Hasiltani.id – Cara Mengamalkan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada tantangan untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan benar. Salah satu ayat yang memberikan pelajaran mendalam tentang pentingnya menerima dan mengikuti kebenaran adalah Surah Al-Baqarah, ayat 18. Ayat ini menyebutkan frasa “Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun”, yang secara harfiah berarti “Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).”
Frasa ini bukan hanya sebuah deskripsi, tetapi juga sebuah peringatan bagi kita agar tidak terjebak dalam sifat-sifat yang digambarkan. Mengamalkan makna dari ayat ini sangat penting untuk memastikan bahwa kita tetap berada di jalur yang benar dan terbuka terhadap kebenaran.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengamalkan prinsip-prinsip dari “Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun” dalam kehidupan sehari-hari. Kami akan menguraikan bagaimana membuka hati untuk mendengarkan kebenaran, berani menyuarakan kebenaran, dan selalu membuka mata hati untuk menerima petunjuk Allah, guna menghindari sifat-sifat negatif yang dapat menghalangi kita dari jalan yang benar.
Arti Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun
Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun” adalah frasa dari Surah Al-Baqarah, ayat 18 dalam Al-Qur’an. Surah Al-Baqarah adalah surat kedua dalam Al-Qur’an, dan namanya berarti “Sapi Betina”. Surat ini memiliki 286 ayat, menjadikannya surat terpanjang dalam Al-Qur’an.
Surah ini mencakup berbagai tema, mulai dari penciptaan Nabi Adam, pembangkangan setan, kisah Bani Israil, penyembahan sapi, hingga deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin. Salah satu ayatnya, yaitu ayat ke-18, berbunyi:
صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
ṣummum bukmun ‘umyun fa hum lā yarji’un
Artinya: “Mereka tuli, bisu, dan buta, maka mereka tidak akan kembali (ke jalan yang benar).”
Ayat ini menggambarkan orang-orang yang tidak mau mendengar, berbicara, atau melihat kebenaran, sehingga mereka tidak akan kembali ke jalan yang benar atau memahami pesan-pesan yang benar.
Khasiat Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun
“Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun” adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang sering diterjemahkan sebagai berikut:
“Orang-orang yang tuli, buta, dan buta huruf; mereka tidak akan kembali (kepada kebenaran).”
Frasa ini berasal dari Al-Qur’an, tepatnya Surah Al-Baqarah, ayat 18. Dalam konteks ini, frasa ini digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang tidak mau mendengar atau memahami kebenaran, meskipun mereka memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Khasiat dari memahami atau mengingat frasa ini bisa meliputi:
1. Refleksi Diri:
Mengingatkan kita untuk tidak menjadi seperti orang-orang yang disebutkan, yang menolak kebenaran.
2. Kesadaran Spiritual:
Mendorong kita untuk lebih terbuka dan peka terhadap pesan-pesan kebenaran yang disampaikan dalam agama.
3. Motivasi:
Memotivasi kita untuk terus mencari dan memahami kebenaran, serta tidak menutup diri dari pelajaran atau nasihat yang bermanfaat.
Mengamalkan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun
Mengamalkan Surah Al-Baqarah ayat 18 dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:
1. Terbuka untuk Kebenaran:
Usahakan untuk tidak menjadi “tuli” terhadap kebenaran. Artinya, selalu siap mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain, terutama yang menyampaikan kebaikan dan kebenaran. Jangan menutup diri dari informasi atau nasihat yang bisa membantu kita dalam menjalani hidup dengan lebih baik.
2. Berani Menyuarakan Kebenaran:
Hindari sifat “bisu” dengan tidak ragu untuk berbicara dan menyampaikan kebenaran. Meskipun terkadang sulit atau tidak nyaman, berbicara jujur dan adil sangat penting. Jangan takut untuk menyampaikan hal-hal yang benar meskipun menghadapi tantangan.
3. Membuka Mata Hati dan Pikiran:
Jangan menjadi “buta” terhadap petunjuk dan pelajaran yang diberikan. Bukalah hati dan pikiran untuk menerima kebenaran dan pelajaran baru. Jangan menutup diri dari pengetahuan dan pengajaran yang jelas dan bermanfaat.
Dengan mengamalkan ayat ini, kita diingatkan untuk terus berusaha memperbaiki diri dan menjaga diri dari sifat-sifat yang dapat menghalangi kita dari jalan kebenaran. Selalu berusaha untuk memperbaiki diri, membuka hati dan pikiran, serta berdoa dan bertaubat kepada Allah SWT agar selalu berada di jalan yang benar.
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 18
Berikut adalah isi tafsir Surat Al-Baqarah ayat 18 menurut Kementerian Agama RI:
“Mereka seperti orang tuli, sebab mereka telah kehilangan fungsi pendengaran dengan tidak mengikuti kebenaran yang didengar. Mereka juga seperti orang bisu karena tidak mengucapkan kebenaran oleh sebab hati mereka tertutup, sehingga tidak tergerak melakukan itu.
Dan mereka juga seperti orang buta, karena kehilangan fungsi penglihatan, baik melalui mata kepala (basar) ataupun mata hati (bashirah), dengan tidak mengambil pelajaran dari hal-hal yang mereka lihat, sehingga pada akhirnya mereka tidak dapat kembali dari kesesatan itu kepada kebenaran yang telah mereka jual dan tinggalkan.”
Tafsiran ini menjelaskan bahwa orang-orang yang disebut dalam ayat tersebut mengalami kekurangan dalam tiga aspek utama: pendengaran, ucapan, dan penglihatan. Ini menggambarkan bagaimana ketidaktahuan atau penolakan terhadap kebenaran dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam kesesatan dan sulit untuk kembali ke jalan yang benar.
Baca juga:
- Bacaan pada Ayat Al-Quran yang Cocok Dibaca Qari di Acara Khitanan
- Bacaan Surat Al-Baqarah Ayat 256-257 Arab Latin dan Artinya
- Memahami Al-Baqarah 155-157 – Makna dan Hikmah
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang cara mengamalkan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun.
Mengamalkan prinsip dari “Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun” adalah langkah penting dalam menjaga diri kita dari kesesatan dan memastikan kita selalu berada di jalan yang benar. Dengan memahami dan menerapkan makna dari Surah Al-Baqarah, ayat 18, kita diingatkan untuk tidak menutup diri dari kebenaran, berani menyuarakan hal-hal yang benar, dan membuka hati serta pikiran kita untuk menerima petunjuk Allah.
Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kepekaan kita terhadap kebenaran. Dengan berkomitmen untuk mendengarkan, berbicara, dan melihat dengan penuh kesadaran, kita dapat menjauhi sifat-sifat negatif yang digambarkan dalam ayat tersebut dan bergerak menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.
Mari kita jadikan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun sebagai pengingat untuk terus memperbaiki diri, menjalani hidup dengan hati yang terbuka, dan selalu mencari dan mengikuti kebenaran yang diberikan oleh Allah. Dengan cara ini, kita akan lebih mudah menghindari kesesatan dan lebih dekat dengan jalan yang diridhai-Nya.
Terimakasih telah membaca artikel cara mengamalkan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun ini, semoga informasi ini bermanfaat untuk Sobat.