Hasiltani.id – Siapa Dajjal Itu? Mengungkap Ciri, Fitnah, dan Cara Menghindarinya dalam Islam. Dajjal adalah salah satu tokoh paling kontroversial dan menakutkan dalam eskatologi Islam, yang disebut-sebut sebagai penyebar fitnah terbesar di akhir zaman. Dalam berbagai hadits, Dajjal digambarkan sebagai sosok yang akan muncul menjelang Hari Kiamat dan membawa kekacauan besar di seluruh dunia. Kehadirannya tidak hanya menandai datangnya ujian besar bagi umat manusia, tetapi juga menimbulkan kebingungan, karena Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan dan menipu banyak orang dengan kekuatan yang luar biasa. Sosok Dajjal menjadi pusat perhatian dalam kajian akhir zaman, karena fitnah yang ditimbulkannya sangatlah besar, dan umat Islam dianjurkan untuk waspada serta mempersiapkan diri menghadapi kedatangannya. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang siapa sebenarnya Dajjal, dari mana ia muncul, serta apa dampaknya bagi umat manusia di akhir zaman menurut pandangan Islam.
Siapa Dajjal Itu?
Dajjal adalah sosok yang digambarkan dalam Islam sebagai pembohong besar dan penyesat yang akan muncul menjelang Hari Kiamat. Dia dikenal sebagai fitnah terbesar yang akan dihadapi umat manusia, karena kehadirannya akan membawa banyak ujian dan kebingungan. Dajjal digambarkan sebagai seseorang yang akan mengklaim dirinya sebagai Tuhan dan menggunakan kekuatan luar biasa untuk menipu banyak orang.
Dajjal memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, seperti menghidupkan orang mati dan mengontrol cuaca, yang membuat banyak orang terperdaya olehnya. Namun, semua ini hanyalah ilusi yang dipakai untuk menyesatkan orang dari kebenaran. Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur, dan ciri-ciri fisiknya termasuk memiliki satu mata yang cacat, sedangkan mata lainnya terlihat normal.
Tanda kedatangan Dajjal menjadi salah satu peringatan penting bagi umat Islam, yang diminta untuk memperkuat iman dan menjauhi godaannya. Akhirnya, Dajjal akan dikalahkan oleh Nabi Isa (Yesus) yang akan turun kembali ke bumi untuk menegakkan keadilan.
Pengikut dajjal
Setelah mengetahui siapa Dajjal itu, Hasiltani membahas pengikut dajjal.
Dajjal adalah penyebar fitnah terbesar yang akan muncul menjelang Hari Kiamat, dan dia akan memiliki banyak pengikut dari berbagai kelompok. Berikut adalah enam kelompok besar yang disebutkan sebagai pengikut Dajjal:
1. Yahudi
Pengikut utama Dajjal adalah orang-orang Yahudi. Dalam Al-Qur’an, Surat Al-Maidah ayat 64, disebutkan bahwa mereka sering kali menyebabkan kerusakan di bumi. Rasulullah ﷺ juga bersabda bahwa 70.000 orang Yahudi dari Ashbahan (Iran) akan mengikuti Dajjal.
2. Setan dan Jin
Setan dan jin akan dengan senang hati mendukung Dajjal dalam misinya untuk menyesatkan manusia dan menimbulkan kekacauan di dunia.
3. Orang dengan perilaku seks menyimpang
Orang yang melakukan perilaku menyimpang, seperti kaum Luth, juga disebut akan menjadi pengikut Dajjal. Rasulullah ﷺ pernah menyampaikan bahwa hal ini adalah salah satu kekhawatiran besar terhadap umatnya.
4. Orang yang bermaksiat
Orang yang terbiasa melakukan maksiat, tidak berpuasa, meninggalkan salat, dan terlibat dalam riba akan mudah tergoda untuk menjadi pengikut Dajjal.
5. Hamba dengan keimanan lemah
Terutama wanita di akhir zaman yang disebut memiliki keimanan lemah akan mudah terperdaya oleh Dajjal. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa para wanita akan menjadi mayoritas pengikutnya, hingga ada yang mengikat keluarganya untuk mencegah mereka mengikuti Dajjal.
6. Kelompok Khawarij
Kaum Khawarij, yang dikenal suka mengkafirkan orang lain dan menafsirkan Al-Qur’an sesuai pemahaman mereka sendiri, juga disebut sebagai pengikut Dajjal. Rasulullah ﷺ memperingatkan tentang kelompok ini yang akan muncul di akhir zaman dan menimbulkan fitnah besar.
Pengikut-pengikut Dajjal ini akan membantu menyebarkan kebohongannya dan menyebabkan kekacauan di seluruh dunia, sebagaimana telah diperingatkan dalam hadits-hadits dan ajaran Islam.
Kemunculan Dajjal
Pada pembahasan siapa Dajjal itu, Hasiltani membahas kemunculan dajjal.
Kemunculan Dajjal merupakan salah satu tanda besar menjelang Hari Kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah pidato di hadapan para sahabatnya, Nabi Muhammad SAW mengungkapkan bahwa Dajjal akan muncul dari sebuah wilayah sepi antara Syam (kini dikenal sebagai Suriah) dan Irak. Setelah itu, Dajjal akan menebar keonaran dan kekacauan di seluruh penjuru dunia.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Dajjal akan mengaku sebagai nabi, meskipun tidak ada lagi nabi setelah Nabi Muhammad. Bahkan, di akhir, Dajjal akan mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Nabi menegaskan bahwa umat Islam tidak akan bisa melihat Tuhan mereka sebelum meninggal dunia, sehingga klaim Dajjal sebagai Tuhan adalah kebohongan besar.
