungkapkan bahwa kejayaan umat Islam yang merentang dari Timur hingga Barat akan dihadapkan pada cobaan dan konflik internal di antara umat Islam sendiri.
Berikut adalah kelanjutan redaksi hadits tersebut:
وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا
Artinya:
”Saya memohon kepada Allah agar tidak mendatangkan kelaparan yang sangat parah kepada umatku dan agar Allah tidak memberikan kesempatan kepada musuh untuk menguasai mereka kecuali melalui perbuatan mereka sendiri, sehingga mereka akan menyerang satu sama lain.
Allah berfirman kepada saya, “Wahai Muhammad, ketika Aku menentukan takdir, hal itu tidak dapat diubah. Saya telah memberikan kepada umatmu perlindungan agar mereka tidak ditimpa kelaparan yang sangat parah, dan Aku tidak akan memberikan musuh kesempatan untuk menyerang mereka kecuali melalui tindakan mereka sendiri. Akibatnya, mereka akan menyerang dan menyerbu satu sama lain, meskipun musuh telah mengepung mereka dari segala penjuru. Pada akhirnya, sebagian dari umatmu akan menghancurkan sebagian lainnya dan saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim no. 2889).”
Kesimpulannya, warna merah putih sebenarnya bukan hanya memberikan inspirasi bagi bendera, tetapi juga sebuah peringatan penting.
Warna-warna ini mencerminkan kemenangan dan kejayaan umat Islam, namun juga menggambarkan bahwa kejayaan tersebut akan menghadapi ujian dan fitnah yang timbul di antara umat Islam sendiri.
Fakta menunjukkan bahwa setelah Rasulullah wafat, umat Islam menghadapi periode yang sulit dengan munculnya berbagai konflik, pertikaian, dan peperangan.
Saat ini, Indonesia menjadi negara dengan populasi umat Islam terbanyak di dunia. Pertanyaannya, apakah hadis tersebut telah terbukti?
Ini adalah pertanyaan yang menggugah pemikiran. Meskipun umat Islam telah berkembang secara signifikan di Indonesia, tantangan dan perpecahan juga tetap ada.
Ini mengingatkan kita bahwa perjalanan umat Islam tidak hanya tentang jumlah populasi, tetapi juga tentang pemahaman dan praktik Islam yang sejalan dengan nilai-nilai perdamaian, kesatuan, dan toleransi.
Dalam hal ini, hadis tersebut menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai cobaan yang mungkin timbul di antara umat Islam.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur.
Hadits yang menyebutkan bahwa merah putih akan berkuasa dari Barat ke Timur adalah bagian dari warisan sejarah Islam yang memikat dan menginspirasi.
Warna-warna merah dan putih pada bendera Indonesia bukan hanya sekadar kombinasi estetika, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang perjalanan umat Islam dan perjuangan untuk kejayaan.
Saat kita melihat bendera merah putih berkibar dengan gagahnya, kita dapat mengenang pesan dalam hadits ini.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kita harus menjaga persatuan, kedamaian, dan toleransi dalam semangat keberagaman yang begitu kaya di negeri ini.
Semoga pesan dalam hadits ini menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang, bersatu, dan berusaha menuju kejayaan yang sesungguhnya, bukan hanya dalam konteks geografis, tetapi juga dalam nilai-nilai yang kita yakini sebagai umat Islam.
Indonesialah yang akan terus menjadi bukti hidup bahwa pesan dalam hadits tersebut masih relevan hingga hari ini, dan akan terus membimbing perjalanan umat Islam dari Barat ke Timur.
Terima kasih telah membaca artikel Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur ini, semoga informasi mengenai Merah Putih akan Berkuasa dari Barat ke Timur ini bermanfaat untuk Sobat.