Lirik Hymne PMII

Lirik Hymne PMII atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Posted on

Hasiltani.id – Lirik Hymne PMII atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Hymne PMII, dengan lirik yang sarat makna dan penuh semangat, menjadi lambang kebanggaan dan identitas bagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Melalui setiap baitnya, Hymne PMII mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi ini.

Dalam artikel ini, kita akan merunut lirik Hymne PMII beserta penjelasannya, menggali makna mendalam di balik kata-kata yang menginspirasi para aktivis dan pengurus PMII dalam perjalanan panjangnya sebagai organisasi mahasiswa yang mengusung ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah.

Mari kita bersama-sama menggali kekayaan nilai dan semangat yang terkandung dalam lirik Hymne PMII.

Apa Itu PMII?

Sebelum membahas mengenai Lirik Hymne PMII, simak penjelasan mengenai apa itu PMII?

PMII, singkatan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau Indonesia Moslem Student Movement dalam bahasa Inggris, adalah sebuah organisasi mahasiswa yang berada di bawah naungan organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Tidak mengherankan bahwa PMII menunjukkan komitmen yang kuat terhadap Islam dan Indonesia.

Ini disebabkan oleh kesetiaan PMII terhadap ideologi Islam ahlussunnah wal jama’ah dan ideologi kebangsaan Pancasila, sejalan dengan prinsip-prinsip yang diterapkan oleh Nahdlatul Ulama.

PMII didirikan pada tanggal 17 April 1960, bertepatan dengan tanggal 21 Syawal 1379 H. Motivasi utama pendirian organisasi ini adalah dorongan kuat dari mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk wadah mahasiswa yang mengusung ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja).

Sejak berdiri, PMII telah dipimpin oleh berbagai Ketua Umum, antara lain:

  1. Sahabat Mahbub Djunaidi (1960-1967)
  2. Sahabat M. Zamroni (1967-1973)
  3. Sahabat Abduh Paddare (1973-1977)
  4. Sahabat Ahmad Bagja (1977-1981)
  5. Sahabat Muhyiddin Arusbusman (1981-1985)
  6. Sahabat Suryadharma Ali (1985-1988)
  7. Sahabat M. Iqbal Assegaf (1988-1991)
  8. Sahabat Ali Masykur Musa (1991-1994)
  9. Sahabat A. Muhaimin Iskandar (1994-1997)
  10. Sahabat Syaiful Bahri Anshori (1997-2000)
  11. Sahabat Nusron Wahid (2000-2003)
  12. Sahabat A. Malik Haramain (2003-2005)
  13. Sahabat Hery Hariyanto Azumi (2005-2008)
  14. Sahabat M. Rodli Kaelani (2008-2011)
  15. Sahabat Addin Jauharudin (2011-2014)
  16. Sahabat Aminuddin Ma’ruf (2014-2017)
  17. Sahabat Agus Mulyono Herlambang (2017-sekarang)
Baca Juga :  Makna Mendalam dalam Lirik Qasidah Allahu Anallah

Beberapa nama dalam daftar di atas mungkin tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena sebagian mantan Ketua Umum PMII telah melanjutkan karier mereka menjadi pejabat dan politisi nasional.

Lirik Hymne PMII

Setelah mengetahui apa itu PMII, Hasiltani membahas lirik Hymne PMII, sebagai berikut:

Bersemilah, Bersemilah
Tunas PMII
Tumbuh subur, tumbuh Subur
Kader PMII

Masa depan Kita rebut
Untuk meneruskan perjuangan
Bersemilah, bersemilah
kaulah harapan bangsa

Bersemilah, Bersemilah
Tunas PMII
Tumbuh subur, tumbuh Subur
Kader PMII

Masa depan Kita rebut
Untuk meneruskan perjuangan
Bersemilah, bersemilah
kaulah harapan bangsa

Latar belakang pembentukan PMII

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) muncul sebagai respons terhadap kebutuhan dalam menghadapi tantangan zaman.

Pendirian organisasi ini dimulai dari dorongan yang kuat para mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) untuk membentuk suatu wadah mahasiswa yang mengusung ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah.

