Rukun Ihsan Bagi Umat Muslim

Yang Dimaksud Rukun Ihsan Bagi Umat Muslim

Posted on

Hasiltani.id – Yang Dimaksud Rukun Ihsan Bagi Umat Muslim. Dalam ajaran Islam, terdapat tiga pilar utama yang membentuk fondasi keyakinan dan praktek seorang Muslim, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Sementara iman dan Islam lebih dikenal sebagai pokok-pokok ajaran yang mencakup keyakinan dan praktik ibadah, rukun ihsan seringkali menjadi aspek yang kurang mendapat sorotan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rukun ihsan bagi umat Muslim?

Rukun ihsan merupakan dimensi spiritual dan penghayatan batiniah dalam menjalankan ajaran Islam. Istilah “ihsan” berasal dari bahasa Arab yang berarti “berbuat baik” atau “kesempurnaan”. Dalam konteks ajaran Islam, ihsan menggambarkan tingkat ketaatan yang lebih tinggi, yaitu beribadah kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan hanya tentang menjalankan kewajiban agama dengan benar, tetapi juga melakukannya dengan cara yang terbaik, serta berusaha untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan lingkungan sekitar.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang apa itu rukun ihsan, bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan mengapa ia merupakan aspek penting dalam praktek keagamaan seorang Muslim. Mari kita telusuri bagaimana rukun ihsan dapat mempengaruhi kehidupan spiritual dan sosial kita sebagai umat Muslim.

Pengertian Rukun Ihsan

Sebelum membahas rukun ihsan bagi umat Muslim, Hasiltani akan membahas pengertian rukun ihsan.

Secara etimologi, kata “ihsan” berasal dari bahasa Arab, yaitu hasuna-yahsunu-hasanan, yang berarti baik. Ketika ditambahkan dengan hamzah di depannya, menjadi ahsana-yushina-ihsanan, yang artinya adalah berbuat baik.

Dalam istilah agama Islam, rukun ihsan berarti beribadah kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan berbuat baik. Kebaikan ini mencakup berbagai aspek, baik dalam hubungan kita dengan Tuhan—melalui ketaatan dalam beribadah—maupun dalam hubungan kita dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pengertian ihsan juga tercantum dalam Al-Qur’an, khususnya dalam surat Al-Baqarah ayat 83, yang berbunyi:

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil: Janganlah kamu menyembah selain Allah SWT dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (QS. Al-Baqarah: 83).

Baca Juga :  Contoh Surat Undangan Rapat Kenaikan Kelas Sekolah untuk Orang Tua

Menurut buku Tasawuf Sosial oleh Adi Candra Wirinata, rukun ihsan mencerminkan penghayatan batiniah atau dimensi spiritual dari pelaksanaan syariah, dan menunjukkan hubungan antara rukun iman dan rukun Islam.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ihsan adalah baik. Istilah ini juga bisa merujuk pada derma atau kebaikan yang tidak diwajibkan. Dalam bahasa Arab, ihsan memiliki makna kesempurnaan atau keunggulan.

Rukun ihsan juga dijelaskan dalam hadis, yang menunjukkan bahwa perintah untuk berbuat baik merupakan bagian dari keimanan dan bukti keislaman seorang muslim. Karena itu, iman, Islam, dan ihsan adalah tiga aspek yang saling terkait. Dengan demikian, arti ihsan adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang muslim, baik dalam ucapan maupun tindakan, terhadap Allah SWT, sesama manusia, dan makhluk hidup lainnya.

Contoh Perbuatan Ihsan

Pada pembahasan rukun ihsan bagi umat Muslim, Hasiltani memberikan dan menjelaskan contoh dari perbuatan ihsan.

Grameds dapat mengamalkan ihsan melalui berbagai cara sebagai berikut:

1. Sabar

Sabar berarti menahan diri dari sesuatu yang tidak disukai dengan penuh keridhaan dan kepasrahan. Sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk menahan diri dari kemarahan ketika seseorang berbuat buruk kepada kita. Selain itu, sabar juga diperlukan dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah.

Meskipun kita mungkin tertarik pada hal-hal yang tidak diperbolehkan, kita tetap harus bersabar dan tidak merasa gelisah. Sabar adalah bagian dari akhlak yang dapat diperoleh melalui latihan dan kesungguhan. Untuk mempraktikkan sabar, ingatlah selalu perintah Allah dan pahala yang dijanjikan-Nya, seperti dalam firman-Nya pada surah Ali Imran ayat 200:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”

Juga dalam surah Al-Baqarah ayat 45:

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat…”

2. Menunaikan Salat

Salat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salat adalah rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, disertai dengan syarat dan bacaan tertentu. Salat tidak hanya merupakan ibadah ritual tetapi juga berfungsi untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar, seperti dijelaskan dalam surah Al-Ankabut ayat 45:

“Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.”

3. Menunaikan Zakat

Sebagai umat Islam, menunaikan zakat adalah kewajiban jika telah memenuhi syarat. Zakat membersihkan harta kita dan tidak akan membuat kita miskin. Ini adalah salah satu rukun Islam yang kelima. Dalam surah An-Nisa ayat 77:

Baca Juga :  Teks Sambutan Kepala Desa Acara Pernikahan dan Syukuran

“Dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat hartamu…”

Perintah zakat juga tercantum dalam surah At-Tawbah ayat 103:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…”

4. Keyakinan kepada Hari Akhir

Seorang muslim harus meyakini bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara dan akan diakhiri dengan kehidupan setelah mati. Pada hari kiamat, Allah akan membangkitkan semua makhluk hidup untuk dihisap amalnya. Orang-orang yang berbuat baik akan diberikan ganjaran surga, sementara mereka yang berbuat buruk akan mendapat siksa neraka. Ini tercantum dalam surah Ar-Rahman ayat 26-27:

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Rabbmu yang memiliki kesabaran dan kemuliaan tetap kekal.”

Juga dalam surah Al-Anbiya ayat 34-35:

“Dan kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami.”

5. Jihad

Jihad adalah upaya untuk memerangi orang-orang yang memerangi Islam, tetapi tidak boleh dijadikan alasan untuk membunuh orang lain yang berbeda agama atau kepercayaan. Dalam surah At-Tawbah ayat 122:

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

6. Infak

Infak adalah amal yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah sesuai dengan kemampuan dan kemudahan yang ada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), infak berarti pemberian harta untuk kebaikan, sedekah, atau nafkah. Infak dapat berupa jasa atau materi. Jasa bisa berupa tenaga atau keahlian untuk membantu sesama, sedangkan materi dapat berupa harta seperti uang, emas, mobil, dan sebagainya yang diberikan kepada yang membutuhkan.

Ciri-Ciri Ihsan

Pada artikel rukun ihsan bagi umat Muslim, Hasiltani memberikan ciri-ciri orang yang mengamalkan ihsan.

Seseorang yang mengamalkan ihsan dapat dikenali dari perilaku dan sikapnya. Berikut adalah beberapa ciri ihsan yang dirangkum dari laman Plus.kapanlagi.com dan buku Mutiara Qudsi karya Ahmad Abduh Iwadh:

1. Mengeluarkan Infak dalam Segala Kondisi

Ia memberikan infak baik dalam keadaan senang maupun susah, menunjukkan bahwa kebaikan tidak tergantung pada kondisi material.

2. Menahan Amarah

Ia mampu menahan amarah ketika berhadapan dengan situasi yang memprovokasi kemarahan, memperlihatkan kontrol diri yang baik.

3. Memaafkan Kesalahan

Ia memaafkan kesalahan orang-orang yang pernah menzalimi atau menyakitinya, menunjukkan sifat pemaaf dan lapang dada.

Baca Juga :  Mengenal Kata-Kata dengan Akhiran Ru

4. Melakukan Salat Malam

Ia rutin melaksanakan salat malam, sebagai bentuk ibadah tambahan yang menunjukkan kedekatan dengan Allah dan kesungguhan dalam beribadah.

5. Meminta Ampun pada Waktu Sahur

Ia berusaha untuk memohon ampun kepada Allah pada waktu sahur, sebagai bentuk penyesalan dan permohonan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

6. Menaati Perintah Allah dan Menjauhi Larangan-Nya

Ia berusaha untuk selalu taat terhadap perintah Allah, seperti salat, puasa, zakat, sedekah, dan infak, serta menjauhi segala larangan-Nya.

7. Bersikap Amanah dan Jujur

Ia menjaga amanah dan selalu jujur dalam setiap tindakan, menunjukkan integritas dan kepercayaan dalam berinteraksi dengan orang lain.

8. Menjaga Ibadah

Ia senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas ibadahnya kepada Allah serta selalu memiliki semangat untuk beribadah.

9. Mewujudkan Kedamaian dan Keharmonisan

Ia berusaha menciptakan dan menjaga kedamaian serta keharmonisan dalam masyarakat, menghindari konflik dan ketegangan.

10. Memaafkan dan Menjaga Amarah

Ia berusaha untuk memaafkan orang lain, terutama jika dizalimi, dan menjaga amarah agar tidak mengganggu hubungan sosial.

Penutup

Demikianlah informasi drai Hasiltani.id tentang rukun ihsan bagi umat Muslim.

Dalam menjawab pertanyaan “Apa sih yang dimaksud rukun ihsan bagi umat Muslim?”, kita dapat menyimpulkan bahwa rukun ihsan adalah dimensi penting dalam ajaran Islam yang melibatkan penghayatan batiniah dan ketaatan yang mendalam. Rukun ihsan bukan hanya tentang melaksanakan kewajiban agama dengan benar, tetapi juga tentang melakukannya dengan sebaik-baiknya, penuh keikhlasan, dan dengan niat yang tulus.

Sebagai umat Muslim, mengamalkan rukun ihsan berarti mengintegrasikan nilai-nilai kebaikan dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari ibadah yang kita lakukan, hubungan kita dengan sesama, hingga cara kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dengan memahami dan mengamalkan rukun ihsan, kita tidak hanya memenuhi tuntutan agama, tetapi juga berupaya untuk mencapai tingkat spiritual yang lebih tinggi serta menciptakan dampak positif dalam masyarakat.

Akhir kata, rukun ihsan mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik dan berusaha sebaik mungkin dalam setiap tindakan, memperlihatkan komitmen kita terhadap nilai-nilai Islam, dan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Semoga penjelasan mengenai rukun ihsan ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk terus memperbaiki diri dan mengamalkan ajaran agama dengan penuh kesungguhan.

Terimakasih telah membaca artikel rukun ihsan bagi umat Muslim ini, semoga informasi mengenai rukun ihsan bagi umat Muslim ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *