Hasiltani.id – Bacaan Teks Nabiyyal Huda dalam Arab, Latin dan Artinya. “Teks Nabiyyal Huda” adalah sebuah ungkapan doa yang mendalam dan penuh makna dalam tradisi Islam.
Teks ini memiliki tempat yang istimewa di hati umat Muslim, terutama di Indonesia dan Yaman, negeri para habaib.
Teks ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga sebuah ungkapan penghormatan, permohonan syafaat, dan pengakuan akan kelemahan manusia di hadapan Allah SWT.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan signifikansi dari “Teks Nabiyyal Huda.” Kita akan menggali lebih dalam tentang isi teks ini, mengungkap pesan-pesan spiritual yang terkandung di dalamnya, dan bagaimana teks ini memengaruhi pemahaman dan praktek keagamaan umat Muslim.
Mari kita memahami lebih lanjut betapa pentingnya teks ini dalam kehidupan umat Islam dan bagaimana ia dapat memberikan inspirasi dan petunjuk dalam perjalanan rohani kita.
Teks Nabiyyal Huda
Teks Nabiyyal Huda telah menjadi sangat terkenal di Indonesia dan juga di negeri para habaib, yakni Yaman.
Pada kesempatan kali ini, Hasiltani dengan bangga menyajikan teks Nabiyyal Huda secara lengkap, termasuk teks dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
(نَبِيَّ الْهُدَی)
نَبِيَّ الْهُدَی لَا تَنْسَنِي مِنْ شَفَاعَةٍ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Nabiyyal hudâ lâ tansanî min syafâ’atin (Ya Rosuulallah)
Wahai Nabi yang membawa petunjuk, janganlah Engkau abaikan aku dari syafaatmu.
فَإِنِّي مُسِيءٌ مُذْنِبٌ ذُو جَرَائِرِ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Fa innî musî-un mudznibun dzû jarô-iri
Karena aku adalah seorang yang jahat, penuh dosa, dan banyak kekurangan, wahai Utusan Allah.
اَلَا يَا رَسُوْلَ اللهِ عَطْفًا وَرَحْمَةً، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Alâ yâ Rosûlallâhi ‘athfan wa rohmatan
Tidak tahukah Engkau, wahai Utusan Allah, tentang belas kasihan dan rahmat?لِمُسْتَرْحِمٍ مُسْتَنْظِرٍ لِلْمَبَارِرِ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Li mustarhimin mustandzirin lil mabâriri
Untuk orang yang mencari belas kasihan dan menunggu kebaikan ini.
اَلَا يَا حَبِيْبَ اللهِ غَوْثًا وَغَارَةً، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Alâ yâ habîballâhi ghoutsan wa ghôrotan
Tidak tahukah Engkau, wahai Kekasih Allah, tentang pertolongan dan kedatangan?..
لِذِی کُرْبَةٍ مُسْوَدَّةٍ كَالدَّيَاجِرِ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Lidzî kurbatin muswaddatin kad-dayâjiri
Bagi yang menanggung penderitaan, hitam seperti orang yang mabuk dan terlantar.
أَلَا يَا خَلِيْلَ اللهِ نَجْدَةَ مَاجِدٍ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Alâ yâ kholîlallâhi najdata mâjidin
Tidak tahukah Engkau, wahai Sahabat Allah, tentang pertolongan yang mulia?
كَرِيْمِ السَّجَا يَاكَاشِفًا لِلْمَعَاسِرِ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Karîmis-sajâyâ kâsyifân lil ma’âsiri
Dengan kemuliaanmu, Engkau adalah penolong bagi yang tertekan.
أَلَا يَا أَمِيْنَ اللهِ أَمْنًا لِخَائِفٍ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Alâ yâ amînallâhi amnân li khô-ifin
Tidak tahukah Engkau, wahai Amanat Allah, tentang ketenangan bagi yang takut?..
أَتَى هَارِبًا مِنْ ذَنْبِهِ الْمُتَكَاثِرِ, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Atâ hâribân min dzanbihil mutakâtsiri
Ia datang melarikan diri dari dosa-dosanya yang banyak.
أَلَا يَا صَفِيَ اللهِ قُمْ بِي فَإِنَّنِي, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Alâ yâ shofiyyallâhi qum bî fa innanî
Tidak tahukah Engkau, wahai yang disucikan Allah, tentang bantuan yang Engkau berikan?
بِکُمْ وَإِلَيْکُمْ يَا شَرِيْفَ الْعَنَاصِرِ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Bikum wa ilaikum yâ syarîfal ‘anâshiri
Dengan Engkau kami bertahan dan berlindung, wahai yang mulia di antara makhluk.
وَسِيْلَتُنَا الْعُظمَی إِلَی اللهِ أَنْتَ يَا، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wasîlatunâl ‘udzmâ ilâllâhi anta yâ..
Engkau adalah perantara agung kami kepada Allah, wahai Utusan Allah...
مَلَاذَ الْوَرَی مِنْ کُلِّ بَادٍ وَحَاضِرِ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Malâdzal warô min kulli bâdin wa hâdhiri
Engkau adalah tempat perlindungan bagi setiap makhluk, baik yang di pedalaman maupun perkotaan.
وَ يَا غَوْثَ کُلِّ الْمُسْلِمِيْنَ وَ غَيْثَهُمْ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa yâ ghoutsa kullil muslimîna wa ghoitsahum
Wahai yang menjadi penolong seluruh umat Muslim, wahai Utusan Allah...
وَ عِصْمَتَهُمْ مِنْ کُلِّ خَوْفٍ وَضَائِرِ, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa ‘ishmatahum min kulli khoufin wa dhô-iri
Dan perlindungan mereka dari segala ketakutan dan bahaya.
حَمَی اللهُ أَرْضًا حَلَّ فِيْهَا ضَرِيْحُكَ، يَارَسُوْلَ اللّٰه
HamâAllâhu ardhôn halla fîhâ dlorîhukal-
Semoga Allah menjaga tanah tempat pusaramu...
الْمُعَظَمُ يَا تَاجَ الْعُلَا وَالْمَفَاخِرِ ،يَارَسُوْلَ اللّٰه
al-Mu’adhdhomu yâ tâjal ‘ulâ wal mafâkhiri
.. Wahai yang mulia di antara mereka yang terpilih.
إِلَی الْمُصْطَفَی الْمُخْتَارِ صَفْوَةِ رَبِّهِ, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Ilâl Mushthofâl mukhtâri shofwati robbihi
Untuk al-Mushthofâ sang nabi terpilih yang disucikan Tuhannya
وَصَاحِبِهِ الصِّدِّيْقِ خَيْرِ مُؤَازِرِ, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa shôhibihish-Shiddîqi khoiri mu-âziri
Dan sahabatnya yang jujur, sebaik-baik penolongnya.
وَلَا تَنْسَ مَوْلَانَا أَبَا الْحَسَنِ الرِّضَی, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa lâ tansa mawlânâ abâl hasanir-ridhô
Dan janganlah kita lupakan ayahanda kami, Ali ar-Ridho,
وَإِنْ كَانَ لَمْ يُدْفَنْ بِتِلْكَ الْمَقَابِرِ, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa in kânâ lam yudfan bitilkal maqôbiri
meskipun ia tidak dimakamkan di tempat-tempat suci.
فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِزَلَّتِي, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Fa astaghfirullâhal ‘adhîma lizallatî
Maka aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung
وَ عَجْزِي وَتَقْصِْيرِي وَ عُظْمِ جرَائِرِي, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa ‘ajzî wa taqshîrî wa ‘udhmi jarô-irî
atas kesalahan dan kelemahanku.
وَ أَسْأَلُْه تَوْفِيْقْا وَأَمْنًا وَرَحْمَةً, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa as-alhu tawfîqon wa amnân wa rohmatan
Aku memohon kepada-Nya petunjuk, kesejahteraan, dan kasih sayang...
وَ لُطْفا وَ يُسْرًا كَاشِفًا لِلْمَعْسِرِ, يَارَسُوْلَ اللّٰه
Wa luthfân wa yusrôn kâsyifân lil ma’âsiri
Aku juga memohon kepada-Nya kelembutan dan kemudahan dalam mengatasi kesulitan..
Makna dari Teks Nabiyyal Huda
Teks “Nabiyyal Huda” di atas adalah sebuah doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan beberapa tokoh penting dalam Islam.
Berikut adalah makna dari teks tersebut:
1. Doa ini dimulai dengan permohonan kepada Nabi Muhammad SAW agar tidak melupakan orang yang berdoa ini dalam syafaatnya di hari akhirat. Syafaat adalah permohonan perlindungan atau bantuan di hadapan Allah.
2. Pengucapan dalam teks ini mencerminkan pengakuan dosa dan kelemahan manusia. Orang yang berdoa mengakui bahwa dia adalah seorang yang berdosa, buruk, dan memiliki banyak kekurangan di hadapan Allah.
3. Doa ini juga mengandung permohonan kepada Nabi Muhammad SAW agar memberikan kasih sayang, rahmat, dan pertolongan kepada mereka yang memohon.
4. Teks ini mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa petunjuk, penolong, dan pemimpin umat Islam.
5. Selain Nabi Muhammad SAW, doa ini juga mencakup permohonan kepada Allah untuk memberikan pertolongan dan kasih sayang kepada para sahabat Nabi dan tokoh-tokoh penting dalam Islam seperti Imam Ali.
6. Doa ini juga mencerminkan pengakuan atas kehadiran Allah sebagai pengawas dan pelindung umat manusia di semua tempat dan situasi.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Teks Nabiyyal Huda.
Kita dapat menyimpulkan bahwa “Teks Nabiyyal Huda” adalah sebuah doa yang sarat makna dan penting bagi umat Islam.
Teks ini mencerminkan penghormatan, pengakuan dosa, dan permohonan syafaat kepada Nabi Muhammad SAW dan tokoh-tokoh penting dalam Islam.
Dalam doa ini, umat Muslim merasa dekat dengan Allah dan merasa aman dengan perlindungan dan kasih sayang-Nya. Teks Nabiyyal Huda mengingatkan kita akan pentingnya iman, pengakuan dosa, dan ketulusan dalam beribadah.
Terimakasih telah membaca artikel Teks Nabiyyal Huda ini, semoga informasi mengenai Teks Nabiyyal Huda ini bermanfaat untuk Sobat.