Pidato Sambutan Tahun Baru Hijriyah

Contoh Pidato Sambutan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram

Posted on

Hasiltani.id –  Contoh Pidato Sambutan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram. Bulan Muharram menandai awal tahun baru dalam kalender Hijriyah dan merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam. Memperingati 1 Muharram tidak hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi juga merupakan waktu refleksi dan perbaikan diri. Pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram menjadi salah satu bentuk ungkapan syukur dan renungan atas perjalanan tahun yang telah berlalu. Dalam pidato tersebut, biasanya disampaikan pesan-pesan yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya memperbaiki amal perbuatan, meningkatkan keimanan, dan menyambut tahun baru dengan semangat yang lebih baik.

Artikel ini akan membahas bagaimana menyusun pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram yang efektif dan penuh makna. Dengan memahami struktur dan isi dari pidato tersebut, kita dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada audiens, menginspirasi mereka untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal sholeh, serta memperkuat komitmen terhadap ajaran agama. Melalui pidato yang baik, kita tidak hanya merayakan pergantian tahun, tetapi juga menjadikannya sebagai momentum untuk introspeksi dan perbaikan diri di tahun yang baru.

Sejarah 1 Muharram

Sebelum membahas pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah, Hasiltani akan membahas sejarah 1 muharram.

Menurut Ahmad Zarkasih, Lc, dalam bukunya Sejarah Pembentukan Kalender Hijriyah, nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Jahiliyah. Sebutan seperti Syaban, Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah telah dikenal di kalangan orang Arab pada masa itu.

Penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru Hijriyah bermula dari surat Gubernur Abu Musa Al-Asy’ari kepada Khalifah Umar bin Khattab. Dalam surat yang dikirimkan pada tahun 17 Hijriyah, Abu Musa mengungkapkan bahwa banyak surat yang diterimanya tidak mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun. Hal ini menyebabkan kebingungan dalam menentukan surat-surat yang baru dan lama.

Karena kebingungan tersebut, Abu Musa Al-Asy’ari mengusulkan pembentukan sistem penanggalan untuk memudahkan administrasi. Khalifah Umar bin Khattab kemudian mengundang para sahabat terkemuka untuk berdiskusi tentang hari yang bisa dijadikan patokan untuk penanggalan.

Baca Juga :  Contoh Sambutan Ketua Panitia Pesantren Kilat Ramadhan

Beberapa usulan muncul, seperti kelahiran Nabi SAW, wafatnya Nabi SAW, peristiwa Hijrah, dan tahun pengangkatan Muhammad sebagai utusan Allah. Setelah mempertimbangkan, Umar memutuskan bahwa peristiwa Hijrah yang memisahkan yang benar dan yang salah, sebaiknya dijadikan sebagai dasar penetapan tahun baru Hijriyah.

Selanjutnya, pembahasan berlanjut untuk menentukan bulan pertama. Ada yang mengusulkan Rabiul Awwal karena merupakan bulan hijrah Nabi SAW. Namun, Umar bin Khattab memilih Muharram sebagai bulan pertama karena Muharram dianggap sebagai permulaan hijrah, meskipun peristiwa hijrah itu sendiri terjadi pada Rabiul Awwal. Selain itu, Muharram juga merupakan waktu setelah ibadah haji.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Ya’la bin Umayyah adalah orang pertama yang menentukan penanggalan kalender Hijriyah saat berada di Yaman, namun sanad riwayat ini terputus. Wallahu a’lam bish-shawab.

Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Muharram

Pada pembahasan pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah, Hasiltani juga membahas amalan yang dianjurkan pada bulan muharram.

Menganggap Muharram sebagai bulan yang penuh dengan peristiwa penting dan memiliki keistimewaan yang luar biasa, sangat dianjurkan bagi Sivitas Akademika Telkom University yang beragama Islam untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan selama bulan ini.

Berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Muharram:

1. Puasa Sunnah:

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah menjalankan puasa sunnah selama bulan Muharram, terutama puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Selain itu, disarankan juga untuk menjalankan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

2. Membaca Surah Al-Ikhlas:

Memperbanyak bacaan Surah Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk meningkatkan keimanan dan mendapatkan pahala yang besar.

3. Menghindari Perbuatan Buruk dan Maksiat:

Selama bulan Muharram, kita dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk perbuatan buruk dan maksiat. Sebaliknya, disarankan untuk memperbanyak kebaikan, sekecil apapun itu, karena setiap amal baik akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Baca Juga :  Pidato Bahasa Lampung Tentang Kedisiplinan di Sekolah

4. Memperbanyak Sedekah:

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, melakukan pekerjaan dengan fokus dan ikhlas juga merupakan bagian dari amalan yang mendatangkan pahala besar.

Pidato Sambutan Tahun Baru Hijriyah

Berikut adalah contoh pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah:

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahilladzi an’ama ‘alaina bi ni’matil iman wal islam. Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadur Rasulullah. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad amma ba’du.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Pada hari ini, kita semua tengah memperingati hari besar 1 Muharram. Oleh karena itu, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan untuk menikmati segala karunia-Nya di muka bumi ini.

Dengan memasuki tahun baru Hijriyah ini, kita diingatkan bahwa usia kita bertambah satu tahun, dari 17 menjadi 18, dan seterusnya. Ini adalah saat yang tepat untuk merenungkan perjalanan hidup kita.

Patut kita sadari bahwa setiap bertambahnya usia, kita semakin dekat dengan hari-hari akhir kehidupan kita. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal soleh. Kita perlu mengevaluasi segala perbuatan kita di masa lalu, melihat kembali apakah tindakan kita sesuai dengan ajaran agama.

Mari kita buat neraca untuk menilai perbuatan kita selama setahun yang telah berlalu. Apakah kita lebih banyak melakukan amal baik atau justru melanggar syariat Islam? Jika kita banyak berbuat baik, itu adalah tanda peningkatan keimanan kita. Sebaliknya, jika kita banyak melakukan perbuatan buruk, maka kita harus lebih memperbaiki diri.

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Dengan datangnya tahun baru Muharram 1432 H ini, mari kita manfaatkan sisa umur kita dengan amalan yang sesuai dengan norma agama. Itulah sebaik-baiknya tindakan bagi manusia yang bijaksana.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah yang diberi umur panjang namun amalannya jelek.” (HR Ahmad)

Berdasarkan hadist ini, mari kita manfaatkan hari besar Islam ini untuk melakukan introspeksi diri, memperbanyak amalan baik, dan menjadikan setiap tahun sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri.

Baca Juga :  Memahami Pengertian Madzhab Shahabi dan Perannya dalam Hukum Islam

Demikian sambutan dari saya. Semoga apa yang kita sampaikan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah.

Dalam menyusun pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram, penting untuk mengingat bahwa momen ini bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai waktu untuk refleksi dan perbaikan diri. Pidato yang disampaikan di hari yang penuh berkah ini memiliki peran yang signifikan dalam menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual kepada audiens. Melalui pidato yang baik, kita dapat menginspirasi orang lain untuk memperbaiki amal perbuatan, meningkatkan keimanan, dan menyambut tahun baru dengan semangat yang lebih baik.

Dengan menyertakan doa, renungan, dan ajakan untuk melakukan amal kebaikan, pidato sambutan dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT serta meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai umat Islam. Semoga setiap pidato sambutan yang disampaikan dapat membawa manfaat dan keberkahan, serta menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjadikan tahun baru Hijriyah ini sebagai awal yang penuh berkah dan amalan baik.

Akhir kata, marilah kita menyambut tahun baru Hijriyah dengan penuh kesadaran dan semangat, menjadikannya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan diberikan kekuatan untuk menjalani tahun yang baru ini dengan penuh iman dan amal sholeh.

Terimakasih telah membaca artikel pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah ini, semoga informasi mengenai pidato sambutan Tahun Baru Hijriyah ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *