Hasiltani.id – Teks Arab, Latin, dan Terjemah Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4 – Tafsirnya.Surat Al-Ikhlas adalah salah satu surat pendek yang sangat penting dalam Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari empat ayat yang menegaskan keesaan Allah dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas Surat Al-Ikhlas secara mendalam, mulai dari teks Arab, transliterasi Latin, terjemahan, hingga tafsir lengkap dari ayat-ayatnya.
Surat Al-Ikhlas (bahasa Arab: الإخلاص) merupakan surat yang mengandung makna mendalam tentang keesaan dan kesempurnaan Allah. Surat ini berada pada urutan ke-112 dalam Al-Qur’an dan termasuk dalam kategori surah Makkiyah, yang diturunkan di kota Makkah. Melalui analisis teks Arab, transliterasi Latin, terjemahan, dan tafsir dari ayat-ayatnya, kita akan memahami lebih jauh tentang esensi dan keutamaan Surat Al-Ikhlas.
Mari kita simak teks Arab, transliterasi Latin, terjemahan, dan tafsir lengkap dari ayat-ayat Surat Al-Ikhlas untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang surat ini.
Tentang Surah Al-Ikhlas
Sebelum membahas Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4, Hasiltani akan menjelaskan mengenai surah Al-Ikhlas.
Surah Al-Ikhlas (bahasa Arab: الإخلاص, translit. Al-Ikhlāṣ) atau yang juga dikenal dengan Surah at-Tauhid (bahasa Arab: التوحيد, translit. At-Tauḥīd) adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang membahas tentang konsep ketuhanan dan keesaan Allah. Surah ini berada di urutan ke-112 dalam Al-Qur’an dan termasuk surah Makkiyah, yang diturunkan di kota Makkah. Surah Al-Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan menegaskan keesaan Allah serta menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.
Kalimat inti dari surah ini, “Allahu ahad, Allahus shamad” (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), pernah muncul pada uang dinar emas di zaman Kekhalifahan. Karena itu, kalimat ini sering dianggap sebagai salah satu slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat Syahadat.
Kandungan Surat Al-Ikhlas
Pada pembahasan Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4, Hasiltani membahas kandungan pada surat Al-Ikhlas.
Berikut adalah penjelasan mengenai kandungan Surat Al-Ikhlas:
1. Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa
Ayat pertama dari Surat Al-Ikhlas menjelaskan tentang keesaan Allah SWT, yang dinyatakan dengan kata “Ahad” atau “Satu.” Menurut Sayyid Qutb, makna ayat ini juga serupa dengan kata “Wahid,” yang menegaskan bahwa Allah tidak dapat dipersekutukan dengan apapun.
2. Allah tempat meminta segala sesuatu
Ayat kedua menjelaskan bahwa setiap makhluk bergantung pada Allah SWT. Allah adalah Tuhan yang Maha Sempurna, Maha Mulia, Maha Besar, dan Maha Hidup. Menurut Tafsir Al Misbah, kata “Ash Shamad” dalam ayat ini berarti Tuhan yang dituju oleh semua makhluk untuk mengabulkan segala doa.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
Ayat ketiga menjelaskan bahwa Allah tidak memiliki anak, tidak diperanakkan, dan tidak memiliki istri. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Allah bersifat tetap, abadi, dan azali, artinya sifat-Nya mutlak dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sayyid Qutb menambahkan bahwa ayat ini menegaskan kekekalan dan keabadian Allah.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia
Ayat keempat menegaskan bahwa tidak ada apapun yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT. Tidak ada yang setara dengan Allah dalam hal apapun.
Keutamaan dari Surat Al-Ikhlas
Pada pembahasan Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4, Hasiltani juga membahas keutamaan pada surah Al-Ikhlas.
Keutamaan dari Surat Al-Ikhlas antara lain:
1. Menyelamatkan dari Kesulitan Dunia dan Akhirat
Surat Al-Ikhlas dikenal karena kemampuannya dalam menyelamatkan orang yang membacanya dari berbagai kesulitan di dunia maupun di akhirat.
2. Menyelamatkan dari Sakaratul Maut dan Alam Kubur
Surat ini juga diyakini dapat memberikan perlindungan dari kesulitan saat sakaratul maut, serta dari gelapnya alam kubur dan ketakutan pada hari kiamat.
3. Kedudukan Setara dengan Sepertiga Al-Qur’an
Meskipun termasuk surah pendek, Surat Al-Ikhlas memiliki kedudukan yang sangat tinggi, setara dengan sepertiga Al-Qur’an. Manfaat dan keistimewaannya sangat luar biasa, dan surat ini merupakan bagian dari bacaan rutin Rasulullah SAW.
Surat Al-Ikhlas ayat 1-4
Berikut adalah teks dan terjemahan Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4:
Teks Arab:
﴿ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤ ﴾
Latin:
QUL HUWALLOHU AHAD (1)
ALLOHUSSHOMAD (2)
LAM YALID WALAM YUULAD (3)
WALAM YAKUNLAHUU KUFUWAN AHAD (4)
Terjemahan:
- Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.
- Allah tempat meminta segala sesuatu.
- Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
- Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”
Tafsirnya
Berikut adalah tafsir lengkap Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4:
(1)
Pada ayat pertama, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menjawab pertanyaan mengenai sifat Tuhannya. Allah adalah Yang Maha Esa, tidak tersusun dari bagian-bagian atau berbilang. Keesaan Allah mencakup tiga hal:
- Maha Esa pada Zat-Nya: Zat Allah tidak terdiri dari bagian-bagian atau komponen.
- Maha Esa pada Sifat-Nya: Tidak ada sifat makhluk yang menyamai Allah.
- Maha Esa pada Perbuatan-Nya: Allah yang menciptakan segala sesuatu sesuai dengan firman-Nya dalam Surah Yasin ayat 82: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.”
(2)
Dalam ayat kedua, Allah menambahkan penjelasan bahwa Tuhan yang Maha Esa adalah tempat segala permohonan dan kebutuhan. Allah adalah tempat bergantung dan meminta oleh semua makhluk.
(3)
Ayat ketiga menegaskan bahwa Allah tidak mempunyai anak dan tidak diperanakkan. Ayat ini membantah klaim orang-orang musyrik Arab yang menyebut malaikat sebagai anak perempuan Allah dan orang Nasrani yang menganggap Isa sebagai anak Allah. Dalam Surah Al-Saffat ayat 149-152, Allah berfirman: “Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), ‘Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?’ Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikannya? Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, ‘Allah mempunyai anak.’ Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta.” Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang menganggap Isa al-Masih sebagai anak Allah dan orang-orang Yahudi yang menganggap Uzair sebagai anak Allah.
(4)
Ayat keempat menegaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang setara atau sebanding dengan Allah dalam hal zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang menganggap ada yang setara dengan Allah dalam perbuatannya, seperti pendirian orang-orang musyrik Arab yang menganggap malaikat sebagai sekutu Allah. Surat Al-Ikhlas dengan demikian menegaskan keunikan dan ketunggalan Allah yang tidak dapat disamakan dengan apapun.
Baca juga:
- Cara Memanggil Khodam Surat Al-Ikhlas, Metode yang Efektif
- Kekuatan Surah Al-Ikhlas untuk Mendatangkan Uang
- Puter Giling Surat Al-Ikhlas – Cara Mengamalkan
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4.
Surat ini, meskipun terdiri dari hanya empat ayat, memiliki makna yang sangat mendalam dan penting dalam memahami konsep keesaan Allah.
Dengan mengetahui teks Arab, transliterasi, dan terjemahan, kita dapat lebih mudah menghafal dan memahami makna surat ini. Tafsir yang telah disampaikan memberikan wawasan tentang keunikan dan kekhususan Allah yang tidak dapat disamakan dengan makhluk lainnya.
Semoga artikel ini membantu kita untuk lebih menghargai dan mengamalkan pesan-pesan dari Surat Al-Ikhlas dalam kehidupan sehari-hari. Mari terus memperdalam pemahaman kita tentang Al-Qur’an dan menerapkan ajaran-Nya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Terimakasih telah membaca artikel Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4 ini, semoga bermanfaat.