Hasiltani.id – Penjelasan Tashrif Fi’il Madhi Lengkap.Dalam bahasa Arab, pemahaman terhadap bentuk kata kerja sangatlah krusial untuk dapat mengkomunikasikan peristiwa atau perbuatan secara tepat.
Salah satu aspek penting yang perlu dikuasai dalam hal ini adalah Tashrif Fi’il Madhi. Tashrif Fi’il Madhi mengacu pada proses pengubahan bentuk kata kerja masa lampau menjadi beragam pola sesuai dengan isim dhamir yang terlibat.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dan menggali lebih dalam mengenai keberagaman tashrif Fi’il Madhi, termasuk pemahaman terhadap konsep dasar, peran dalam menyampaikan waktu lampau, serta berbagai pola tashrif yang dapat diaplikasikan.
Dengan merinci setiap aspeknya, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh tentang bagaimana Fi’il Madhi mengalami variasi bentuk yang memperkaya kemampuan berbahasa Arab.
Mari kita telusuri lebih jauh dan kaya akan pengetahuan!
Mengenai Tashrif Fi’il Madhi
1. Fi’il Madhi sebagai Perbuatan Lampau:
Fi’il madhi adalah bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang mengindikasikan suatu perbuatan yang telah terjadi pada masa lampau.
2. Analogi dengan Bahasa Inggris (Past Tense):
Jika diilustrasikan ke dalam bahasa Inggris, fi’il madhi setara dengan konsep past tense, menunjukkan waktu perbuatan yang sudah lewat.
3. Dua Bentuk Fi’il Madhi:
a. Fi’il Madhi Ma’lum (Bentuk Aktif): Ini merujuk pada kata kerja aktif yang pelakunya diketahui.
b. Fi’il Madhi Majhul (Bentuk Pasif): Merupakan bentuk kata kerja pasif, di mana pelaku dari perbuatan tersebut tidak diketahui.
4. Tashrif Fi’il Madhi dalam 14 Pola:
Fi’il madhi dapat mengalami tashrif lughawi (pengubahan bentuk kata) dalam 14 pola, sesuai dengan jumlah isim dhamir yang berjumlah empat belas.
Pola-pola ini mencerminkan variasi bentuk kata tergantung pada jenis dan jumlah dhomir yang terlibat.
Tashrif Fi’il Madhi Wazan فَعَلَ
Pertama-tama, mari kita bahas mengenai wazan فَعَلَ (Fa’ala) yang merupakan poin awal yang akan ditemui oleh Sobat ketika membuka kitab Amtsilatut Tashrifiyah pada halaman pertama.
Wazan ini adalah pokok pembahasan yang pertama kali muncul di dalam kitab tersebut. Amtsilatut Tashrifiyah sendiri terdiri dari enam bab yang berbeda.
Untuk mengeksplorasi lebih lanjut, kita akan fokus pada fi’il madhi yang terdapat di dalamnya, yang sudah mencakup dhomir.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, disajikan tabel yang menggambarkan informasi terkait. Sebagai Sobat yang ingin memahami konsep ini, disarankan untuk memeriksa tabel dengan cermat.
Tabel ini memberikan rincian mengenai wazan فَعَلَ (Fa’ala), termasuk fi’il madhi yang bersifat mazid (tambahan) yang melibatkan dhomir.
Keterangan | Arti | Fi’il Madhi | Arti | Dhomir |
---|---|---|---|---|
غَائِبْ مذكر | Dia (laki-laki) telah bekerja | فَعَلَ | Dia (laki-laki) | هُوَ |
(Kategori orang ke 3 laki-laki) | Dia (laki-laki 2) telah bekerja | فَعَلاَ | Dia (laki-laki 2) | هُمَا |
Mereka telah bekerja | فَعَلُوْا | Mereka (laki-laki) | هُمْ | |
غَائِبَةْ مؤنث | Dia (perempuan) telah bekerja | فَعَلَتْ | Dia (perempuan) | هِيَ |
(Kategori orang ke 3 perempuan) | Dia (perempuan 2) telah bekerja | فَعَلَتَا | Dia (perempuan 2) | هُمَا |
Mereka (perempuan) telah bekerja | فَعَلْنَ | Mereka (perempuan) | هُنَّ | |
مُخَاطَبْ مذكر | Kamu (laki-laki) telah bekerja | فَعَلْتَ | Kamu (laki-laki) | أَنْتَ |
(Kategori orang ke 2 laki-laki) | Kamu (laki-laki 2) telah bekerja | فَعَلْتُمَا | Kamu (laki-laki 2) | أَنْتُمَا |
Kalian (laki-laki) telah bekerja | فَعَلْتُمْ | Kalian (laki-laki) | أَنْتُمْ | |
مُخَاطَبَةْ مؤنث | Kamu (perempuan) telah bekerja | فَعَلْتِ | Kamu (perempuan) | أَنْتِ |
(Kategori orang ke 2 perempuan) | Kamu (perempuan 2) telah bekerja | فَعَلْتُمَا | Kamu (perempuan 2) | أَنْتُمَا |
Kalian (perempuan) telah bekerja | فَعَلْتُنَّ | Kalian (perempuan) | أَنْتُنَّ | |
مُتَكَلِّمْ وَحْدَهْ | Aku telah bekerja | فَعَلْتُ | Saya | أَنَا |
(Kategori orang ke 1 tunggal) | ||||
مُتَكَلِّمْ مَعَ اْلغَيْرِ | Kami telah bekerja | فَعَلْنَا | Kami/Kita | نَحْنُ |
(Kategori orang ke 1 jamak) |
كَفَرَ (kafara) yang artinya menolak, ingkar, kufur.
نَظَرَ (nazhara) yang artinya melihat.
دَخَلَ (dakhala) yang artinya masuk.
Tashrif Wazan فَعِلَ
Setelah membahas wazan فَعَلَ, kita juga memiliki wazan فَعِلَ yang pada kesempatan ini akan diilustrasikan dengan contoh kata سَمِعَ yang berarti mendengar. Bagaimana proses tashrif (pengubahan bentuk kata) dari kata ini beserta dhomirnya? Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, mari kita simak tabel berikut dengan seksama:
Keterangan | Arti | Fi’il Madhi | Arti | Dhomir |
---|---|---|---|---|
غَائِبْ مذكر | Dia (laki-laki) telah mendengar | سَمِعَ | Dia (laki-laki) | هُوَ |
(Kategori orang ke 3 laki-laki) | Dia (laki-laki 2) telah mendengar | سَمِعَا | Dia (laki-laki 2) | هُمَا |
Mereka telah mendengar | سَمِعُوْا | Mereka (laki-laki) | هُمْ | |
غَائِبَةْ مؤنث | Dia (perempuan) telah mendengar | سَمِعَتْ | Dia (perempuan) | هِيَ |
(Kategori orang ke 3 perempuan) | Dia (perempuan 2) telah mendengar | سَمِعَتَا | Dia (perempuan 2) | هُمَا |
Mereka (perempuan) telah mendengar | سَمِعْنَ | Mereka (perempuan) | هُنَّ | |
مُخَاطَبْ مذكر | Kamu (laki-laki) telah mendengar | سَمِعْتَ | Kamu (laki-laki) | أَنْتَ |
(Kategori orang ke 2 laki-laki) | Kamu (laki-laki 2) telah mendengar | سَمِعْتُمَا | Kamu (laki-laki 2) | أَنْتُمَا |
Kalian (laki-laki) telah mendengar | سَمِعْتُمْ | Kalian (laki-laki) | أَنْتُمْ | |
مُخَاطَبَةْ مؤنث | Kamu (perempuan) telah mendengar | سَمِعْتِ | Kamu (perempuan) | أَنْتِ |
(Kategori orang ke 2 perempuan) | Kamu (perempuan 2) telah mendengar | سَمِعْتُمَا | Kamu (perempuan 2) | أَنْتُمَا |
Kalian (perempuan) telah mendengar | سَمِعْتُنَّ | Kalian (perempuan) | أَنْتُنَّ | |
مُتَكَلِّمْ وَحْدَهْ | Aku telah mendengar | سَمِعْتُ | Saya | أَنَا |
(Kategori orang ke 1 tunggal) | ||||
مُتَكَلِّمْ مَعَ اْلغَيْرِ | Kami telah mendengar | سَمِعْنَا | Kami/Kita | نَحْنُ |
(Kategori orang ke 1 jamak) |
شَرِبَ (syariba) artinya adalah minum.
حَزِنَ (hazina) artinya adalah bersedih.
Tashrif Wazan فَعُلَ
Selanjutnya, mari kita bahas tashrif dari wazan فَعُلَ, dengan contoh kata kerja بَعُدَ yang berarti menjauh. Bagaimana proses tashrif dari kata ini? Untuk lebih memahaminya, mari kita tinjau dengan cermat:
Keterangan | Arti | Fi’il Madhi | Arti | Dhomir |
---|---|---|---|---|
غَائِبْ مذكر | Dia (laki-laki) telah menjauh | بَعُدَ | Dia (laki-laki) | هُوَ |
(Kategori orang ke 3 laki-laki) | Dia (laki-laki 2) telah menjauh | بَعُدَا | Dia (laki-laki 2) | هُمَا |
Mereka telah menjauh | بَعُدُوْا | Mereka (laki-laki) | هُمْ | |
غَائِبَةْ مؤنث | Dia (perempuan) telah menjauh | بَعُدَتْ | Dia (perempuan) | هِيَ |
(Kategori orang ke 3 perempuan) | Dia (perempuan 2) telah menjauh | بَعُدَتَا | Dia (perempuan 2) | هُمَا |
Mereka (perempuan) telah menjauh | بَعُدْنَ | Mereka (perempuan) | هُنَّ | |
مُخَاطَبْ مذكر | Kamu (laki-laki) telah menjauh | بَعُدْتَ | Kamu (laki-laki) | أَنْتَ |
(Kategori orang ke 2 laki-laki) | Kamu (laki-laki 2) telah menjauh | بَعُدْتُمَا | Kamu (laki-laki 2) | أَنْتُمَا |
Kalian (laki-laki) telah menjauh | بَعُدْتُمْ | Kalian (laki-laki) | أَنْتُمْ | |
مُخَاطَبَةْ مؤنث | Kamu (perempuan) telah menjauh | بَعُدْتِ | Kamu (perempuan) | أَنْتِ |
(Kategori orang ke 2 perempuan) | Kamu (perempuan 2) telah menjauh | بَعُدْتُمَا | Kamu (perempuan 2) | أَنْتُمَا |
Kalian (perempuan) telah menjauh | بَعُدْتُنِّ | Kalian (perempuan) | أَنْتُنَّ | |
مُتَكَلِّمْ وَحْدَهْ | Aku telah menjauh | بَعُدْتُ | Saya | أَنَا |
(Kategori orang ke 1 tunggal) | ||||
مُتَكَلِّمْ مَعَ اْلغَيْرِ | Kami telah menjauh | بَعُدْنَا | Kami/Kita | نَحْنُ |
(Kategori orang ke 1 jamak) |
كَرُمَ (karuma) artinya pemurah.
بَعُدَ (ba’uda) artinya menjadi jauh.
حَسُنَ (hasuna) artinya baik.
Informasi Tambahan Mengenai Fi’il Madhi
Penjelasan sebelumnya mencakup 14 macam tashrif lughowi tsulatsi mujarrod (tiga huruf) dengan isim dhomir sebanyak 14.
Namun, terdapat beberapa poin penting lain yang perlu diketahui oleh Sobat , yaitu:
1. Lampau (Past Tense):
Fi’il madhi mengindikasikan suatu perbuatan yang telah terjadi di masa lampau. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, fi’il madhi berperan sebagai past tense.
2. Dibagi Dua:
Fi’il madhi dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni ma’lum (kata kerja aktif yang pelakunya diketahui) dan madhi majhul (kata kerja pasif yang pelakunya tidak diketahui).
3. 14 Pola:
Fi’il madhi memiliki kemungkinan untuk ditashrifkan dalam 14 pola sesuai dengan jumlah isim dhomir. Ini mencakup variasi perubahan bentuk yang tergantung pada jenis dan jumlah dhomir yang digunakan.
Dengan pemahaman terhadap poin-poin ini, diharapkan Sobat dapat lebih mendetail memahami peran dan variasi dari fi’il madhi dalam bahasa Arab.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Tashrif Fi’il Madhi.
Dalam perjalanan melalui keberagaman Tashrif Fi’il Madhi, kita telah menemukan landasan yang kuat untuk memahami esensi kata kerja masa lampau dalam bahasa Arab.
Melalui pembahasan konsep dasar, peran pentingnya dalam menyampaikan peristiwa masa lampau, hingga ragam pola tashrif yang memperkaya struktur kalimat, kita dapat merasakan kedalaman dan kekayaan yang terkandung dalam setiap kata.
Pentingnya pemahaman terhadap Tashrif Fi’il Madhi tidak hanya berdampak pada kemampuan berbahasa Arab, tetapi juga membuka pintu menuju pemahaman yang lebih luas terkait konteks budaya dan sejarah yang terkandung dalam setiap kalimat.
Sebagaimana jejak kita menuntun kita melalui pelbagai bentuk tashrif, kita pun diingatkan akan keindahan dan kompleksitas bahasa Arab.
Dengan demikian, mari kita terus mengeksplorasi, belajar, dan menggali lebih dalam ke dalam hikmah dan nuansa Tashrif Fi’il Madhi.
Sebagai sebuah kunci untuk memahami masa lalu yang tertanam dalam kata, pemahaman ini menjadi landasan yang kokoh untuk menjelajahi lebih jauh dalam keberagaman bahasa Arab.
Teruslah menapaki jejak Tashrif Fi’il Madhi dan mari bersama-sama menikmati keindahan dan kearifan yang terkandung dalam setiap kata dan kalimat.
Terimakasih telah membaca artikel Tashrif Fi’il Madhi ini, semoga informasi mnegenai Tashrif Fi’il Madhi ini bermanfaat untuk Sobat.