Dajjal akan menjadi fitnah atau ujian terbesar bagi umat manusia. Dia akan memiliki kekuatan luar biasa, seperti membunuh seseorang kemudian menghidupkannya kembali, namun kekuasaannya terbatas dan tidak lebih dari itu. Salah satu cobaan dari Dajjal adalah membawa “surga” dan “neraka” yang sebenarnya adalah kebalikan: surga Dajjal adalah neraka, dan neraka Dajjal adalah surga. Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat bahwa jika seseorang diuji dengan “neraka” Dajjal, hendaknya dia memejamkan mata dan memohon pertolongan kepada Allah, maka “neraka” itu akan menjadi dingin dan menyelamatkan, sebagaimana api menjadi dingin bagi Nabi Ibrahim AS.
Dajjal juga akan menguji penduduk desa. Penduduk yang mengimani Dajjal akan diberi kesejahteraan, dengan hujan turun, bumi menjadi subur, dan ternak mereka tumbuh gemuk serta menghasilkan banyak susu. Sebaliknya, desa yang menolak mengimani Dajjal akan dikutuk, sehingga tidak ada satu pun hewan ternak mereka yang hidup.
Menurut Rasulullah SAW, masa kehadiran Dajjal akan berlangsung selama empat puluh hari. Namun, waktu itu tidak sama dengan hari-hari biasa: satu hari pertama seperti satu tahun, hari berikutnya seperti sebulan, lalu seperti sepekan, dan hari-hari sisanya seperti hari-hari biasa. Pada hari terakhir, waktu akan terasa seperti fatamorgana. Seorang akan merasa pagi hari berada di satu tempat di Madinah, namun sebelum sore hari, dia sudah berada di tempat lain.
Ujian Dajjal akan menjadi cobaan besar bagi iman umat manusia, dan Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar kita senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari fitnahnya.
Cara Menghindari Fitnah Dajjal
Dalam artikel siapa Dajjal itu, Hasiltani juga memberikan cara menghindari fitnah dajjal.
Untuk menghindari fitnah Dajjal yang merupakan fitnah terbesar di akhir zaman, Rasulullah ﷺ memberikan beberapa petunjuk yang bisa dilakukan oleh umat Islam. Berikut adalah cara-cara yang diajarkan untuk menghindari fitnah Dajjal:
1. Memperkuat Iman dan Ketauhidan kepada Allah
Umat Islam dianjurkan untuk memperkuat iman dan mengenal sifat-sifat Allah dengan baik, sehingga tidak tertipu oleh Dajjal yang akan mengaku sebagai Tuhan. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa Dajjal hanya memiliki satu mata, sementara Tuhan tidak bermata satu, dan di antara kedua matanya tertulis kata كافر (kafir). (HR Bukhari: 6598).
2. Menghafal dan Memahami 10 Ayat dari Surat Al-Kahfi
Menghafal 10 ayat pertama atau 10 ayat terakhir dari Surat Al-Kahfi dianjurkan untuk menghindari fitnah Dajjal. Dalam sebuah hadits, Nabi ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang menghafal 10 ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, ia akan dihindarkan dari fitnah Dajjal” (HR Muslim: 1342).
3. Membaca Doa Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Rasulullah ﷺ mengajarkan agar umatnya senantiasa membaca doa perlindungan dari Dajjal setelah bertasyahud dalam shalat. Doanya adalah:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.” (HR Muslim: 924).
4. Menjauh dari Dajjal
Bagi yang hidup di masa kemunculan Dajjal, Nabi ﷺ menganjurkan untuk menjauhinya, karena fitnah Dajjal sangat besar. Jika mendengar berita tentang kemunculan Dajjal, sebaiknya segera menghindar darinya. (HR Ahmad: 10118).
5. Memilih Neraka Dajjal yang Sebenarnya Surga
Jika seseorang dihadapkan pada Dajjal dan “surga” serta “nerakanya,” Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk memilih apa yang tampak sebagai “neraka” Dajjal, karena itu sebenarnya adalah surga. Jika sampai bertemu Dajjal, Nabi ﷺ menganjurkan untuk mendekati apa yang terlihat seperti neraka Dajjal, memasukkan kepala ke dalamnya, dan meminumnya, karena itu akan menjadi air yang dingin dan menyelamatkan. (HR Muslim: 5223).
Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk ini, umat Islam diharapkan dapat terlindung dari fitnah besar Dajjal dan selamat dalam menghadapi ujian berat di akhir zaman.
Penutup
Dem8ikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang siapa Dajjal itu.
Dajjal merupakan fitnah terbesar yang akan dihadapi umat manusia di akhir zaman, seperti yang telah diperingatkan oleh Rasulullah ﷺ. Sebagai sosok yang membawa kebohongan dan tipu daya, kemunculannya akan menjadi ujian berat bagi keimanan umat Islam.
Mengenali ciri-ciri Dajjal, memahami fitnah yang akan ditimbulkannya, serta mempersiapkan diri dengan memperkuat iman, menghafal ayat-ayat perlindungan, dan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah adalah langkah penting agar tidak terperdaya oleh godaannya.
Dengan demikian, memahami siapa Dajjal itu bukan sekadar pengetahuan, tetapi sebuah peringatan agar umat Islam selalu waspada dan menjaga keimanan hingga akhir hayat.
Terimakasih telah membaca artikel siapa Dajjal itu ini, semoga informasi mengenai siapa Dajjal itu ini bermanfaat untuk Sobat.