Beberapa faktor yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab berdirinya PMII meliputi:

  1. Carut Marutnya Situasi Politik (1950-1959): Situasi politik Indonesia pada periode 1950-1959 menjadi sangat kacau, memunculkan kebutuhan akan suatu organisasi yang mampu merespons dan berkontribusi dalam mengatasi ketidakstabilan tersebut.
  2. Tidak Menentunya Sistem Pemerintahan dan Perundang-undangan: Sistem pemerintahan dan perundang-undangan pada masa tersebut tidak menentu, menciptakan kebutuhan akan sebuah organisasi yang dapat berperan aktif dalam mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan hukum dan tata negara.
  3. Pisahnya NU dari Masyumi: Pisahnya NU dari Masyumi menjadi faktor penting, menciptakan kekosongan dalam wadah politik Islam yang memperkuat dorongan untuk membentuk organisasi baru yang mampu mengakomodasi aspirasi mahasiswa NU.
  4. Tidak Enjoynya Mahasiswa NU di HMI: Kehilangan kenyamanan mahasiswa NU yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) karena ketidakakomodasian dan pengasingan mereka menjadi pendorong yang signifikan.
  5. Kedekatan HMI dengan Masyumi: Hubungan dekat antara HMI dan salah satu partai politik, Masyumi, menjadi faktor yang memotivasi para mahasiswa NU untuk membentuk organisasi mereka sendiri sebagai alternatif yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan ideologi yang dipegang.
Baca Juga :  Makna Mendalam Lirik Sholawat Ya Nabi Salam Alaika

Semua faktor di atas menimbulkan kegelisahan dan dorongan yang kuat di kalangan intelektual muda NU untuk mendirikan PMII sebagai wadah penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa yang bercorak NU.

Selain itu, ada dorongan yang kuat dari mahasiswa NU untuk membentuk organisasi mahasiswa yang berpegang teguh pada ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Deklarasi

Pada tanggal 14-16 April 1960, diselenggarakan musyawarah mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya.

Peserta musyawarah terdiri dari perwakilan mahasiswa NU dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, serta perwakilan senat Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan NU.

Dalam musyawarah tersebut, dibahas perihal penamaan organisasi yang akan didirikan.

Pada saat itu, terjadi perdebatan mengenai nama organisasi. Usulan dari Yogyakarta adalah nama Himpunan atau Perhimpunan Mahasiswa Sunny.

Sementara dari Bandung dan Surakarta mengusulkan nama PMII. Akhirnya, kesepakatan jatuh pada nama PMII.

Meskipun demikian, kemudian muncul pertanyaan mengenai kepanjangan dari huruf ‘P’, apakah itu perhimpunan atau persatuan.

Akhirnya, disepakati bahwa huruf “P” merupakan singkatan dari Pergerakan sehingga PMII berarti “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”.

Musyawarah juga menghasilkan susunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi.

Selain itu, dilakukan pemilihan dan penetapan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum.

Ketiga individu tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan Pengurus Besar (PB) PMII. PMII secara resmi dideklarasikan pada tanggal 17 April 1960 Masehi, bertepatan dengan tanggal 17 Syawwal 1379 Hijriyah.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Lirik Hymne PMII.

Dengan menggali setiap bait lirik Hymne PMII beserta penjelasannya, kita memahami bahwa setiap kata yang terpilih bukanlah semata rangkaian huruf, melainkan serangkaian makna yang mendalam.

Baca Juga :  Teks Lirik Syiir Hama Qolbi dalam Arab,  Latin dan Terjemahannya

Lirik ini mencerminkan semangat, cita-cita, dan komitmen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam merangkai perjalanan panjangnya.

Melalui setiap harmoni yang mengalun, Hymne PMII menjadi paduan suara kebersamaan dan kebanggaan bagi para aktivis dan pengurus PMII.

Lirik Hymne PMII membawa kita menyusuri sejarah, merasakan getaran semangat perjuangan, dan memahami tekad organisasi ini dalam mewujudkan visi dan misinya.

Dalam penutup ini, marilah kita terus menjaga dan menghargai pesan yang terkandung dalam lirik Hymne PMII, sebagai pendorong semangat bagi generasi penerus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang selalu berkomitmen pada nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesia-an.

Terimakasih telah emmbaca artikel Lirik Hymne PMII ini, semoga informasi mengenai Lirik Hymne PMII ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *