Hasiltani.id – Manfaat Burung Rangkong – Memahami Keunikan dalam Kehidupan Mereka. Burung Rangkong, dengan segala keindahan dan keunikan yang dimilikinya, tidak hanya menjadi bagian penting dari ekosistem hutan, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat yang tak terduga bagi manusia.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beragam manfaat yang dimiliki oleh Burung Rangkong, dari peran mereka dalam regenerasi hutan hingga keberagaman penggunaannya dalam budaya dan tradisi lokal.
Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang manfaat Burung Rangkong, kita dapat mengapresiasi nilai penting yang mereka bawa dalam lingkungan dan kehidupan manusia.
Mengenal Burung Rangkong
Sebelum membahas mengenai manfaat burung Rangkong, Hasiltani akan menjelaskan mengenai Burung Rangkong.
Rangkong, Enggang, Julang, dan Kangkareng adalah burung yang memiliki paruh menyerupai tanduk sapi namun tanpa lingkaran.
Umumnya, paruh mereka berwarna cerah. Nama ilmiahnya, Buceros, mengacu pada bentuk paruhnya, yang berarti “tanduk sapi” dalam Bahasa Yunani.
Enggang termasuk dalam famili Bucerotidae yang mencakup 59 spesies. Sembilan di antaranya endemik di bagian selatan Afrika, sementara 13 jenis Rangkong dapat ditemukan di Indonesia.
Mereka biasanya memakan buah-buahan, serta kadal, kelelawar, tikus, ular, dan berbagai jenis serangga.
Berikut adalah 13 spesies rangkong yang berasal dari Indonesia:
1. Rangkong gading (Rhinoplax vigil)
Satu-satunya spesies rangkong yang memiliki balung terbuat dari keratin padat. Namun, sayangnya hal ini juga membuatnya menjadi spesies rangkong yang paling terancam di Indonesia.
Pada akhir tahun 2015, IUCN mengubah status konservasi spesies ini dari Mendekati Terancam menjadi Terancam Kritis, hanya satu langkah sebelum punah di alam.
2. Kangkareng Sulawesi (Rhyticeros cassidix)
Juga dikenal sebagai Sulawesi Hornbill, spesies ini merupakan salah satu dari tiga spesies endemik di Pulau Sulawesi.
Kangkareng Sulawesi memiliki ukuran tubuh terbesar di antara kedua spesies endemik lainnya. Status konservasinya diklasifikasikan sebagai Rentan oleh IUCN.
3. Julang Sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatus)
Spesies rangkong lain yang endemik di Indonesia, memiliki ukuran paling kecil di antara jenis-jenis rangkong lainnya. Julang Sulawesi memiliki status konservasi Rentan menurut IUCN.
4. Julang Sumba (Rhyticeros everetti)
Spesies rangkong endemik yang hanya ditemukan di Pulau Sumba. Julang Sumba adalah burung besar yang biasanya hidup di kanopi hutan.
Menurut IUCN, status konservasinya masuk dalam kategori Rentan.
5. Rangkong badak (Buceros rhinoceros)
Rangkong ini memiliki ukuran badan yang besar dan biasanya berburu makanan secara berpasangan.
Saat berburu, mereka akan berkomunikasi dengan berbagai jenis bunyi-bunyian. Status konservasi rangkong ini terklasifikasi sebagai Rentan oleh IUCN.
6. Enggang jambul (Berenicornis comatus)
Satu-satunya spesies rangkong yang memiliki jambul. Mereka biasanya hidup dalam kelompok kecil atau besar di hutan.
IUCN mengklasifikasikan Enggang jambul dengan status konservasi Terancam Berbahaya.
7. Julang emas (Rhyticerus undulatus)
Julang emas menyukai menjelajahi hutan yang sehat. Status konservasi Julang emas menurut IUCN adalah Rentan.
8. Rangkong papan (Buceros bicornis)
Rangkong ini berasal dari Sumatra dan lebih suka menyendiri di wilayah teritorialnya. Status konservasi Rangkong papan adalah Rentan menurut IUCN.
9. Kangkareng hitam (Anthracoceros malayanus)
Terkenal sebagai spesies sosial yang setia pada pasangannya. Kangkareng hitam berstatus Rentan menurut IUCN.
10. Julang jambul hitam (Rhabdotorrhinus corrugatus)
Burung ini aktif dan sering ditemukan di hutan rawa dataran rendah. Julang jambul hitam berstatus Terancam Berbahaya menurut IUCN.
11. Enggang klihingan (Anorrhinus galeritus)
IUCN mengklasifikasikan spesies ini sebagai Terancam Berbahaya. Mereka biasanya menggunakan lubang alami di pohon sebagai sarangnya.
12. Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris)
Spesies ini tersebar luas di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Enggang klihingan memiliki bulu mata panjang yang melindungi matanya dari sinar matahari.
Masa Bertelu Burung Rangkong
Masa bertelur Burung Rangkong memiliki ciri unik yang menarik perhatian.
Sebelum Burung Rangkong betina mulai bertelur, Burung Rangkong jantan akan membuat lubang di batang pohon yang tinggi.
Lubang ini akan menjadi tempat di mana Burung Rangkong betina akan membuat sarangnya.
Sarang yang dibuat akan ditutup rapat dengan daun-daun dan lumpur, hanya dengan satu lubang kecil sebagai jendela.
Namun, mendapatkan lubang sarang bukanlah perkara mudah bagi Burung Rangkong ini, karena mereka harus bersaing dengan ular dan tupai.
Setelah berhasil mendapatkan lubang sarang, Burung Rangkong jantan akan mulai memberi makan Burung Rangkong betina melalui lubang kecil tersebut.
Proses ini akan terus berlanjut hingga anak Burung Rangkong menjadi cukup besar dan siap untuk terbang.
Manfaat Burung Rangkong
Manfaat dari burung rangkong, yang termasuk dalam jenis burung dilindungi, sangatlah beragam dan penting untuk disadari.
Berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Regenerasi Hutan:
Burung rangkong memiliki peran penting dalam menjaga regenerasi hutan.
Mereka membantu penyebaran biji buah-buahan yang mereka konsumsi hingga jarak yang cukup jauh, bahkan hingga 100 kilometer.
Karena kemampuannya ini, burung rangkong dijuluki sebagai “petani hutan” yang tangguh.
2. Simbol Keberuntungan:
Meskipun dilindungi, burung rangkong masih dicari untuk diperdagangkan sebagai binatang peliharaan atau hiasan rumah.
Bahkan, balung tangkongnya diekspor ke China karena dianggap sebagai simbol keberuntungan oleh masyarakat China.
3. Hiasan Kepala:
Bagian kepala burung rangkong yang sudah mati sering digunakan oleh masyarakat suku Dayak sebagai hiasan kepala atau baju adat.
Mereka menganggap burung rangkong sebagai sesuatu yang sakral dan tidak untuk dikonsumsi.
4. Sebagai Obat:
Air liur burung rangkong juga dipercaya memiliki khasiat obat oleh sebagian masyarakat. Di masa lalu, air liur ini digunakan untuk menyembuhkan luka, termasuk luka tembakan dari senjata pemburu.
Paruh burung rangkong juga diyakini memiliki efek penyembuhan terhadap beberapa penyakit seperti pembengkakan hati, batu ginjal, dan lainnya.
5. Sebagai Batu Cincin:
Bagian paruh burung rangkong, yang unik dengan bentuknya menyerupai tanduk lembu, juga memiliki nilai ekonomis.
Paruh ini sering dicari dan digunakan sebagai bahan pembuatan batu cincin pusaka.
6. Untuk Upacara dan Tari Tradisional:
Bulu rangkong sering digunakan dalam upacara adat dan tarian tradisional masyarakat Dayak.
Bagi mereka, burung rangkong memiliki makna khusus dan penggunaannya dalam upacara merupakan bagian dari kebudayaan mereka.
7. Menguatkan Mental:
Paruh burung rangkong juga diyakini memiliki manfaat dalam menguatkan mental seseorang.
Beberapa masyarakat percaya bahwa paruh ini dapat meningkatkan karisma dan kewibawaan, serta membantu dalam urusan percintaan dan interaksi sosial lainnya.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang manfaat burung Rangkong.
Burung Rangkong, dengan segala keindahan dan keunikan yang dimilikinya, tidak hanya menjadi bagian penting dari ekosistem hutan, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat yang tak terduga bagi manusia.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beragam manfaat yang dimiliki oleh Burung Rangkong, dari peran mereka dalam regenerasi hutan hingga keberagaman penggunaannya dalam budaya dan tradisi lokal.
Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang manfaat Burung Rangkong, kita dapat mengapresiasi nilai penting yang mereka bawa dalam lingkungan dan kehidupan manusia.
Terimakasih telah membaca artikel manfaat burung Rangkong ini, semoga informasi mengenai manfaat burung Rangkong ini bermanfaat untuk Sobat.