Hasiltani.id – Profil Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing. Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing (Solanum mauritianum syn. Solanum verbascifolium) adalah tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Tumbuhan ini berasal dari daerah tropis dan subtropis Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Tanaman ini dikenal juga dengan nama kembang bulan atau ceplukan.
Profil Tanaman Cepokak Hutan
1. Batang dan Daun
Dalam Profil Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing (Solanum mauritianum syn. Solanum verbascifolium) dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 1,5 – 3 meter. Batangnya berbentuk bulat dan berwarna coklat keabu-abuan. Daunnya berbentuk lonjong dengan ukuran 5 – 20 cm, bertangkai panjang, dan tersusun berpasangan.
2. Bunga dan Buah
Dalam profil tanaman cepokak hutan, Bunga Cepokak Hutan atau Lancing (Solanum mauritianum syn. Solanum verbascifolium) berbentuk lonjong dan berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning atau hijau kekuningan ketika masih muda, kemudian berubah menjadi warna coklat keunguan ketika sudah matang.
Berbeda dengan buah cepokak atau tekokak yang sering diolah sebagai lalapan, buah dari tanaman ini sebaiknya tidak dikonsumsi terutama saat masih mentah. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengandung glycoalkaloid yang cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman lain yang termasuk dalam keluarga yang sama.
Habitat Alami dan Penyebaran
Dalam profil tanaman cepokak hutan, tanaman cepokak hutan atau lancing dapat ditemukan tumbuh di berbagai jenis hutan tropis, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi. Mereka lebih sering ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Beberapa lokasi di Indonesia yang menjadi habitat alami tanaman ini antara lain Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing (Solanum mauritianum syn. Solanum verbascifolium) dapat ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan, tepi jalan, lahan kosong, serta di tempat-tempat yang terbuka seperti perkebunan dan pekarangan rumah.
Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun lebih suka tumbuh di tanah yang gembur dan subur. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan yang cukup.
Manfaat Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing
Tanaman cepokak hutan atau lancing memiliki beberapa manfaat yang beragam. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari tanaman ini:
1. Kayu Bernilai Tinggi
Kayu dari tanaman cepokak hutan atau lancing memiliki nilai komersial yang tinggi. Kayu ini digunakan dalam pembuatan perabot, konstruksi bangunan, dan berbagai produk kerajinan kayu.
2. Obat Tradisional
Beberapa bagian dari tanaman cepokak hutan atau lancing digunakan dalam pengobatan tradisional. Misalnya, getah dari batang tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan radang kulit.
3. Keanekaragaman Hayati
Tanaman cepokak hutan atau lancing juga memberikan kontribusi penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di hutan tropis. Mereka menyediakan habitat bagi berbagai jenis hewan dan serangga.
Di beberapa daerah atau negara, tanaman ini dianggap sebagai gulma atau tanaman pengganggu. Namun, dalam dekade terakhir, tanaman ini mulai banyak dimanfaatkan sebagai sumber batang bawah bagi beberapa tanaman produksi. Terdapat catatan bahwa di beberapa negara, seperti Kenya, tanaman ini sering digunakan sebagai batang bawah pada tanaman Tamarillo atau terung Belanda. Selain itu, tanaman ini juga dapat disambung pada beberapa varian dari tanaman terung untuk mendapatkan beberapa kelebihan yang tidak didapatkan saat ditanam tanpa sambung.
Hama Kutu Putih vs Tanaman Lancing
Dalam profil tanaman cepokak hutan, walau masih perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut, tanaman ini memiliki potensi untuk melokalisasi hama kutu putih yang sering menyerang beberapa tanaman produksi. Pada beberapa pengamatan yang dilakukan selama beberapa periode, terlihat bahwa hama kutu putih cenderung lebih memilih berada pada tanaman ini dibandingkan dengan tanaman lain di sekitarnya.
Sebagai hasilnya, tanaman lain lebih aman dari serangan kutu putih atau hanya terkena kutu putih dalam jumlah yang sedikit. Tentunya, masalah kutu putih masih perlu diatasi. Namun, dengan adanya lokalisasi kutu putih pada tanaman ini, penggunaan bahan kimia termasuk insektisida dapat dikurangi secara signifikan pada tanaman lain di sekitarnya.
Kelebihan
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari tanaman cepokak atau lancing (Solanum mauritianum syn. Solanum verbascifolium):
- Tahan terhadap serangan hama dan penyakit – Tanaman ini memiliki potensi untuk melokalisasi hama kutu putih yang sering menyerang beberapa tanaman produksi. Selain itu, tanaman ini juga tahan terhadap serangan penyakit.
- Bisa digunakan sebagai batang bawah pada tanaman produksi – Tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber batang bawah bagi beberapa tanaman produksi seperti terung Belanda dan beberapa varian dari tanaman terung. Dengan demikian, dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman produksi tersebut.
- Menghasilkan buah yang berguna – Meskipun buah dari tanaman ini tidak cocok untuk dikonsumsi secara mentah, namun dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat atau ramuan tradisional. Selain itu, tanaman ini juga berguna sebagai bahan baku pembuatan biopestisida.
- Tumbuh subur di berbagai jenis tanah – Tanaman ini dapat tumbuh subur di berbagai jenis tanah, sehingga cocok untuk ditanam di berbagai daerah.
- Mampu memperbaiki tanah – Tanaman ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki tanah yang rusak atau kurang subur dengan cara menambahkan nutrisi dan meningkatkan kualitas tanah.
- Cocok untuk dijadikan tanaman hias – Tanaman ini juga memiliki nilai estetika yang tinggi dan cocok untuk dijadikan sebagai tanaman hias di taman atau pekarangan rumah.
Kinerja Lancing Sambung Terung
Profil tanaman cepokak hutan pada beberapa kesempatan, Hasiltani telah melakukan proses sambung pucuk dan top working pada tanaman lancing (Solanum mauritianum) dengan tanaman terung. Terdapat beberapa varian warna terung, seperti ungu, hijau, dan hitam, yang dapat disambungkan dengan Solanum mauritianum meskipun keduanya berbeda jenis.
Tanaman terung yang disambungkan dengan Solanum mauritianum ini menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik tanpa mengurangi umur tanaman. Setelah pemangkasan, cabang sambungan yang telah memanjang dan dipetik buahnya dapat tumbuh kembali dengan subur. Pucuk baru juga masih mampu berbuah kembali setelah dipangkas.
Kinerja Tanaman Terung – Lancing Sambung Tanaman Cabai
Profil tanaman cepokak hutan, pada sambungan antara tanaman lancing (genus Solanum) dengan tanaman cabai (genus Capsicum) melalui teknik sambung pucuk dan sisip mata tunas, entres cabe mampu tumbuh beberapa daun baru. Namun, pertumbuhannya cenderung terhambat dan akhirnya entres cabai mati setelah beberapa waktu. Fenomena ini serupa dengan saat cabai disambung dengan tanaman lain yang berbeda genus seperti cepokak atau terung.
Fakta Menarik tentang Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang prifil tanaman cepokak hutan atau lancing:
- Tanaman ini termasuk dalam famili Dipterocarpaceae, keluarga tumbuhan yang memiliki banyak spesies di hutan tropis Asia Tenggara.
- Kayu dari tanaman cepokak hutan atau lancing diketahui memiliki ketahanan yang baik terhadap serangan rayap dan jamur.
- Bunga tanaman ini memiliki aroma yang harum dan sering digunakan dalam industri parfum.
- Tanaman cepokak hutan atau lancing termasuk tanaman yang tumbuh lambat, tetapi memiliki umur yang panjang.
- Beberapa spesies tanaman cepokak hutan atau lancing terancam punah karena perburuan dan kerusakan habitat.
Penutup
Melalui artikel ini, Hasiltani telah menjelaskan profil tanaman cepokak hutan, sebuah spesies yang tumbuh subur di hutan-hutan tropis di Indonesia. Hasiltani menjelaskan deskripsi tanaman, habitat alami, manfaat, dan beberapa fakta menarik tentang tanaman ini.
Tanaman cepokak hutan memiliki kayu bernilai tinggi dan digunakan dalam industri perabot, konstruksi, dan kerajinan kayu. Tanaman ini juga memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional. Habitat alami tanaman cepokak hutan adalah di daerah dengan curah hujan tinggi seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Namun, perlu diingat bahwa beberapa spesies tanaman ini terancam punah karena perburuan dan kerusakan habitat.
Dengan memahami profil tanaman cepokak hutan, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman alam tropis yang kaya di Indonesia. Penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan tanaman cepokak hutan sebagai bagian dari upaya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Mari kita semua berperan aktif dalam melestarikan alam dan menjaga keseimbangan ekosistem kita.