Hasiltani.id – Sholat Dhuha Berapa Rakaat? Panduan dan Keutamaannya. Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Sholat ini dilakukan pada pagi hari, setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Selain memiliki banyak keutamaan, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Sholat dhuha berapa rakaat?” Secara umum, sholat dhuha bisa dikerjakan dengan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW. Setiap jumlah rakaat memiliki keutamaan tersendiri yang dapat membawa banyak pahala dan keberkahan bagi yang melaksanakannya.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai jumlah rakaat sholat dhuha serta manfaat yang didapat dari mengerjakannya.
Bacaan Niat Sholat Dhuha
Sebelum membahas Sholat dhuha berapa rakaat?, Hasiltani memberikan bacaan niat sholat dhuha beserta latin dan artinya.
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh-dhuha rak‘ataini mustaqbilal qiblati adda’an lillahi ta‘ala
Artinya: “Aku berniat sholat dhuha dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
Niat ini dibaca dalam hati atau dilafalkan sebelum melaksanakan sholat dhuha sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah sunnah ini untuk mendapatkan ridha Allah.
Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat
Pada pembahasan Sholat dhuha berapa rakaat?, Hasiltani memberikan tata cara sholat dhuha 2 rakaat.
- Mengucapkan niat sholat dhuha dua rakaat dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
- Membaca doa Iftitah setelah takbir.
- Membaca surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib.
- Membaca surat pendek dari Al-Qur’an setelah Al-Fatihah.
- Melakukan rukuk, yaitu membungkuk dengan tenang sambil membaca bacaan rukuk.
- Iktidal, yaitu berdiri kembali setelah rukuk sambil membaca doa iktidal.
- Melakukan sujud pertama dengan khusyuk.
- Iftirasy, yaitu duduk di antara dua sujud sambil membaca doa.
- Melakukan sujud kedua.
- Berdiri kembali untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Membaca surat Al-Fatihah lagi di rakaat kedua.
- Membaca surat pendek dari Al-Qur’an.
- Melakukan rukuk kedua.
- Iktidal setelah rukuk.
- Melakukan sujud pertama di rakaat kedua.
- Iftirasy, duduk di antara dua sujud.
- Melakukan sujud kedua.
- Membaca tahiyat akhir.
- Mengakhiri sholat dengan salam ke kanan dan ke kiri.
Tata cara ini mengikuti aturan umum dalam pelaksanaan sholat dua rakaat, dengan niat khusus untuk sholat dhuha.
Doa Setelah Sholat Dhuha
Pada pembahasan Sholat dhuha berapa rakaat?, Hasiltani membahas doa setelah sholat dhuha.
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku ada di langit, turunkanlah; jika ada di bumi, keluarkanlah; jika sulit, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, dan kekuatan-Mu, berikanlah aku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”
Doa ini menggambarkan permohonan kepada Allah agar memudahkan rezeki, membersihkannya dari yang haram, dan mendekatkannya jika jauh, dengan memohon pertolongan dari kekuatan dan keagungan-Nya.
Jumlah Rakaat Sholat Dhuha Sesuai Sunnah
Pada pembahasan Sholat dhuha berapa rakaat?, Hasiltani membahas jumlah rakaat sholat dhuha sesuai sunnah.
Dilansir dari laman NU, sholat dhuha bisa dilakukan dengan jumlah rakaat minimal dua dan maksimal dua belas rakaat.
Namun, berapa pun jumlah rakaat yang dikerjakan, setiap rakaat sholat sunnah ini akan mendatangkan kebaikan dari Allah SWT. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang menjelaskan tentang pahala sholat dhuha, berikut bunyinya:
Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa ia bertemu dengan Abu Dzar, dan bertanya: “Wahai paman, berikan aku nasihat yang baik.”
Abu Dzar menjawab: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW seperti pertanyaanmu, dan beliau bersabda:
- Jika kamu sholat dhuha dua rakaat, kamu tidak akan termasuk orang-orang yang lalai.
- Jika kamu sholat empat rakaat, kamu akan dianggap sebagai orang yang berbuat kebaikan.
- Jika kamu sholat enam rakaat, kamu akan tergolong dalam kelompok orang yang taat.
- Jika kamu sholat delapan rakaat, kamu akan termasuk golongan orang yang beruntung.
- Jika kamu sholat sepuluh rakaat, dosa-dosamu pada hari itu tidak akan dicatat.
- Jika kamu sholat dua belas rakaat, Allah akan membangunkan untukmu sebuah rumah di surga.” (HR al-Baihaqi)
Dengan demikian, jumlah rakaat sholat dhuha bisa bervariasi, dan setiap jumlah memiliki keutamaan tersendiri.
Dianjurkannya Sholat Dhuha
Pada artikel Sholat dhuha berapa rakaat?, Hasiltani juga membahas hadits-hadits yang menganjurkan sholat dhuha.
1. Hadits #391:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa sholat dhuha sebanyak empat rakaat dan menambah sesuai dengan kehendak Allah.” (HR. Muslim, no. 719, 79)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sering melaksanakan sholat dhuha minimal empat rakaat, namun terkadang beliau menambah jumlah rakaat sesuai kehendak Allah SWT.
2. Hadits #392:
Diriwayatkan juga oleh Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia ditanya, “Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering melakukan sholat dhuha?” Ia menjawab, “Tidak, kecuali apabila beliau pulang dari perjalanan (safar).” (HR. Muslim, no. 717)
Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak selalu melakukan sholat dhuha secara rutin, namun beliau mengerjakannya ketika pulang dari safar atau perjalanan.
3. Hadits #393:
Diriwayatkan oleh Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara rutin melakukan sholat dhuha, namun aku sendiri tetap melakukannya secara rutin.” (HR. Bukhari, no. 1128, 1177)
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun Rasulullah SAW tidak selalu mengerjakan sholat dhuha secara rutin, Aisyah radhiyallahu ‘anha tetap melakukannya sebagai amalan sunnah yang rutin.
Hadis-hadis ini menegaskan bahwa sholat dhuha adalah ibadah yang dianjurkan, meski tidak wajib, dan Rasulullah SAW melakukannya sesuai dengan keadaan dan kesempatannya.
Baca juga:
- Apa Saja Rukun Wajib dan Sunah Shalat – Panduan Lengkap
- Panduan Lengkap – Bagaimana Cara Wanita Shalat Tarawih di Rumah
- Sebab-Sebab Sujud Sahwi – Memahami Kesalahan dalam Shalat
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Sholat dhuha berapa rakaat.
Menjalankan sholat dhuha merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih berbagai keutamaan yang terkandung di dalamnya. Mengenai pertanyaan “Sholat dhuha berapa rakaat?”, Islam memberikan kebebasan bagi setiap Muslim untuk melaksanakan sholat ini dengan jumlah rakaat yang beragam, mulai dari dua hingga dua belas rakaat.
Setiap jumlah rakaat yang dikerjakan memiliki nilai pahala tersendiri dan memberikan kesempatan bagi kita untuk memperoleh keberkahan serta rezeki yang berlimpah dari Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita jadikan sholat dhuha sebagai amalan rutin yang dapat menambah ketenangan batin serta mendekatkan diri pada ridha-Nya.
Terimakasih telah membaca artikel Sholat dhuha berapa rakaat ini, semoga informasi mengenai Sholat dhuha berapa rakaat ini bermanfaat untuk Sobat.